BAB I
PENDAHULUAN
Studi kelayakan 1
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
a. Potensi yang cukup besar yang dimiliki oleh PT. Prima Berkat Mineral
secara khusus dari hasil kegiatan eksplorasi dan potensi yang dimiliki
Kabupaten Morowali pada umumnya.
b. Meningkatnya kebutuhan pasar khususnya untuk industri smelter
c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan).
d. Meningkatkan kontribusi dalam pengembangan masyarakat sekitar
(peningkatan jumlah tenaga kerja serta pengembangan masyarakat di
daerah sekitar tambang).
e. Efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya alam:
Melalui penggunaan fasilitas infrastruktur dan sumberdaya
manusia yang ada.
Efisiensi dan pengembangan secara ekonomis dalam
penggabungan dengan rencana penambangan yang telah ada di
area Kabupaten Morowali.
Studi kelayakan 2
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 3
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
PT. Prima Berkat Mineral telah memiliki data berupa data laporan
kegiatan eksplorasi pendahuluan dan data penunjang lainnya. Data
tersebut akan digunakan sebagai data dasar dan acuan utama
untuk melaksanakan kajian yang mencakup aspek:
Studi kelayakan 4
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 5
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 6
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Lingkup Pekerjaan
a. Evaluasi kapasitas crushing plant (CP)
b. Jumlah CP yang diperlukan
Studi kelayakan 7
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 8
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
DATA EKSPLORASI
1. Peta topografi dan geologi
2. Kajian Potensi Batu Gamping
3. Analisa sampel
4. Kualitas Batu Gamping
INFRASTRUKTUR TAMBANG
RENCANA PENAMBANGAN
1. Pengangkutan dan
1. Mineable STRUKTUR ORGANISASI
Penimbunan (Jalan angkut,
2. Target prouksi DAN
barge loader dan ship loader)
3. Peralatan Penambangan
2. Kantor, bengkel, gudang, base SUMBERDAYA MANUSIA
4. Layout tambang
camp dll.
PEMASARAN
tidak layak
KAJIAN STOP
KELAYAKAN
layak
EKSPLOITASI
Studi kelayakan 9
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 10
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
1 2 3 4 1 2 3 4
Studi kelayakan 11
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB II
KEADAAN UMUM
Studi kelayakan 12
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
17 122 21 45.9 3 7 51
18 122 19 48.8 3 7 51
19 122 19 48.8 3 7 47.3
20 122 20 21.9 3 7 47.3
21 122 20 21.9 3 7 41.3
22 122 20 39.7 3 7 41.3
23 122 20 39.7 3 7 36.4
24 122 20 44.1 3 7 36.4
25 122 20 44.1 3 7 16.1
26 122 20 10.4 3 7 16.1
27 122 20 10.4 3 7 27.1
28 122 19 42.8 3 7 27.1
29 122 19 42.8 3 7 33
30 122 19 32.7 3 7 33
31 122 19 32.7 3 7 51
32 122 18 57.5 3 7 51
Sumber : IUP Eksplorasi PT. Prima Berkat Mineral, 2018
Studi kelayakan 13
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Wilayah IUP Eksplorasi PT. Prima Berkat Mineral memiliki luas Luas
187.41 Ha. Secara administratif, lokasi IUP PT. Prima Berkat Mineral
terletak di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten
Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah.
2.3.1. Penduduk
Studi kelayakan 14
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 15
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
a. Flora
Lokasi kegiatan terdiri dari ekosistem hutan/perkebunan, yakni :
Ekosistem hutan diatas tanah dan berbukitan pada wilayah
daratan rendah.
