Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RUTIN

BETON BERAT

NAMA :1. ANDRE ALFAMA AFRIZAL NST (5193550004)


2. ALDI SITUMORANG (5193550001)
3.DANIEL OCTI CORNELIUS SIMBOLON (5193550017)
4.KEVIN ELIZA PURBA (5193550012)
TANGGAL DIKUMPUL :6 SEPTEMBER 2019
DOSEN :KINANTI WIJAYA,M.Sc
MATAKULIAH :TEKNOLOGI BAHAN

JURUSAN: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKUTAS :TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
I. 2. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
I. 3. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN
II.
1. Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3
II.
2. Sifat Fisik, Sifat Kimia, Sifat Mekanik Beton Berat
 Sifat Fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
 Sifat Kimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
 Sifat Mekanika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
II. 3. Mutu Beton dan Penggunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
II.4.Gambar Beton Berat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
II.5.Kelebihan Beton Berat...............................8
II.6.Kekurangan Beton Berat...........................9
BAB III PENUTUP
III. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang
Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum
digunakan.Terutama untuk bangunan.Bangunan merupakan kebutuhan pokok
manusia.Bangunan ini terdiri dari berbagai ukuran dan berbagai fungsi.Salah satu bahan
dasar untuk membuat bangunan ialah beton.
Pada dasarnya beton merupakan salah satu jenis material konstruksi yang sudah tidak asing
digunakan pada proyek konstruksi di dunia, dikarenakan kemudahan dalam proses
pembuatan dan pengerjaannya serta telah terbukti handal dalam menopang beban. Beton
menurut propertinya tersusun dari semen agregat kasar, agregat halus, air dan beberapa zat
kimia.
Beton dibagi dalam beberapa jenis sesuai dengan kekuatan, berat jenis, dan bahan
pembentuknya. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu jenis beton yaitu beton berat.

I. 2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat dinyatakan setelah mengetahui latar belakang dan identifikasi
masalah yang telah tersebut diatas.
1. Apa pengertian beton berat?
2. Apa sifat fisik beton berat?
3. Apa sifat kimia beton berat?
4. Apa sifat mekanika beton berat?
5. Apa mutu dan satuan beton berat?
6. Bagaimana gambar beton berat?

I. 3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian beton berat
2. Mengetahui sifat fisik beton berat
3. Mengetahui sifat kimia beton berat
4. Mengetahui sifat mekanika beton berat
5. Mengetahui mutu dan satuan beton berat
6. Mengetahui gambar beton berat

3
BAB II
PEMBAHASAN
I. 1.Isi
PENGERTIANBETON BERAT(Heavy Weight Concrete)

Beton Berat adalah beton yang dituangkan dalam volume besar, yaitu perbandingan
antara volume dan luas permukaan besar, biasanya dianggap beton massa jika dimensinya
lebih dari 60 cm dan beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih besar
dari berat beton normal atau lebih dari 2400 kg/. Beton yang mempunyai berat yang tinggi ini
biasanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti menahan radiasi, menahan benturan
dan lainnya (Mulyono, 2004).

II. 2. Sifat Fisik, Sifat Kimia, dan Sifat Mekanika Beton Berat

 Sifat Fisik Beton Berat

Berdasar berat satuan


(SNI 03-2847-2002)

Beton Berat satuan > 2.500 kg/m³

SNI tidak menggolongkan beton berat, namun pada umumnya beton dengan berat
satuan di atas 2.500 kg/m³ dikategorikan beton berat, walaupun ada yang menerapkan
nilai 3.200 kg/m³ sebagai batas bawah beton berat

Beton yang berat satuannya berada di antara kategori di atas pada umumnya tidak

4
efektif perbandingan berat sendiri dan kekuatannya, walaupun tidak ada larangan
untuk membuat beton dengan berat satuan di antara 1.900 kg/m³ - 2.200 kg/m³

 Sifat kimia
Sifat kimia dipakai untuk mengubah sifat sifat beton,membuat beton lebih
mudah dikerjakan,awet,lebih ekonomis,menambah atau mengurangi waktu
pengikatan,mempercepat kekuatan dan atau mengontrol panas hidrasi.Bahan kimia
tambahan digunakan setelah dilakukan evaluasi secara cermat.
Bahan tambahan /aditif untuk mengurangi kadar air pencampuran dan atau mengatur
waktu pengikatan yang memenuhi syarat ASTIM C 494 , Bila digunakan dengan atau
tanpa campuran bahan tambahan kimia lainnya, Akan banyak mengurangi jumlah air
per satuan isi beton.
Beton yang terpapar pada bahan bahan kimia cairan atau bahan bahan kimia agresif
atau beton yang secara langsung terendam uap air atau air bebas sebelum terjadinya
pembekuan.Misalnya pelapis lantai, Lantai jembatan, Gile gile, Talam, Batas tepi
jalan, dinding saluran atau kanal atau tangki air diluar bangunan atau sumur.

 Sifat mekanika.
Beton adalah campuran dari semen, air, pasir, kerikil, dan bahan tambah
dengan perbandingan tertentu. Campuran antara semen dan air membentuk pasta,
pasta dan pasir secara bersama sama membentuk mortar, dan mortar ditambah kerikil
akan membentuk beton.
Dari campuran tersebut didapatkan sifat-sifat mekanik beton berat. Sifat mekanik
tersebut yaitu dilihat dari:
1.Kuat tekan dihitung dari beban tekan maksimum yang dapat di tahan dibagi dengan
luas penampang benda uji.
2.Kuat geser beton ditentukan berdasarkan kuat tekan
3. Modulus elastisitas beton diambil berdasarkan kuat tekan beton
4. Memiliki kandungan hindrogen yang tinggi untuk menangkap neutron dengan
cepat
5. Memiliki daya Tahan terhadap tegangan panas yang diakibatkan dari penangkapan
neutron

5
6. Mempunyai Massa yang padat yang berguna untuk mengauteunasi sinar gamma
III.3. Mutu beton dan penggunaan
Penggunaan beton berat dapat diklasifikasikan menjadi dua penggunaan yaitu untuk
keperluan umum dan keperluan khusus.

a. Beton berat untuk keperluan umum, dibuat untuk pondasi, kolom, balok, lantai
jembatan atau elemen bangunan lainnya yang harus diperhitungkan dengan baik berat
sendirinya terutama jika dicor di tempat ( insitu ), agar formworknya dapat dirancang
sesuai dengan berat sendirinya tersebut.

b. Beton berat untuk keperluan khusus, harus mempunyai kepadatan tinggi dan tahan
terhadap pengaruh cuaca. Termasuk pembekuan dan pencairan kembali (freezing &
thawing). Tetapi beton dengan mutu sangat tinggi berkisar 100 MPa atau lebih secara
otomatis akan menjadikan beton berat bermutu lebih baik dan memenuhi syarat diatas
karena agregat yang digunakan bermutu sangat baik dengan kekerasan dan berat jenis
diatas rata-rata.

a) Beton yang secara periodik atau permanen berhubungan dengan air baik air tawar
atau air laut sebagai contoh beton pemecah gelombang. Pemecah gelombang atau
dalam bahasa inggris breakwater adalah prasarana yang dibangun untuk
memecahkan ombak/gelombang air laut dengan menyerap sebagian energi
gelombang.Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang
menggerus pantai dan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan sehingga kapal
dapat merapat di pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.Breakwater atau pemecah
gelombang dapat dibedakan menjadi dua macamyaitu pemecah gelombang sambung
pantai dan lepas pantai.Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan
pelabuhan, sedangkan tipe kedua banyak digunakan untuk perlindungan pantai
terhadap erosi.Pemecah gelombang tipe lepas pantai adalah bangunan yang dibuat
sejajar dengan pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.Berdasarkan
bentuknya, pemecah gelombang terdiri pemecah gelombang sisi miring, pemecah
gelombang sisi tegak dan pemecah gelombang campuran (Triatmojo, 1999).

a) Beton untuk pemecah gelombang harus memeliki berat satuan yg besar agar
mampu menahan kekuatan ombak yang menerjang, jika tidak formasi beton dapat
hancur atau beton terbawa ombak.

b) Beton yang harus tahan panas atau refractory concrete

c) Beton yang harus tahan terhadap asam atau lingkungan kimia agresif

d) Beton yang akan digunakan untuk dinding penyekat radiasi sinar x dan sinar
gamma. Untuk menyekat sinar x dan sinar gamma beton harus memiliki kepadatan
yang tinggi serta dibutuhkan material yang berat dan mengandung sejumlah
hidrogen dan oksigen yang memenuhi syarat untuk menurunkan neutron dan
menyerapnya. Kadar hidrogen pada beton pelindung inti nuklir dapat mencapai 4%

6
dari berat betonnya (lebih dari yang dibutuhkan = 0,45%). Hidrogen tersebut
terdapat dalam air, baik berupa air bebas dalam pori-pori beton, air dari proses
hidrasi semen atau air yang terdapat dalam agregat. Dalam beton yang kering
kandungan hidrogennya dapat turun mencapai 0,25% dari berat betonnya. Agregat
alam yang biasa digunakan adalah barites (barium sulphate), limonite, goethite yang
memiliki berat jenis lebih besar dari 4. Limonite dan goethite merupakan agregat
sumber hidrogen beton, asal panas pada beton tidak lebih dari 2000 .Agregat
Serpentine lebih baik lagi karena hidrogen di dalamnya tahan sampai suhu lebih dari
4000. Pemakaian barites sama dengan agregat batu pecah lainnya. Pada waktu
pencampuran sebaiknya perlu diperhatikan, karena adanya batuan barites yang halus
dapat memperlambat pengikatan dan pengerasan.Selain hidrogen, oksigen pun dapat
menyerap radiasi, maka pemilihan agregat yang mengandung oksigen tinggi
sangatdiperlukan.Pasir silika merupakan bahan yang banyak mengandung
oksigen.Agregat yang digunakan harus memiliki gradasi yang baik. Kadang-kadang
digunakan scrap atau logam untuk memperoleh berat yang tinggi, tetapi harus
diingat bahwa permukaan logam yang licin dapat menurunkan kemampuan
menerima beban. Pengadukan beton harus sangat rata karena beda berat yang besar
akan cenderung membuat agregat terkonsentrasi pada satu tempat yang disebut
kantong-kantong agregat. Adanya kantong agregat dalam beton membuat beton
keropos atau tidak homogen sehingga memperkecil penyerapan sinar gamma. Pada
beton yang ditempatkan di air atau harus tahan asam dan kimia agresif, beton yang
keropos akan membuatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mencegah
segregasi , agregat dapat diletakkan terlebih dahulu dalam cetakan beton, lalu dicor
dengan pasta semen. Atau dapat pula dengan cara memperbanyak semen, sehingga
berat jenis pasta semennya mendekati berat jenis agregat. Untuk alasan ekonomis,
tidak ada semen khusus untuk struktur penyekat, tapi pemakaian semen putih sangat
dianjurkan pada beton pelindung inti nuklir karena dapat mereduksi neutron.Pada
beton yang berfungsi menahan radiasi harus diperhatikan adanya penurunan
kekuatan dalam jangka waktu tertentu akibat penyinaran.Beton yang kedap
mempunyai FAS kecil dan membutuhkan semen banyak sehingga mempunyai susut
muai tinggi.Pemakaian blending cement yang memperlambat reaksi hidrasi semen
sangat dianjurkan untuk mereduksi retak yang membuat beton tidak kedap.Berat isi
betonnya bervariasi tergantung dari perbandingan campuran dan mutu agregatnya.
Sebagai contoh dengan agregat batuan barit campuran 1 : 4,6 : 6,4 dan FAS 0,58
berat isinya 3700 kg/m3 dengan kuat tekan 42 MPA. Dengan FAS 0,9 kekuatannya
dapat mencapai 24 MPA.

7
GAMBAR BETON BERAT

II.5.KELEBIHAN BETON BERAT


a. Mempunyai kuat tekan yang tinggi Dalam penggunaan agregat berat yang
memiliki berat jenis > 3 yang menunjukan bahan agregat itu memiliki porositas yang
rendah sehingga jika dalam pembuatannya dilakukan dengan baik akan menghasilkan
betondengan mutu diatas K250 dengan penggunaan FAS yang tinggi, jika dengan
FAS kecil akan mendapatkan beton diatas mutu K400.

b. Mempunyai massa yang tinggi Dalam penggunaan beton untuk jembatan


dibutuhkan beton dengan massa yang berat untuk kuat menahan gaya angin agar
jembatan tidak rubuh. Beton berat dengan berat satuan > 2.500 kg/m³ memenuhi
syarat menahangaya angin.

c. Kuat tarik relatif kecil Salah satu agregat berat yaitu barytes memiliki
permukaan yang halus sehingga membuat beton memiliki ikatan yang rendah.

8
d. Bersifat getas (daktail) Karena ikatan antar butiran rendah membuat
kekuatan beton juga rendah yang akhirnya beton mudah patah.

II.6.KEKURANGAN BETON BERAT


a. Mahal Penggunaan semen putih dan agregat berat yang digunakan pada beton berat
memiliki harga yang lebih besar dibandingkan dengan semen Portland dan agregat normal
karena bahan-bahan tersebut memiliki mutu diatas bahan beton normal. Kemudian
penggunaan banyaknya semen untuk menyamakan berat jenis semen dengan agregat berat
cukup banyak yang membuat beton berat tidak ekonomis.

b. Agregat sulit dicari

Beberapa agregat berat banyak terletak pada tanah batuan dasar yang membuatnya
sulit diketahui. c. Kuat tarik relatif kecil Salah satu agregat berat yaitu barytes memiliki
permukaan yang halus sehingga membuat beton memiliki ikatan yang rendah. d. Bersifat
getas (daktail) Karena ikatan antar butiran rendah membuat kekuatan beton juga rendah yang
akhirnya beton mudah patah.

BAB III
PENUTUP
III.Kesimpulan

Beton berat pada dasarnya memiliki tingkat kerapatan dan bobot massa yang
padat dan berat. Memiliki campuran antara semen, agregat yang berat berupa
besi/logam atau material lain yang berat, dan air.Beton berat ini memiliki

9
struktur dan tingkat kerapatan dan padat sehingga cukup kuat untuk menahan
goncangan dan radiasi yang mungkin sewaktu-waktu terjadi.

Beton sudah merupakan bahan pokok dalam membangun sebuah bangunan


yang besar dan tinggi, terutama beton berat karena kekuatan yang tidak
diragukan lagi.Disamping mempunyai kelebihan tersebut, beton juga mudah
dibentuk sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam perawatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Tri. 2005.Teknologi Beton.Yogyakarta.ANDI.

http://jamesthoengsal.blogspot.com/p/blog-page_46.html

Lawrence H. van Vlack.1985,Ilmu dan Teknologi Bahan - ed. 5,Jakarta, ART


Sriati Djaprie

https://www.scribd.com/document/354987108/Makalah-Beton-Berat

https://dokumen.tips/documents/beton-massa.html

10

Anda mungkin juga menyukai