STRUKTUR BANGUNAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengetahuan Struktur
Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
SERANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “STRUKTUR
BANGUNAN”.
Makalah ini dibuat dengan metode pengamatan tentang STRUKTUR BANGUNAN dalam
kegiatan didalam rumah yang setiap harinya menghasilkan limbah, terutama yang paling rutin
adalah limbah domestic. Makalah ini dapat diselesaikan sebagai tanda kehadiran dalam bentuk
tugas.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
membangun penyempurnaan makalah kedepannya. Penyusun juga berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
4
BAB II
PEMBAHASAN
KOLOM
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga
runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu
seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom
termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom
berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang
tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material
ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof
dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
5
\
2.2.2 Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian
struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai
atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
a. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang bersih. Tinggi
balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang dipilih.
b. Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang tulangan untuk
balok tidak boleh diambil kurang dari 12 mm. Sedapat mungkin harus dihindarkan
pemasangan tulangan balok dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan
khusus.
c. Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari penampang.
d. Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang sampingnya harus
5
Fondasi
A. Pengertian fondasi
Suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas mendukung seluruh
beban bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (Upper Structure / Super
Structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Pondasi
(Foundation) disebut juga Pandemen (fundament) dan disebut juga Struktur
Bangunan bagian bawah (Sub Structure). Perencanaan pondasi seharusnya dan
sebaiknya mengikuti rekomendasi dari hasil penyelidikan tanah (Soil
Investigation), yaitu suatu usaha penyelidikan ke dalam lapisan tanah untuk
mengetahui jenis dan kekuatan tanah. Soil Investigation dapat mengetahui jenis
dan kekuatan tanah serta kedalamannya, kedalaman dan muka air tanah,
perkiraan penurunan ( settlement ) di kemudian hari, perkiraan beban
maksimum yang diijinkan, dapat menentukan jenis pondasi.
Kerusakan pondasi dapat berupa pecah atau mengalami penurunan, kerusakan
ini akan diikuti oleh kerusakan-kerusakan bagian bangunan lain, antara lain :
Dinding retak dan miring.
Lantai bergelombang dan pecah.
Kedudukan kusen pintu dan jendela berubah/bergeser.
Sudut kemiringan tangga berubah.
Penurunan bangunan dan atap bangunan.
Runtuhnya bangunan.
Dan lain-lain.
b) Pondasi Dalam
Pondasi Dalam (Deep Foundations), adalah jenis pondasi yang
dipakai pada kedalaman lebih dari 6,00 m dari permukaan tanah, dasar
pondasi ini terletak cukup dalam dari permukaan tanah atas. Pondasi Dalam
dibagi menjadi :
1. Pondasi Tiang Pancang, adalah berupa tiang dari kayu, baja, atau beton
bertulang ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang di
atasnya dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut : kepala
tiang, Pur (Poer, Pile Cap). Pur ini nantinya akan menjadi tumpuan dari
kolom-kolom, dan meneruskan beban kolom ke tiang-tiang di bawahnya. Di
bawah satu Pur umumnya terdapat dua atau lebih tiang dengan bentuk
tampang bulat, segi delapan atau segi empat, diameter rata-rata antara : 30
cm – 40 cm.
2. Pondasi Sumur Bor (Bored Pile/In Situ Pile) Adalah dengan membor
tanah lebih dahulu sampai kedalaman rencana, setelah itu diberi cor beton.
Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja sekeliling lobang untuk
ikatan dengan tulangan kolom di atasnya. Pada pondasi bor tidak dipakai
pur, karena di bawah satu kolom hanya dibuat satu tiang bor dengan
diameter besar rata-rata 1 m atau lebih, jadi tulangan kolom dapat
dimasukkan langsung ke dalam sumur bor dan dicor bersama-sama.
C. Gambar Pondasi
5
SLOOF
a). Pengertian
Sloof merupakan jenis konstruksi beton bertulang yang sengaja di desain
khusus luas penampang dan jumlah pembesiannya disesuaikan dengan kebutuhan
beban yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya. Untuk menentukan luas
penampang (ukuran sloof ini), dibutuhkan perhitungan teknis yang tepat agar sloof
tersebut nanti “benar-benar mampu” untuk memikul beban dinding bata diatasnya
nanti.
Fungsi sloof sangat penting dalam struktur, diantaranya sebagai penahan beban
yang ada di atasnya seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-
ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban
dari atas. Sloof berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut
“berdiri” pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan pergerakan
yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah. Selain itu Sloof
juga memiliki fungsi sebagai berikut:
Selain itu, dari segi sosial, dengan adanya sistem struktur sloof maka beberapa
orang bisa memperoleh pendapatan, ada tukang bangunan yang mendapatkan upah
kerja, ada pengusaha besi begel yang mendapat keuntungan dari penjualan, ada
toko bangunan yang mendapatkan laba dari hasil penjualan material, ada juga
arsitek atau insinyur yang mendapatkan penghasilan dari kegiatan menghitung,
merancang dan melaksanakan pembangunan.
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai ketinggian
yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan
plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan,
lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni, perabotan,
berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam waktu lama. Sedang
beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran, tidak diperhitungkan.
Kuda – kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan
bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap.
Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
Kuda-kuda kayu
Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.
Kuda-kuda bambu
Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.
Kuda-kuda baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapar mendukung
beban atap sampai beban atap sampai dengan bentang 75 m, seperti pada hanggar pesawat,
stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk
segitiga. Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan
bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena
tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu
mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung
adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban
hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).
DAFTAR PUSTAKA
http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/11/struktur-kolom.html
http://www.scribd.com/doc/53250428/10/Struktur-Atas
http://ml.scribd.com/doc/13000401/200212-SNI-0328472002-Beton
Sabtu, 21 maret 2020 11:15 WIB