Studi kelayakan 16
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
b. Fauna Darat
Studi kelayakan 17
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
3 Kalong Reusettus sp
4 Kelelawar Myotis sp
2.3.4. Iklim
a. Type Iklim
Studi kelayakan 18
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 19
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Pranata sosial yang ada di desa sekitar wilayah IUP terdiri dari
lembaga formal dan non formal. Lembaga formal yang ada adalah
lembaga yang sudah diatur pemerintah untuk membantu
kelancaran pembangunan kelurahan. Lembaga tersebut adalah
BPRD, BPD dan, PKK. Kegiatan lembaga formal ini dipimpin oleh
seorang Kepala Desa yang dibantu oleh aparat pendukungnya.
2.4. MORFOLOGI
Studi kelayakan 20
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 21
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
2.5. HIDROLOGI
Air limpasan (surface run off) adalah bagian dari curah hujan yang
mengalir di atas permukaan tanah menuju ke sungai, danau
maupun laut (Asdak, 1995).
Studi kelayakan 22
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB III
GEOLOGI DAN
KEADAAN BATUAN
3.1 GEOLOGI
Studi kelayakan 23
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 24
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
T A MBAL AK O VAL L E Y AX G U LF O F T O LO
IS
G ULF
OF
D I S P L A C ED T E RT I A RY
EX T E NT I O N O F
3.1.2. Litologi
1. Soil
Soil yang dijumpai adalah hasil pelapukan rendah sampai
sedang yang berasal dari batuan Sedimen ( b a t u Gamping).
Endapan soil tersebar di bagian Timur lokasi IUP dan berada
pada lapisan teratas menutupi potensi batu gamping.
Studi kelayakan 25
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
2. Batu Gamping
Studi kelayakan 26
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
3. Bedrock
Studi kelayakan 27
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Gambar 3.5 Peta Geologi Sekitar IUP PT. Prima Berkat Mineral
Studi kelayakan 28
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 29
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 30
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
yaitu :
Studi kelayakan 31
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
145,585,000 m3.
sampling dan tes pit pada area yang masuk dalam kategori
Studi kelayakan 32
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Jumlah cadangan terbukti PT. Prima Berkat Mineral ini yang akan
dijadikan acuan untuk analisis perhitungan keekonomian bahan
galian.
Studi kelayakan 33
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
CADANGAN
TERKIRA TERBUKTI
VOLUME LUAS VOLUME LUAS
(m³) (Ha) (m³) (Ha)
4,219,500 28.13 3,676,054 28.13
Studi kelayakan 34
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB IV
RENCANA PENAMBANGAN
Studi kelayakan 35
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 36
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
TAHAP PERSIAPAN
PENIMBUNAN
PENIMBUNAN TANAH PENUTUP
(Stock Yard)
Studi kelayakan 37
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 38
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
No Bukaan Ha
1 Tahun ke-1 0.33
2 Tahun Ke-2 0.98
3 Tahun ke-3 0.52
4 Tahun ke-4 0.34
5 Tahun ke-5 0.16
Jumlah 2.33
luas (Ha)
No INFRASTRUKTUR Di Dalam
Di Luar IUP Jumlah
IUP
2.18 (1813
1 Jalan Tambang 0.90 (749 m) 3.07
m)
2 Stockpile + Crusher 2.5 2.5
3 Jetty 0.5 0.5
4 Sedimen Pond 0.21 0.21 0.41
5 Workshop 0.15 0.15
6 Basecamp 0.1 0.1
7 Soil Bank 1 1
8 Gudang Handak 0.1 0.1
Total Bukaan 2.46 5.38 7.83
Studi kelayakan 39
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 40
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 41
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 42
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 43
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
b. Geometri Pemboran
Geometri pemboran meliputi beberapa hal :
Diameter lubang ledak, daimeter lubang tembak yang
terlalu kecil menyebabkan faktor energi yang dihasilkan
akan berkurang sehingga tidak cukup besar untuk
membongkar batuan yang akan diledakkan, sedang jika
diameter lubang tembak terlalu besar makalu lubang
tembak tidak cukup untuk menghasilkan fragmentasi
yang baik, terutama pada batuan yang banyak terdapat
kekar dengan jarak kerapatan tinggi.
