OLEH
MUH. ABDILLAH MUKHTAR
D111 21 1034
GOWA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberi penulis kesempatan untuk melakukan praktikum Geologi Fisik ini. Yang
penulis membuat laporan ini untuk memenuhi tugas dasar praktik geologi. Waktunya
cukup singkat, tetapi kegiatan ini memberikan sesuatu yang berharga untuk
pengenalan mineral secara fisik sebagaimana judul acara. Dan terima kasih juga
1. Dr. Ir. Irzal Nur, MT., Dosen Mata Kuliah Geologi Fisik
2. Kepada semua asisten dan teknisi laboratorium yang sabar dengan kelompok
3. Orang tua kami untuk doa dan dukungan mereka sehingga praktikum ini
Kami meminta saran dan kritik, jika hasil laporan praktikum kami memiliki banyak
kesalahan. Saya berharap bahwa laporan ini akan memiliki banyak kegunaan untuk
2
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................18
BAB V PENUTUP..............................................................................................23
5.1 Kesimpulan................................................................................................23
3
5.2 Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
LAMPIRAN.......................................................................................................26
4
DAFTAR GAMBAR
3. 1 Kikir baja....................................................................................................9
3. 2 Kawat tembaga.........................................................................................10
3. 3 Paku.........................................................................................................10
3. 4 Kaca.........................................................................................................11
3. 5 Lup geologi...............................................................................................11
3. 5 Magnet.....................................................................................................12
3. 6 penggaris..................................................................................................12
3. 8 Pulpen......................................................................................................13
3. 10 Pensil.....................................................................................................14
3. 11 Pensil Warna...........................................................................................14
3. 13 Lembar Patron........................................................................................15
4. 1 Dasit........................................................................................................18
4. 2 Basalt.......................................................................................................19
4. 3 Andesit.....................................................................................................19
4. 4 Konglomerat.............................................................................................20
4. 5 Obsidian...................................................................................................21
4. 6 Gabro.......................................................................................................21
4. 7 Diorit........................................................................................................22
5
BAB I
PENDAHULUAN
penyusun kerak bumi dan juga merupakan suatu agregat mineral-mineral yang sudah
mengeras yang terjadi akibat proses secara alami yaitu sperti, membeku, pelapukan,
mengendap, dan juga proses kimia. Batuan di bumi dapat dibagi menjadi 3 golongan
dan biasanya terbagi menurut proses terbentuknya. Pertama adalah batuan beku, yang
terbentuk dari magma pijar yang mendingin menjadi padat. Kedua adalah batuan
sedimen, batu ini terbentuk karena proses pemadatan endapan, hasil erosi atau batuan
yang terjadi karena akumulasi batuan yang sudah ada sebelumnya. Dan ketiga adalah
jenis batuan metamorf yang mana terbentuk dari hasil metamorfisme suatu tipe
Karena di Indonesia ini sangat kaya akan jenis batuan seperti yang dijelaskan
di atas maka tentunya pasti sering sekali kita lihat di sekitar jenis batuan tersebut.
Tidak banyak dari kita yang langsung mengetahui jenis batuan yang terlihat di sekitar
kita. Mungkin hanya para ahli geologi yang akan langsung mengetahui jenis batuan
tersebut. Belum lagi dari tiga jenis batuan ini terbagi lagi jenis batuannya. Seperti yang
difokuskan pada penelitian ini yaitu batuan beku, yang mana jenis batuan ini dibagi
yang paling mudah untuk identifikasi batu adalah secara kasat mata untuk langsung
mengenali jenis batuan tersebut, oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu sebagai
pembanding tenaga ahli untuk meyakinkan klasifikasi jenis batuan beku dengan
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
dengan judul acara kedua yaitu pengenalan batuan beku pada hari Jumat
Fisik.
2
BAB II
Geologi pada umumnya membedakan sub kelas dari batuan beku menjadi
plutonik dan volkanik. Batuan plutonik terbentuk melalui pendinginan dan kristalisasi
dari batuan yang terdapat dibawah permukaan bumi, yang mana batuan volkanik
terbentuk melalui pemadatan dari erupsi magma yang keluar ke permukaan. Beberapa
batuan volkanik juga terbentuk dari fragmen yang merupakan material hasil erupsi
selama proses erupsi berlangsung, namun untuk beberapa magma yang mengalami
pendinginan langsung dari erupsi magma, dapat langsung diidentifikasi sebagai batuan
plutonik melalui sampel tangan dari ukuran butir dan pada umumnya memiliki
memiliki pendinginan relatif lebih cepat umumnya menunjukkan sedikit persentase dari
butiran mineral / fenokris, yang menunjukkan hampir secara keseluruhan Kristal dapat
terubah sebelum lelehannya ter erupsi. Matriks dari fenokris dari batuan volkanik unu
umumnya berbutir sangat baik atat berupa gelas, dan sebagian besar memiliki massa
dasar. Batuan beku yang kaya gelas umumnya memiliki pendinginan magma yang
3
relative cepat, walaupun sebagian lava dengan banyak gelas mengindikasikan
Batuan beku merupakan salah satu dari sumber daya alam yang kegunaannya
banyak dibutuhkan untuk kehidupan manusia yang biasanya untuk bahan dasar
industri. Batuan beku adalah batuan yang berasal dari proses pendinginan dan
penghabluran lelehan batuan didalam bumi yang berasal dari magma, baik di bawah
permukaan bumi (intrusif) maupun di atas permukaan bumi (ekstrusif). Magma ini
berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel
ataupun kerak bumi. Biasanya proses pelelehan terjadi karena kenaikan temperatur,
penurunan temperatur magma yang terjadi secara perlahan yang diikuti dengan
Pada penurunan temperatur magma maka mineral yang pertama kali yang akan
biotit (deret tidak kontinyu). Pada deret yang kontinyu, pembentukan mineral dimulai
mineral kuarsa. Proses pembentukan mineral akibat proses diferensiasi magma dikenal
asam dapat terjadi melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap awal penurunan
4
kalinya adalah mineral olivine, piroksen, dan Ca-Plagioklas dan sebagaiana diketahui
konsentrasi larutan magma akan semakin bersifat basa hingga intermediet dan pada
kondisi ini akan terbentuk mineral-mineral hornblenda, biotit, dan plagioklas yang
maka sekarang konsentrasi magma menjadi semakin bersifat asam. Pada kondisi ini
dan kuarsa yang merupakan mineral-mineral penyusun batuan granit dan granodiorit
naiknya magma ke arah permukaan dan proses ini dapat menyebabkan magma yang
tadinya bersifat basa berubah menjadi asam karena komposisi batuan sampingnya
lebih bersifat asam. Apabila magma asalnya bersifat asam sedangkan batuan
sampingnya bersifat basa, maka batuan yang terbentuk umumnya dicirikan oleh
adanya xenolith (xenolith adalah fragmen batuan yang bersifat basa yang terdapat
intermediet, dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal (magma basa)
Sebagai contoh suatu magma basa yang menerobos batuan samping yang
berkomposisi asam maka akan terjadi asimilasi magma, dimana batuan samping akan
melebur dengan larutan magma dan hal ini akan membuat konsentrasi magma
yang berkomposisi mineral intermediet maupun asam dapat terbentuk dari magma
5
2.3 Jenis-Jenis Batuan Beku
bumi (dalam batolit), pipa magma atau kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas
permukaan bumi (lelehan). Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu Batuan beku intrusif (intrusive rocks) dan batuan beku ekstrusif
(extrusive rocks, volcanic rocks). Jenis yang pertama yaitu batuan beku intrusive, dan
Yang pertama batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagai akibat pembekuan
magma yang jauh di dalam bumi. Batuan ini dicirikan dengan komposisi Kristal
(megaskopis). Plutonik diambil dari nama dewa bangsa Yunani kuno, dewa penguasa
bumi. Contohnya granit , granodiorit, diorit, sianit, gabro. Yang kedua yaitu batuan
beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma atau kawah, komposisi kristal beragam,
ada yang besar atau kasar, dan sedang (porfiritik). Contohnya granit porfir, riolit porfir,
granodiorit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir. Yang ketiga yaitu batuan
beku afanitik ataau tekstur kristal halus Contoh: andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit.
Jenis yang kedua yaitu batuan beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanic rocks).
mendingin dan membeku dengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat
halus (amorf). Contohnya seperti obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit,
6
Struktur batuan menunjukkan ciri batuan dalam skala yang besar, antara lain
menyangkut kekar, gambaran aliran, blok-blok dan lain-lain. Sedangkan tekstur batuan
menggambarkan hubungan antara mineral atau antar mineral dan kaca dalam batuan
sebagai suatu agragat yang uniform. Struktur batuan beku ditentukan oleh adanya
perbedaan lubang-lubang vesikul yang terarah, letak mineral dan letak pengotoran
yang terarah. Menurut Russel B Travis (dalam Soetoto, 1981) ada beberapa struktur
1. Vesikuler yaitu batuan beku yang mempunyai lubang-lubang sejajar satu sama
pembekuan magma
4. Flow yaitu bauan beku yang memiliki kenampakan mineral sejajar satu sama
lain
pada kondisi fisiko kimianya. Tekstur batuan merupakan fungsi dari pada sifat kristal,
atau derajat kristalisasi, ukuran absolut kristal (granularity), bentuk kristal (form),
hubungan antara kristal dengan massa kaca. Tekstur batuan beku sebagai berikut:
1. Faneritik (granular), jika ukuran butiran mineral hampir sama dan dapat dilihat
(lebih besar dari 5 mm), berbutir sedang ukurannya 1-5 mm, dan berbutir
halus.
massa dasar mineral yang berukuran kecil diselingi mineral yang lebih besar.
7
Apanitikporfiritik jika massa dasar pada paneroporfiritik tidak dapat dilihat
(Kusmiyarti, 2017)
Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada
sifa, komposisi mineral, kekeutan fisik, daya tahan, cara penggalianya, dan lain-lain.
Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak semua jenis
batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan. batuan mempunyai kegunaan
1. batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk
2. batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan di daerah
industri
3. batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk
4. batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis
5. batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6 baik untuk digunakan
8
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
1. Kikir baja
Kikir baja merupakan kikir yang terbuat dari baja dengan berbagai bentuk dan
ukuran. Kikir dapat digunakan untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja,
permukaan. Pada dasarnya kikir merupakan alat untuk memotong bahan yang
2. Kawat tembaga
9
Tembaga adalah jenis logam dasar yang cukup lunak (dengan ukuran 3 pada
skala Mohs). Tidak heran kalau logam ini banyak digunakan dalam berbagai
3. Paku
Gambar 3. 11 Paku
4. Kaca
Kaca merupakan zat tembus cahaya dan jernih yg terjadi jika tanah kersik dalam
10
Batuan Beku”, paku berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui kekerasan
Gambar 3. 12 Kaca
5. Lup geologi
atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus
lup ke lensa lup tersebut. Dalam praktikum pengenalan mineral, lup geologi
digunakan untuk melihat benda-benda yang kecil agar tampak lebih besar
11
6. Magnet
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
Gambar 3. 14 Magnet
7. Penggaris
Penggaris merupakan sebuah alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran
sebuah batuan.
12
Gambar 3. 15 penggaris
3.1.2 Bahan
1. HCl 0,5 M 30 ml
Asam klorida (HCl) adalah senyawa kimia bersifat asam kuat, yang terdiri dari
ikatan kimia antara atom hidrogen dan atom klorin. Digunakan sebagai pereaksi
pada batuan untuk membuktikan batuan kalsit. Apabila direaksikan pada kalsit,
2. Pulpen
13
Digunakan untuk menulis data-data yang didapat dari pengamatan kegiatan
praktikum.
Gambar 3. 17 Pulpen
3. Pensil
Pensil adalah sebuah alat tulis berupa kayu kecil bulat berisi arang keras.
Digunakan untuk menulis data-data dan menggambar sketsa dari batuan yang
Gambar 3. 18 Pensil
4. Pensil warna
Pensil warna adalah media seni yang dibuat dari inti berpigmen kecil yang
terbungkus dalam cangkang silinder kayu seperti halnya pensil. Digunakan untuk
mewarnai gambar logo pada sampul tugas pendahuluan dan batuan yang telah
14
Gambar 3. 19 Pensil warga
Sebagai tempat pencatatan data-data dari sifat fisik batuan yang telah diamati
15
5. Lembar patron Praktikum Geologi Fisik 15 lembar
mineral.
4. Melakukan deskripsi mineral sesuai dengan lembar deskripsi yang telah disediakan
(Mengamati warna segar dan warna lapuk dari suatu mineral, Menentukan
dengan memperhatikan fenokris dan massa dasar serta menentukan nama batuan
17
BAB IV
PEMBAHASAN
segar putih, berwarna lapuk putih kekuningan. Dari segi tekstur, batuan beku ini
ukuran kristal equigranular, relasi unidiomorf, struktur massif. Komposisi dari batuan
18
Gambar 4.1 Dasit
hitam, berwarna lapuk hitam kecoklatan. Dari segi tekstur, batuan beku ini memiliki
kristal equigranular, relasi unidiomorf, struktur massif. Komposisi dari batuan beku ini
19
Berdasarkan deskripsi pada stasiun ketiga, kami mendapati bahwa warna segar
putih keabu-abuan, berwarna lapuk putih kekuningan. Dari segi tekstur, batuan beku
ukuran kristal equigranular, relasi unidiomorf, struktur massif. Komposisi dari batuan
segar hitam kekuning-kuningan, berwarna lapuk hitam putih kekuningan. Dari segi
bentuk kristal subhedral, ukuran kristal equigranular, relasi unidiomorf, struktur massif.
20
Gambar 4.4 Konglomerat
Berdasarkan deskripsi pada stasiun kelima, kami mendapati bahwa warna segar
hitam, berwarna lapuk hitam putih kekuningan. Dari segi tekstur, batuan beku ini
ukuran kristal equigranular, relasi unidiomorf, struktur massif. Komposisi dari batuan
segar hitam keabu-abuan, berwarna lapuk hitam hitam kekuningan. Dari segi tekstur,
21
batuan beku ini memiliki kristanilitas holokristalin, granularitas phaneritic, bentuk
segar putih keabu-abuan, berwarna lapuk putih kekuningan. Dari segi tekstur, batuan
22
Gambar 4.7 Diorit
BAB V
PENUTUP
23
5.1 KESIMPULAN
1. Batuan beku adalah batuan yang berasal dari proses pendinginan dan
penghabluran lelehan batuan didalam bumi yang berasal dari magma, baik di
Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupunbatuan yang sudah ada,
baik di mantel ataupun kerak bumi. Biasanya proses pelelehan terjadi karena
2. Batuan beku merupakan salah satu dari sumber daya alam yang kegunaannya
banyak dibutuhkan untuk kehidupan manusia yang biasanya untuk bahan dasar
mEgandung gelas.
3. batuan beku dapat dibagi atas tiga jenis. Jenis yang pertama yaitu batuan beku
plutonik yakni batuan yang dihasilkan oleh magma yang membeku ditempat
yang dalam sekali di kulit bumi. Yang kedua adalah batuan beku hipobisal jika
magma membeku pada kedalaman dibawah permukaan kulit bumi dan dangkal,
serta yang ketiga yaitu batuan beku effusive jika magma yang membeku berada
kulit bumi jika membeku, akan dipengaruhi oleh proses-proses dan keadaan
sekitarnya seperti macam dan struktur batuan yang dilaluinya sehingga bantuk-
batuan untuk menentukan komposisi dari batuan dan keterangan yang lainnya
5.2 Saran
24
Sejauh ini pelaksanaan praktikum sudah cukup terstruktur dan melalui prosedur.
Semua keterlambatan dan pelanggaran aturan diberikan sanksi dan prosesnya sudah
cukup jelas.
DAFTAR PUSTAKA
25
Samosir, Harold Maurice2015.Geologo Dan Karakteristik Batuan Vulkanik,
Jakarta:Indonesia Trisakti
LAMPIRAN
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35