Fungsi utama dari sistem struktur adalah semua elemen / komponen dalam sistem yang direncanakan
dapat memikul beban yang bekerja dan menyalurkan secara efektif beban tersebut ke tanah melalui
pondasi bangunan.
Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga dapat
digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun, tetapi juga
kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti perencanaan rancang
bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek
pembangunan.
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur
kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain, padahal sebenarnya
berbeda dalam pengertian .
Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang
utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat
(rekayasa).
Konsep dasar sistem struktur :
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola Geometrik / bentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
1. Organisasi fungsi ruang,
2. Visual,
3. Stabilitas bangunan ,
4 Distribusi beban.
Pola Struktur
1. Pola/Modul Grid, garis-garis kotak lurus
2. Pola Radial / Memusat
3. Pola Abstrak/tidak berbentuk
4. Pola Gabungan
Secara umum, beban luar yang bekerja pada struktur dapat dibedakan menjadi beban statis dan beban
dinamis.
Beban statis adalah beban yang bekerja secara terus-menerus pada suatu struktur.
Beban statis juga diasosiasikan dengan beban-beban yang secara perlahan-lahan timbul serta
mempunyai variabel besaran yang bersifat tetap (steady states). Dengan demikian, jika suatu beban
mempunyai perubahan intensitas yang berjalan cukup perlahan sedemikian rupa sehingga pengaruh
waktu tidak dominan, maka beban tersebut dapat dikelompokkan sebagai beban statik (static load).
Deformasi dari struktur akibat beban statik akan mencapai puncaknya jika beban ini mencapai nilainya
yang maksimum. Beban statis pada umumnya dapat dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan
beban khusus, yaitu beban yang diakibatkan oleh penurunan pondasi atau efek temperatur
Beban dinamis adalah beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada umumya, beban ini tidak
bersifat tetap (unsteady-state) serta mempunyai karakterisitik besaran dan arah yang berubah dengan
cepat. Deformasi pada struktur akibat beban dinamik ini juga akan berubah-ubah secara cepat
tergantung besaran beban dan interval waktunya.
Distribusi gaya pada struktur rangka pada gedung tingkat banyak, apabila gedung mengalami gaya
lateral maka akan terjadi kolom yang mengalami gaya tarik dan mengalami gaya tekan.
Struktur rangka (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear, umumnya
balok dan kolom, yang ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung) yang dapat mencegah
rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.
Untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah dengan membandingkan perilakunya
terhadap beban dengan struktur post-and-beam. Kerangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan
balok-balok.
Unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya-gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah
unsur horizontal sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom.
Berbagai sistem rangka / frame yang sering digunakan pada bangunan tinggi, antara lain :
1. Rigid-Frame
2. Truss/Braced-Frame
3. Infilled-Frame
4. Shear Wall Structures
5. Coupled Shear Wall Structures
6. Wall-Frame
7. Core Structures
8. Outrigger + Shear Wall + Braced Structures
9. Tubular Structures
Khusus di TB2 ini (Medium Rise Building) , sistem struktur yang bisa diterapkan adalah :
1. Rigid frame / sistem rangka kaku
2. Rigid frame with core / sistem rangka kaku dengan inti / core bangunan
3. Rigid frame with supporting shear / bearing wall / sistem rangka kaku dengan tambahan dinding
penahan beban
Sifat-sifat rangka kaku terhadap beban horizontal/lateral mempunyai kelebihan dan kekurangan
untuk membangun bangunan bertingkat tinggi.
Sistem struktur rangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan balok-balok.Unsur vertikal berfungsi
sebagai penyalur beban dan gaya-gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal
sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom.
Aksi lateral pada rangka menimbulkan lentur, gaya geser, dan gaya aksial pada semua elemen (balok
dan kolom). Momen lentur akibat lateral akan mencapai maksimum pada penampang dekat titik
hubung. Sehingga ukuran elemen struktur didekat titik hubung harus dibuat lebih besar atau
diperkuat. Efek beban lateral yang bekerja pada struktur rangka kaku gedung bertingkat banyak,
dimana semakin tinggi gedung semakin besar momen dan gaya-gaya pada setiap elemen. Apabila
gaya yang bekerja sudah sedemikian besar, maka diperlukan kontribusi struktur lain, seperti
bracing, sistim core ataupun dinding geser
Dengan keterbatasan sistem rangka kaku terhadap beban horizontal/lateral, maka paling ekonomis
hanya dapat digunakan pada bangunan bertingkat dengan ketinggian 20 lantai dengan
menggunakan struktur beton, dan 25-30 lantai dengan struktur baja.
JIka melebihi ketinggian yang dimaksud lebih efisien jika menggunakan sistem struktur untuk
bangunan tinggi lainnya, seperti struktur core , struktur tabung, dll
b. Rangka selubung(envelope frame), susunan rangka yang membentuk selubung, sehingga akan
dapat mengatasi beban angin/gempa yang datang bersilangan. bentuk selubung merupakan
bentuk yang simetris.
c. Rangka melintang dua arah (two ways cross frame) Susunan rangka yang membentuk kolom-
kolom dengan balok-balok yang melintang dengan jarak teratur.
2. Struktur portal
Portal beton bertulang adalah gabungan dari elemen kolom dan balok beton bertulang dengan
hubungan yang kaku atau monolit membentuk suatu kerangka. Dalam Peraturan Gempa SNI 03-
1726-2002, portal disebut sebagai rangka pemikul momen.
Portal merupakan sistem yang baik untuk menahan beban gravitasi dan gempa dengan
mentransmisikan semua beban gravitasi dan gempa melalui kapasitas geser, aksial dan bending
dari elemen struktur balok dan kolom struktur serta hubungan keduanya (joint balok-kolom).
Ada berbagai macam model struktur portal yang bisa digunakan dalam merancang struktur
bangunan, antara lain :
3. Struktur portal bertingkat
Sistem portal tanpa balok kantilever
DAFTAR PUSTAKA
http://thismeyy.blogspot.com/2011/10/turning-torso-hsb-turning-torso.html
http://tezzekjustin.blogspot.com/2011/05/sistem-struktur-bangunan-bertingkat.html
http://eprints.undip.ac.id/34296/5/2101_chapter_II.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/2554/1/bangunan_tinggi.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57938/BAB%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?
sequence=3 http://loedfan.blogspot.com/2008/07/struktur-inti.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-achmadadji-26737-7-unikom_a-v.pdf
http://eprints.undip.ac.id/34291/4/2009_chapter_I.pdf
Terima Kasih