Studi kelayakan 44
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
c. Pola Pemboran
Pola pemboran adalah suatu pola dalam pemboran untuk
menempatkan lubang-lubang ledak secara sistematis untuk
diisi oleh bahan peledak. Pada umumnya, pola pemboran
untuk kegiatan peledakan pada tambang terbuka dibagi
menjadi dua jenis, yakni pola persegi dan pola zig-zag.
a. Pola Bujur Sangkar
Pola pemboran bujur sangkar adalah pola pemboran
dengan penempatan lubang-lubang bor antara baris satu
dengan baris berikutnya sejajar dan membentuk segi
empat. Pola pemboran bujur sangkar terbagi menjadi
dua jenis berdasarkan kedudukan jarak spacing dan
burden-nya, yaitu :
1. Pola bujur sangkar square, bilamana kedudukan
lubang bor satu dan yang memiliki jarak spacing dan
burden yang sama.
2. Pola bujur sangkar rectangular, bilamana jarak
burden dan spacing tidak sama.
Studi kelayakan 45
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 46
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 47
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
c. Arah pemboran
Arah pemboran merupakan arah lubang pemboran yang
dibentuk berupa derajat kemiringan lubang pemboran atau
kedudukan lubang pemboran terhadap permukaan. Arah
pemboran terbagi menjadi dua jenis yaitu yaitu pemboran
tegak dan pemboran miring.
1. Pemboran tegak
Pemboran tegak merupakan arah pemboran yang posisi
lubang bor tegak ± 900. Pemboran tegak
mengakibatkan lantai jenjang menerima kekuatan
terbesar berupa gelombang tekanan. Gelombang
tekanan tersebut dapat terdistribusikan pada bidang
bebas maupun menerus pada bagian bawah lantai
jenjang.
Studi kelayakan 48
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
2. Pemboran miring
Arah pemboran miring merupakan kedudukan dari arah
pemboran lubang ledak yang memiliki derajat kemiringan
tertentu yang disesuaikan dengan perhitungan
sebelumnya untuk keperluan peledakan.
Studi kelayakan 49
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
d. Geometri Peledakan
Setelah pekerjaan pemboran selesai, faktor yang sangat
mentukan juga adalah geometri peledakan. Penyediaan
lubang tembak yang tepat untuk pembongkaran dengan
biaya relatif rendah, karakteristik massa batuan dan
kemampuan pembuatan lubang tembak harus diidentifikasi.
Sedangkan kondisi yang akan mempengaruhi terhadap desai
peledakan yang akan dibuat adalah pola pemboran.
Studi kelayakan 50
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Spacing (S)
Spacing adalah jarak antara lubang bor dalam satu baris.
Spacing merupakan fungsi dari burden dan dihitung
setelah burden ditetapkan terlebih dahulu. Secara teoritis
spacing terletak antara 1 sampai 1,8 (ksp), dikalikan
panjang burden, atau untuk mendapatkan hasil yang
optimum adalah 1,15 dikalikan burden (B).
Sub-Drilling
Tambahan kedalaman dari lubang bor di bawah lantai
bench. Sub-drilling dibuat untuk menghindari adanya
tonjolan pada lantai bench setelah peledakan, karena
dibagian ini tempat yang paling sukar diledakkan. Oleh
karena itu energi yang ditimbulkan akan bekerja secara
maksimum. Normalnya jarak sub-drilling dihitung antara
0,3 sampai dengan 0,5 (kj) dikalikan burden (B).
Stemming
Batuan atau material tanah, sebagai penutup pada lubang
bor di atas isian bahan peledak. Stemming berfungsi
untuk menambah gas ledakan. Ukuran stemming ini
Studi kelayakan 51
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 52
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 53
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
e. Peralatan Peledakan
Peralatan Peledakan Adalah semua bahan atau alat-alat yang
dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian dalam
operasional peledakan, antara lain :
1 Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan
tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan
sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Konsumsi
udara yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin
bor, makin besar ukuran mesin akan diperlukan
konsumsi udara yang besar pula.
