Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BETON PRATEGANG

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Konstruksi beton
Dosen pengampu : Agung Iswandi, S.T.

Disusun oleh :
DEVI ROSALIA (4062019011)

KELAS V A
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Ketapang, 27 September  2021

Devi Rosalia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................5
1.3 TUJUAN MAKALAH.............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 SEJARAH BERON PRATEGANG...............................................................................6
2.2 PENGERTIAN BETON PRATEGANG......................................................................10
2.3 PERBEDAAN BETON PRATEGANG DAN BETON BERTULANG......................11
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON PRATEGANG..................................13
2.5 MANFAAT BETON PRATEGANG...........................................................................16
BAB III..................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................18
3.2 SARAN........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar
dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai
batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal. (ACI) Dalam
definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang yang telah
diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik
potensial dalam akibat beban kerja.

Struktur beton prategang didisain berdasarkan konsep persamaan


keseimbangan tegangan yg terjadi pada struktur. Dengan memanfaatkan
kemampuan beton untuk menahan gaya tekan yang cukup besar, gaya
prategang dapat diberikan ada struktur melalui plat angker dengan
mengunakan tendon prategang.

Beton prategang adalah material yang sangat banyak digunakan dalam


konstruksi. Dengan demikian lulusan dari setiap program teknik sipil
harus mempunyai, sebagai persyaratan minimum, pemahaman mengenai
dasar – dasar beton prategang melingkar dan linear.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah beton prategang ?
2. Apakah itu beton Prategang ?
3. Bagaimana perbedaan antara beton prategang dan beton bertulang ?
4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan beton prategang ?
5. Sebutkan manfaat beton prategang ?

1.3 TUJUAN MAKALAH


1. Utuk mengetahui sejarah beton prategang.
2. Untuk mengetahui apa itu beton prategang.
3. Untuk mengetahui apa perbedaan beton prategang dan beton bertulang.
4. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan beton prategang
5. Untuk mengetahui manfaat beton prategang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BERON PRATEGANG

Beton prategang pertama kali ditemukan oleh Eugene Freyssinet


seorang insinyur Perancis. Ia mengemukakan bahwa untuk mengatasi
rangkak, relaksasi dan slip pada jangkar kawat atau pada kabel maka
digunakan beton dan baja yang bermutu tinggi. Disamping itu ia juga
telah menciptakan suatu system panjang kawat dan system penarikan
yang baik, yang hingga kini masih dipakai dan terkenal dengan system
Freyssinet.

Dengan demikian, Freyssinet telah berhasil menciptakan suatu


jenis struktur baru sebagai tandingan dari strktur beton bertulang. Karena
penampang beton tidak pernah tertarik, maka seluruh beban dapat
dimanfaatkan seluruhnya dan dengan sistem ini dimungkinkanlah
penciptaan struktur-struktur yang langsing dan bentang-bentang yang
panjang.

Beton prategang untuk pertama kalinya dilaksanakan besar-


besaran dengan sukses oleh Freyssinet pada tahun 1933 di Gare Maritime
pelabuhan LeHavre (Perancis).
Freyssenet sebagai bapak beton pratekan segera diikuti jejaknya oleh
para ahli lain dalam mengembangkan lebih lanjut jenis struktur
ini,seperti:

a.YvesGunyon

Yves Gunyon adalah seorang insinyur Perancis dan telah menerbitkan


buku Masterpiecenya “ Beton precontraint” (2 jilid) pada tahun 1951.
Beliau memecahkan kesulitan dalam segi perhitungan struktur dari beton
pratekan yang diakibatkan oleh gaya-gaya tambahan disebabkan oleh
pembesian pratekan pada struktur yang mana dijuluki sebagai “Gaya
Parasit” maka Guyon dianggap sebagai yang memberikan dasar dan latar
belakang ilmiah dari beton pratekan.

b.Y.Lin

T.Y. Lin adalah seorang insinyur kelahiran Taiwan yang merupakan guru
besar di California University, Merkovoy. Keberhasilan beliau yaitu
mampu memperhitungkan gaya-gaya parast yang tejadi pada struktur. Ia
mengemukakan teorinya pada tahun 1963 tentang “ Load Balancing”.
Dengan cara ini kawat atau kabel prategang diberi bentuk dan gaya yang
sedemikian rupa sehingga sebagian dari beban rencana yang telah
ditetapkan dapat diimbangi seutuhnya pada beban seimbang ini..
Beban-beban lain diluar beban seimbang (beban vertikal dan
horizontal) merupakan “inbalanced load”, yang akibatnya pada struktur
dapat dihitung dengan mudah dengan menggunakan teori struktur biasa.
Tegangan akhir dalam penampang didapat dengan  menggunakan
tegangan merata akibat “Balanced” dan tegangan lentur akibat
“Unbalanced Load”. Tanpa melalui prosedur rumit dapat dihitung dengan
mudah dan cepat.

Gagasan ini telah menjurus kepada pemakaian baja tulangan biasa


disamping baja prategang, yaitu dimana baja prategang hanya
diperuntukkan guna memikul akibat dari Inbalanced Load. T.Y. Lin juga
telah berhasil membuktikan bahwa beton pratekan dapat dipakai dengan
aman dalam bangunan-bangunan didaerah gempa, setelah sebelumnya
beton pratekan dianggap sebagai bahan yang kurang kenyal (ductile)
untuk dipakai didaerah-daerah gempa, tetapi dikombinasikan dengan
tulangan baja biasa ternyata beton pratekan cukup kenyal, sehingga dapat
memikul dengan baik perubahan-perubahan bentuk yang diakibatkan
oleh gempa.

c.W.Abeles

P.W. Abeles adalah seorang insinyur Inggris, yang sangat gigih


mendongkrak aliran” Full Prestressing”, karena penggunaanya tidak
kompetitif terhadap penggunaan beton bertulang biasa dengan
menggunakan baja tulangan mutu tinggi. Penggunaan Full Prestessing ini
tidak ekonomis, menurut berbagai penelitian biaya struktur dengan beton
pratekan dan Full Prestressing dapat sampai 3,5 atau 4 kali lebih mahal
dari pada struktur yang sama tetapi dari beton bertulang biasa dengan
menggunakan tulangan baja mutu tinggi.

Dengan demikian timbullah gagasan baru yang dikemukakan oleh


P.W. Abeles untuk mengkombinasikan prinsip pratekan dengan prinsip
penulangan penampang atau dikenal dengan nama “Partial Prestressing”.
Yang mana didalam penampang diijinkan diadakannya bagi tulangan,
lebar retak dapat dikombinasikan dengan baik. “Partial Prestrssing” telah
disetujui oleh Chief Engineer’s

Departement untuk digunakan pada jembatan-jembatan kereta api


di Inggris, dimana tegangan tarik boleh terjadi sampai 45 kg/cm2 dengan
lebar retak yang dikendalikan dengan memasang baja tulangan biasa.
Freyssinet sendiri menjelang akhir karirnya telah mengakui juga bahwa
“Partial Prestressing” mengembangkan struktur-struktur tertentu.
Begitupun dengan teori “Load Balancing” dari T.W. Lin yang ikut
mendorong dipakainya “Partial Prestressing” karena pertimbangannya
kecuali segi ekonomis juga segi praktisnya bagi perencanaan.

2.2 PENGERTIAN BETON PRATEGANG


Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal
dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat
mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban
eksternal. (ACI).

Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998, beton prategang adalah


beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam akibat beban kerja.

Dalam definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang


yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan
tarik potensial dalam akibat beban kerja. Beton prategang juga dapat
didefinisikan sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi
pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman
dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang  yang 
digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik)
atau setelah beton mengeras (pascatarik).

2.3 PERBEDAAN BETON PRATEGANG DAN BETON


BERTULANG
Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton prategang pada
kenyataannya adalah beton bertulang mengkombinasikan beton dan
tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya
bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton
prategang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu
tinggi dengan cara-cara “aktif”. Hal ini dicapai dengan cara menarik baja
tersebut dan menahannya ke beton, jadi membuat beton dalam keadaan
tertekan.

Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari


kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan
kekuatan tarik yang tinggi oleh prategang. Beton adalah bahan yang getas dan
kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan,
sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton
prategang merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern
berkekuatan tinggi

Perbedaan beton prategang dan beton bertulang

Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang


 Beton dan tulangan baja normal  Beton dan baja mutu tinggi

 Penampang tidak efektif  Penampang efektif bekerja

 Mengalami retak  Tanpa retak

 Gaya geser yang besar >  Sengkang tidak menentukan > dapat
sengkang dipikul oleh kelengkungan kabel

 Penampang gemuk / lebar > berat  Penampang ramping > ringan

 Struktur lebih berat


 Berat menjadi lebih ekonomis

 Penggunaan beton mutu tinggi >


 Beton mutu tinggi & baja mutu tinggi
menghasilkan tulangan yang
menghasilkan struktur yang ekonomis
banyak
akibat berat yg berkurang

 Tulangan tidak memberikan  Gaya prategang memberikan kontribusi


kontribusi terhadap lendutan terhadap perlawanan lendutan akibat
beban mati dan hidup

 Korosi terjadi akibat retak beton  Tanpa retak >> tidak terjadi korosi

 Beban repetisi tidak


 Beban repetisi mempengaruhi tulangan
mempengaruhi tulangan pada
prategang dan umur struktur
umur struktur
 Proses produksi >> konvensional,  Proses produksi >> metoda khusus /
lebih murah, penggunaan alat rumit, lebih mahal, penggunaan alat dan
serta pekerja lebih sedikit dan skill pekerja khusus dan supervisi yang
supervisi yang konvensional ketat, tingkat ketelitian yang tinggi

 Keruntuhan struktur tanpa  Keruntuhan struktur sebelum batas


peringatan runtuh dapat terdeteksi

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON PRATEGANG

Beton Prategang (Prestressed concrete) mempunyai beberapa


keunggulan bila dibandingkan dengan beton konvensional biasa, antara
lain:

Kelebihan dari segi teknis:


 Struktur beton prategang akan terhindar dari retak terbuka didaerah
tarik akibat beban kerja. 

 Beton prategang akan lebih tahan terhadap korosi.

 Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan


perairan.
 Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum
beban rencana bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana
bekerja, akan lebih kecil dari pada beton bertulang biasa.

 Efisien karena dimensi penampang struktur beton prategang lebih


ramping.

 Lebih hemat dalam penggunaan baja

 Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya


meningkat.

Kelebihan dari segi teknis ini akan mempengaruhi biaya untuk


memproduksi beton prategang itu sendiri, dan dari segi ekonomis beton
prategang juga memiliki beberapa kelebihan antara lain :
 Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang
lebih sedikit

 Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang


sedikit.

 Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam


jumlah besar
 Beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan,
lebih tahan lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang
lebih panjang. 

 Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu


pelaksanaan konstruksi.

Kekurangan beton prategang, sebagai berikut :


 Diperlukan kontrol dan monitoring quality control (QC) yang lebih
ketat dalam proses pembuatan.

 Terdapat kehilangan tegangan pada pemberian gaya prategang


awal

 Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.

2.5 MANFAAT BETON PRATEGANG

Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan beton prategang :


1. MENGATASI MASALAH KERUSAKAN
Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, penyebab
dibuatnya beton prategang adalah adanya keretakan akibat beton yang
tidak kuat menahan tekanan tarik. Beton prategang pun hadir guna
mengatasi masalah keretakan pada beton dan bangunan secara
keseluruhan.

2. MENCEGAH KERUSAKAN DAN KORUSI


Kegunaan beton prategang selanjutnya adalah dapat mencegah terjadinya
kerusakan dan korusi atau pengikisan pada bagian tubuh beton. Sama
seperti keretakan, kerusakan dan korosi ini akan sangat berbahaya jika
tidak segera diatasi dengan baik.

3. MENGHASILKAN BETON YANG LEBIH KUAT


Kegunaan beton prategang yang ketiga adalah dapat dihasilkannya beton
yang lebih kuat, baik dari segi ketahanan terhadap beton berat maupun
tekanan tarik. Hal ini dapat digunakan pada berbagai proyek konstruksi,
terutama pada konstruksi infrastruktur yang penting untuk menggunakan
beton berkualitas.

4. MENGHASILKAN BETON YANG BERBENTUK RAMPING DAN


RAPI
Kegunaab beton prategang yang terakhir adalah dapat dihasilkannya
beton yang memiliki bentuk ramping dan rapi, sehingga memiliki nilai
lebih dari segi keindahan. Bentuknya yg ramping dan rapi ini juga
membuatnya lebih mudah serta efisien untuk digunakan pada berbagai
bagian konstruksi yang dibutuhkan.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar
dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai
batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal. (ACI) Dalam
definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang yang telah
diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik
potensial dalam akibat beban kerja.

Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998, beton prategang


adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam akibat beban kerja.

Dalam definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang


yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan
tarik potensial dalam akibat beban kerja. Beton prategang juga dapat
didefinisikan sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi
pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman
dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja  prategang  yang 
digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik)
atau setelah beton mengeras (pascatarik).

Beton prategang memiliki perbedaan dengan beton bertulang


dimana beton prategang memiliki mutu lebih baik dari beton bertulang.
3.2 SARAN
Sumber infromasi yang terbatas sedikit menghambat proses
pembuatan makalah tentang beton prategang ini sehingga ada beberapa
materi yang tidak tercantum dalam makalah ini. Sebaiknya dalam
pembuatan makalah carilah sumber informasi yang valid. Materi yang
diambil akan lebih baik apabila diambil dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA

https://asiacon.co.id/blog/manfaat-dan-kegunaan-beton-prategang

https://www.pengadaan.web.id/2019/01/beton-prategang.html

https://www.academia.edu/32447312/Makalah_beton_prategang

https://tekniksipilblog006.wordpress.com/2016/10/02/makalah-beton-prategang/

Anda mungkin juga menyukai