DIKERJAKAN OLEH:
i
DAFTAR GAMBAR
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur dan rasa hormat kepada Allah SWT, kami dapat
menyusun makalah ini dengan judul topik "Komponen Struktur Beton Bertulang
Bangunan Gedung" dan judul sub topik "Komponen Struktur Kolom Beton
Bertulang, Serta Komponen Beton Non-Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis)".
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pengantar
Konstruksi Bangunan Gedung.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang Komponen Struktur Kolom Beton Bertulang, Serta Komponen Beton Non-
Struktural (Ringbalk dan Kolom Praktis) kepada pembaca, terutama bagi para
mahasiswa.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beton bertulang merupakan salah satu jenis material konstruksi yang paling
umum digunakan dalam pembangunan gedung. Beton bertulang memiliki kekuatan
tekan yang tinggi dan kemampuan menahan beban yang baik, sehingga menjadi
pilihan yang ideal untuk struktur bangunan yang membutuhkan kekuatan dan
kestabilan yang tinggi. Dalam pembangunan gedung, komponen struktur beton
bertulang memiliki peran penting dalam menopang beban vertikal dan
mendistribusikannya ke pondasi.
Salah satu komponen struktur beton bertulang yang penting adalah kolom beton
bertulang. Kolom bertulang berfungsi sebagai elemen struktural vertikal yang
menahan beban vertikal dan mendistribusikannya ke pondasi. Desain dan
perhitungan kolom beton bertulang harus memenuhi standar yang berlaku, seperti
SNI 03-2847-2002, untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan
gedung.
Selain itu, terdapat juga komponen beton non-struktural yang penting dalam
struktur bangunan gedung, seperti ringbalk dan kolom praktis. Ringbalk adalah
elemen struktural horizontal yang berfungsi untuk mendistribusikan beban dari
kolom ke balok atau sebaliknya. Sedangkan kolom praktis adalah elemen struktural
yang berfungsi sebagai penyangga atau pendukung struktur non-beton, seperti
tangga, dinding, atau atap. Perencanaan dan desain komponen beton non-struktural
juga harus memperhatikan standar yang berlaku untuk memastikan kekuatan dan
kestabilan struktur bangunan gedung.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai pengertian, peran, jenis, tata cara
perhitungan dan perancanaan, serta metode pelaksanaan pekerjaan komponen
struktur kolom beton bertulang. Selain itu, akan dibahas juga mengenai pengertian
dan peran, komponen beton non-struktural seperti ringbalk dan kolom praktis.
Contoh-contoh aplikasi dan studi kasus mengenai penggunaan komponen-
komponen tersebut dalam bangunan gedung juga akan dijabarkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ringbalk adalah elemen struktural horizontal yang berfungsi untuk
mendistribusikan beban dari kolom ke balok atau sebaliknya. Ringbalk biasanya
terletak di atas kolom dan berperan dalam menjaga kestabilan struktur.
Sementara itu, kolom praktis adalah kolom yang tidak memiliki fungsi
struktural utama, namun tetap penting dalam mendukung kestabilan dan
keamanan bangunan. Kolom praktis biasanya digunakan untuk tujuan estetika
atau sebagai pengikat dinding agar dinding tetap stabil.
1) Kolom ikat (tie column): Kolom ini ditulangi dengan batang tulangan pokok
memanjang yang diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Fungsi
kolom ikat adalah memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh
pada tempatnya. Kolom ikat sering digunakan dalam bangunan bertingkat
tinggi atau struktur yang membutuhkan kekuatan tambahan pada kolom.
Sumber: tempat.org
4
2) Kolom spiral (spiral column): Kolom ini memiliki bentuk yang sama
dengan kolom ikat, namun menggunakan pengikat spiral. Penggunaan spiral
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan kolom. Kolom
spiral sering digunakan dalam bangunan dengan bentuk atau geometri yang
kompleks, seperti gedung bertingkat tinggi dengan bentuk melengkung atau
struktur yang membutuhkan kekuatan tambahan pada kolom.
Sumber: tempat.org
3) Kolom komposit (composite column): Kolom ini terdiri dari beton dan baja
tulangan yang bekerja bersama untuk menahan beban. Kolom komposit
memiliki kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kolom beton biasa. Kolom komposit sering digunakan dalam bangunan
dengan beban yang tinggi atau struktur yang membutuhkan kekuatan
tambahan pada kolom
Sumber: tempat.org
5
Peran struktur kolom beton bertulang adalah sebagai berikut,
Gambar 2. 4 Penampakan ring balok dan kolom praktis pada struktur bangunan
Sumber: Proyeksipil.com
6
3. Pabrikasi Bekisting Kolom: Membuat bekisting kolom sesuai dengan
desain yang telah ditentukan. Bekisting ini akan digunakan sebagai
penyangga beton saat proses pengecoran.
4. Pengecoran Kolom: Melakukan pengecoran beton pada bekisting kolom
yang telah dipasang tulangannya. Proses pengecoran ini dilakukan
dengan menggunakan beton yang telah dicampur dengan baik.
5. Pembongkaran Bekisting Kolom: Setelah beton dianggap cukup
mengeras, bekisting kolom dapat dibongkar. Waktu pembongkaran ini
biasanya dilakukan setelah 8 jam dari pengecoran terakhir, tergantung
pada setting time beton yang digunakan.
6. Perawatan Kolom: Setelah pembongkaran bekisting, kolom perlu
dirawat agar beton dapat mencapai kekuatan yang optimal. Perawatan
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan perawatan air secara
teratur pada permukaan kolom.
Metode pelaksanaan ini dapat disesuaikan dengan kondisi proyek dan
persyaratan yang berlaku. Penting untuk mengacu pada standar dan pedoman
yang berlaku serta berkonsultasi dengan ahli struktur atau insinyur sipil yang
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan kolom beton bertulang.
Tata cara perhitungan kolom beton bertulang sesuai dengan standar yang
berlaku, seperti SNI 03-2847-2002, meliputi langkah-langkah berikut:
1. Menentukan Beban yang Bekerja: Mengidentifikasi dan menghitung
beban yang bekerja pada kolom, termasuk beban mati, beban hidup, dan
beban lainnya seperti beban angin atau gempa.
2. Menentukan Dimensi Kolom: Berdasarkan beban yang bekerja,
menentukan dimensi kolom yang diperlukan, termasuk tinggi, lebar, dan
ketebalan dinding kolom.
3. Menentukan Tulangan Utama: Menghitung kekuatan lentur dan tekan
kolom untuk menentukan jumlah dan ukuran tulangan utama yang
diperlukan. Perhitungan ini melibatkan analisis struktural dan pemilihan
diameter tulangan yang sesuai.
7
4. Menentukan Tulangan Sekunder: Menghitung kekuatan geser dan torsi
kolom untuk menentukan jumlah dan ukuran tulangan sekunder yang
diperlukan. Perhitungan ini melibatkan analisis struktural dan pemilihan
diameter tulangan yang sesuai.
5. Menentukan Jarak dan Spasi Tulangan: Menentukan jarak dan spasi
antara tulangan utama dan sekunder, serta menentukan pola penempatan
tulangan dalam kolom.
6. Verifikasi Kapasitas Kolom: Memastikan bahwa kolom memiliki
kapasitas yang cukup untuk menahan beban yang bekerja dengan
melakukan perhitungan ulang dan membandingkan dengan persyaratan
standar yang berlaku.
7. Desain Detail Kolom: Merancang detail penulangan kolom, termasuk
pengikatan tulangan, panjang penampang, dan perlengkapan
penulangan lainnya.
Perhitungan dan desain kolom beton bertulang harus dilakukan oleh ahli
struktur atau insinyur sipil yang berpengalaman dan mengacu pada standar yang
berlaku untuk memastikan keamanan dan keandalan struktur.
Sumber: istockphoto.com
Sumber: inproperti.com
8
3. Gedung Apartemen Studi kasus: The Shard, London,
Inggris.
Sumber: istockphoto.com
Sumber: Tripadvisor.com
5. Gedung Rumah Sakit Studi kasus: Burjeel Medical City, Abu Dhabi, Uni
Emirat Arab.
Sumber: tecfires.com
Sumber: visitsingapore.com
Sumber: Tripadvisor.com
Sumber: toa.co.id
9
BAB III
PENUTUP
F. Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengertian dan peran komponen
struktur kolom beton bertulang, serta komponen beton non-struktural seperti
ringbalk dan kolom praktis. Komponen struktur kolom beton bertulang
berperan penting dalam memikul beban vertikal dan lateral pada bangunan
gedung. Kolom beton bertulang mampu memberikan kekuatan dan kestabilan
pada struktur bangunan, terutama pada bangunan bertingkat atau dengan beban
yang tinggi.
Dalam studi kasus dan contoh aplikasi, telah diberikan contoh penggunaan
komponen struktur beton bertulang dalam bangunan gedung. Contoh-contoh ini
mengilustrasikan bagaimana kolom beton bertulang dan komponen beton non-
struktural digunakan untuk membangun bangunan yang kuat dan stabil.
10
Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan komponen struktur
beton bertulang, para profesional dalam industri konstruksi dapat menghasilkan
bangunan gedung yang aman, tahan lama, dan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Penting untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan
pengetahuan terkini dalam bidang ini guna meningkatkan kualitas dan efisiensi
konstruksi bangunan gedung.
G. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12