Studi kelayakan 54
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 55
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 56
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 57
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
6) Basting Ohmmeter
Blasting ohmmeter alat yang berfungsi untuk mengukur
tahanan kawat listrik pada peledakan listrik dengan
Blasting Machine
7) Lead Wire
Lead wire yaitu kabel utama yang berfungsi untuk
menghubungkan antara rangkaian.
Studi kelayakan 58
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
8) Tongkat
Tongkat adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan
material stemming biasanya terbuat dari kayu.
Studi kelayakan 59
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
2) Bahan Peledak
Bahan peledak yang digunakan untuk pengisian lubang
tembak adalah jenis emulsi/Dabex dengan perbandingan
70% Matrix dan 30% Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO).
Sedangkan primer menggunakan Booster 400 gram, satu
kilogram Dynamite Daya Gel atau dengan menggunakan
keduanya.
Studi kelayakan 60
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 61
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 62
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 63
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 64
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 65
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Crusher) tersebut.
tersebut harus tinggalkan. Disamping itu pula karena IUP PT. Prima
dimulai dari elavasi 60 meter dari permukaan laut hingga ke puncak bukit.
Studi kelayakan 66
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Untuk memenuhi target produksi dari PT. Prima Berkat Mineral, sesuai
dengan sifat fisik dan mekanik sumber daya atau cadangan batu gamping
yang ada pada lokasi IUP tersebut dipilih metode penambangan dengan
sistem peledakan jenjang dengan pola pengeboran selang-seling
(Staggered Pattern). adapun analisis kebutuhan bahan peledak untuk
memenuhi target produksi sebesar 25.000 M3/bulan atau 300.000
M3/tahun dapat diuraikan sebagai berikut :
Formula peledakan :
Burden = 3 meter
Spacing = 4 meter
Depth = 6 meter
= 187 Kg/hari
= 5,616 Kg/Bulan
= 67,392 Kg/Tahun
Studi kelayakan 67
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
= 2,160 Kg/Tahun
Nonel =
= 4,320Pcs/Tahun
= 4,320 Pcs/Tahun
Studi kelayakan 68
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Harga/Unit
No. Uraian Jumlah Nilai (Rp.)
/Rol/Kg
1 ANFO 7,600 67,392 512,179,200
2 Dynamit 50,000 2,160 108,000,000
3 Nonel Inhole Delay 6 m 70,000 4,320 302,400,000
4 Nonel Surfece Delay 6 m 70,000 4,320 302,400,000
5 Detonator listrik 70,000 288 20,160,000
6 Led wire 700,000 36 25,200,000
Total Kebutuhan Investasi Handak (Rp.) = 1,270,339,200
4.3.1. Kuantitas
dari semua potensi yang ada berdasarkan hasil lab yang telah
gamping yang ada dalam wilayah IUP PT. Prima Berkat Mineral.
Studi kelayakan 69
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
jual beli produk batu gamping dari PT. Prima Berkat Mineral,
4.4. PERALATAN
A. Excavator
Alat ini berdasarkan fungsi utamanya sering disebut alat gali muat.
Pada operasi penambangan akan digunakan untuk melakukan tugas-
tugas sebagai berikut:
1. Melakukan penggalian, pemuatan dan pemindahan serta
pencurahan material lemah seperti humus atau ‘top soil‘ pada
lokasi penimbunan atau langsung ke atas alat angkut.
2. Melakukan penggalian, pemuatan dan pencurahan lapisan
tanah penutup (overburden), dan mengumpulkannya pada
suatu lokasi dekat tambang atau langsung memuat ke atas alat
angkut.
Studi kelayakan 70
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
B. Dump Truck
Studi kelayakan 71
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
C. Bulldozer
Alat ini fungsi utamanya adalah alat gali, dorong dan gusur, pada
operasi penambangan akan digunakan untuk melakukan tugas-tugas
sebagai berikut:
1. Melakukan pembabatan semak dan perdu serta
mengumpulkannya ke suatu lokasi tertentu;
2. Melakukan penggusuran jenis tanaman pohon-pohonan;
3. Melakukan pengupasan tanah atas atau humus (stripping) dan
mengumpulkannya dekat lokasi tambang;
4. Melakukan pembersihan lapisan tanah penutup (overburden)
dan mengumpulkanya pada suatu lokasi dekat tambang
5. Melakukan perintisan dalam pembuatan lantai kerja dan jalan
angkut tambang; dan
6. Mengatur bentuk geometri lereng tambang.
Studi kelayakan 72
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 73
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
No Bukaan Ha Produksi
1 Tahun ke-1 0.33 75,000
2 Tahun Ke-2 0.98 300,000
3 Tahun ke-3 0.52 300,000
4 Tahun ke-4 0.34 300,000
5 Tahun ke-5 0.16 300,000
Jumlah 2.33 1,275,000
Studi kelayakan 74
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 75
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 76
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 77
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 78
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 79
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
b. Pembongkaran Fasilitas
Pada saat berakhirnya kegiatan operasi penambangan batuan,
maka akan dilakukan pembongkaran terhadap beberapa
fasilitas-fasilitas yang sebelumnya digunakan, seperti :
Studi kelayakan 80
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
d. Konservasi
Pada saat berakhirnya kegiatan penambangan Batuan oleh
PT. Prima Berkat Mineral, diperkirakan masih terdapat areal
bekas tambang yang belum digali atau belum ditambang. Hal
tersebut akan dilaporkan dalam rangka konservasi bahan
galian.
Studi kelayakan 81
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB V
RENCANA PENGOLAHAN
BATU GAMPING
Studi kelayakan 82
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 83
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
C. Proses Penyaringan
Penyaringan/pengayakan dengan umpan Batu Gamping hasil
peremukkan kedua. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan
alat vibrating screen yang mempunyai ukuran 6 - 10 Cm. Batu
Gamping yang lolos dari pengayakan (undersize) akan menjadi
produk Batu Gamping dan diangkut ke stockpile produk dengan belt
conveyor. Diagram alir proses pengolahan Batu Gamping PT. Prima
Berkat Mineral dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Studi kelayakan 84
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Boulder
Open Setting
8 Cm
6-10 Cm
Stockpile
Studi kelayakan 85
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Peralatan unit crusher selain roll crusher, vibrating screen dan hopper juga
dilengkapi oleh ban berjalan (belt conveyor) untuk memindahkan Batu
Gamping ke tumpukan produk yang dihasilkan.
Studi kelayakan 86
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Dari perhitungan target produksi kapasitas alat muat dan alat angkut serta
jarak angkut rata-rata di lokasi Stone Crusher maka dapat dilihat jumlah
alat muat dan alat angkut yang diperlukan (lihat Tabel 5.1.).
Studi kelayakan 87
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Tabel 5.1. Peralatan Reduksi Ukuran Batu Gamping Pada Unit Pengolahan PT. Prima Berkat Mineral
Spesifikasi
Feed
No Nama Alat Tipe Feeding Out feeding Motor Unit
opening Kapasitas Dimensi (pxlxt)
granularity Granularity Power
Size (t/j) (mm)
(mm) (mm) (KW)
(mm)
Vibrating
2 Grizzly ZSW-490×96 4900 x 96 500 120-240 4900×960 15 1
Feeder
Transfer
Break-Day 70-120 20 x 650 5.5 1
3 Conveyor
1000 x
4 Crusher PE1000x1200 <300 <80 230-380 3435x3182x3028 132 1
1200
Vibrating
5 Screen Deck 2YZS1548 60-80 30-200 4800x1500 1
I
Stacking
6 Break-Day 45-100 100 x 500 5.5 1
Conveyor
Studi kelayakan 88
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 89
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB VI
PENGANGKUTAN
DAN PENIMBUNAN
Studi kelayakan 90
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
1m Kemiringan Jalan 3%
1m 12 m 1m
1m 12 m 1m
Studi kelayakan 91
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
6.1.2. Penimbunan
Studi kelayakan 92
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
6.2. P
e
ralatan
Studi kelayakan 93
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB VII
RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL),
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
Studi kelayakan 94
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Tindakan dan atau kondisi tidak aman ini secara langsung akan
mempengaruhi kemampuan pekerjaan dan menyebabkan kecelakaan yang
pada akhirnya akan sangat mempengaruhi produksi.
Studi kelayakan 95
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
K-3 Struktural
K-3 Fungsional
Studi kelayakan 96
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 97
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 98
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
Studi kelayakan 99
PT. PRIMA BERKAT MINERAL
BAB VIII
ORGANISASI DAN
TENAGA KERJA
Direktur
Manager Site /
Manager HRD
KTT
1 Gaji Pokok Jumlah gaji yang diterima oleh karyawan tetap setiap bulannya tergantung
pada posisinya dalam struktur organisasi
2 Tunjangan Adalah penerimaan yang diterima oleh karyawan / pegawai tetap di luar gaji
pokok yang bila secara lengkap terdiri dari :
- Tunjangan Kehidupan
- Tunjangan Keselamatan
- Tunjangan Hari Libur
- Tunjangan Cuti Liburan
- Tunjangan Kesehatan
- Tunjangan Hari Raya
- Tunjangan Akhir Tahun
3 Pajak dan Asuransi Tambahan komposisi penerimaan karyawan tetap yang diberikan untuk
pembayaran :
- Pajak penghasilan / pendapatan
- Asuransi Tenaga Kerja
- Asuransi Kesehatan
- Pakaian seragam (kelengkapan bekerja)
Setiap gaji dan upah diberlakukan untuk kualifikasi atau level dalam
kelompok karyawan tetap atau tidak tetap suatu perusahaan. Komponen
komponen yang diperhitungkan dalam gaji dan upah seorang karyawan
tetap perusahaan seperti diuraikan pada tabel 8.2 diatas.
= 30 hari
Dikurangi : Hari Minggu, Hari Libur, hari libur karena hujan = 4 hari
Maintenance = 4 hari
Hari kerja efektif per bulan = 22 hari
Jadi hari kerja efektif per tahun = 22 hari/bulan x 12 bulan = 264 hari.
Para pegawai akan bekerja 6 hari kerja seminggu dengan waktu 1 shift
selama 8 jam, untuk menjamin para pegawai bekerja tidak melebihi batas
maksimun jam kerja yang diizinkan (pembagian shift disesuaikan dengan
volume pekerjaan).
BAB IX
PEMASARAN
9.1. Organisasi
Mengantisipasi hal itu maka PT. Prima Berkat Mineral melalui MOU dengan
pihak konsumen yang menginginkan produk batu gamping hasil
penambangan dengan size tertentu, hal ini dilakukan dengan mencoba
membangun stone crusher. Batu gamping hasil penambangan dari quarry
selanjutnya akan direduksi ukurannya melalui proses pengolahan dengan
menggunakan alat stone crusher dan setelah melalui tahap itu batu
gamping akan dipisahkan dan siap dipasarkan. Potensi pasar yang dijajaki
oleh PT. Prima Berkat Mineral adalah Industri Smelter PT. Sulawesi Mining
Investmen (SMI) di Daerah Morowali, PT. COR I di Kabupaten Morowali
Utara Provinsi Sulawesi Tengah dan PT. Virtue Dragon Di Kabupaten
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain dari itu peluang pasar lainnya
masih sangat terbuka peluang mengingat potensi dan kualitas batu
gamping dari PT. Prima Berkat Mineral sangat memenuhi kriteria bagi
industri smelter.