Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TAMBANG BAWAH TANAH

PENYANGGA AKTIF ( BAUT BATUAN / ROCK BOLT )

Disusun Oleh :

AR RAJIIB HAQIQIE 2021310052

SISIL AISYAH RAMADHANI 2021310053

DERA ALGO PRAMUGIA 2021310035

AGUNG DWI RAMBANG 2021310029

Dosen Pengampu : Reni Arisanti S. T ., M. T.

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS PRABUMULIH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Prabumulih, 26 maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar........................................................................................ ii

Daftar Isi.................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

1. 1 Latar Belakang........................................................................ 1

1. 2 Pembatasan Masalah............................................................... 1

1. 3 Maksud Dan Tujuan................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN....................................................................... 2

2.1. Baut Batuan............................................................................. 2

2. 2. Jenis Baut Batuan................................................................... 4

2. 2. 1. Baut batuan dengan cara pengikatan mekanis.................... 4

2. 2. 2. Baut batuan dengan pengikatan zat kimia......................... 7

2. 2. 3. Baut batuan dengan cara pengikatan geser........................ 10

2. 2. 4. Baut kabel batuan............................................................... 12

2. 3. Perlengkapan Penunjang Pada Sistem Baut Batuan............... 13

2. 3. 1. Face Plate.......................................................................... 13

2. 3. 2. Mesh kawat ( Wire Mesh).................................................. 14

BAB III. KESIMPULAN........................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Baut Batuan..................................................................................... 3

Gambar 2. Baut Batuan Pengikatan Mekanis................................................... 6

Gambar 3. Baut Batuan Pengikatan memakai resin / semen............................ 8

Gambar 4. Split Set dan Swellex....................................................................... 10

Gambar 5. Baut Kabel – Flexirope................................................................... 13

Gambar 6. Face Plate ...................................................................................... 14

Gambar 7. Chailink mesh................................................................................. 15

Gambar 8. Weld Mesh....................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Pertambangan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan


pencarian (prospeksi), penyelidikan (eksplorasi), penambangan (mining), pemurnian
dan pengolahan (extraction metalurgy and mineraldressing), penjualan (marketing)
terhadap mineral-mineral dan batuan yang memiliki arti ekonomis (berharga), sampai
dengan proses penutupan tambang. Pekerjaan mengambil bahan tambang dari bumi
disebut penambangan dan usahanya disebut pertambangan.

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis
dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dankeselamatan kerja yang
terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.

1. 2. Pembatasan Masalah

Pada penulisan makalah memaparkan penjelasan mengenai penyangga aktif ( baut


batuan / rock bolt ) secara umum.

1. 3. Maksud Dan Tujuan

Menjelaskan mengenai penyangga aktif yaitu baut batuan ( rock bolt )

1
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Baut Batuan

Rancangan suatu sistem penyanggaan adalah menolong massa batuan untuk


menyangga dirinya sendiri. Baut batuan (rock bolting) bila digunakan merupakan
bagian dari massa batuan jika dibandingkan dengan penyangga lain (misalnya
penyangga kayu, penyangga beton dan penyangga baja) yang tidak merupakan bagian
dari massa batuan. Namun mempunyai fungsi yang sama sebagai penguatan massa
batuan dengan tujuan memperkecil deformasi atau menjaga kestabilan terowongan
(Gambar 1.1a)

Baut batuan termasuk penyangga aktif karena mempunyai sifat memperkuat massa
batuan secara langsung dimana penyangga dipasang merupakan bagian dari massa
batuan. Baut batuan dapat digunakan sebagai penyangga permanen dan penyangga
sementara. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan jenis lubang bukaan. Untuk
terowongan teknik sipil dan kepentingan transpotasi dapat digunakan sebagai
penyangga permanen, sedangkan untuk lubang bukaan tambang bawah tanah
(umumnya pada tambang batubara dengan sistem penambangan longwall) digunakan
sebagai penyangga sementara (Gambar 1. 1b) Sejak ditemukannya baut batuan
sebagai penyangga, fungsi dan peran baut batuan telah menjadi objek analisis yang
bertujuan untuk mengerti lebih baik dan memperbaiki cara kerjanya. Baut batuan
banyak digunakan untuk menstabilkan massa batuan, khususnya diindustri
pertambangan.
2

(a) (b)

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

Gambar 1. Baut Batuan

Adapun beberapa alasan mengapa baut batuan telah digunakan secara meluas sebagai
penguatan batuan adalah :

1. Fleksibel dapat digunakan pada bentuk geometri terowongan yang bervariasi.

2. Umumnya mudah digunakan.

3. Harganya relatif murah.

4. Pemasangannya dapat sepenuhnya dengan mekanisasi.

5. Kerapatannya (jumlah baut batuan per-satuan luas) dengan mudah dapat


disesuaikan dengan sistem penyanggaan yang lain, misalnya mesh kawat, beton
tembak dan selimut beton. Pada sistem penggalian bawah tanah NATM (New
Austrian Tunnelling Method) sistem baut batuan dikombinasikan dengan beton
tembak dan selimut beton untuk penyanggaan permanen.
3

Penggunaan baut batuan untuk menjaga kestabilan atap dan dinding lubang bukaan,
tergantung kepada kuat ikat (anchoring capacity) baut batuan dengan batuan,
selaintegangan dasar (yield strength) dari baut batuan tersebut. Persyaratan yang
harus dipenuhi untuk pengikatan (anchoring) baut batuan adalah :

1. Pengikatan harus kuat.

2. Batuan tempat pengikat harus kuat dan kontinyu.

3. Panjang baut batuan harus cukup untuk menciptakan pre-compression zone sekitar
lubang bukaan untuk mengatasi stress failure. Baut batuan harus terikat dibelakang
daerah tarikan (tension zone).

2. 2. Jenis Baut Batuan

Bermacam-macam baut batuan telah digunakan saat ini diseluruh dunia. Banyak
diantaranya hanya memperlihatkan perbedaan yang kecil didalam rancangannya,
namun konsep dasarnya sama. Jenis-jenis baut batuan akan dibedakan berdasarkan
cara pengikatannya yaitu :

1. Baut batuan dengan cara pengikatan mekanis (slot bolt & wedge bolt dan
expansionshell anchor).

2. Baut batuan dengan cara pengikatan yang menggunakan zat kimia (Grouted bolt).

3. Baut batuan dengan cara pengikatan geser, (split set dan swellex).

4. Baut kabel batuan (flexirope).

2. 2. 1. Baut Batuan Dengan Cara Pengikatan Mekanis

Pengikatan antara baut batuan dengan batuan pengikatan ponktuel. Baut batuan
dengan sel penjangkaran terkembang (the expansion shell anchored rockbolt ) tipe
standart atau bail adalah jenis yang paling banyak digunakan.
4

Pengembangan sistem penjangkaran beroperasi dengan cara yang sama untuk jenis
standart dan jenis bail. Suatu wedge yang diletakkan pada ujung baut ditekan pada
satu sel konikal yang dapat mengembang jika baut diputar. Hal ini akan
mengakibatkan sel akan mengembang kearah dinding lubang bor. Baut ini
diaplikasikan, dengan sedikit pengecualian untuk batuan dengan kekerasan
yangsedang sampai keras. Dan tidak direkomendasikan untuk batuan yang sangat
keras, karena ada kemungkinan terjadi gelinciran dari sel penjangkaran baut tersebut.
contoh dari baut batuan ini dapat dilihat pada gambar 2.

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

a. Expension Shell Bolt


5

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

b. Slot & Wedge Bolt

Gambar 2. Contoh Baut Batuan Dengan Cara Pengikatan Mekanis

Keuntungan :

1. Harga relatif tidak mahal

2. Baut memberikan aksi penyanggaan dengan segera setelah dipasang.

3. Dengan pemutar baut (rotating the bolt) suatu teori diaplikasikan oleh kepala baut
dan mengumpulkan tarikan dalam baut.

4. Dengan post-grouting, baut dapat menyediakan penguatan yang permanen.

5. Pada batuan keras, pembebanan baut yang tinggi dapat dicapai.


6

Kerugian :

1. Terbatas untuk pengunaan batuan yang sedang - keras.

2. Sukar untuk memasangnya secara terandalkan

3. Harus dipantau dan diuji ketegangannya yang tepat

4. Kehilangan kapasitas dukung (bearing) akibat getaran hasil peledakan atau ketika
batuan jatuh di sekelilng permukaan lubang bor disekitar plat, untuk batuan yang
mempunyai tegangan tinggi.

2. 2. 2. Baut Batuan Dengan Pengikatan Zat Kimia

Baut batuan dengan jenis ini telah biasa digunakan diseluruh dunia sejak 60 tahun
lalu dalam aplikasi rekayasa pertambangan dan sipil. Sebagian besar biasa digunakan
baut batuan grouted rebar atau batang ulir (threaded bar) dibuat dari baja dengan
pengikatan sepenuhnya. Semen atau resin digunakan sebagai bahan pengikat. Baut
batuan rebar yang digunakan dengan resin menciptakan suatu sistem yang biasa
digunakan untuk baut batuan tertegangkan (tensioned rockbolt) tetapi baut batuan
batang ulir dengan zat pengikat semen dapat juga digunakan untuk baut batuan tanpa
tertegangkan (untensioned bolt). Kedua sistem ini digunakan baik untuk penyanggaan
sementara, maupun penyanggaan permanen. Jenis baut batuan dengan pengikatan
resin dan semen adalah Grouted Rockbolt-Rebar dan Grouted Rockbolt-Dywidag
Steel (Gambar 3).

7
a. Grounted Rockbolt – Rebar

Sumber : Ahmad Rahman, 2018 b. Grounted Rockbolt – Dywidag Steel

Gambar 3. Contoh Baut Batuan Dengan Cara Pengikatan memakai resin / semen

8
Keuntungan dari baut batuan Grouted Rockbolt-Rebar :

1. Baut memberikan reaksi penyanggaan yang cepat setelah pemasangan

2. Kalau resin fast-setting digunakan untuk bagian dasar dari baut batuan, baut batuan
dengan pengikatan yang sepenuhnya dapat ditegangkan.

3. Ketahanan korosi tinggi pada pemasangan yang permanen.

Kerugian dari baut batuan Grouted Rockbolt-Rebar :

1. Kesukaran dengan dodol (cartridges) resin pada lingkungan bawah tanah dimana
dapat mempengaruhi keterandalan pemasangan baut batuan.

2. Resin dapat mengotori dan berbahaya untuk penanganan yang tidak benar.

3. Resin mempunyai batas waktu pakai.

Keuntungan dari baut batuan Grounted Rockbolt – Dywidag Stell :

1. Pemasangan yang tepat, akan memberikan sistem penguatan yang baik dan tahan
lama.

2. Pengaruh kerusakan lingkungan kecil.

3. Sistem ini memberikan pembebanan baut yang tinggi pada kondisi batuan yang
bervariasi.

Kerugian dari baut batuan Grounted Rockbolt – Dywidag Stell :

1. Mahal

2. Pemasangan baut batuan hanya mungkin kalau prosedur pemasangan khusus


diikuti dengan baik dan benar.

3. Semen standard memerlukan beberapa hari sebelum baut mendapat pembebanan.

9
2. 2. 3. Baut Batuan Dengan Pengikat Geser

Baut batuan dengan pengikatan geser merupakan baut batuan yang paling banyak
berkembang dalam teknik penguatan batuan. Dua tipe baut batuan dengan pengikatan
geser yang tersedia, yaitu split set dan swellex (gambar 4).

a. Swellex

Sumber : Ahmad Rahman, 2018 b. Split Set

Gambar 4. Split Set dan Swellex

10
Untuk kedua tipe sistem baut batuan ini, tahanan geser untuk menggelincirkan batuan
pada besi paja (untuk swellex) dikombinasikan dengan ikatan mekanik (mechanical
interlock) ditimbulkan oleh kekuatan radial pada dinding lubang bor sepanjang baut.
Baut batuan dengan pengikatan geser mirip dengan baut batuan dengan pengikatan
mekanik dalam pengertian bahwa pemasangan dan operasinya tidak diganggu oleh
kondisi batuan yang basah. Untuk pemasanga secara permanen masalah yang
mungkin timbul adalah korosi.

Keuntungan dari baut batuan Swellex :

1. Pemasangannya cepat dan sederhana (simpel).

2. Memberikan aksi/kerja yang cepat setelah pemasangan.

3. Dapat digunakan pada kondisi yang berbeda beda.

Kerugian dari baut batuan Swellex :

1. Relatif mahal

2. Untuk pemasangan jangka panjang diperlukan perlindungan terhadap korosi, untuk


pemaasangannya dibutuhkan sebuah pompa.

Keuntungan dari baut batuan Split Set :

1. Pemasangannya sederhana.

2. Mudah menggunakan wire mesh.

Kerugian dari baut batuan Split Set :

1. Relatif mahal.

2. Pemasangan baut batuan yang panjang dapat menjadi sulit.

11
2. 2. 4. Baut Kabel Batuan

Baut kabel ini telah digunakan untuk penguatan struktur dalam batuan sejak 20 atau
30 tahun yang lalu. Kabel diperkenalkan untuk industri tambang untuk maksud yang
sama lebih dari 15 sampai 20 tahun yang lalu. Penggunaan baut kabel yang tak
tertegangkan dengan pengikatan sepenuhnya pada industri tambang tumbuh dengan
cepat. Penggunaan utama baut kabel adalah pada sistem penyanggaan sementara
(STILLBORG, 1985).

Jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel untuk penguatan 15,2 mm 7-wire
steelstrand biasanya dipasang dalam 2 unit. Kabel tersebut dikembangkan untuk pra-
tegang elemen-elemen beton. Kabel itu sering dimodifikasi oleh pemasok lokal untuk
memperbaiki unjuk kerja kabel tersebut sebagai elemen penguat didalam batuan.

Keuntungan :

1. Tidak mahal

2. Merupakan sistem penguatan yang baik dan tahan lama.

3. Dapat dipasang pada berbagai ukuran panjang dalam daerah yang sempit

Kerugian :

1. Penarikan baut kabel hanya dimungkinkan kalau prosedur instalasi harus


digunakan.

2. penggunaan semen standart membutuhkan beberapa hari sebelum kabel mendapat


beban.
12

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

Gambar 5. Baut Kabel - Flexirope

2. 3. Perlengkapan Penunjang Pada Sistem Baut Batuan

2. 3. 1. Face Plate

Sebuah face plate dirancang untuk mendistribusikan beban pada kepala baut secara
merata disekitar batuan sekelilingnya. Untuk menjaga elastisitas dari sistem baut
batuan, maka pemilihan face plate merupakan hal yang penting. Beberapa face plate
yang biasa digunakan terlihat pada gambar 5 Face plate dapat digunakan bila
permukaan batuan halus dan rata, baut dipasang tegak lurus pada permukaan batuan.
13

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

Gambar 6. Contoh Face Plate ( Scach, 1971).

2. 3. 2. Mesh kawat ( Wire Mesh)

Dua jenis wire mesh umumnya digunakan dengan kombinasi baut batuan yaitu
chailink mesh dan weld mesh. Chailink mesh kuat dan fleksibel, umumnya digunakan
pada pemukaan, untuk mencegah karyawan cedera dan kerusakan peralatan dari
lepasnya serpihan batuan (Gambar 6). Mesh (jaringan) harus ditempelkan pada batuan
dengan interval 1- 1 ½ meter. Grouted pin pendek dapat dipasang diantara baut
batuan. Pada spasi tersebut chailink mesh dapat menahan batuan lepas. Chailink mesh
dapat dikombinasikan dengan wire rope.
14

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

Gambar 7. Chailink mesh dan baut batuan di PT. Free Port Indonesia

Weld mesh terdiri dari atas kabel baja yang diatur dengan pola segi empat atau bujur
sangkar dan dipatri pada tiap titik perpotongannya. Weld mesh digunakan untuk
memperkuat beton tembak (shotcrete) dan lebih kaku dari Chailink mesh (Gambar 8).

Sumber : Ahmad Rahman, 2018

Gambar 8. Weld Mesh dan baut batuan di PT. Free Port Indonesia.
15

BAB III

KESIMPULAN

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis
dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dankeselamatan kerja yang
terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.

Rancangan suatu sistem penyanggaan adalah menolong massa batuan untuk


menyangga dirinya sendiri. Baut batuan (rock bolting) bila digunakan merupakan
bagian dari massa batuan jika dibandingkan dengan penyangga lain (misalnya
penyangga kayu, penyangga beton dan penyangga baja) yang tidak merupakan bagian
dari massa batuan.

Jenis baut batuan dengan cara pengikatan mekanis (slot bolt & wedge bolt dan
expansionshell anchor), baut batuan dengan cara pengikatan yang menggunakan zat
kimia (Grouted bolt), baut batuan dengan cara pengikatan geser, (split set dan
swellex), baut kabel batuan (flexirope).

Perlengkapan Penunjang Pada Sistem Baut Batuan Face Plate, Mesh kawat ( Wire
Mesh).
16

DAFTAR PUSTAKA

Arif, I. (2015) Geoteknik Tambang, Penerbit ITB, Bandung.

Astawa, Made R., Kramadibrata Suseno, and Kresna, Ridho W.(2010). Mekanika
Batuan. Bandung : ITB. Bieniawski, Z. T. (1973), Engineering classification
of jointed rock masses. Trans. S. Afr. Inst. Civ. Engrs.

Bieniawski, Z T (1986). The effects of spesimen size on the compressive strength Of


coal. J. Rock Mech. Min sci. vol. 5, pp.325-335 Bieniawski,Z.T.,(1968).The
effects of specimen size on the compesssive strength of coal.Int.J.Rock
Mech.Min Sci Vol.5.

Budiawan.,(2018).Young Modulus Material,Scientific Jurnal of Engineering Science.


Vol.3 No. 2.

17

Anda mungkin juga menyukai