2
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
“Ketentuan lebih lanjut mengenai Keselamatan Operasi pertambangan dan pengolahan dan/atau pemurnian
mineral dan batubara ditetapkan lebih lanjut dalam suatu petunjuk teknis oleh Direktur Jenderal”.
4
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Keselamatan Kerja
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja (K3) S : Sarana
(yang bergerak)
Lingkungan Kerja P : Prasarana
(tidak bergerak)
I : Instalasi
KESELAMATAN Pengelolaan Sistem dan Pelaksanaan
PERTAMBANGAN Pemeliharaan/Perawatan SPIP (terpasang pada peralatan
utama)
P : Peralatan
Pengamanan Instalasi
(pencarian bahan galian,
penambangan/penggalian,
Keselamatan Tenaga Teknis Pertambangan yang pemuatan, pengangkutan,
Operasional (KO) Berkompeten
pengolahan/pemurnian
dan pengangkatan)
Kelayakan SPIP
• Setiap peralatan tambang, sarana, prasarana dicatat dan diberi nomor register
yang unik. Setiap perusahaan memiliki standar nomor register yang berbeda-beda
• Biasanya nomor register menunjukkan tipe peralatan dan nomor urutan
• Contoh:
• T-01, T-02, T-03 huruf T: Truck
• DT-01, DT-02, DT-03 huruf DT: Dump Truck
• RDT-01, RDT-02 huruf RDT: Rigid Dump Truck
• EX-01, EX-02 huruf EX: Excavator
• B-002 huruf B: Backhoe
• GD-004 huruf GD: Grader
• DZ-005 huruf DZ: Dozer
• Nomor register unit disimpan di database.
#2
Mengidentifikasi jenis dan karakteristik atas pemeliharaan atau perawatan SPIP
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek)
(a) bangunan kantor; Peralatan pertambangan, antara lain
(b) bengkel (workshop); (a) alat berat untuk pemindah tanah mekanis;
(e) bangunan genset; (b) alat penunjang Pertambangan;
(d) gudang penyimpanan (warehouse); (c) alat pemetaan dan pemantauan kestabilan lereng;
(e) bangunan tempat pembuangan sampah; (e) pesawat angkat danjatau angkut;
(f) tangki timbun; (f) peralatan perkakas tangan; dan
(g) bangunan tempat ibadah; (g) peralatan listrik,
(h) bangunan klinik;
(i) jembatan;
(j) menara telekomunikasi; Instalasi pertambangan, antara lain
(k) menara penyalur petir; (a) instalasi listrik;
(l) kolam pengendap (settling pond); (b) instalasi ban berjalan (conveyor);
(m) mess (camp) dan bangunan pendukung; (c) instalasi pneumatic dan/atau hydraulic;
(n) ruang kendali (control room); (d) instalasi bahan bakar cair;
(0) washing plant; (e) instalasi air;
(P) fuel station;
(f) instalasi komunikasi;
(q) jalan tambang;
(r) stockpile; dan (g) instalasi proteksi kebakaran; dan
(s) kolam pengelolaan air limbah; (h) instalasi gas,
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten
SKKI
Standard Kompetensi Kerja
SKKK
SKKNI Standard Kompetensi
Internasional
Standard Kompetensi
Kerja Khusus
Kerja Nasional
Indonesia
SKKK : Standar Kompetensi Kerja Khusus
Contoh :
SKKK Pengawas Operasional di bidang
pertambangan mineral dan batubara.
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan
Pertambangan
02 04
mengidentifikasi
06
kebutuhan sarana, menyusun dan
evaluasi hasil pengujian
prasarana, instalasi, dan menetapkan prosedur
kelayakan sarana,
peralatan sesuai dengan pengujian kelayakan
prasarana, instalasi, dan
karakteristik kegiatan sarana, prasarana,
peralatan terhadap standar
pertambangannya instalasi, dan peralatan
yang menjadi acuan;
Kelayakan Peralatan dan Instalasi
Tanur (Smelter)
20
Jenis Peralatan dan/atau Instalasi yang didaftarkan dalam Lampiran RKAB
1. Pesawat Angkat dan Angkut, antara lain 2. Bejana Tekan (Pressure Vessel), dengan jenis antara lain 4. Peralatan Berputar (Rotating Equipment)
• Over Head Crane; a. bejana penyimpanan gas, campuran gas; • Kompressor
• Forklift; b. bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan • Pompa
• Mobile Crane; sebagai bahan bakar; (kapasitas terkecil sampai terbesar wajib dilakukan uji
• Truck Crane; c. bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau kelayakan)
• Man hoist, pengangkutan;
• Trem / Lori; d. bejana proses; dan 5. lnstalasi Listrik
• Shaft Shinking; e. pesawat pendingin • Generator Alternating Current (AC)
(kapasitas terkecil sampai terbesar wajib Bejana Tekan tersebut yang dikategorikan diuji kelayakannya • Panel
dilakukan uji kelayakan) adalah mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm2 dan volume • Transformator
lebih dari 2,25 liter. Permenaker 36 Tahun 2018
6. lnstalasi Penyalur Petir
3. Katup Pengaman (Safety Valve), yang melekat pada jenis
bejana tekan tersebut
Rencana Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan dan/atau Instalasi
Persetujuan Pengujian Kelayakan Penggunaan Peralatan dan/atau Instalasi
a. Kepala Teknik Tambang (KTT) melakukan pengujian kelayakan peralatan dan/atau instalasi
yang akan digunakan di tahun berjalan, dalam hal ini KTT menunjuk tim ahli internal
perusahaan yang bersertifikasi atau perusahaan jasa teknis terakreditasi yang mempunyai Izin
Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) Minerba.
b. Berita acara hasil pengujian kelayakan penggunaan peralatan dan/atau instalasi yang
dilakukan oleh KTT, wajib dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan selesai dilakukan, sebagai bahan laporan atas
peralatan dan/atau instalasi yang dinyatakan layak oleh KTT.
c. Peralatan dan/atau instalasi tersebut baru dapat digunakan setelah dinyatakan layak oleh KTT
berdasarkan hasil pemeriksaan, dan diberikan label pada peralatan dan/atau instalasi tersebut
sebagaimana format terlampir.
d. Ketentuan pengujian terdapat di Kepdirjen Minerba 185.K/37.04/DJB/2019 Lampiran I huruf
E.4.a.2.
Format Lampiran
Persetujuan Pengujian kelayakan penggunaan peralatan dan/atau instalasi
Keterangan:
1. Bahan harus tahan air, karat, dan tidak mudah rusak
2. Penulisan harus sesuai format di atas
3. Ukuran label minimal 120 x 150 mm (disesuaikan)
4. “Nama” adalah jenis dan tipe peralatan
5. “No. Reg.” adalah nomor registrasi alat tersebut
6. “Tgl. Inspeksi” adalah tanggal pelaksanaan inspeksi
7. “Tgl. Expired” adalah tanggal dilaksanakan inspeksi
kembali
8. “Pemeriksa” adalah nama pemeriksa & bagian atau
nama PJIT
Kelayakan Peralatan dan Instalasi (lanjutan)
a. Jenis-jenis Perkakas yaitu Parkakas Tangan, listrik, hidrolik, dan bertenaga motor
bakar.
b. Pengelolaan keselamatan operasi dan kelayakan yaitu dilakukan oleh orang yang
kompeten atau berkemampuan, dilakukan uji kelayakan dari perkakas tersebut,
tersedia tempat penyimpanan (tool room), setiap modifikasi disetujui oleh KTT atau
PTL, pengunaan APD disesuaikan dengan jenis perkakas yang digunakan.
Kelayakan Pipa Penyalur
Spesifikasi
Fungsi, dan/atau
Peralatan Keselamatan
Keselamatan Bahan
Peledak & Peledakan
Kepdirjen 309.K/30/DJB/2018 tentang Petunjuk
Teknis Keselamatan Bahan Peledak dan
Peledakan serta Keselamatan Fasilitas
Penimbunan Bahan Bakar Cair pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Lampiran I
37
KLASIFIKASI GUDANG BAHAN PELEDAK MENURUT FUNGSINYA
KIM hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan
nama juru ledak didaftarkan dalam Buku Tambang.
Diberikan kepada seseorang yang Memiliki sertifikat Kompetensi Juru Diberikan kepada orang yang
berumur paling kurang 21 (dua puluh satu) Ledak (Kelas II). telah mendapatkan pendidikan
tahun dan memiliki sertifikat Kompetensi Cakup pekerjaan KPP Madya: dan pelatihan pengelola
Juru Ledak (Kelas II) - mengangkut bahan peledak ke
peledakan yang diselenggarakan
Cakupan pekerjaan pemilik KIM: lokasi peledakan,
- menguji pola peledakan, - administrasi gudang bahan peledak, secara internal oleh KTT/PTL.
- menetapkan daerah bahaya - meramu bahan peledak, Cakup pekerjaan KPP Pertama:
peledakan, - membuat primer, - pengamanan bahan peledak
- menyuruh orang menyingkir dan - mengisi bahan peledak ke lubang dan
berlindung, ledak, - menyumbat lubang ledak.
- meledakkan lubang ledak, - merangkai dan menyambung bahan KPP Pertama dikeluarkan oleh
- menangani kegagalan peledakan, peledak KTT/PTL sedangkan KPP Madya
- menyambung sirkit peledakan ke sirkit Kepala Gudang Bahan Peledak
dan KIM disahkan oleh
detonator, dipersyaratkan minimal mempunyai
- mengendalikan akibat peledakan, dan KPP Madya KaIT/Kepala Dinas atas nama
- memastikan hasil peledakan. KPP Madya disahkan oleh KaIT/Kepala KaIT.
KIM disahkan oleh KaIT/Kepala Dinas Dinas atas nama KaIT.
atas nama KaIT
KESELAMATAN FASILITAS : ANGKUTAN
a. penggunaannya disampaikan kepada KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
kewenangannya disertai dengan:
salinan surat izin yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; dan
peta yang terinci dan peta situasi dari dermaga
b. IT, KaIT, atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya dapat mengubah peraturan
internal tersebut apabila menurut pendapatnya dapat meningkatkan pengelolaan keselamatan
dari pengoperasian angkutan tersebut.
Stockfile
Pengaturan : Drainase, rambu, eye wash dan lampu
- Pengelolaan debu
- Kapasitas stockpile
- Perawatan: crusher, stacker, reclaimer, emergency
stop, tanda peringatan
- Jadwal pemeliharan dan perawatan
Keselamatan Bahan
Bakar Cair (BBC)
Kepdirjen 309.K/30/DJB/2018 tentang Petunjuk
Teknis Keselamatan Bahan Peledak dan
Peledakan serta Keselamatan Fasilitas
Penimbunan Bahan Bakar Cair pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Lampiran II
45
Alur proses pembangunan tangki baru Pengajuan untuk:
1. Mudah terbakar > 40.000 Liter
2. Mudah menyala > 10.000 Liter
PERSETUJUAN PEMBANGUNAN 80%
1 RKAB 5 (LAPOR KAIT)
Note:
Untuk mudah terbakar < 40.000
Liter dan mudah menyala < 10.000
VERIFIKASI TINDAK LANJUT
3 DOKUMEN 7 TEMUAN IT
Liter kelayakan pembangunan
cukup oleh KTT/PTL
OLEH IT
PEMBANGUNAN 100%
4 8 (SURAT PERMOHONAN
PENGAJUAN KELAYAKAN)
SURAT
DOKUMEN
KELENGKAPAN 2 PERSETUJUAN 6
MEMBANGUN CEK LAPANGAN
KE KAIT
DARI KAIT OLEH IT
1. Hanya boleh diajukan pemegang IUP
2. Mengajukan permohonan, persyaratannya:
• Salinan persetujuan RKAB
• Gambar konstruksi dan peta situasi
Data tambahan jika dibangun di
• Rencana waktu dan tahapan pembangunan area timbunan:
• Salinan pengesahan KTT/PTL
• Rencana penimbunan lahan
• Salinan IPPKH (jika dalam kawasan hutan)
• Kontur asli lahan
• BA penentuan lokasi • Sayatan kontur dan sayatan
rencana timbunan
• Kajian daya dukung tanah dan kestabilan lokasi
• Kajian daya dukung tanah pada
• Jenis/tipe pondasi konstruksi area timbunan
• Jenis material asli dan material
• Kajian teknis material
yang akan ditimbun
• Foto situasi permukaan lahan • Pengendalian aliran air
permukaan
• Salinan izin lingkungan dan studi kelayakan
• Surat pernyataan bermaterai kebenaran dokumen
Keselamatan Eksplorasi (hal. 156-170) 8
IBPR, data SPIP yang digunakan,
tenaga teknis yang berkompeten,
tata cara kerja yang aman, fasilitas
perkemahan yang aman
Persediaan perbekalan, first aider
dan alat komunikasi
Pengaman kegiatan pengeboran,
pelaksanaan eksplorasi, jack up
vessel, penetapan daerah berbahaya
Untuk tambang bawah tanah: deteksi
dan pencegahan blow out, semburan
gas berbahaya, longsir, peralatan
listik dan jaringan kabel
Keselamatan Tambang Permukaan (hal. 170 – 184) 9
Kestabilan lereng
Timbunan tanah penutup
Operasional kegiatan tambang
permukaan
Pembersihan lahan, pemindahan tanah
pucuk, tanah penutup, penambangan
serta penimbunan tanah penutup
Konstruksi dan pengamanan fasilitas
Pengamanan lubang bekas tambang
Lalu lintas jalan tambang
Alat pemindah tanah
Penirisan tambang
Keselamatan Tambang Bawah Tanah (hal. 184 – 294) 10