Anda di halaman 1dari 16

PASANGAN BATU BATA DAN KACA

Mata Kuliah : Teknologi Bahan Kontruksi


Dosen Pembimbing :

LOGO
Universitas
MALIKUSSALEH
1.
2.
3.
4.
5.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada bu Dosen yang telah membantu
memberikan arahan dan bimbingannya hingga makalah ini dapatdiselesaikan
dengan baik tanpa ada kendala apapun. Adapun tema dari makalahini adalah .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah .................................................................
BAB 2 .....................................................................................................................
PEMBAHASAN ....................................................................................................
2.1 KLASIFIKASI BATU BATA....................................................................
2.1.1 Batu Bata Beton ..................................................................................
2.1.2 Batu Bata Clay .................................................................................
2.2 MORTAR
2.3 GROUT
2.4 PLASTER
2.5 KACA
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KLASIFIKASI BATU BATA


Klasifikasi batu bata merupakan pengelompokan dengan persyaratan khusus
tentang sifat fisik dan penampilan dari bata tersebut. klasifikasi bata dan jenis bata
merupakan dua hal pembahasan yang berbeda, walaupun sebenarnya pada dasarnya ini
adalah pengelompokan bata. Jika berbicara Jenis bata, maka kita membahas kategori
bata berdasarkan metode produksinya, komposisi penyusun dan hasil akhirnya.
Sedangkan klasifikasi kita berbicara kategori lebih spesifik lagi yang ditentukan
dengan standar.

Salah satu bahan baku poko kontruksi bangunan untuk pembuatan dinding yaitu
batu bata.Batu bata adalah blok tanah liat yang dirusak yang dibentuk untuk membuat
bentuk dan ukuran baru yang sesuai ketika masih dalam kondisi plastis, dikeringkan di
bawah sinar matahari dan atau dibakar sehingga membuatnya lebih kuat, keras dan
tahan lama. Menurut data SNI-2094-1991, batu bata merupakan unsur bahan
bangunan yang digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan seperti
rumah, gedung, dan bangunan lainnya.

2.1.1. Batu Bata Beton

Bata beton merupakan bahan bangunan untuk pasangan dinding yang


dibuat dengan cara pemadatan dari campuran agregat dan semen Portland (Heinz
Frick dan Ch. Koesmartadi, 1999). Bata beton adalah suatu jenis unsur bangunan
berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama semen portland, air dan agregat yang
dipergunakan untuk pasangan dinding. Proses pencetakan dilakukan dengan
sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat dan dapat dipergunakan untuk
pasangan dinding (SNI 03-0349-1989).

1. Jenis-Jenis Beton
Menurut (SNI 03-0349-1989) batu bata beton dibedakan menjadi dua jenis yaitu
bata beton pejal dan bata beton berlumbang.
a. Bata beton pejal
Beton pejal adalah bata beton yang memiliki penampang luas
penampang pejal 75 % atau lebih dari luas penampang seluruhnya dan
memiliki volume pejal lebih dari 75 % volume bata seluruhnya.
b. Bata beton berlubang
Bata beton berlubang adalah bata beton yang memiliki penampang luas
penampang lubang lebih besar dari 25 % luas penampang bata dan memiliki
volume lubang lebih dari 25 % volume bata seluruhnya.

2. Mutu-Mutu Pada Beton


Berdasarkan SNI 03-0349-1989 bata beton pejal maupun berlubang
diklasifikasikan menurut tingkat mutunya, yaitu :
a. Mutu I adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang memikul
beban dan sering juga digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindungi
(konstruksi di luar atap).
b.. Mutu II adalah bata beton yang digunakan untuk kontruksi yang memikul
beban tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari
cuaca luar (konstruksi di bawah atap).
c. Mutu III adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang tidak memikul
beban dan terlindungi, akan tetapi permukaan dinding konstruksi tidak dapat diplester.

3. Kelompok jenis beton pada konstruksi


Ada beberapa jenis batu bata beton yang umum digunakan dalam konstruksi
bangunan. Berikut adalah beberapa jenis batu bata beton yang sering digunakan:
a. Batu bata beton solid: Ini adalah jenis batu bata beton yang padat dan tidak
berongga di dalamnya. Batu bata beton solid biasanya digunakan untuk struktur yang
membutuhkan kekuatan ekstra, seperti dinding penahan atau struktur pondasi.
b. Batu bata beton berongga: Batu bata beton berongga memiliki rongga di dalamnya
yang membantu dalam isolasi termal dan akustik. Jenis batu bata ini lebih ringan
daripada batu bata beton solid, tetapi tetap memiliki kekuatan yang cukup untuk
digunakan dalam dinding bangunan.

