Anda di halaman 1dari 16

TUGAS I

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Komponen Struktur Beton Bertulang Bangunan Gedung


Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen Beton Non-
Struktural (Ringbalk Dan Kolom Praktis)

DIKERJAKAN OLEH:

Kelompok IV Kelas 1B D4 PBG

SUCI RAMADHANI : 41123025

PETERS LIBERS PALUNGAN : 41123028

MUTHIAH KAMIRUDDIN : 41123032

NURSYAKILAH DWI JUNIARTI PUTRI : 41123042

PROGRAM STUDI D-4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Makassar, Oktober 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
A. Pengertian Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen
Beton Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis) ......................................... 3
B. Peran Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen Beton
Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis) .................................................... 4
C. Metode Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................... 6
D. Tata cara perhitungan kolom beton bertulang .............................................. 7
E. Contoh-contoh aplikasi dan studi kasus mengenai penggunaan komponen
struktur beton bertulang dalam bangunan gedung .............................................. 8
BAB III ..................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................10
F. Kesimpulan ................................................................................................ 10
G. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ilustrasi penampakan kolom ikat (tie column) ................................... 4


Gambar 2. 2 Ilustrasi penampakan kolom spiral (spiral column) ........................... 5
Gambar 2. 3 Ilustrasi penampakan kolom komposit (composite column).............. 5
Gambar 2. 4 Penampakan ring balok dan kolom praktis pada struktur bangunan . 6
Gambar 2. 5 Gedung pencakar langit kuala lumpur ............................................... 8
Gambar 2. 6 Menara BCA Jakarta .......................................................................... 8
Gambar 2. 7 Apartement The Shard ....................................................................... 9
Gambar 2. 8 Library of Birmingham ...................................................................... 9
Gambar 2. 9 Burjeel Medical City, Abu Dhabi ...................................................... 9
Gambar 2. 10 Medical City, Marina Bay Sands, Singapura. .................................. 9
Gambar 2. 11 Mall of America, Minnesota, Amerika Serikat. ............................... 9
Gambar 2. 12 Bird's Nest (Stadion Nasional), Beijing, Tiongkok .......................... 9

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur dan rasa hormat kepada Allah SWT, kami dapat
menyusun makalah ini dengan judul topik "Komponen Struktur Beton Bertulang
Bangunan Gedung" dan judul sub topik "Komponen Struktur Kolom Beton
Bertulang, Serta Komponen Beton Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis)".
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pengantar
Konstruksi Bangunan Gedung.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif


tentang Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen Beton Non-
Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis).

Dalam penyusunan makalah ini, kami merujuk pada berbagai sumber


referensi yang relevan, seperti jurnal ilmiah, dll. Kami juga mengacu pada
pengalaman dan pengetahuan yang kami peroleh selama studi di jam mata kuliah
Pengantar Konstruksi Bangunan Gedung.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen Beton Non-
Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis) kepada pembaca, terutama bagi para
mahasiswa.

Makassar, September 2023

Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beton bertulang merupakan salah satu jenis material konstruksi yang paling
umum digunakan dalam pembangunan gedung. Beton bertulang memiliki kekuatan
tekan yang tinggi dan kemampuan menahan beban yang baik, sehingga menjadi
pilihan yang ideal untuk struktur bangunan yang membutuhkan kekuatan dan
kestabilan yang tinggi. Dalam pembangunan gedung, komponen struktur beton
bertulang memiliki peran penting dalam menopang beban vertikal dan
mendistribusikannya ke pondasi.

Salah satu komponen struktur beton bertulang yang penting adalah kolom beton
bertulang. Kolom bertulang berfungsi sebagai elemen struktural vertikal yang
menahan beban vertikal dan mendistribusikannya ke pondasi. Desain dan
perhitungan kolom beton bertulang harus memenuhi standar yang berlaku, seperti
SNI 03-2847-2002, untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan
gedung.

Selain itu, terdapat juga komponen beton non-struktural yang penting dalam
struktur bangunan gedung, seperti ringbalk dan kolom praktis. Ringbalk adalah
elemen struktural horizontal yang berfungsi untuk mendistribusikan beban dari
kolom ke balok atau sebaliknya. Sedangkan kolom praktis adalah elemen struktural
yang berfungsi sebagai penyangga atau pendukung struktur non-beton, seperti
tangga, dinding, atau atap. Perencanaan dan desain komponen beton non-struktural
juga harus memperhatikan standar yang berlaku untuk memastikan kekuatan dan
kestabilan struktur bangunan gedung.

Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai pengertian, peran, jenis, tata cara
perhitungan dan perancanaan, serta metode pelaksanaan pekerjaan komponen
struktur kolom beton bertulang. Selain itu, akan dibahas juga mengenai pengertian
dan peran, komponen beton non-struktural seperti ringbalk dan kolom praktis.
Contoh-contoh aplikasi dan studi kasus mengenai penggunaan komponen-
komponen tersebut dalam bangunan gedung juga akan dijabarkan.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas


dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan peran komponen struktur beton bertulang dalam


bangunan gedung?
2. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan dalam pembangunan komponen
struktur beton bertulang?
3. Bagaimana perhitungan dan perencanaan kolom beton bertulang?
4. Bagaimana contoh aplikasi penggunaan komponen struktur beton
bertulang dalam bangunan gedung?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian dan peran komponen struktur beton bertulang


dalam bangunan gedung.
2. Membahas metode pelaksanaan pekerjaan dalam pembangunan komponen
struktur beton bertulang.
3. Menguraikan perhitungan dan perencanaan kolom beton bertulang.
4. Memberikan contoh aplikasi penggunaan komponen struktur beton
bertulang dalam bangunan gedung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta


Komponen Beton Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis)

Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang adalah elemen struktural


vertikal dalam bangunan gedung yang berfungsi untuk menahan beban vertikal
dan mendistribusikannya ke pondasi. Kolom beton bertulang terdiri dari beton
yang diperkuat dengan tulangan baja. Tulangan baja berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan dan kestabilan kolom dalam menahan beban tekan
vertikal. Kolom beton bertulang biasanya memiliki bentuk silinder atau persegi
panjang dengan penampang yang cukup besar untuk menopang beban yang
diberikan.
Prinsip kerja dari kolom beton bertulang adalah dengan menahan beban
vertikal yang diberikan oleh struktur di atasnya dan mendistribusikannya ke
pondasi. Kolom bertulang harus mampu menahan beban aksial tekan yang
terjadi akibat beban gravitasi dan beban lateral seperti angin atau gempa. Desain
dan perhitungan kolom beton bertulang harus memperhatikan faktor-faktor
seperti beban yang akan ditopang, kondisi tanah, dan potensi gempa. Selain itu,
pemilihan material yang berkualitas dan pelaksanaan konstruksi yang tepat juga
menjadi faktor penting dalam memastikan kekuatan dan kestabilan kolom beton
bertulang.
Selain Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, terdapat juga
Komponen Beton Non-Struktural yang penting dalam bangunan gedung. Beton
non struktural (ringbalk dan kolom praktis) adalah jenis beton yang digunakan
untuk komponen bangunan yang tidak bertugas sebagai elemen struktural
utama, Beton ini memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
beton struktural, karena tidak perlu menahan beban struktural yang signifikan.
Dua jenis komponen beton non-struktural yang umum digunakan adalah
ringbalk dan kolom praktis.

3
Ringbalk adalah elemen struktural horizontal yang berfungsi untuk
mendistribusikan beban dari kolom ke balok atau sebaliknya. Ringbalk biasanya
terletak di atas kolom dan berperan dalam menjaga kestabilan struktur.
Sementara itu, kolom praktis adalah kolom yang tidak memiliki fungsi
struktural utama, namun tetap penting dalam mendukung kestabilan dan
keamanan bangunan. Kolom praktis biasanya digunakan untuk tujuan estetika
atau sebagai pengikat dinding agar dinding tetap stabil.

B. Peran Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen


Beton Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis)

Ada 3 jenis beton bertulang, berikut jenis dan perannya,

1) Kolom ikat (tie column): Kolom ini ditulangi dengan batang tulangan pokok
memanjang yang diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Fungsi
kolom ikat adalah memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh
pada tempatnya. Kolom ikat sering digunakan dalam bangunan bertingkat
tinggi atau struktur yang membutuhkan kekuatan tambahan pada kolom.

Gambar 2. 1 Ilustrasi penampakan kolom ikat (tie column)

Sumber: tempat.org

4
2) Kolom spiral (spiral column): Kolom ini memiliki bentuk yang sama
dengan kolom ikat, namun menggunakan pengikat spiral. Penggunaan spiral
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan kolom. Kolom
spiral sering digunakan dalam bangunan dengan bentuk atau geometri yang
kompleks, seperti gedung bertingkat tinggi dengan bentuk melengkung atau
struktur yang membutuhkan kekuatan tambahan pada kolom.

Gambar 2. 2 Ilustrasi penampakan kolom spiral (spiral column)

Sumber: tempat.org

3) Kolom komposit (composite column): Kolom ini terdiri dari beton dan baja
tulangan yang bekerja bersama untuk menahan beban. Kolom komposit
memiliki kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kolom beton biasa. Kolom komposit sering digunakan dalam bangunan
dengan beban yang tinggi atau struktur yang membutuhkan kekuatan
tambahan pada kolom

Gambar 2. 3 Ilustrasi penampakan kolom komposit (composite column)

Sumber: tempat.org

5
Peran struktur kolom beton bertulang adalah sebagai berikut,

Gambar 2. 4 Penampakan ring balok dan kolom praktis pada struktur bangunan

Sumber: Proyeksipil.com

1. Ringbalk: Ringbalk adalah elemen beton yang berfungsi sebagai pengikat


dan penyeimbang struktur bangunan. Ringbalk ditempatkan di sekitar batas
atas dinding atau kolom, dan berperan dalam mendistribusikan beban dari
atap atau lantai ke dinding atau kolom yang lebih kuat. Ringbalk juga dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan.
2. Kolom Praktis: Kolom Praktis memiliki fungsi membantu kolom utama dan
juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil. Kolom praktis berperan
dalam meratakan beban pondasi dan sebagai pengunci dinding agar tidak
roboh saat terjadi pergerakan tanah. Kolom praktis juga dapat berfungsi
sebagai elemen struktural tekan yang memegang peranan penting dalam
suatu bangunan.

C. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Berikut Langkah-langkah metode pelaksanaan Komponen Struktur Kolom


Beton Bertulang dan komponen beton non struktural (ringbalk dan kolom
praktis),

1. Persiapan Lahan: Melakukan pembersihan area kerja dan memastikan


lahan siap untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Pemasangan Tulangan Kolom: Melakukan pemasangan tulangan kolom
sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Tulangan kolom dapat
berupa besi utama (yang tegak) dan besi begel (yang kotak-kotak untuk
mengikat besi utama).

6
3. Pabrikasi Bekisting Kolom: Membuat bekisting kolom sesuai dengan
desain yang telah ditentukan. Bekisting ini akan digunakan sebagai
penyangga beton saat proses pengecoran.
4. Pengecoran Kolom: Melakukan pengecoran beton pada bekisting kolom
yang telah dipasang tulangannya. Proses pengecoran ini dilakukan
dengan menggunakan beton yang telah dicampur dengan baik.
5. Pembongkaran Bekisting Kolom: Setelah beton dianggap cukup
mengeras, bekisting kolom dapat dibongkar. Waktu pembongkaran ini
biasanya dilakukan setelah 8 jam dari pengecoran terakhir, tergantung
pada setting time beton yang digunakan.
6. Perawatan Kolom: Setelah pembongkaran bekisting, kolom perlu
dirawat agar beton dapat mencapai kekuatan yang optimal. Perawatan
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan perawatan air secara
teratur pada permukaan kolom.
Metode pelaksanaan ini dapat disesuaikan dengan kondisi proyek dan
persyaratan yang berlaku. Penting untuk mengacu pada standar dan pedoman
yang berlaku serta berkonsultasi dengan ahli struktur atau insinyur sipil yang
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan kolom beton bertulang.

D. Tata cara perhitungan kolom beton bertulang

Tata cara perhitungan kolom beton bertulang sesuai dengan standar yang
berlaku, seperti SNI 03-2847-2002, meliputi langkah-langkah berikut:
1. Menentukan Beban yang Bekerja: Mengidentifikasi dan menghitung
beban yang bekerja pada kolom, termasuk beban mati, beban hidup, dan
beban lainnya seperti beban angin atau gempa.
2. Menentukan Dimensi Kolom: Berdasarkan beban yang bekerja,
menentukan dimensi kolom yang diperlukan, termasuk tinggi, lebar, dan
ketebalan dinding kolom.
3. Menentukan Tulangan Utama: Menghitung kekuatan lentur dan tekan
kolom untuk menentukan jumlah dan ukuran tulangan utama yang
diperlukan. Perhitungan ini melibatkan analisis struktural dan pemilihan
diameter tulangan yang sesuai.

7
4. Menentukan Tulangan Sekunder: Menghitung kekuatan geser dan torsi
kolom untuk menentukan jumlah dan ukuran tulangan sekunder yang
diperlukan. Perhitungan ini melibatkan analisis struktural dan pemilihan
diameter tulangan yang sesuai.
5. Menentukan Jarak dan Spasi Tulangan: Menentukan jarak dan spasi
antara tulangan utama dan sekunder, serta menentukan pola penempatan
tulangan dalam kolom.
6. Verifikasi Kapasitas Kolom: Memastikan bahwa kolom memiliki
kapasitas yang cukup untuk menahan beban yang bekerja dengan
melakukan perhitungan ulang dan membandingkan dengan persyaratan
standar yang berlaku.
7. Desain Detail Kolom: Merancang detail penulangan kolom, termasuk
pengikatan tulangan, panjang penampang, dan perlengkapan
penulangan lainnya.
Perhitungan dan desain kolom beton bertulang harus dilakukan oleh ahli
struktur atau insinyur sipil yang berpengalaman dan mengacu pada standar yang
berlaku untuk memastikan keamanan dan keandalan struktur.

E. Contoh-contoh aplikasi dan studi kasus mengenai penggunaan komponen


struktur beton bertulang dalam bangunan gedung

1. Gedung Pencakar Langit Studi kasus: Menara


Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia.

Gambar 2. 5 Gedung pencakar langit kuala lumpur

Sumber: istockphoto.com

2. Gedung Perkantoran Studi kasus: Menara BCA,


Jakarta, Indonesia.

Gambar 2. 6 Menara BCA Jakarta

Sumber: inproperti.com

8
3. Gedung Apartemen Studi kasus: The Shard, London,
Inggris.

Gambar 2. 7 Apartement The Shard

Sumber: istockphoto.com

4. Gedung Pendidikan Studi kasus: Library of


Birmingham, Birmingham, Inggris.

Gambar 2. 8 Library of Birmingham

Sumber: Tripadvisor.com

5. Gedung Rumah Sakit Studi kasus: Burjeel Medical City, Abu Dhabi, Uni
Emirat Arab.

Gambar 2. 9 Burjeel Medical City, Abu Dhabi

Sumber: tecfires.com

6. Gedung Hotel Studi kasus: Marina Bay Sands, Singapura.

Gambar 2. 10 Medical City, Marina Bay Sands, Singapura.

Sumber: visitsingapore.com

7. Gedung Pusat Perbelanjaan Studi kasus: Mall of America, Minnesota,


Amerika Serikat.

Gambar 2. 11 Mall of America, Minnesota, Amerika Serikat.

Sumber: Tripadvisor.com

8. Gedung Olahraga Studi kasus: Bird's Nest (Stadion Nasional), Beijing,


Tiongkok.

Gambar 2. 12 Bird's Nest (Stadion Nasional), Beijing, Tiongkok

Sumber: toa.co.id

9
BAB III
PENUTUP

F. Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengertian dan peran komponen
struktur kolom beton bertulang, serta komponen beton non-struktural seperti
ringbalk dan kolom praktis. Komponen struktur kolom beton bertulang
berperan penting dalam memikul beban vertikal dan lateral pada bangunan
gedung. Kolom beton bertulang mampu memberikan kekuatan dan kestabilan
pada struktur bangunan, terutama pada bangunan bertingkat atau dengan beban
yang tinggi.

Selain itu, komponen beton non-struktural seperti ringbalk dan kolom


praktis juga memiliki peran yang penting dalam konstruksi. Ringbalk digunakan
untuk mendistribusikan beban dari atap atau struktur di atasnya ke dinding-
dinding penopang. Kolom praktis, di sisi lain, berfungsi sebagai penopang
utama struktur bangunan. Keduanya dapat diperkuat dengan tulangan baja
untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan.

Metode pelaksanaan pekerjaan dalam pembangunan komponen struktur


beton bertulang harus memperhatikan perencanaan yang baik, termasuk tata
cara perhitungan yang akurat. Perhitungan kolom beton bertulang melibatkan
faktor-faktor seperti beban yang diterima, dimensi kolom, dan kekuatan
material yang digunakan. Dalam perhitungan ini, peraturan dan standar yang
berlaku seperti SNI 03-2847-2002 harus diikuti.

Dalam studi kasus dan contoh aplikasi, telah diberikan contoh penggunaan
komponen struktur beton bertulang dalam bangunan gedung. Contoh-contoh ini
mengilustrasikan bagaimana kolom beton bertulang dan komponen beton non-
struktural digunakan untuk membangun bangunan yang kuat dan stabil.

10
Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan komponen struktur
beton bertulang, para profesional dalam industri konstruksi dapat menghasilkan
bangunan gedung yang aman, tahan lama, dan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Penting untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan
pengetahuan terkini dalam bidang ini guna meningkatkan kualitas dan efisiensi
konstruksi bangunan gedung.

G. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam makalah ini, terdapat


beberapa saran yang dapat diberikan:

1. Melakukan penelitian lebih lanjut: Makalah ini hanya membahas metode


perencanaan dan desain komponen beton non-struktural secara praktis. Oleh
karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang
melibatkan studi kasus atau eksperimen untuk menguji keefektifan metode
yang dijelaskan dalam makalah ini.
2. Memperhatikan faktor-faktor lingkungan: Dalam perencanaan dan desain
komponen beton non-struktural, penting untuk memperhatikan faktor-
faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan paparan bahan kimia.
Disarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut terkait pengaruh faktor-
faktor lingkungan ini terhadap kinerja komponen beton non-struktural.
3. Mengikuti perkembangan teknologi: Teknologi dalam bidang perencanaan
dan desain struktur terus berkembang. Disarankan untuk terus mengikuti
perkembangan terbaru dalam metode perencanaan dan desain komponen
beton non-struktural, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan efisiensi
konstruksi.
4. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan yang baik: Setelah pembangunan
komponen beton non-struktural selesai, penting untuk melakukan
pengawasan dan pemeliharaan yang baik. Disarankan untuk melakukan
inspeksi rutin dan perawatan yang tepat guna memastikan keandalan dan
keamanan komponen beton non-struktural dalam jangka panjang.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan penggunaan komponen
beton non-struktural dalam bangunan dapat lebih efektif dan efisien, serta dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Oktarina, Devi., Sebayang S., Paundra Q. "Analisis Struktur Kolom Beton


Bertulang Persegi dan Bulat dengan Program SAP." Jurnal Rekayasa,
Teknologi, dan Sains, vol. 3, no. 1, Januari 2019.
Nge, F.L, et.al., Pah S., J., Jusuf., Sir W., M., T. “Komponen Struktur Beton Dengan
Perkuatan Eksternal”, Jurnal Teknik Sipil, Vol. V, No. 1, April 2016.
Naratama, Sutarja N., I., Dana W., I. Januari 2014 PERENCANAAN STRUKTUR
BETON BERTULANG. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 1.
Zulfiar, M. H. (2018). Praktik-praktik Membangun Rumah yang Rentan Terhadap
Gempa Bumi. Semesta Teknika, Vol. 21 No. 2, 178-188.
Liando, F. J., Dapas, S. O., Wallah, S. E. (2020). Perencanaan Struktur Beton
Bertulang Gedung Kuliah 5 Lantai. Jurnal Sipil Statik, 8(4), 471-482. ISSN:
2337-6732.

12

Anda mungkin juga menyukai