Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 1

PENGANTAR PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

KOMPONEN STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG


(JENIS ELEMEN DAN FUNGSI STRUKTUR PONDASI DAN PILE CAP)

Dikerjakan oleh :
Klompok I Kelas 1B D4 PBG

SRI MULIYANA BASRI 41123039


MUH. KASRUL SYAM 41123047
A. FACHRUL APRILMAN JASMAN 41123045
RIZALDY PRATAMA 41123030

PROGRAM STUDI D-4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Makassar, Oktober 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Jenis Elemen dan Fungsi Struktur Beton dan Pile Cap ini.

Makala ini kami susun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Pengantar Konstruksi
Bangunan Gedung yang di embankan Ibu Nur Aisyah Jalali, S.ST., M.Eng.
sehingga kami dapat menyelasaikan makala ini.

Kami menyadari didalam makalah ini masih terdapat kelemahan dan jauh dari
kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap kritikan, saran, dan
komentar yang bersipat membangun. Dan insya Allah di kemudian hari kami
dapat membuat makalah yang lebih sempurna lagi.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan Ibu Nur Aisyah
Jalali, S.ST., M.Eng. Yang telah memberi tugas ini, karena tugas ini sangat
membantu pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah Pengantar Konstruksi
Bangunan Gedung.

Makassar, 21 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................ i
Kata pengantar ................................................................................................. ii
Daftar isi ........................................................................................................... iii
Daftar gambar................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar belakang .................................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................................. 2
Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 3
Pengertian Pondasi dan Pile Cap...................................................................... 3
Jenis-jenis Pondasi dan Pile Cap ...................................................................... 5
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 14
Kesimpulan dan Saran...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Pondasi .................................................................. 3


Gambar 2.2 Struktur Pile Cap ................................................................. 4
Gambar 2.3 Pondasi Tapak ..................................................................... 5
Gambar 2.4 Pondasi Jalur ....................................................................... 5
Gambar 2.5 Pondasi Rakit....................................................................... 6
Gambar 2.6 Pondasi Sumuran ................................................................ 6
Gambar 2.7 Pondasi Umpak ................................................................... 6
Gambar 2.8 Pondasi Plat Beton Lajur ..................................................... 7
Gambar 2.9 Pondasi Struss Pile .............................................................. 7
Gambar 2.10 Pondasi Tiang Pancang ....................................................... 8
Gambar 2.11 Pondasi Piers ....................................................................... 8
Gambar 2.12 Pondasi Bore Pile ................................................................ 9
Gambar 2.13 Pile Cap Segi Empat ............................................................ 9
Gambar 2.14 Pile Cap Lingkaran .............................................................. 9
Gambar 2.15 Pile Cap Tidak Beraturan .................................................... 10
Gambar 2.16 Pile Cap Bersama ................................................................ 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam perancangan dan pembangunan gedung, struktur bawah memiliki
peran yang sangat penting. Struktur bawah berfungsi untuk menopang semua
beban dan menjaga stabilitasnya. Di dalam makalah ini, ada dua elemen utama
yang kami angkat yaitu pondasi dan pile cap.

Dalam proses perancangan dan konstruksi gedung, pemahaman yang baik


tentang jenis dan fungsi kedua elemen ini sangat penting. Pondasi harus
mampu menopang beban struktural dengan aman, dengan mempertimbangkan
karakteristik tanah di lokasi proyek. Pile cap juga memiliki peran penting
dalam mengalirkan beban dari tiang ke dalam tanah dan mengurangi
ketidakstabilan yang mungkin muncul.

Namun, banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan dan desain


pondasi dan pile cap, termasuk sifat tanah, karakteristik lingkungan, serta
peraturan dan standar yang berlaku. Oleh karena itu, sangat penting
penyusunan makalah ini untuk membahas lebih dalam tentang jenis dan fungsi
elemen struktur bawah, sangat penting dalam menjaga berkelanjutan struktur
bangunan dan menghindari potensi masalah konstruksi di masa depan.

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang berbagai
jenis pondasi, serta peran pile cap dalam mendukung gedung. Dengan
pemahaman yang lebih dalam tentang jenis dan fungsi elemen struktur bawah
ini, kita dapat lebih efektif dalam perencanaan, perancangan, dan pembangunan
bangunan yang kokoh dan tahan lama.

1
1.2 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian struktur pondasi dan pile cap


2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis struktur pondasi dan pile cap
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat struktur pondasi dan pile cap

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Struktur Pondasi dan Pile Cap?


2. Jenis jenis Struktur Pondasi dan Pile Cap?
3. Fungsi Struktur Pondasi dan Pile Cap?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
A. PONDASI
Secara umum, pondasi merupakan struktur bangunan yang
letaknya berada di bagian paling bawah dan berguna untuk menopang
beban seluruh struktur bangunan. Sebagai bagian dari struktur paling
bawah, pondasi merupakan salah satu bagian utama dalam menopang
beban bangunan di atasnya.
Menurut Sardjono (1988), pondasi adalah salah satu dari konstruksi
bangunan yang terletak dibagian bawah sebuah konstruksi, pondasi
mempunyai peran penting terhadap sebuah bangunan, dimana pondasi
menanggung semua beban konstruksi bagian atas ke lapisan tanah yang
berada di bagian bawahnya.
Menurut Gunawan (1991), pondasi adalah suatu bagian dari
konstruksi bangunan yang bertugas meletakkan bangunan dan
meneruskan beban bangunan atas (upper structure/super structure) ke
dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya.
Menurut Hardiyatmo (2002), pondasi adalah komponen struktur
terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah
atau batuan yang berada di bawahnya.

Gambar 2.1 Struktur Pondasi

3
B. PILE CAP
Pile cap adalah sebuah struktur beton yang berfungsi sebagai pelat
penyebar beban di atas tiang-tiang (pile) dalam konstruksi bangunan
atau struktur seperti jembatan dan dermaga. Pile cap dirancang untuk
mendistribusikan beban dari struktur di atasnya secara merata ke
tiangtiang yang ada di bawahnya.
Menurut "Design of Concrete Structures" oleh Arthur H. Nilson
dan David Darwin: Pile cap adalah elemen struktural beton yang
dirancang untuk mendistribusikan beban dari kolom atau tiang ke
sejumlah tiang penopang di bawahnya. Pile cap memiliki bentuk yang
bervariasi, tergantung pada kebutuhan struktur dan kondisi lapangan.
Menurut "Foundation Engineering" oleh P.C. Varghese: Pile cap
adalah plat beton yang berfungsi untuk mendistribusikan beban dari
kolom atau tiang ke tiang-tiang penopang yang ada di bawahnya. Pile
cap juga dapat meredam gaya geser dan momen yang diterima dari
tiangtiang tersebut.
Menurut "Design of Reinforced Concrete Structures" oleh M.L.
Gambhir: Pile cap adalah elemen struktural yang bertindak sebagai
pelat penyebar beban di atas tiang-tiang yang tertanam dalam tanah.
Pile cap dirancang untuk mendistribusikan beban dari struktur di
atasnya secara merata ke tiang-tiang dengan mempertimbangkan beban
vertikal, horisontal, dan momen yang terjadi.
Pile cap sangat penting dalam konstruksi fondasi pada
proyekproyek yang menggunakan tiang pancang sebagai elemen
penopang, karena mereka membantu mendistribusikan beban dengan
efisien dan memastikan stabilitas keseluruhan struktur.

Gambar 2.2 Struktur Pile Cap

4
2.2 JENIS-JENIS
A. PONDASI
Secara umum ada dua kategori utama pondasi bangunan yaitu
pondasi dangkal dan pondasi dalam.
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang biasanya dibangun pada
kedalaman yang relatif rendah, biasanya tidak lebih dari 3 meter dari
permukaan tanah. Pondasi ini cocok untuk bangunan yang tidak terlalu
berat dan tidak terlalu tinggi, serta pada kondisi tanah yang keras dan
stabil.
1) Pondasi Tapak
Pondasi tapak digunakan untuk mendukung titik beban tunggal pada
sebuah bangunan. Pondasi ini umumnya memiliki bentuk bulat atau
kotak dan bisa dibangun dalam bentuk bertingkat jika dibutuhkan untuk
menopang beban dari kolom yang berat.

Gambar 2.3 Pondasi Tapak


2) Pondasi Jalur pondasi jalur dikenal juga sebagai fondasi memanjang
(strip foundations) digunakan untuk bangunan dengan beban
memanjang. Umumnya, dibuat dengan kolom memanjang yang
berbentuk trapesium atau persegi. Dibuat dengan campuran pecahan
batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang

Gambar 2.4 Pondasi Jalur

5
3) Pondasi Rakit
Pondasi rakit digunakan untuk menyebarkan beban struktur di atas
area yang luas. Biasanya terdiri dari pelat beton besar dengan beberapa
jalur kolom yang sesuai dengan permukaan tanah. Cocok untuk tanah
lunak atau longgar.

Gambar 2.5 Pondasi Rakit


4) Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran memiliki bentuk bulat dan digunakan pada tanah
yang tidak stabil. Biasanya memiliki ketebalan sekitar 60-80 cm dan
digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan tanah.

Gambar 2.6 Pondasi Sumuran


5) Pondasi Umpak
Pondasi umpak digunakan untuk meningkatkan ketahanan bangunan
terhadap gempa. Diletakkan di atas tanah yang telah dipadatkan dengan
batu kali dan sloof sebagai pengikatnya.

Gambar 2.7 Pondasi Umpak

6
6) Pondasi Plat Beton Lajur
Pondasi plat beton lajur digunakan untuk mendukung sederet
kolom pada bangunan. Dibuat dari beton bertulang yang sangat padat
dan cocok sebagai pengganti fondasi batu kali.

Gambar 2.8 Pondasi Plat Beton Lajur

7) Pondasi Strauss Pile


Pondasi Strauss Pile dibangun dengan cara mengebor dan menggali
tanah secara manual. Tipe pondasi ini cocok untuk bangunan hingga
tiga lantai.

Gambar 2.9 Pondasi Strauss Pile

7
2. Pondasi Dalam
Pondasi dalam digunakan pada permukaan tanah yang tidak cukup
kokoh dan memiliki kedalaman lebih dari 3 meter. Jenis pondasi ini
cocok untuk bangunan dengan ukuran yang lebih besar dan jarak antar
tiang bangunan yang cukup lebar. Tipe pondasi dalam umumnya
digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan tanah lebih dalam
sampai didapatkan jenis tanah yang mendukung daya beban struktur
bangunan. Jadi, umumnya dipakai pada bangunan dengan ukuran
cukup lebar dan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter.
1) Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dibuat dengan menancapkan tiang beton
langsung ke dalam tanah. Cocok untuk tanah lembek, berawa, dan
yang memiliki kandungan air tinggi.

Gambar 2.10 Pondasi Tiang Pancang


2) Pondasi Piers
Pondasi piers dipasang ke dalam galian tanah dan biasanya terbuat
dari beton pre-cast. Selain itu balok diafragma harus mengikuti setiap
ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan. Jenis pondasi ini juga
lebih ekonomis dibandingkan dengan beberapa jenis pondasi lainnya.

Gambar 2.11 Pondasi Piers

8
3) Pondasi Bore pile atau Caissons
Pondasi caissons atau bore pile dibangun dengan cara mengebor
dan menggali tanah dengan alat khusus. Cocok untuk bangunan yang
rapat dengan bangunan lain. Selain itu, proses pembuatan pondasi ini
tidak menimbulkan efek getar yang besar.

Gambar 2.12 Pondasi Bore Pile atau Cassons


B. PILE CAP
1) Pile Cap Segi Empat (Square Pile Cap)
Adalah bentuk pile cap yang paling umum. Berbentuk persegi atau
persegi panjang dan dirancang untuk mendukung beberapa tiang atau
pile yang diatur dalam susunan tertentu.

Gambar 2.13 Pile Cap Segi Empat


2) Pile Cap Lingkaran (Circular Pile Cap)
Pile cap ini memiliki bentuk bundar dan digunakan ketika
tiangtiangnya diatur dalam pola lingkaran atau sebagai alternatif
estetis.

9
Gambar 2.14 Pile Cap Lingkaran
3) Pile Cap Tidak Beraturan (Irregular Pile Cap)
Pada beberapa proyek, susunan tiang mungkin tidak beraturan, dan
dalam kasus ini, pile cap dapat dibuat sesuai dengan konfigurasi tiang
tersebut.

Gambar 2.15 Pile Cap Tidak Beraturan

4) Pile Cap Bersama (Combined Pile Cap)


Pile cap bersama digunakan ketika dua atau lebih baris tiang
bertemu pada satu titik di bawah struktur. Pile cap ini dirancang untuk
menangani beban yang diterima dari tiang-tiang yang bertemu dan
mendistribusikannya ke pondasi.

Gambar 2.16 Pile Cap Bersama

10
2.3 FUNGSI
A. PONDASI
Fungsi pondasi bangunan begitu vital untuk memastikan kestabilan
serta keamanan suatu bangunan. Pondasi berguna dalam
mendistribusikan beban bangunan lebih merata ke tanah di bawahnya
membuatnya tidak terpusat di satu titik yang bisa menimbulkan
kerusakan atau bahkan keruntuhan pada bangunan. Disamping itu,
pondasi juga berguna dalam menjaga stabilitas bangunan, menyerap
getaran akibat gempa bumi atau beban yang ada, serta menjaga
kestabilan tanah di area bangunan. Dengan adanya pondasi yang kuat
serta dirancang dengan benar, umur bangunan bisa diperpanjang serta
risiko kerusakan sebuah bangunan bisa diminimalisir. Oleh sebab itu,
penting bagi setiap bangunan supaya menggunakan pondasi yang kuat
serta kokoh supaya bisa terhindar dari risiko kerusakan atau bahkan
keruntuhan.
1) Mendistribusikan Beban Bangunan
Mendistribusikan beban bangunan menjadi satu diantara fungsi pondasi
bangunan. Pondasi berguna dalam menyalurkan beban bangunan yang ada di
atasnya secara merata ke tanah di bawahnya. Ini penting agar beban yang
dihasilkan oleh bangunan tidak terpusat di satu titik yang bisa menimbulkan
kerusakan atau bahkan keruntuhan suatu bangunan. Distribusi beban yang
merata juga bisa mengurangi tekanan yang diterima pada tanah di bawah
pondasi sehingga tanah bisa menahan beban yang lebih besar juga mencegah
pengendapan atau penurunan tanah yang bisa menimbulkan kerusakan suatu
bangunan. Sebab itu, pemilihan jenis pondasi yang cocok dengan rancangan
sesuai begitu penting guna memastikan keamanan serta stabilitas bangunan.
2) Menyerap Getaran
Menyerap getaran ialah salah satu fungsi pondasi bangunan yang
tidak kalah penting. Bangunan yang berlokasi di daerah yang rawan
gempa bumi perlu menggunakan pondasi yang mampu menyerap
getaran. Pondasi yang dirancang dengan benar bisa membantu
meminimalisir dampak getaran suatu bangunan juga melindungi
bangunan dari kerusakan. Saat terjadi gempa bumi, pondasi akan

11
bekerja dengan menyerap energi yang dihasilkan oleh gempa sehingga
getaran yang terjadi bisa dihambat dan tidak sampai merusak struktur
bangunan. Sebab itulah pemilihan jenis pondasi yang pas serta
kualitas bahan material yang baik begitu penting guna memastikan
keamanan serta ketahanan bangunan manakala terjadi gempa bumi.
3) Menstabilkan Bangunan
Menstabilkan bangunan merupakan salah satu fungsi utama suatu
pondasi. Pondasi berguna dalam menjaga kestabilan bangunan serta
meminimalisir bangunan dari kerusakan atau bahkan keruntuhan
akibat beban yang terlalu berat atau guncangan yang kuat diantaranya
gempa bumi. Pondasi yang kuat bisa menahan beban bangunan
dengan merata lalu menyalurkannya ke tanah di bawahnya yang
menjadikannya tidak terpusat pada satu titik yang bisa menimbulkan
kerusakan. Disamping itu, pondasi juga berfaedah guna menjaga
kestabilan tanah di area bangunan sehingga bisa mencegah
pengendapan atau penurunan tanah yang bisa menimbulkan kerusakan
suatu bangunan. Maka memilih jenis pondasi yang pas yang dirancang
dengan baik begitu penting guna memastikan keamanan serta
ketahanan bangunan.
4) Meningkatkan Umur Bangunan
Meningkatkan umur bangunan merupakan salah satu manfaat
penting dari penggunaan pondasi yang benar. Pondasi yang dirancang
dengan baik bisa membantu menjaga kestabilan bangunan. Serta
mencegah kerusakan akibat faktor eksternal contohnya gempa bumi
serta perubahan cuaca. Disamping itu, pondasi juga bisa membantu
mengurangi dampak dari faktor internal seperti beban yang terlalu
berat sebuah bangunan. Dengan demikian, penggunaan pondasi yang
tepat bisa membantu meningkatkan umur bangunan juga menjaga
keamanan. Serta kenyamanan penghuni bangunan dalam jangka waktu
lama. Oleh sebab itu, pemilihan jenis pondasi yang pas yang
dirancang dengan baik sangat penting guna memastikan keamanan
serta ketahanan bangunan serta meningkatkan umur bangunan.

12
B. PILE CAP
Fungsi dan manfaat utama dari pile cap dalam konstruksi adalah
sebagai berikut:
1) Distribusi Beban
Pile cap bertugas untuk mendistribusikan beban yang diterima dari
tiang-tiang (pile) ke pondasi yang lebih luas. Dengan adanya pile cap,
beban dari tiang-tiang akan tersebar dengan lebih merata ke dalam
pondasi, mengurangi tekanan yang diterima oleh tanah di sekitarnya dan
meminimalkan risiko deformasi atau kegagalan struktural.
2) Meningkatkan Kapasitas Dukung
Pile cap membantu meningkatkan kapasitas dukung pondasi dengan
memperluas area kontak antara tiang-tiang dan tanah di bawahnya.
Dengan memiliki area yang lebih luas, pile cap dapat menyalurkan
beban secara efektif ke tanah, meningkatkan kestabilan dan daya dukung
keseluruhan struktur.
3) Mengokohkan Tiang-Tiang
Pile cap berperan sebagai penghubung antara tiang-tiang, menjaga
agar tiang-tiang tersebut tetap berada dalam posisi yang tepat dan terkait
satu sama lain. Hal ini membantu mencegah pergeseran atau
ketidaksejajaran tiang-tiang, yang dapat mempengaruhi kestabilan dan
kinerja struktur.
4) Meningkatkan Distribusi Beban Lateral
Selain beban vertikal, pile cap juga berfungsi untuk mengatasi beban
lateral, seperti beban angin atau gempa. Dengan meratakan beban lateral
ke tiang-tiang yang terhubung, pile cap membantu menjaga stabilitas dan
integritas struktur di bawah kondisi beban eksternal yang ekstrem.
5) Konstruksi
Pile cap memberikan platform yang stabil dan rata untuk melakukan
pekerjaan konstruksi lebih lanjut di atasnya. Dengan adanya pile cap,
pekerjaan pengecoran dan penempatan struktur di atasnya dapat
dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


Mengenai struktur pondasi dan pile cap sangat bergantung pada proyek
tertentu dan faktor-faktor lingkungan, seperti jenis tanah dan beban yang akan
ditopang. Namun, berikut ini adalah beberapa simpul dan saran umum yang dapat
membantu dalam perencanaan pondasi dan pile cap: Penentuan Jenis Pondasi:
Pertama, pilih jenis pondasi yang sesuai untuk proyek Anda. Opsi meliputi
pondasi dangkal seperti pondasi cakar ayam atau pondasi tiang dalam seperti
bored pile. Keputusan ini harus didasarkan pada analisis geoteknik dan beban
struktural. Perhitungan Beban: Tentukan berapa banyak beban yang akan ditopang
oleh pondasi dan pile cap. Ini termasuk beban hidup dan beban mati yang harus
diperhitungkan dalam desain. Pemilihan Material: Pilih material yang sesuai
untuk konstruksi pondasi dan pile cap. Ini harus memenuhi standar kekuatan dan
daya tahan yang diperlukan. Dimensi dan Kedalaman Pondasi: Berdasarkan
analisis geoteknik dan perhitungan beban, tentukan dimensi dan kedalaman
pondasi. Ini harus memadai untuk mendistribusikan beban secara merata ke tanah
di bawahnya. Desain Pile Cap: Desain pile cap harus mempertimbangkan jumlah
dan posisi tiang, serta beban yang akan diterimanya. Pastikan pile cap cukup kuat
dan kokoh untuk mendukung tiang dengan aman. Detail Konstruksi: Buat detail
konstruksi yang jelas dan sesuai dengan standar teknis yang berlaku. Ini
mencakup pengaturan tulangan, dimensi, dan toleransi yang sesuai. Perawatan dan
Inspeksi: Ingatlah untuk merencanakan perawatan berkala dan inspeksi untuk
memastikan pondasi dan pile cap tetap dalam kondisi yang baik selama masa
pakainya.

Setiap proyek adalah unik, jadi penting untuk melakukan penilaian yang
cermat dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum merancang
dan membangun pondasi dan pile cap.

14
DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Muchlisin. 2020. Pondasi (pengertian, Aspek, Jenis-jenis dan


Pembebanan). Penerbit : KAJIANPUSTAKA

Admindpu. 2022. Pondasi Bangunan Rumah Tinggal Sederhana. Penerbit :


DPUPKP

Conblock. Indonusa. 2022. Pengertian Dan FungPsi Pile Cap. Bekasi. Penerbit :
Indonusa Conblock Precas Concrete Industry

Rully. 2023. 12 Jenis Pondasi Rumah Yang Umum Digunakan dan Fungsinya.
Jakarta. Penerbit : PT. Lamudi Classifieds Indonesia.

Rifai, Mochammad Hasan. 2023. Pile Cap: Fungsi, Jenis & Tahapan
Perencanaannya. Tangerang. Penerbit : PROYEKIN

15

Anda mungkin juga menyukai