c. Batu bata beton ringan: Batu bata beton ringan dibuat dengan menggunakan agregat
ringan, seperti serbuk kayu atau serat kaca, yang mengurangi berat batu bata. Batu
bata beton ringan memiliki kekuatan yang cukup dan sering digunakan dalam
konstruksi bangunan yang membutuhkan pengurangan beban struktural.

d. Batu bata beton presisi: Batu bata beton presisi dibuat dengan menggunakan
teknologi canggih yang menghasilkan batu bata dengan dimensi yang sangat akurat.
Jenis batu bata ini sering digunakan dalam konstruksi yang membutuhkan presisi
tinggi, seperti bangunan bertingkat tinggi.
Setiap jenis batu bata beton memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan
pemilihan jenis yang tepat tergantung pada kebutuhan dan persyaratan konstruksi
bangunan yang akan dibangun.

4. Sifat Bahan Batu Bata Beton

Berikut ada beberapa sifat bahan pada batu bata beton:


a. Kekuatan batu bata beton memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga dapat menahan
beban yang diberikan kepadanya. Kekuatan ini penting untuk memastikan kestabilan
struktur bangunan.

b. Ketahanan terhadap tekanan,batu bata beton memiliki ketahanan yang baik terhadap
tekanan. Ini berarti batu bata beton dapat menahan beban yang diberikan kepadanya
tanpa mengalami deformasi atau kerusakan yang signifikan.

c. Ketahanan terhadap api: Batu bata beton memiliki sifat tahan api yang baik. Ini
berarti batu bata beton tidak mudah terbakar dan dapat membantu memperlambat
penyebaran api dalam kasus kebakaran.

5. Fungsi-fungsi Batu Bata Beton Pada Konstruksi Bangunan


Batu bata beton memiliki berbagai fungsi dalam konstruksi bangunan. Berikut
adalah beberapa fungsi utama batu bata beton:
a. Struktur bangunan: Batu bata beton digunakan untuk membangun dinding dan
struktur bangunan. Batu bata beton solid atau berongga digunakan untuk membentuk
dinding yang kuat dan tahan lama. Mereka memberikan kekuatan struktural dan
stabilitas pada bangunan.

b. Isolasi termal dan akustik: Batu bata beton memiliki sifat isolasi termal dan akustik
yang baik. Mereka membantu menjaga suhu dalam ruangan dan meredam suara dari
luar. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk menciptakan lingkungan yang
nyaman dan tenang di dalam bangunan.

c. Perlindungan terhadap kebakaran: Batu bata beton memiliki ketahanan yang baik
terhadap api. Mereka tidak mudah terbakar dan dapat membantu memperlambat
penyebaran api dalam kasus kebakaran. Ini memberikan perlindungan tambahan bagi
bangunan dan penghuninya.

d. Estetika: Batu bata beton juga digunakan untuk tujuan estetika. Mereka memberikan
tampilan yang indah dan menarik pada bangunan. Batu bata beton tersedia dalam
berbagai warna, tekstur, dan pola, sehingga memungkinkan variasi desain yang kreatif.

6. Pengaplikasian Batu Bata Beton Pada Konstruksi Bangunan

Batu bata beton dapat diaplikasikan dalam berbagai cara dalam konstruksi
bangunan. Berikut adalah beberapa pengaplikasian umum batu bata beton:

a.. Dinding bangunan: Batu bata beton digunakan secara luas untuk membangun
dinding bangunan. Batu bata beton solid atau berongga dipasang bersama dengan
adukan semen untuk membentuk dinding yang kuat dan tahan lama. Mereka
memberikan kekuatan struktural dan stabilitas pada bangunan.

b. Pondasi: Batu bata beton juga digunakan dalam pembangunan pondasi. Batu bata
beton solid atau berongga digunakan untuk membentuk pondasi yang kokoh dan
stabil. Mereka mampu menahan beban struktural bangunan dan mendistribusikannya
ke tanah di bawahnya.

c. Partisi: Batu bata beton digunakan untuk membangun partisi dalam bangunan.
Partisi ini digunakan untuk membagi ruangan menjadi ruang-ruang yang berbeda,
seperti kamar tidur, kamar mandi, atau ruang kantor. Batu bata beton berongga atau
berlubang sering digunakan untuk partisi karena sifat isolasi termal dan akustiknya.
Pengaplikasian batu bata beton dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan desain
bangunan yang akan dibangun. Penting untuk mempertimbangkan kekuatan, isolasi,
dan tampilan estetis saat memilih dan mengaplikasikan batu bata beton dalam
konstruksi bangunan.

2.1.2 Batu Bata Clay

Batu bata clay yang sering juga dikenal sebagai batu bata merah terbuat dari
bahan utamanya adalah tanah liat, memiliki beberapa sifat yang membuatnya menjadi
bahan konstruksi yang populer. Berikut adalah beberapa sifat utama batu bata clay:

a. Kekuatan: Batu bata clay memiliki kekuatan yang baik. Mereka mampu menahan
beban struktural dan memberikan stabilitas pada bangunan. Kekuatan batu bata clay
tergantung pada kualitas tanah liat yang digunakan dan proses pembakarannya.

b. Isolasi termal: Batu bata clay memiliki sifat isolasi termal yang baik. Mereka dapat
menjaga suhu dalam ruangan dengan baik, sehingga membantu mengurangi kebutuhan
pemanasan atau pendinginan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman secara termal.

c. Isolasi akustik: Batu bata clay juga memiliki sifat isolasi akustik yang baik. Mereka
dapat meredam suara dari luar dan mengurangi kebisingan di dalam bangunan. Ini
membantu menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

d. Tahan terhadap api: Batu bata clay memiliki ketahanan yang baik terhadap api.
Mereka tidak mudah terbakar dan dapat membantu memperlambat penyebaran api
dalam kasus kebakaran. Ini memberikan perlindungan tambahan bagi bangunan dan
penghuninya.
e. Tahan terhadap cuaca: Batu bata clay tahan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan,
panas, dan dingin. Mereka tidak mudah rusak atau terpengaruh oleh perubahan suhu
atau kelembaban yang ekstrem.

1. Jenis-jenis Batu Bata Clay


Sifat-sifat ini membuat batu bata clay menjadi pilihan yang populer dalam
konstruksi bangunan. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti
kualitas tanah liat, proses pembakaran, dan pemeliharaan yang tepat untuk memastikan
kualitas dan keawetan batu bata clay.Ada beberapa jenis batu bata clay yang umum
digunakan dalam konstruksi bangunan. Berikut adalah beberapa jenis batu bata clay
yang sering digunakan:

a. Batu bata solid: Batu bata solid terbuat dari tanah liat yang dipadatkan dan dibakar
dalam suhu tinggi. Mereka memiliki struktur padat dan tidak berongga di dalamnya.
Batu bata solid digunakan untuk membangun dinding yang kuat dan tahan lama.

b. Batu bata berongga: Batu bata berongga memiliki rongga atau lubang di dalamnya.
Rongga ini membantu dalam isolasi termal dan akustik. Batu bata berongga lebih
ringan daripada batu bata solid, tetapi tetap memberikan kekuatan struktural yang
baik.

c. Batu bata berlubang: Batu bata berlubang memiliki lubang-lubang yang lebih besar
daripada batu bata berongga. Lubang-lubang ini memberikan isolasi termal dan
akustik yang lebih baik. Batu bata berlubang juga lebih ringan dan lebih mudah
dipasang.

d. Batu bata paving: Batu bata paving adalah batu bata clay yang dirancang khusus
untuk digunakan sebagai lantai atau jalan. Mereka memiliki ketahanan yang baik
terhadap beban dan keausan. Batu bata paving sering digunakan untuk menciptakan
lantai yang tahan lama dan estetis di luar ruangan.

2. Fungsi-fungsi Batu Bata Clay


Batu bata clay memiliki berbagai fungsi dalam konstruksi bangunan. Berikut
adalah beberapa fungsi utama batu bata clay:
a. Struktur bangunan: Batu bata clay digunakan untuk membangun dinding bangunan.
Mereka memberikan kekuatan struktural dan stabilitas pada bangunan. Batu bata clay
solid atau berongga dipasang bersama dengan adukan semen untuk membentuk
dinding yang kuat dan tahan lama.

b. Isolasi termal: Batu bata clay memiliki sifat isolasi termal yang baik. Mereka dapat
menjaga suhu dalam ruangan dengan baik, sehingga membantu mengurangi kebutuhan
pemanasan atau pendinginan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman secara termal.

c. Isolasi akustik: Batu bata clay juga memiliki sifat isolasi akustik yang baik. Mereka
dapat meredam suara dari luar dan mengurangi kebisingan di dalam bangunan. Ini
membantu menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

d. Perlindungan terhadap api: Batu bata clay memiliki ketahanan yang baik terhadap
api. Mereka tidak mudah terbakar dan dapat membantu memperlambat penyebaran api
dalam kasus kebakaran. Ini memberikan perlindungan tambahan bagi bangunan dan
penghuninya.

Fungsi-fungsi ini membuat batu bata clay menjadi bahan yang serbaguna dan
populer dalam konstruksi bangunan. Penting untuk mempertimbangkan sifat-sifat dan
kebutuhan spesifik proyek konstruksi saat memilih dan
mengaplikasikan batu bata clay.

2. Pengaplikasian Batu Bata Clay Pada Konstruksi Bangunan


Batu bata clay dapat diaplikasikan dalam berbagai cara dalam konstruksi
bangunan. Berikut adalah beberapa pengaplikasian umum batu bata clay:

a. Dinding bangunan: Batu bata clay digunakan untuk membangun dinding bangunan.
Mereka dipasang bersama dengan adukan semen untuk membentuk struktur dinding
yang kuat dan tahan lama. Batu bata clay solid atau berongga dapat digunakan
tergantung pada kebutuhan struktural dan isolasi termal yang diinginkan.
b. Pilar dan balok: Batu bata clay juga dapat digunakan untuk membangun pilar dan
balok dalam struktur bangunan. Mereka memberikan kekuatan dan stabilitas pada
elemen struktural ini. Batu bata clay solid sering digunakan untuk membangun pilar
dan balok yang kuat.

c. Lantai: Batu bata clay juga dapat digunakan sebagai lantai. Mereka dapat dipasang
secara langsung di atas pondasi atau digunakan sebagai lapisan atas pada lantai beton.
Batu bata paving khusus digunakan untuk menciptakan lantai yang tahan lama dan
estetis di luar ruangan.

d. Dekorasi: Batu bata clay juga digunakan untuk tujuan dekoratif. Mereka dapat
digunakan untuk menciptakan elemen dekoratif seperti jendela, kolom, atau fasad
bangunan. Batu bata clay memberikan tampilan yang klasik dan estetis pada elemen
dekoratif ini.
Pengaplikasian batu bata clay tergantung pada kebutuhan dan desain bangunan.
Penting untuk mempertimbangkan sifat-sifat batu bata clay dan kebutuhan spesifik
proyek konstruksi saat mengaplikasikannya.

2.2. MORTAR

1. Pengertian Mortar
Mortar adalah bahan perekat yang digunakan dalam konstruksi untuk
menghubungkan dan mengikat bahan bangunan seperti batu bata, batu, blok beton,
atau bahan lainnya menjadi satu kesatuan yang kokoh. Ini adalah lapisan tipis antara
bahan bangunan yang bertujuan untuk mengisi celah-celah kecil di antara mereka.

Mortar memiliki sifat adhesif yang memungkinkannya melekat pada permukaan bahan
bangunan dan menyatu dengan baik ketika mengeras. Komposisi umum mortar terdiri
dari tiga bahan utama: semen, pasir, dan air. Semen berperan sebagai bahan pengikat
utama yang mengeras ketika terkena air, membentuk ikatan kuat antara partikel pasir
dan bahan bangunan. Pasir berfungsi sebagai bahan pengisi dan membantu
meningkatkan stabilitas serta daya tahan mortar. Air digunakan untuk mengaktifkan
proses pengerasan semen dan membentuk pasta yang dapat diaplikasikan dengan
mudah.

2. Fungsi Mortar
Fungsi Mortar yang paling utama mortar adalah untuk memberikan kekuatan
struktural pada dinding, lantai, atau konstruksi lainnya dengan mengisi celah-celah
antara bahan bangunan. Selain itu, mortar juga membantu dalam menyelesaikan
permukaan dan memperbaiki kekurangan atau ketidakrataan dalam bahan bangunan.

Berikut fungsi-fungsi mortar dalam sebuah bangunan:

a. Perekat

Fungsi utama mortar adalah sebagai bahan perekat yang mengikat bahan
bangunan seperti batu bata, batu, atau blok beton. Mortar digunakan untuk mengisi
celah-celah antara bahan bangunan dan membentuk ikatan kuat di antara mereka. Ini
memungkinkan konstruksi untuk menjadi satu kesatuan yang kokoh dan stabil.

b. Penyelesaian Permukaan

Mortar juga digunakan untuk mengisi ketidakrataan pada permukaan bahan


bangunan, seperti pada dinding bata atau blok beton. Mortar dapat diterapkan secara
merata untuk memberikan permukaan yang lebih halus dan rata. Hal ini membantu
dalam penyelesaian estetika konstruksi dan memudahkan aplikasi lapisan penutup
seperti cat atau plester.

c. Transfer Beban

Mortar berfungsi sebagai media untuk mentransfer beban secara merata di antara
bahan bangunan yang saling berkontak. Ketika ditempatkan dengan benar, mortar
dapat menyebar dan mendistribusikan beban yang diterapkan pada struktur, menjaga
kestabilan dan kekuatan konstruksi secara keseluruhan.

d. Tahan Air

Mortar dapat membantu mencegah infiltrasi air ke dalam konstruksi. Ketika


diterapkan dengan baik, mortar membentuk lapisan yang relatif kedap air di antara
bahan bangunan. Ini membantu dalam menjaga kekeringan dan mengurangi risiko
kerusakan akibat kelembaban dan kebocoran air.

e. Ketahanan Terhadap Getaran dan Guncangan


Mortar yang kuat dan kokoh membantu meningkatkan ketahanan struktur
terhadap getaran dan guncangan. Mortar yang berkualitas baik membantu meneruskan
energi getaran dan guncangan secara merata melalui konstruksi, mengurangi risiko
keretakan atau kerusakan pada bahan bangunan.
3. Jenis-jenis Mortar

Berikut adalah jenis-jenis dari mortar Secara umum, mortar terbagi dalam empat
jenis, yaitu:

a. Mortar Perekat Bata Ringan atau Thin Bed Mortar

Jenis mortar ini digunakan khusus untuk merekatkan bata ringan. Lebih efisien
daripada semen konvensional, karena penggunaannya hanya perlu dioleskan tipis.
Mortar ini hanya cocok untuk bata ringan.

b. Mortar Plester Dinding

Mortar ini digunakan untuk memplester dinding. Berbeda dengan thin bed
mortar, jenis mortar ini dapat digunakan pada bata ringan, batako, dan bata merah.

c. Mortar Acian Instan

Mortar acian instan diformulasikan khusus untuk menghaluskan permukaan


dinding. Penggunaannya dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu
menggunakan plamir untuk menghaluskannya, sehingga tembok dapat langsung dicat.
Selain itu, penggunaan mortar jenis ini juga membuat tembok lebih padat, sehingga cat
tidak akan terserap dan warna cat akan lebih terlihat.

d. Mortar Pemasangan Keramik

Mortar ini dirancang khusus untuk memasang keramik. Penggunaan mortar untuk
pemasangan keramik akan memberikan kekuatan rekat yang kuat.

4. Karakteristik Mortar yang Baik

Mortar yang baik dan bagus kualitasnya memiliki beberapa karakteristik


keunggulan. Berikut ini penjelasannya:

a. Kekuatan
Mortar yang baik harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban dan
tekanan yang diterapkan pada konstruksi. Kekuatan mortar biasanya diukur dalam
satuan tekanan seperti megapascal (MPa). Kekuatan yang memadai memastikan
keandalan dan kestabilan struktur.

2. Daya Rekat
Daya rekat mortar adalah kemampuannya untuk melekat dengan kuat pada permukaan
bahan bangunan. Mortar yang baik harus memiliki daya rekat yang tinggi untuk
menghindari retak atau terlepasnya lapisan mortar dari permukaan.

3. Konsistensi
Konsistensi mortar mengacu pada keadaan fisik dan plastisitasnya. Mortar yang baik
harus memiliki konsistensi yang tepat, yaitu mudah diaplikasikan dan membentuk
lapisan yang merata tanpa terlalu kering atau terlalu basah.

4. Kehalusan Permukaan
Mortar yang baik harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata setelah
pengaplikasian. Permukaan yang halus memudahkan proses finishing seperti
pengecatan atau pengaplikasian lapisan penutup lainnya.

5. Ketahanan Terhadap Cuaca dan Kelembaban


Mortar yang baik harus memiliki ketahanan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan
kelembaban. Ini termasuk kemampuan untuk menghindari keretakan atau kerusakan
akibat perubahan suhu, kelembaban, atau pembekuan.

6. Kestabilan Warna
Jika mortar digunakan untuk keperluan estetika, seperti pada dinding yang terekspos,
maka mortar yang baik harus memiliki kestabilan warna yang baik. Ini akan
memastikan bahwa mortar tidak mengalami perubahan warna yang signifikan seiring
waktu.

7. Kemudahan Aplikasi
Mortar yang baik harus mudah diaplikasikan dan dikerjakan oleh pekerja konstruksi.
Mortar yang mudah digunakan akan mempercepat proses konstruksi dan mengurangi
kesalahan dalam aplikasi.

Sifat-sifat Mortar
Mortar yang baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Murah.
B. Tahan lama.
C. Mudah dikerjakan (diaduk, diangkat, dipasang dan diratakan).
D. Melekat dengan baik dengan bata, batu dan sebagainya.
e. Cepat kering dan padat.
F. Tahan terhadap rembesan udara.
G. Tidak timbul retak-retak setelah dipasang.

Anda mungkin juga menyukai