Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2023
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Kelompok 5
Contents
Kata Pengantar...................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Batasan Masalah......................................................................................................5
1.4 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................5
1.4.1 Tujuan...............................................................................................................5
1.4.2 Manfaat.............................................................................................................5
DASAR TEORI......................................................................................................................6
2.1 Pengertian Mekanika Batuan...................................................................................6
2.2 Pengertian Desain....................................................................................................6
2.3 Pengertian Batuan Elastis Masif...............................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................7
3.1 PRINSIP UMUM DESAIN PENGGALIAN.....................................................................7
3.1.1 TAHAP TAHAP DESAIN PENGGALIAN..................................................8
3.1.2 DESAIN PENGGALIAN PADA BATU ELASTIS BESAR........................8
3.1.3 ZONA PENGARUH PENGGALIAN........................................................................9
3.2 ZONA PENGARUH PENGGALIAN...............................................................................9
3.3 PENGARUH BIDANG KELEMAHAN PADA DISTRIBUSI KETEGANGAN ELASTIS...........9
3.3.1 DESAIN PENGGALIAN PADA BATU ELASTIS BESAR..............................................11
3.4 BENTUK GALIAN DAN TEGANGAN BATAS..............................................................12
3.4.1 DESAIN PENGGALIAN PADA BATU ELASTIS BESAR.........................................13
3.4.2 BENTUK GALIAN DAN TEGANGAN BATAS........................................................14
3.4.3 DESAIN PENGGALIAN PADA BATU ELASTIS BESAR..........................................15
3.5 PENGGAMBARAN ZONA KEGAGALAN BATUAN.....................................................17
3.5.1 DESAIN PENGGALIAN PADA BATU ELASTIS BESAR..........................................17
3.5.2 DELINEASI ZONA KEGAGALAN BATUAN..........................................................18
3.5.3 DUKUNGAN DAN PENGUATAN BATU BESAR...................................................19
3.6 DUKUNGAN DAN PENGUATAN BATU BESAR..........................................................19
3.6.1 MASALAH........................................................................................................21
PENUTUP..........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.4.1 Tujuan
1.4.2 Manfaat
DASAR TEORI
PEMBAHASAN
-bentuk penggalian,
-penerapan satu atau lebih perangkat atau sistem pendukung dan penguatan.
3.1.1 TAHAP TAHAP DESAIN PENGGALIAN
Kondisi ini menyiratkan bahwa rekahan batuan akan terjadi pada dan di
dekat batas penggalian. Iterasi pada variabel desain berlanjut untuk membatasi
tingkat keruntuhan batas dan zona keruntuhan di lapangan dekat penggalian, dan
untuk mengurangi kesulitan yang timbul baik dari adanya bidang kelemahan
utama atau interaksinya dengan zona patahan batuan yang diinduksi. . Tahap akhir
dari desain adalah spesifikasi langkah-langkah pendukung dan perkuatan untuk
mengontrol perpindahan zona batuan retak di sekitar penggalian.
Penting untuk dicatat bahwa, secara umum, zona pengaruh bukaan berhubungan
baik dengan bentuk galian maupun tegangan pra-penambangan.
Gambar 7.6 Bidang kelemahan, berorientasi tegak lurus terhadap tegangan utama
utama, memotong bukaan melingkar sepanjang diameter horizontal
Kasus 2. (Gambar 7.7) persamaan 6.18, dengan = /2, menunjukkan bahwa tidak
ada tegangan geser yang dimobilisasi pada bidang kelemahan, sehingga distribusi
tegangan elastis tidak dimodifikasi dengan slip.
Gambar 7.7 Bidang kelemahan dalam memotong bukaan melingkar dan
berorientasi sejajar dengan tegangan utama utama, menunjukkan pengembangan
zona tanpa tegangan untuk K <
Variasi rasio n diplot pada Gambar 7. 9b. Nilai maksimum rasio, 0,357 pada ra
2,5, sesuai dengan sudut gesekan yang dimobilisasi sebesar 19,6. Nilai medan
jauh dari rasio tegangan sesuai dengan sudut gesekan yang dimobilisasi 18,5.
Nilai rasio n yang ditentukan dari ekspresi ini diplot untuk berbagai titik di
sepanjang bidang kelemahan pada Gambar 7. 10b. Nilai puncak tegangan
geserrasio tegangan normal sesuai dengan sudut gesekan yang dimobilisasi sekitar
24. Jika sudut gesekan untuk bidang kelemahan melebihi 24, tidak ada slip yang
diprediksi pada bidang tersebut, dan distribusi tegangan elastis dapat
dipertahankan. Untuk bidang kelemahan dengan sudut gesekan 20, luas zona
gelincir yang diprediksi ditunjukkan pada Gambar 7. 10b. Jelas zona gelincir juga
diprediksi untuk refleksi zona yang digambarkan di sekitar garis tengah vertikal
penggalian.
Gambar 7.6 pembukaan ovaloid pada media yang mengalami tegangan dalam
persamaan 7.6
Gambar 7.13 bukaan bujur sakar dengan sudut membulat, pada medium yg
mengalami tekanan hidrostatis
tegangan batas. Hal ini diilustrasikan oleh masalah yang ditunjukkan pada
Gambar 7.14a. Bukaan melengkung memiliki lebar 4,0 m dan tinggi 4,5 m, yang
merupakan dimensi yang tidak biasa untuk pengangkutan tambang. Untuk rasio
tegangan medan K sebesar 0,3, elips tertulis menunjukkan perkiraan tegangan
dinding samping sebesar 2,5p, menggunakan persamaan 7.6.
Gambar 7.14 Pengaruh mengubah dimensi relatif pergerakan pengakutan
tambang, untuk mengurangi kerusakan dinding samping
Gambar 7.15 Kondisi tegangan pada titik terpilih pada batas galian dengan
penampang tidak beraturan sedang
Analisis elemen batas juga menegaskan kesimpulan (a) dan (b). Luas zona
tegangan tarik yang ditentukan dengan analisis elemen batas ditunjukkan pada
Gambar 7.15Demonstrasi, dalam analisis elastis, zona tegangan tarik, seperti di
bangku desain penggalian saat ini, memiliki implikasi teknik yang
signifikan.Karena massa batuan harus diasumsikan memiliki kekuatan tarik nol,
redistribusi tegangan harus terjadi di sekitar bangku. Ini menyiratkan
pengembangan zona de-stres di bangku dan beberapa kehilangan kendali atas
perilaku batuan di wilayah ini. Poin penting adalah bahwa massa batuan dalam
kompresi dapat berperilaku sebagai kontinum yang stabil. Dalam keadaan tanpa
tekanan, beban kecil atau beban gravitasi dapat menyebabkan perpindahan yang
besar dari unit batuan komponen.Kesimpulan dari studi-studi ini adalah bahwa
apresiasi yang berguna dari keadaan tegangan pada bagian-bagian kunci dari batas
penggalian dapat dibuat dari solusi bentuk tertutup yang sederhana. Prasasti
bentuk galian sederhana pada penampang desain, dan penentuan kelengkungan
batas, adalah teknik sederhana yang memungkinkan fitur kunci dari distribusi
tegangan batas untuk galian dapat ditentukan. Definisi yang lebih komprehensif
dari distribusi tegangan batas akan diperlukan jika studi, seperti yang telah
dijelaskan, mengidentifikasi zona dari keadaan tekanan yang tidak dapat diterima
secara mekanis di sekitar pinggiran penggalian.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap nilai tegangan utama minimum
pada suatu titik, nilai tegangan utama utama dapat ditentukan yang, jika tercapai,
menyebabkan keruntuhan lokal batuan.
3.5.2 DELINEASI ZONA KEGAGALAN BATUAN
Luasnya zona ini, relatif terhadap keliling galian, seperti yang dirancang,
tidak dapat menjalankan fungsi yang ditentukan tanpa perubahan bentuk atau
pemasangan penyangga dan perkuatan. Salah satu respon desain yang mungkin
adalah dengan menambah tinggi bukaan relatif terhadap lebarnya.
Gambar 7.19 Geometri soal untuk menentukan pengaruh beban tumpuan pada
distribusi tegangan elastis sekitar pembukaan elips.
Gambar 7.19a menunjukkan bukaan elips dengan rasio lebar/tinggi 4, pada medan
tegangan dengan tegangan vertikal 20 MPa dan tegangan horizontal 8 MPa.
Tegangan batas pada titik A dan B pada dinding samping dan mahkota galian
dapat dihitung langsung dari persamaan 7.6 dan 7.7, yaitu
Jika satu set penopang vertikal dipasang, cukup untuk menghasilkan beban
vertikal sebesar 1 yang terdistribusi merata di atas permukaan galian, tegangan
batas di sekitar galian yang ditopang dapat ditentukan dari skema superposisi
yang ditunjukkan pada Gambar 7.19b. Dengan demikian
Dari hasil ini, disimpulkan bahwa tekanan pendukung tidak mengubah
distribusi tegangan elastis di sekitar bukaan bawah tanah secara signifikan. Jika
keruntuhan massa batuan mungkin terjadi tanpa penopang, pemasangan penopang
tidak mungkin mengubah distribusi tegangan secara memadai untuk menghindari
perkembangan keruntuhan.
3.6.1 MASALAH
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kami dapat mengetahui apa pengertian dari mekanika batuan, dan kami
juga dapat mengetahui materi tentang Desain Batuan Elastis Masif beserta prinsip
dan zona penggaliannya, zona pengaruh penggalian, pengaruh bidang kelemahan
pada distribusi tegangan elastis, bentuk galian dan tegangan batas, penggambaran
zona kegagalan batuan, dan dukungan dan penguatan batu besar.
4.2 Saran