Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Teknik Peledakan

Laboratorium Tambang

M-VIII
ANALISIS FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

Disusun Oleh:

Nama : Ferdian Yuliansyah


NPM : 10070121083
Shift : IV (Empat)
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/08 November 2023
Hari/Tanggal Laporan : Rabu/08 November 2023
Asisten : 1. Zahwa Siba Afiza
2. Anggi Auliya Zaneti

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakthu.


Pertama-tama, kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat allah SWT yang
maha esa. Kaerana tanpa rahmat dan ridho-nya laporan “Analisis Fragmentasi
Hasil Peledakan” ini tidak akan selesai. Penulis juga berharap agar bisa
menambah wawasan kepada penulis maupun pembaca.
Selain itu, penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini, penulis juga
tidak lupa mengucapkan kepada orang tua yang selalu mendoakan dan
memfasilitasi dalam pembuatan laporan ini.
Segala bentuk kesalahan dalam tugas ini penulis memohon maaf. Penulis
pun sadar dalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kesalahan yang tidak
diketahui dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis memohon maaf dan
juga mohon saran & kritik dari pembaca, demi tercapainya tugas yang lebih baik.
Wassalamualaikumm warahmatullahi wabarakthu.

Bandung, 08 November 2023


Penulis

Ferdian Yuliansyah
10070121083
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN PELEDAKAN .................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................ 1
1.2.1 Maksud ............................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 2
2.1 Pengertian...................................................................................... 2
2.2 Fragmentasi Batuan ....................................................................... 3
2.3 Mekanisme Fragmentasi Batuan .................................................... 3
2.4 Ukuran Fragmentai Batuan ............................................................ 4
2.5 Perhitungan Fragmentasi batuan ................................................... 5
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA………………..……………………………..……..……..7
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pembongkaran material di area pertambangan seringkali dilakukan
dengan menggunakan alat mekanis. Namun apabila bahan galian sulit diolah
dengan alat galian mekanis maka dilakukan peledakan yang merupakan cara yang
sangat berguna dan efektif untuk membongkar bahan galian. Ini sangat sulit.
Pada kegiatan peledakan, terdapat beberapa perancangan peledakan
yang harus dilakukan agar kegiatan peledakan dapat berlangsung dengan baik
dan sesuai kebutuhan. Perancangan ini dilakukan untuk untuk mendapatkan hasil
peledakan yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya fragmentasi hasil peledakan.
Fragmentasi hasil peledakan ini sangat dipengaruhi oleh arah pengeboran,
pola pengeboran serta jenis bahan peledak yang dipakai. Sehingga analisis
terhadap fragmentasi hasil peledakan sangat penting untuk dilakukan sebelum
dilakukannya kegiatan peledakan agar fragmentasi yang dihasilkan
sesuai keinginan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dilakukannya praktikum kali ini adalah untuk memahami
dan menggetahui analisis fragmentasi hasil peledakan..
1.2.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ventilasi tambang kali ini adalah:
1. Mengetahui apa itu fragmentasi batuan.
2. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme fragmentasi
batuan.
3. Mengetahui ukuran-ukuran fragmentasi batuan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Peledakan
Peledakan atau yang disebut juga dengan blasting atau explosion adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan suatu material
(batuan) yang keras dengan menggunakan bantuan yaitu bahan peledak. Tujuan
pekerjaan peledakan dalam dunia pertambangan sendiri yaitu memecahkan atau
membongkar batuan padat atau juga material berharga atau endapan bijih yang
bersifat kompak atau massif dari batuan induknya mejadi material yang cocok
untuk dikerjakan dalam proses produksi berikutnya.
Sementara pengertian bahan peledak sendiri ialah suau bahan ataupun
senyawa kimia tunggal atau campuran yang dimana jika dikenai reaksi panas,
gesekan, benturan ataupun ledakan juga makan akan menimbulkan reaksi cepat
yang disertai dengan panas dan juga tekanan yang tinggi dan nantinya akan
berubah menjadi senyawa yang lebih stabil. Bahan peledak merupakan bahan
sarana aktif sebagai pembongkaran dalam industry pertambangan.

Sumber: puta 2012


Foto 2.1
Proses Peledakan
Peledakan merupakan suatu kegiatan yng berbahaya oleh sebab itu maka
peladakan harus dilakukan atau dilaksanakan dengan baik dan juga edektif. Serta
dalam melaksanakan kegiatan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai
dengan peraturan dan teknik-teknik yang telah diterapkan sehingga
pemanfaatannya lebih efisien dan aman.

2
3

Teknik peledakan yang dipakai tergantung dari tujuan peledakan itu sendiri
dan juga pekerja serta proses lanjutan setelah dilakukannya peledakan, yang
dimana untuk mencapai pekerjaan peledakan yang optimum dan juga maksimal
susuai dengan rencana perlu memerhatikan beberapa faktor diantaranya adalah:
a. Karakteristik batuan yang akan diledakan.
b. Karakteristik bahan peledak yang akan digunakan.
c. Teknik atau metode yang akan dilakukan dalam peledakan.

2.2 Fragmentasi Batuan


Fragmentasi batuan merupakan ukuran setiap bongkah batuan hasil
peledakan. Ukuran fragmentasi direncanakan sesuai kebutuhan pada proses
selanjutnya, misalnya untuk ukuran fragmentasi yang besar biasanya digunakan
sebagai penghalang di tepi jalan tambang, namun biasanya faragmentasi yang
umum diinginkan adalah berukuran kecil sebab penangannanya lebih mudah.
Tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan salah satu parameter
untuk menilai keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan yaitu dari tingkat
keseragaman fragmen batuan hasil peledakan.
Dalam fragmentasi batuan terdapat 2 prinip yang digunakan untuk
mengontrol ukuran suatu fragmentasi suatu batuan, yaitu jumlah energi yang
dihasilkan dari bahan peledak yang terpakai pada massa batuan dan juga saat
proses pelepasan energy didalam massa batuan. Ukuran fragmentasi terbesar
biasanya dibatasi oleh suatu alat lagi yang akan memuatnya kedalam truck dan
oleh bukaan gap bukaan crusher.

Sumber: Zulfikar, 2015


Gambar 2.2
Fragmentasi Batuan

2.3 Mekanisme Fragmentasi Batuan


4

Prinsip-prinsip mekanisme fragmentasi batuan dapat disebabkan oleh


beberapa faktor, termasuk:
1. Tekanan
Tekanan dari berbagai sumber seperti tectonic stress, tekanan hidrostatik,
atau tekanan dari es di bawah batuan dapat menyebabkan batuan pecah.
2. Temperatur
Perubahan suhu ekstrem atau siklus beku dan mencair dapat menyebabkan
kontraksi dan ekspansi yang dapat merusak batuan.
3. Kekeringan
Penurunan kadar air di dalam batuan atau perubahan kelembaban lingkungan
dapat menyebabkan batuan pecah karena perubahan volume.
4. Kimia
Reaksi kimia seperti oksidasi, karbonatisasi, atau hidrasi dapat mengubah
komposisi mineral batuan, menyebabkan pembengkakan, dan akhirnya
fragmentasi.
5. Beban
Tekanan yang diterapkan oleh beban di atas batuan, seperti batuan lain atau
lapisan tanah, dapat menyebabkan retakan dan pecahan di dalam batuan.
6. Getaran
Getaran dari gempa bumi atau aktivitas manusia seperti peledakan tambang
dapat merusak integritas batuan dan menyebabkan fragmentasi.
7. Erosi
Erosi oleh angin, air, atau es dapat merusak batuan secara mekanis dan
menghasilkan fragmen yang lebih kecil.
8. Biologis
Bias berasal dari akar tumbuhan yang tumbuh di dalam celah batuan atau
organisme mikro dapat merusak batuan seiring waktu.

2.4 Ukuran Fragmentasi Batuan


Ukuran fragmentasi batuan adalah salah satu perameter yang dapat
mempengaruhi efisien alat dan proses selanjutnya. Ukuran fragmentasi yang
terbentuk dari hasil peledakan dapat berasal dari pecahan yang terbentuk dari
rekahan batuan, rekahan atau block batuan yang terdorong dari energi peledakan
serta berasal dari kombinasi dari rekahan akibat adanya kegiatan peledakan dan
5

juga dari rekahan alami. Ukuran fragmentasi diklasifikasikan menjadi tiga macam
yaitu:
1. Oversize
merupakan ukuran-ukuran batuan yang relatif besar (melebihi standart yang
ditentukan) atau sering disebut sebagai boulder yang membutuhkan
pemecahan sekunder sebelum dilakukan penanganan selanjutnya. Pada
tambang bawah tanah ukuran boulder adalah lebih dari 300 mm dan pada
tambang terbuka ukuran boulder adalah lebih besar dari 100 mm.
2. Fine
merupakan ukurna partikel yang sulit ditangani dengan proses kimia misalnya
menggunakan proses flotasi.
3. Medium
merupakan ukuran fragmentasi yang signifikan bernilai ekobomis, namun
tidak terlalu penting sebagai syarat fragmentasi.

2.5 Perhitungan Fragmentasi Batuan


Dalam melakukan perhitungan fragmentasi batuan banyak teknik yang
dapat yang dapat dilakukan untuk pengukuran fragmentasi batuan hasil peledakan
di lapangan. Salah satunya adalah teknik yang paling mudah dilakukan yaitu
dengan cara membuat daerah pengamatan dengan membentangkan tali
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10 m x 10 m, kemudian ditung fragmentasi
batuan setiap jarak 1 m.
Namun metode ini benyak memiliki kelemahan seperti pengamatan dan
pengukuran distribusi fragmnetasi di lapangan hanya dilakukan pada bagian atas
dari tumpukan batuan sedangkan bagian bawah tumpukan batuan sulit untuk
diamati, sehingga hasil pengamatannya kurang representatif. Namun teknik ini
secara hasil masih cukup baik untuk digunakan.
Tekstur merupakan salah satu faktor yang utama dan paling penting untuk
dianalisa yang dimana guna menentukan kekuatan suatu batuan. Hal ini
disebabkan karena tekstur dapat mempengaruhi perilaku batuan ketika gaya-gaya
seperti tekanan, tegangan, putar dan gaya geser yang bekerja. Gaya-gaya ini lah
yang dapat menyebabkan perubahan suatu susunan geometris didalam massa
pada batuan yang dapat menganggu hubungan anat butir. Suatu metode analisis
ciri-ciri tekstur batuan telah diperkenalkan oleh Hogward dan Rowlan (1986)
6

BAB III
KESIMPULAN

Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil materi diatas adalah:
1. Fragmentasi batuan merupakan ukuran setiap bongkah batuan hasil
peledakan. Ukuran fragmentasi direncanakan sesuai kebutuhan pada proses
selanjutnya.
2. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme fragmentasi
batuan diantaranya adalah tekanan, temperatur, kimia, beban, getaran, erosi
dan biologis.
3. Ukuran fragmentasi diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu, Oversize
merupakan ukuran-ukuran batuan yang relatif besar (melebihi standart yang
ditentukan), Fine merupakan ukurna partikel yang sulit ditangani dengan
proses kimia misalnya menggunakan proses flotasi, dan medium.
DAFTAR PUSTAKA

1. Eky, Putra, 2012. “Blasting, peledakan”. Diakses pada 06 November 2023

2. Fikri, Abdillah. 2016.”Analisis Fragmentasi Hasil Peledakan”. Diakses pada


06 November 2023

3. Kurniawan, Irfan, 2015. “Latar Belakang Peledakan”. Universitas Trisakti,


Jakarta

4. Saputra, Surya. 2016.”Laporan Akhir Detonator”. Diakses pada 06


November 2023

5. Zulfikar, Yudha. 2015.”Fragmentasi Hasil Peledakan”. Diakses pada 06


November 2023

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai