Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 1

PENGANTAR KONSTUKSI BANGUNAN GEDUNG

KOMPONEN STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN


GEDUNG
( Komponen Stuktur Balok-Pelat Beton Bertulang )

Dikerjakan oleh:
Kelompok 5 Kelas 1B PBG
Muhammad Anugrah Pras 41123038
Geraldo Estefan Tolae 41123036
Indra Yosia Pratama 41123027
Asmita Limbong Leppan 41123040

PROGRAM STUDI D-4 PERANCANGAN BANGUNAN


GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Makassar, Oktober 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Bahan Konstruksi Baja ini.

Makala ini kami susun untuk memenuhi Tugas mata kulia Teknologi Bahan
Konstruksi yang di embankan Ibu Nur Aisyah Jalali S.ST., M.Eng. sehingga kami
dapat menyelasaikan makala ini.

Kami menyadari didalam makalah ini masih terdapat kelemahan dan jauh dari
kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap kritikan, saran, dan komentar
yang bersipat membangun. Dan insya Allah di kemudian hari kami dapat membuat
makalah yang lebih sempurna lagi.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan Ibu Nur
Aisyah Jalali S.ST., M.Eng. Yang telah memberi tugas ini, karena tugas ini sangat
membantu pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah Teknologi Bahan
Konstruksi

Makassar, 21 oktober 2023

kelompok5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1..............................................................................................4
Gambar 1.2..............................................................................................5
Gambar 1.3..............................................................................................5
Gambar 1.4..............................................................................................8
Gambar 1.5..............................................................................................8
Gambar 1.6..............................................................................................9
Gambar 1.7..............................................................................................9
Gambar 1.8..............................................................................................10
Gambar 1.9..............................................................................................10
Gambar 2.0..............................................................................................11
Gambar 2.1..............................................................................................11
DAFTAR ISI

Cover..................................................................................................................i
Kata pengantar ..................................................................................................ii
Daftar gambar....................................................................................................iii
Daftar isi...................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
Latar belakang...................................................................................................1
Tujuan................................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................
Definisi Komponen Struktur Beton Bertulang..................................................4
Sifat-sifat Komponen Struktur Beton Bertulang ..............................................6
Bagian-bagian Komponen Struktur Beton Bertulang........................................7
Kelebihan dan Kekurangan Komponen Struktur Beton Bertulang ..................12
BAB 3 PENUTUP .................................................................................
Kesimpulan........................................................................................................15
Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain,agregat
halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentukmassa padat
(SNI, 2002).Beton saat ini menjadi material yang banyak dipilih dan diminati. Beton
mudahdibuat menjadi berbagai bentuk, tidak memerlukan tenaga yang sangat ahli dalam
pembangunan, tidak memerlukan perawatan pasca pembangunan.

Dari segi ekonomis bahan beton adalah paling murah bila dibandingkan konstruksi
baja atau kayu, serta tahanterhadap bahaya kebakaran.Beton yang baik adalah beton yang
mempunyai kuat tekan yang tinggi, kuattarik tinggi, kuat lekat tinggi, rapat air tahan aus,
tahan cuaca (panas, dingin, sinar matahari,hujan), tahan terhadap zat-zat kimia (terutama
sulfat), susutan pengerasanyakecil, elastisitasnya (modulus elastisitas) tinggi.

Dalam suatu struktur bangunan beton bertulang khususnya pada kolom akanterjadi
momen lentur dan gaya aksial yang bekerja secara bersama – sama. Momen -momen ini yang
diakibatkan oleh adanya beban eksentris atau adanya gravitasi dapatmenimbulkan beban
lateral seperti angin dan gempa atau bisa juga diakibatkan oleh beban lantai yang tidak
seimbang. Maka dari itu, setiap penampang komponen padastruktur seperti balok dan kolom
harus direncanakan kuat terhadap setiap gaya internalyang terjadi, baik itu momen lentur,
gaya aksial, gaya geser maupun torsi yang timbulsebagai respon struktur tersebut terhadap
pengaruh luar.

B.Tujuan
1. Mendukung Beban Vertikal: Balok bertulang berfungsi sebagai elemen struktural utama
yang mendukung beban vertikal dari lantai, dinding, atap, dan beban lainnya di atasnya.
Balok bertulang dirancang untuk mampu menahan beban-beban ini tanpa mengalami
deformasi atau kegagalan yang signifikan.

2. Mendistribusikan Beban: Balok bertulang meratakan distribusi beban dari permukaan


pelat (lantai atau atap) ke pilar atau dinding struktural di bawahnya. Ini penting untuk
memastikan bahwa beban yang diterima oleh pilar atau dinding tidak melebihi
kapasitasnya.

3. Meningkatkan Kekuatan dan Ketahanan: Dengan adanya tulangan baja di dalam beton,
balok bertulang memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Hal ini membuatnya lebih tahan
terhadap gaya tarik dan geser, yang seringkali merupakan beban-beban yang
memengaruhi struktur beton.

4. Meminimalkan Retakan: Balok bertulang membantu dalam mengendalikan retakan yang


mungkin terjadi dalam struktur beton. Tulangan baja yang ditempatkan dengan benar
membantu mengurangi retakan yang disebabkan oleh gaya tarik dan pemuaian beton.

5. Meningkatkan Kelenturan: Balok bertulang dapat digunakan untuk meningkatkan


kelenturan struktur. Ini memungkinkan struktur untuk menahan beban dinamis, seperti
gempa bumi dan angin kencang, dengan lebih baik.

6. Membuat Desain Arsitektur yang Lebih Fleksibel: Balok bertulang memungkinkan


desainer untuk menciptakan desain arsitektur yang lebih fleksibel dan inovatif. Mereka
dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran balok sesuai dengan kebutuhan desain.

7. Memungkinkan Pembangunan Lantai dan Atap yang Datar: Dengan balok bertulang,
lantai dan atap dapat dirancang lebih datar, menciptakan ruang dalam bangunan yang
lebih luas dan lebih mudah digunakan.
8. Meningkatkan Daya Tahan Terhadap Kebakaran: Balok bertulang biasanya memiliki
daya tahan yang baik terhadap kebakaran, terutama jika dilengkapi dengan pelapisan
yang sesuai.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka kami menjerumuskan
masalah sebagai berikut
1. Defenesi komponen struktur balok-pelat beton bertulang.
2. Sifat-Sifat komponen struktur balok-pelat beton bertulang
3. Bagian-Bagian komponen struktur balok-pelat beton bertulang.
4. Kelebihan komponen struktur balok-pelat beton bertulang.
5. Kekurangan kompone stuktur balok-pelat beton bertulang.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Defenisi Komponen Struktur Balok-Pelat Beton Bertulang.

Komponen struktur balok-pelat beton bertulang adalah elemen-elemen utama dalam


konstruksi berbahan beton bertulang yang bekerja sama untuk membentuk suatu sistem
struktural yang mampu menahan beban vertikal dan horizontal, serta menjaga kestabilan dan
keamanan bangunan. Berikut adalah definisi komponen-komponen utama dari struktur balok-
pelat beton bertulang:

1.Balok

Gambar 1.1

Balok adalah elemen horizontal yang biasanya berbentuk batang atau balok beton bertulang
yang memiliki penampang melintang. Balok bertulang berfungsi untuk menopang dan
mendistribusikan beban vertikal dari lantai atau atap di atasnya ke kolom atau tiang yang ada
di bawahnya. Balok juga dapat menahan beban lateral yang mungkin muncul.
2. Pelat

Gambar 1.2

Pelat adalah elemen datar dan tipis yang digunakan untuk menutupi lantai atau atap
bangunan. Pelat bertulang berfungsi untuk menahan beban hidup, beban mati, dan beban lain
yang diterapkan pada permukaan horizontalnya. Pelat juga berperan dalam mendistribusikan
beban ke balok-balok yang ada di bawahnya.

3. Beton Bertulang

Gambar 1.3

Komponen ini terbuat dari beton yang diperkuat dengan tulangan baja. Tulangan baja,
seperti batangan atau jaringan kawat baja, ditempatkan di dalam elemen beton untuk
meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap tekanan dan lenturan. Tulangan beton
bertulang membantu mencegah retak atau kerusakan yang mungkin terjadi pada beton itu
sendiri.

Komponen-komponen ini bekerja bersama untuk menciptakan struktur yang kuat dan tahan
lama. Mereka dirancang dengan cermat oleh insinyur sipil sesuai dengan persyaratan desain
dan kode bangunan yang berlaku, dengan tujuan memastikan keamanan dan kinerja struktural
bangunan. Struktur balok-pelat beton bertulang sangat umum digunakan dalam konstruksi
gedung, jembatan, dan berbagai jenis bangunan lainnya.

B.Sifat-sifat Komponen Struktur Balok-Pelat Beton Bertulang.

Komponen struktur balok-pelat beton bertulang memiliki berbagai sifat yang sangat
penting untuk memastikan kekuatan, kestabilan, dan kinerja keseluruhan dari suatu
konstruksi. Berikut adalah beberapa sifat-sifat utama dari komponen struktur balok-pelat
beton bertulang:

1. Kekuatan, komponen-komponen ini harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan
beban vertikal, beban hidup, dan beban mati yang diterapkan padanya. Balok-pelat bertulang
dirancang untuk memastikan bahwa mereka dapat menopang beban yang diberikan tanpa
mengalami kegagalan.

2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Compression), komponen balok dan pelat harus mampu
menahan tekanan vertikal yang diberikan oleh beban dan menyalurkannya ke kolom atau
tiang di bawahnya tanpa mengalami deformasi berlebihan.

3. Ketahanan Terhadap Lenturan (Flexure), balok dan pelat juga harus mampu menahan
beban lentur yang mungkin muncul akibat beban dan momen lentur. Tulangan baja yang
ditempatkan di dalam beton bertulang membantu mencegah terjadinya kerusakan akibat
lenturan.

4. Ketahanan Terhadap Gaya Geser (Shear), komponen harus dapat menahan gaya geser
yang dapat muncul di sepanjang batas-batasnya, terutama pada sambungan antara balok dan
pelat. Tulangan geser ditempatkan untuk memastikan kekuatan geser yang memadai.

5. Tahan Terhadap Pembebanan Lateral, balok-pelat bertulang juga harus mampu menahan
beban lateral, seperti angin atau gempa. Desain dan penempatan yang tepat dari elemen-
elemen struktural dan tulangan memainkan peran penting dalam mencapai tahanan terhadap
pembebanan lateral.

6. Kestabilan,struktur keseluruhan, termasuk komponen balok dan pelat, harus dirancang


sedemikian rupa sehingga tetap stabil dan tidak mengalami runtuh atau pergeseran yang
berbahaya.

7. Ketahanan Terhadap Korosi, tulangan baja yang digunakan harus tahan terhadap korosi
karena beton dan air yang terkandung di dalamnya bisa menyebabkan korosi jika tidak
dilindungi dengan baik.

8. Keandalan, Komponen struktur harus memiliki faktor keamanan yang memadai agar
dapat diandalkan dalam berbagai situasi beban dan kondisi lingkungan.

9. Estetika, selain aspek teknis, aspek estetika juga penting, terutama pada pelat yang
berfungsi sebagai lantai atau atap. Pelat harus memiliki penampilan yang estetis dan
permukaan yang rata dan bersih.

Semua sifat-sifat ini penting dalam merancang dan membangun komponen struktur balok-
pelat beton bertulang agar dapat berkinerja baik, aman, dan tahan lama dalam penggunaan
sehari-hari. Perencanaan dan pelaksanaan yang cermat serta pemilihan bahan yang tepat
sangat penting untuk mencapai sifat-sifat ini.

C.Bagian-bagian Komponen Struktur Balok-Pelat Beton Bertulang.

Komponen struktur balok-pelat beton bertulang terdiri dari beberapa bagian utama yang
bekerja bersama untuk membentuk struktur yang kuat dan tahan lama. Berikut adalah bagian-
bagian komponen struktur balok-pelat beton bertulang:

1. Balok
 Pucuk Balok (Flange): pucuk balok, juga dikenal sebagai flange, adalah bagian dari
sebuah balok beton bertulang yang terletak di bagian atas dan bawah balok. Pucuk
balok ini memiliki bentuk yang lebih lebar daripada bagian tengah balok, dan
biasanya terletak di sisi horizontal balok. Pucuk balok berperan penting dalam
struktur balok karena memiliki tugas utama sebagai penahan beban vertikal dari
lantai atau atap di atasnya.

Gambar 1.4

 Tulangan Utama (Main Reinforcement): komponen kunci dalam struktur balok-


pelat beton bertulang. Ini adalah jaringan atau batangan baja yang ditempatkan di
dalam beton pada bagian pucuk balok, bagian atas dan bawah balok, dan juga pada
pelat beton bertulang. Tulangan utama berfungsi untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan, dan daya dukung struktur terhadap tekanan dan lenturan.
Gambar 1.5

 Tulangan Samping (Shear Reinforcement): komponen kunci dalam struktur balok-


pelat beton bertulang. Ini adalah jaringan atau batangan baja yang ditempatkan di
dalam beton pada bagian pucuk balok, bagian atas dan bawah balok, dan juga pada
pelat beton bertulang. Tulangan utama berfungsi untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan, dan daya dukung struktur terhadap tekanan dan lenturan.

Gambar 1.6

2. Pelat:
 Permukaan Pelat (Slab Surface): bagian dari elemen struktur pelat beton bertulang
yang berfungsi sebagai lantai atau atap bangunan. Ini adalah bagian yang akan
menjadi permukaan yang dapat diakses atau ditinggali oleh penghuni atau pengguna
bangunan
Gambar 1.7

 Tulangan Pelat (Slab Reinforcement): adalah tulangan baja yang ditempatkan di


dalam elemen beton pelat bertulang untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan
pelat terhadap tekanan dan lenturan. Tulangan pelat berperan penting dalam menjaga
integritas struktur pelat dan memungkinkan pelat untuk menahan beban hidup, beban
mati, dan beban lain yang diterapkan padanya

Gambar 1.8

3. Tulangan Beton Bertulang


 Tulangan beton bertulang, yang terdiri dari batangan baja, ditempatkan di dalam
elemen beton (baik dalam balok maupun pelat) untuk memberikan kekuatan
tambahan dan mencegah retak atau kerusakan yang mungkin terjadi pada beton itu
sendiri. Ini mencakup tulangan utama, tulangan geser, dan tulangan penopang.
Gambar 1.9

4. Penopang atau Kolom (Columns)


 Elemen struktural vertikal yang berfungsi untuk mendukung beban dari balok dan
pelat serta mentransfer beban ini ke pondasi. Kolom biasanya terbuat dari beton
bertulang, dan mereka berperan penting dalam menjaga integritas dan stabilitas

Gambar 2.0

5. Sambungan atau Hubungan


 Bagian di mana balok dan pelat bertemu dengan kolom dan di mana balok bertemu
dengan pelat. Sambungan ini harus dirancang dengan baik untuk memastikan
transfer beban yang efisien dan aman antara elemen-elemen struktural.
Gambar 2.1

Semua komponen ini bekerja bersama untuk membentuk struktur balok-pelat beton bertulang
yang kuat dan tahan lama. Mereka dirancang dengan hati-hati oleh insinyur sipil sesuai
dengan persyaratan desain dan kode bangunan yang berlaku, dengan tujuan memastikan
keamanan dan kinerja struktural bangunan.

D.Kelebihan dan Kekurangan Komponen Struktur Balok-Pelat Beton


Bertulang.

Komponen struktur balok-pelat beton bertulang memiliki kelebihan dan kekurangan


masing-masing. Berikut adalah beberapa dari mereka:

Kelebihan Komponen Struktur Balok-Pelat Beton Bertulang

1. Kekuatan dan Ketahanan


Struktur balok-pelat beton bertulang memiliki kekuatan yang tinggi dan mampu menahan
beban vertikal yang signifikan, menjadikannya pilihan yang kuat untuk gedung bertingkat
tinggi dan infrastruktur lainnya.

2. Fleksibilitas Desain
Beton bertulang memungkinkan fleksibilitas desain yang tinggi. Anda dapat merancang
berbagai bentuk balok dan pelat sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek.

3. Ketahanan Terhadap Pembebanan Lateral


Struktur ini mampu menahan pembebanan lateral, seperti beban angin dan gempa, terutama
ketika desain struktural yang benar digunakan.

4. Daya Tahan dan Umur Panjang


Dengan perawatan yang baik, struktur ini dapat memiliki umur panjang dan tahan lama.
Beton dan baja memiliki ketahanan terhadap korosi, dan jika dirawat dengan baik, mereka
dapat bertahan selama beberapa dekade.

5. Tahan Terhadap Api


Beton bertulang memiliki daya tahan yang baik terhadap api, yang membuatnya cocok untuk
berbagai jenis bangunan, termasuk gedung bertingkat tinggi.

Kekurangan Komponen Struktur Balok-Pelat Beton Bertulang

1. Berat
Beton bertulang sangat berat, dan ini dapat memerlukan pondasi yang kuat dan mahal untuk
menopang beban struktur. Hal ini juga membatasi penggunaannya pada konstruksi yang
memerlukan kepadatan struktural rendah.

2. Biaya Awal yang Tinggi


Struktur beton bertulang cenderung memerlukan biaya awal yang tinggi, terutama karena
penggunaan bahan baku yang kuat seperti beton dan baja. Ini bisa membuatnya kurang
ekonomis untuk proyek-proyek dengan anggaran terbatas.

3. Proses Konstruksi yang Lama


Proses konstruksi balok-pelat beton bertulang dapat memakan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan metode konstruksi lainnya, seperti baja struktural. Hal ini bisa
mengakibatkan peningkatan biaya tenaga kerja dan waktu proyek.

4. Dibutuhkan Peralatan Berat


Proses pembuatan dan pengecoran beton serta penempatan tulangan baja memerlukan
penggunaan peralatan berat, yang dapat menambah biaya konstruksi.

5. Susut dan Retak


Beton bisa mengalami susut saat mengering, dan ini dapat menyebabkan retak-retak kecil di
permukaan beton. Penggunaan yang salah atau ketidakpatuhan terhadap standar konstruksi
dapat mengakibatkan retakan yang lebih serius.

6.Keterbatasan Panjang Bebas


Dalam desain balok-pelat beton bertulang, panjang bebas (unsupported span) sering kali
memiliki batasan, yang memerlukan penempatan kolom atau penyangga tambahan. Hal ini
dapat memengaruhi fleksibilitas desain dalam ruang.

Setiap proyek konstruksi adalah unik, dan keputusan untuk menggunakan struktur balok-pelat
beton bertulang atau metode konstruksi lainnya akan bergantung pada kebutuhan, anggaran,
dan kondisi khusus proyek tersebut. Itu adalah langkah penting untuk mengkonsultasikan
dengan insinyur sipil atau profesional konstruksi yang berkualifikasi untuk menentukan
apakah metode ini cocok untuk proyek Anda.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari komponen struktur balok-pelat beton bertulang adalah bahwa
struktur ini terdiri dari dua elemen utama: balok dan pelat beton bertulang. Balok
digunakan untuk mendistribusikan beban dari pelat ke penopang atau tiang di
bawahnya, sedangkan pelat bertulang bertindak sebagai penutup yang menutupi dan
mendistribusikan beban di atasnya. Kedua komponen ini bekerja sama untuk
memberikan dukungan yang diperlukan dalam bangunan beton bertulang.

B. SARAN
Beberapa saran terkait dengan komponen struktur balok-pelat beton bertulang adalah:

1. Perencanaan yang Cermat


2. Pemilihan Bahan yang Berkualitas
3. Pemeliharaan Rutin
4. Penguatan Sudut
5. Penyusunan Tulangan yang Benar
6. Penggunaan Alat dan Teknik Konstruksi yang Tepat
7. Konsultasi dengan insinyur struktur berlisensi
8.Pertimbangkan beban dan desain
9.Pemantauan progress konstruksi yang cermat
10.Pertimbangkan ketahanan terhadap kebakaran dan gempa bumi

DAFTAR PUSTAKA

https://bramanalendrablog.files.wordpress.com/2017/01/balok-dan-pelat-beton-bertulang.pdf
http://repository.uib.ac.id/2586/5/k-1611050-chapter2.pdf
https://lib.unnes.ac.id/22091/1/5111310015-S.pdf
https://eprints.uny.ac.id/10419/

Anda mungkin juga menyukai