Anda di halaman 1dari 10

RENCANA USAHA TAMBANG EMAS DISTRIK AIFAT DAN

AIFAT TIMUR KABUPATEN MAYBRAT PROVINSI PAPUA


BARAT (GOLD BISNIS PLAN)
PT. JEPINDO RAYA

Tambang Emas masih menduduki posisi nomor satu dalam dunia bisnis disusul dengan
bisnis peralatan perang nomor dua kemudian bisnis narkoba pada urutan ketiga serta
bisnis minyak di nomor empat dan seterusnya. Emas adalah investasi yang paling liqwid di
dunia, emas tidak bisa di ganti dengan unsur logam lain, seluruh penjuru dunia
membutuhkan emas sebagai barang investasi dan jaminan kolateral, emas tetap bernilai
dari awal dunia ini ada sampai pada hari kiamat nanti. Sangat berbeda dengan sumber
mineral dan batu bara yang nantinya seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi
sumber mineral lain selain emas akan tergeser dengan unsur lain. Siapa yang tidak tergiur
dengan emas, apalagi memiliki usaha tambang emas yang cukup lumayan luas. Setelah
melalui tahap proses Eksplorasi yang dimulai pada tanggal 04 Mei 1994 oleh NAA
INDONESIA PTE LTD, kemudian dilanjutkan dengan PT. MINARCO SERVICE INDONESIA,
ANGLO AMERICAN GROUP (perusahaan explorasi peringkat tiga Dunia) dan ARC
AUSTRALIA (perusahaan explorasi peringkat nomor satu Dunia), serta 8 (delapan)
Perusahaan Explorasi Mineral Multi Nasional tambang emas di Distrik Aifat dan Aifat Timur
Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat, dan belum dilakukan penambangan secara
modern atau Operasi Produksi.
RENCANA USAHA TAMBANG EMAS
DISTRIK AIFAT DAN AIFAT TIMUR KABUPATEN MAYBRAT PROVINSI PAPUA BARAT
(GOLD MINING BIZZ PLAN)

Pendahuluan
Latar Belakang :
Berdasarkan Hasil Exploration NAA INDONESIA PTE LTD :
Mengandung Mineral kedalaman 200 s/d 479 meter dari permukaan bumi
Nomor Kode : NAA/DR/096/2999
Kelas 3 di Dunia
Kelas 1 di Indonesia
Jaminan Aset hingga tahun 2999
Hasil Exploration dari tanggal 04 Mei 1994 sampai dengan tanggal 13 September 1996
Berdasarkan Hasil Geologist NAA, dapat menyatakan bahwa :
Aipayu 479 meter Terkandung Emas Au 80,99 %
Aikain 400 meter Terkandung Emas Au 79,80 %
Aisasior 430 meter Terkandung Emas Au 89,79 %
Aifamas 200 meter Terkandung Emas Au 8,99 %
Bagian Selatan pada umumnya mengandung batubara
Mineral lainnya hanya 0,59 s/d 5,59 %
Aspek Legalitas : - Akta tanggal 16 April 2016, Nomor 07, atas nama Yeremias Prabuku
dengan Irwandi ( PT. JEPINDO RAYA ), dibuat di hadapanNotaris PPAT Kota Sorong, Provinsi
Papua Barat Imelda Florance Solissa, SH., MKn.
Luas Tambang Emas : 29.738 ( Dua Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Delapan
Ribu ) Hektar.

Visi
Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang emas professional
yang dikelola oleh pengusaha lokal, serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam
mendukung usaha pertambangan daerah yang perduli lingkungan sehingga tingkat
perekonomian daerah semakin berkembang dan maju.
Misi
Menciptakan lapangan pekerjaan baru, Meningkatkan hasil produksi pengolahan,
Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.

Teknik pengolahan emas tergantung pada type Endapan emas yang dikatagorikan menjadi
dua yaitu:

Endapan primer / Cebakan Primer


Endapan plaser / Cebakan Sekunder
1. Cebakan Primer untuk jenis endapan ini memiliki karakter:
Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada batu dan urat. Mineral bijih
dapat berupa kristal-kristal yang kasar.
Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan pengotoran
(dilution).
Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan),
sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping.
Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam,
berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping,
serta pola urat yang menjari (bercabang).
Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta
mempunyai kadar yang sangat erratic (acak / tidak beraturan) dan sulit diprediksi.
Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam,
berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping,
serta pola urat yang menjari (bercabang).
Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta
mempunyai kadar yang sangat erratic (acak / tidak beraturan) dan sulit diprediksi.
Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
metode penambangan yg umum diterapkan adalah tambang emas bawah tanah
(underground) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak
sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan (development
works) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu
ukuran lubang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu
dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik.
1. CEBAKAN PRIMER, Metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang
emas bawah tanah (underground) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara
penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan
penambangan (development works) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya
cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari
ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik.

Gbr. Proses pengolahan Cebakan Primer

2. CEBAKAN SEKUNDER
Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas aluvial merupakan
emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang terbawa oleh arus sungai
atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum ditambang oleh rakyat, karena
kemudahan dalam proses penambangannya.
Gbr. Proses Pengolahan Cebakan Sekunder

ALUR KEGIATAN TAMBANG EMAS PLACER


Berikut ini dapat dilihat alur tambang emas placer secara umum yang sering dilakukan.

Gbr. Alur Proses Pengolahan

Perencanaan penambangan endapan alluvial dan placer


Pendulangan ( panning )
Hydraulicking
Dalam hal ini rencana tambang emas adalah dengan sistem hydraulicking yang
menggunakan peralatan floatation machines dan dreger machines. Perencanaan tambang
emas endapan primer.
Pembangunan lubang masuk ke tambang.
Pembangunan akses menuju badan bijih.
Penggalian bijih emas
Pengangkutan bijih emas.

Gbr. Pintu dan Ukuran Lubang Tambang

Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:


Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan dapat dibuat
datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan.
Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan diameter > 100 cm.
Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan diusahakan
tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan dapat
dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin kestabilan lubang bukaan
(untuk lubang masuk dengan kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang
penyangga).
Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 (kayu jati, kihiang, rasamala, dll).
Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan disarankan tidak kurang
dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan
(tergantung kelas kayu penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan yang disangga).
Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2 m3 /menit,
bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-supply kebutuhan oksigen
ke dalam lubang.
Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan diarahkan
menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan bertahap, bila perlu dapat
menggunakan pompa air submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang.

DIAGRAM ALIR TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN BIJI EMAS

Gbr. Diagram Alir Pengolahan tambang emas


MINNING EQUIPMENT UNTUK EKPLOITASI DAN PENGOLAHAN

Gbr. Daftar Kebutuhan peralatan Pertambangan

PELUANG DAN KESEMPATAN

Kondisi Pasar.
Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga perlu
dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini tidak
perlu ada kecemasan yang besar.

Kendala
Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar
diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan kerjasama pihak investor dengan
perhitungan pembagian provit yang jelas
Peluang
Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan
tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan
luas 29.738 ( Dua Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu ) Hektar.
yang sudah di kuasai oleh PT. JEPINDO RAYA sebagai pengelola penuh maka dapat
memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue.

Persaingan
Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data bahwa telah
pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan dan pernah ada perusahaan explorasi
diantaranya : PT. MINARCO SERVICE INDONESIA, ANGLO AMERICAN GROUP, ARC
AUSTRALIA, serta 8 (delapan) Perusahaan Explorasi Mineral Multi Nasional dibuktikan
dengan adanya bekas kegiatan Explorasi dan beberapa peralatan yg masih ditinggal tapi
secara legalitas sudah di serahkan kepada petuanan adat dan serta berdasarkan laporan
skip PT. JEPINDO RAYA.

Tujuan
Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha operasi produksi emas

Sasaran
Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik
kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social
kemasyarakatan.

Target
Dalam hal ini yang menjadi target utama operasi produksi adalah meningkatkan jumlah
produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang sah. sehingga dapat dilanjutkan dengan
penambangan mineral ikutan lainnya yang ada di lokasi tersebut.

PENGGALANGAN RELASI
Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada :

Pemilik modal atau investor.


Pemerintah daerah setempat dalam hal ini sebagai fasilitator perizinan.
Aparat keamanan dan muspika setempat dalam hal ini sebagai pengamanan jalannya
eksploitasi penambangan.
Masyarakat setempat dalam hal ini sebagai low supporter class, agar pekerjaan
penambangan mendapat dukungan serta imbal balik positif sehingga hubungan simbiosis
mutualisme terjalin dengan baik dan benar.

Makassar, 15 Februari 2015


PT. JEPINDO RAYA

IRWANDI, S. Kom
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai