Anda di halaman 1dari 9

Struktur & Konstruksi Bangunan

Pengertian Struktur Bangunan ;


Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring,
kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen
nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu
kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-
masing.

Fungsi utama dari sistem struktur adalah semua elemen / komponen dalam sistem yang direncanakan
dapat memikul beban yang bekerja dan menyalurkan secara efektif beban tersebut ke tanah melalui
pondasi bangunan.

Struktur sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :


1. Struktur bangunan bawah / sub structure
Sub Structur / Struktur Bawah, merupakan bagian dari struktur bangunan yang berada di bawah
permukaan tanah, bagian struktur yang berfungsi mendukung atau menyangga struktur atas dan
menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tampak, struktur bawah antara lain adalah
pondasi dan tanah.

2. Struktur bangunan atas / upper structure


Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah
(SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok, sistem rangka, sistem dinding geser dan
tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.

Pengertian Konstruksi Bangunan ;


Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur. Dengan kata
lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang terbentuk atas kesatuan
struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain bangunan rumah, bangunan gedung, bangunan gedung
bertingakt tinggi, konstruksi jembatan, dan jalan raya.

Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga dapat
digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun, tetapi juga
kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti perencanaan rancang
bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek
pembangunan.

Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur
kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain, padahal sebenarnya
berbeda dalam pengertian .
Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang
utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat
(rekayasa).
Konsep dasar sistem struktur :
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola Geometrik / bentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
1. Organisasi fungsi ruang,
2. Visual,
3. Stabilitas bangunan ,
4 Distribusi beban.

Pola dan koordinasi Modul Struktur :


Untuk memudahkan dalam mendisain, pelaksanaan lapangan dan perhitungan-perhitungan sruktur,
maka diperlukan pola / modul , yaitu :
1. Modul Perencanaan (Ruang/Arsitektural)
2. Modul Struktur
3. Modul Bahan/Material
4. Modul Utilitas

Pola Struktur
1. Pola/Modul Grid, garis-garis kotak lurus
2. Pola Radial / Memusat
3. Pola Abstrak/tidak berbentuk
4. Pola Gabungan

Elemen dalam sistem struktur bangunan :


Bangunan atau gedung tersusun dari beberapa elemen, elemen horizontal dan vertikal terutama adalah
berkaitan dengan stuktur. Terkait dengan stuktur terdapat beberapa elemen utama yaitu :

Elemen Struktur Vertikal ;


1. Kolom murni ; perletakan kolom , pengulangan, di tepi / pinggir / di area tengah dan terbagi rata
2. Dinding bangunan , dinding lurus / linier, dinding di sudut bangunan
3. Dinding area core / inti bangunan
4. Kombinasi antara antara kolom, dinding-dinding

Elemen Struktur Horizontal ;


1. Plat lantai , bisa dengan model flat slab, two way slab, waffle slab, komposit , dll
2. Atap Datar, dak teton, steel deck
3. Balok lantai ; balok utama, balok anak, balok & plat komposit

Sumber Gambar :http://d4v1d.net/jenis-konstruksi-bangunan-struktur-beton/


Perencanaan Struktur Bangunan & Pembebanan ;
Dalam menjalankan fungsinya, setiap struktur akan menerima pengaruh dari luar yang perlu dipikul.
Selain pengaruh dari luar, sistem struktur yang terbuat dari material bermassa, juga akan memikul
beratnya sendiri akibat pengaruh gravitasi.
Dalam perhitungan beban yang dipikul sistem struktur untuk keperluan analisis struktur adalah
pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.

Secara umum, beban luar yang bekerja pada struktur dapat dibedakan menjadi beban statis dan beban
dinamis.
Beban statis adalah beban yang bekerja secara terus-menerus pada suatu struktur.
Beban statis juga diasosiasikan dengan beban-beban yang secara perlahan-lahan timbul serta
mempunyai variabel besaran yang bersifat tetap (steady states). Dengan demikian, jika suatu beban
mempunyai perubahan intensitas yang berjalan cukup perlahan sedemikian rupa sehingga pengaruh
waktu tidak dominan, maka beban tersebut dapat dikelompokkan sebagai beban statik (static load).
Deformasi dari struktur akibat beban statik akan mencapai puncaknya jika beban ini mencapai nilainya
yang maksimum. Beban statis pada umumnya dapat dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan
beban khusus, yaitu beban yang diakibatkan oleh penurunan pondasi atau efek temperatur

Beban dinamis adalah beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada umumya, beban ini tidak
bersifat tetap (unsteady-state) serta mempunyai karakterisitik besaran dan arah yang berubah dengan
cepat. Deformasi pada struktur akibat beban dinamik ini juga akan berubah-ubah secara cepat
tergantung besaran beban dan interval waktunya.
Distribusi gaya pada struktur rangka pada gedung tingkat banyak, apabila gedung mengalami gaya
lateral maka akan terjadi kolom yang mengalami gaya tarik dan mengalami gaya tekan.
Struktur rangka (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear, umumnya
balok dan kolom, yang ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung) yang dapat mencegah
rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.

Untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah dengan membandingkan perilakunya
terhadap beban dengan struktur post-and-beam. Kerangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan
balok-balok.
Unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya-gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah
unsur horizontal sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom.

Sistem Struktur Bangunan Tinggi ;

Berbagai sistem rangka / frame yang sering digunakan pada bangunan tinggi, antara lain :
1. Rigid-Frame
2. Truss/Braced-Frame
3. Infilled-Frame
4. Shear Wall Structures
5. Coupled Shear Wall Structures
6. Wall-Frame
7. Core Structures
8. Outrigger + Shear Wall + Braced Structures
9. Tubular Structures

Karakterisktik gedung bertingkat menurut Mulyono (2000) dikelompokkan menjadi :


1. Gedung bertingkat rendah (Low Rise Building) adalah bangunan / gedung bertingkat rendah,
dengan jumlah lantai 1 – 3 lantai, tingginya < 10m
2. Gedung bertingkat sedang (Medium Rise Building) adalah bangunan / gedung bertingkat sedang,
dengan jumlah lantai 3 – 8 lantai, tingginya < 25 m
3. Gedung bertingkat tinggi (High Rise Building) Bangunan bertingkat tinggi, dengan jumlah lantai > 8
lantai, tingginya > 25 m

Khusus di TB2 ini (Medium Rise Building) , sistem struktur yang bisa diterapkan adalah :
1. Rigid frame / sistem rangka kaku
2. Rigid frame with core / sistem rangka kaku dengan inti / core bangunan
3. Rigid frame with supporting shear / bearing wall / sistem rangka kaku dengan tambahan dinding
penahan beban

Rangka Kaku (Rigid Frame)


Struktur rangka kaku adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen horizontal (lateral) yaitu plat
lantai , balok dan kolom yang disusun saling tegak lurus dengan memberikan hubungan yang
menggunakan titik hubung (joints) yang bersifat kaku atau rigid, sehingga dapat mencegah
terjadinya perputaran pada titik hubung tersebut.

Sifat-sifat rangka kaku terhadap beban horizontal/lateral mempunyai kelebihan dan kekurangan
untuk membangun bangunan bertingkat tinggi.
Sistem struktur rangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan balok-balok.Unsur vertikal berfungsi
sebagai penyalur beban dan gaya-gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal
sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom.

Aksi lateral pada rangka menimbulkan lentur, gaya geser, dan gaya aksial pada semua elemen (balok
dan kolom). Momen lentur akibat lateral akan mencapai maksimum pada penampang dekat titik
hubung. Sehingga ukuran elemen struktur didekat titik hubung harus dibuat lebih besar atau
diperkuat. Efek beban lateral yang bekerja pada struktur rangka kaku gedung bertingkat banyak,
dimana semakin tinggi gedung semakin besar momen dan gaya-gaya pada setiap elemen. Apabila
gaya yang bekerja sudah sedemikian besar, maka diperlukan kontribusi struktur lain, seperti
bracing, sistim core ataupun dinding geser

Dengan keterbatasan sistem rangka kaku terhadap beban horizontal/lateral, maka paling ekonomis
hanya dapat digunakan pada bangunan bertingkat dengan ketinggian 20 lantai dengan
menggunakan struktur beton, dan 25-30 lantai dengan struktur baja.
JIka melebihi ketinggian yang dimaksud lebih efisien jika menggunakan sistem struktur untuk
bangunan tinggi lainnya, seperti struktur core , struktur tabung, dll

Sistem rangka kaku dapat dibagi menjadi beberapa tipe:


a. Rangka melintang sejajar (paralel cross frame), susunan rangka yang sejajar dan membentuk
persilangan sehingga dapat mengeliminasikan beban angin / gempa yang datang dalam arah
vertikal.

sistem struktur rangka melintang sejajar

b. Rangka selubung(envelope frame), susunan rangka yang membentuk selubung, sehingga akan
dapat mengatasi beban angin/gempa yang datang bersilangan. bentuk selubung merupakan
bentuk yang simetris.

sistem struktur rangka selubung

c. Rangka melintang dua arah (two ways cross frame) Susunan rangka yang membentuk kolom-
kolom dengan balok-balok yang melintang dengan jarak teratur.

:sistem struktur melintang dua arah


d. Rangka grid segi banyak (frame on polygonal grids) Susunan rangka yang membentuk kolom
dari bentuk yang bebas (segi banyak) dan beraturan maupun tidak beraturan bentuknya

Sistem struktur dengan grod polygonal

Elemen dalam merancang bangunan dengan menggunakan sistem struktur rangka


Struktur rangka merupakan suatu elemen linier yang berbentuk struktur bagian atas bangunan /
upper structure, dimana dalam merancang elemen elemen tersebut terdiri dari antara lain , sbb:
1. Bidang momen
Dengan mengetahui bidang momen pada balok maka perencana dapat merancang sistem
struktur yang efisien , dalam pengertian dimensi balok dan jumlah tulangan yang diperlukan, juga
mutu beton yang digunakan.
Acuan dasar tinggi balok adalah ….*h=1/12 x L h = tinggi balok
Acuan lebar balok adalah ……….*a=1/3-2/2 x h L = lebar bentang antar kolom

2. Struktur portal
Portal beton bertulang adalah gabungan dari elemen kolom dan balok beton bertulang dengan
hubungan yang kaku atau monolit membentuk suatu kerangka. Dalam Peraturan Gempa SNI 03-
1726-2002, portal disebut sebagai rangka pemikul momen.

Portal merupakan sistem yang baik untuk menahan beban gravitasi dan gempa dengan
mentransmisikan semua beban gravitasi dan gempa melalui kapasitas geser, aksial dan bending
dari elemen struktur balok dan kolom struktur serta hubungan keduanya (joint balok-kolom).

Ada berbagai macam model struktur portal yang bisa digunakan dalam merancang struktur
bangunan, antara lain :
3. Struktur portal bertingkat
Sistem portal tanpa balok kantilever

Sistem portal dengan balok kantilever

4. Struktur Pengaku (brace frame)


Struktur pengaku digunakan untuk menambah kekakuan struktur bangunan, khususnya untuk
mengimbangi gaya lateral .
Gaya Lateral adalah gaya pada bangunan yang bekerja pada arah horizontal dengan arah yang
tidak menentu, dalam kasus ini beban gempa , angin
Kelebihan dan Kekurangan sistem Struktur Rangka
Kekurangan struktur rangka :
1. Mempunyai keterbatasan jarak maksimal antar kolom yang relative kecil, sehingga
mempengaruhi dimensi balok
2. Ruang ruang yang dihasilkan di dalam struktur rangka relative kecil dimensinya
3. Kalau bentang atau grid antar kolom makin besar akan bertambah pula dimensi baloknya,
sehingga menjadi kurang ekonomis
4. Beban hidup yang bekerja akan berpengaruh pada penentuan dimensi kolom dan balok
5. Keterbatasan memikul beban lateral, jadi memerlukan tambahan pengaku lainnya , bracing atau
dinding geser atau core .

Kelebihan ssistem struktur rangka :


1. Salah satu sistem struktur yang paling kaku dan menggunakan bahan paling ekonomis, karena
eleman batang dapat berekasi langsung terhadap beban yang ada
2. Bisa menggunakan bahan beton ataupun baja atau gabungan antara 2 material tersebut
3. JIka menggunakan gabungan antara material beton dan baja, pada umumnya bisa menggunakan
bahan prefab, sehingga dapat dibongkar pasang tanpa membuang bahan .

DAFTAR PUSTAKA
http://thismeyy.blogspot.com/2011/10/turning-torso-hsb-turning-torso.html
http://tezzekjustin.blogspot.com/2011/05/sistem-struktur-bangunan-bertingkat.html
http://eprints.undip.ac.id/34296/5/2101_chapter_II.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/2554/1/bangunan_tinggi.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57938/BAB%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?
sequence=3 http://loedfan.blogspot.com/2008/07/struktur-inti.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-achmadadji-26737-7-unikom_a-v.pdf
http://eprints.undip.ac.id/34291/4/2009_chapter_I.pdf

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai