Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR RANGKA KAKU DAN INTI (CORE)

DISUSUN OLEH :

ANDI MUHAMMAD FADIL ASY SYAKUR

03420210018

A1

REZKY SEPTIAN ANANDY

03420210057

A2

ILHAM SEPTIADY KHALIK

03420210064

A2

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang

Pada bangunan tinggi gaya-gaya yang bekerja dari luar bangunan sangat mempengaruhi
perancang dalam memilih sistem struktur dan kinerja yang dihasilkan. Adapun gaya yang
dominant berpengaruh adalah gaya tekan angin dan gaya lateral. Gaya tekan angin yang
menghasilkan eksentrisitas dimana menimbulkan gaya torsi pada bangunan, membuat
kecenderungan bangunan memerlukan sistem struktur yang dapat menahan gaya torsi dan
puntir untuk mencegah terjadinya buckling. Selain itu gaya horizontal, gaya lateral yang
bekerja mengenai sebuah bangunan juga perlu direspon dalam suatu sistem struktur.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem struktur yang mampu menahan beban gaya tekan
angin dan gaya lateral. Struktur rigid frame and core yng merupakan perpaduan dua
sistem struktur perlu dianalisa lebih lanjut apakah dapat memenuhi kedua permasalahan
tersebut.

Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian pada latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : Apakah itu sistem rigid frame bagaimana
karakteristik struktur rigid frame bagaimana karakteristik sistem rigid frame, bagaimana
mencapai kestabilan dalam sistem rigid frame.

Tujuan

Mempelajari mengenai sistem rigid frame and core, Mengetahui dan memahamu
karakteristik struktur rigid frame Mengetahui dan memahami karakteristik struktur rigid
frame, Menganalisa cara mencapai kestabilan dalam sistem rigid frame and core.
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi

Rangka kaku dan inti (rigid frame and core) Merupakan rangka hybrid dimana adanya
penggabungan sistem struktur rangka kaku (rigid frame) an sistem struktur inti (core).
Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom.
Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral yang besar pada bangunan dengan
ketinggian tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral
bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini memuat
sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal. Struktur rangka kaku (rigid frame)
adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear, seperti kolom dan balok yang
ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung) yang bersifat kaku atau rigid,
bedakan dengan struktur pos-and-beam yang titik hubungnya bersifat sendi atau roll. Aksi
lateral pada rangka menimbulkan lentur, gaya geser, dan gaya aksial pada semua elemen
(balok dan kolom). Momen lentur akibat lateral akan mencapai maksimum pada
penampang dekat titik hubung. Sehingga ukuran elemen struktur didekat titik hubung
harus dibuat lebih besar atau diperkuat. Efek beban lateral yang bekerja pada struktur
rangka kaku gedung bertingkat banyak, dimana semakin tinggi gedung semakin besar
momen dan gaya-gaya pada setiap elemen. Apabila gaya yang bekerja sudah sedemikian
besar, maka diperlukan kontribusi struktur lain, seperti bracing, sistim core ataupun
dinding geser. Distribusi gaya pada struktur rangka pada gedung tingkat banyak, apabila
gedung mengalami gaya lateral maka akan terjadi kolom yang mengalami gaya tarik dan
mengalami gaya tekan. Struktur rangka (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri atas
elemen-elemen linear, umumnya balok dan kolom, yang ujungujungnya dihubungkan
dengan joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur
yang dihubungkannya. Dan untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah
dengan membandingkan perilakunya terhadap beban dengan struktur post-and-beam.
Kerangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan balok-balok.Unsur vertikal berfungsi
sebagai penyalur beban dan gaya-gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur
horizontal sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom. Efek
turunnya tumpuan (support settlement) pada struktur rangka, karena adanya perbedaan
penurunan tumpuan.
Struktur Rangka Kaku

• Gabungan komponen struktural: kolom & balok


• Rangka melintang sejajar pada dua sumbu
• Posisi kolom membentuk grid-grid dengan jarak yang sama
• Gedung John Hancock Center, merupakan gabungan struktur kerangka kotak
(tube) sebagai penahan beban gravitasi dan truss-x sebagai pengaku lateral

• kolom & balok bangunan bangunan menggunakan baja


• Bangunan menggunakan sambungan silang (braced frames): menggunakan
sambungan sendi
• • ‘ Bracing ’ digunakan untuk meminimalkan gerakan lateral atau geser
• desain sambungan dengan bahan baja

• Prinsip utama: kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi

• Klasifikasi sambungan :– dimana terjadi perubahan arah komponen struktur– untuk


kemudahan konstruksi– dimana terjadi pergantian komponen struktur
Diagram Sistem Struktur

Diagram struktur adalah representasi grafis dari elemen-elemen struktural dalam suatu
sistem, biasanya digunakan dalam perencanaan, desain, atau analisis struktur. Ini
memberikan gambaran visual tentang bagaimana elemen-elemen tersebut saling
terhubung dan berinteraksi dalam membentuk suatu struktur.
Fungsi Utama Diagram Struktur:

Visualisasi: Menunjukkan bagaimana elemen struktural seperti balok, kolom, dan


hubungan antar-elemen terletak dalam suatu sistem. Ini membantu pemahaman tentang
konfigurasi fisik dari suatu struktur.

1. Analisis: Memudahkan insinyur struktur untuk memeriksa bagaimana beban


didistribusikan dan direspons oleh elemen-elemen struktural dalam sistem. Ini
membantu dalam mengevaluasi kinerja dan kekuatan struktur.

2. Perencanaan: Memfasilitasi perencanaan dan desain struktur, membantu


menentukan letak, ukuran, dan konfigurasi elemen-elemen struktural.

Diagram struktur dapat bervariasi dari diagram sederhana hingga yang sangat rinci,
tergantung pada kompleksitas struktur yang direpresentasikan dan tujuan
penggunaannya, seperti dalam perencanaan bangunan, jembatan, atau struktur teknik
lainnya.

• Gabungan komponen struktural: horizontal dan vertikal

• Kekakuan struktural terletak pada sambungan kaku ( rigid connection)

• Rangka menjadi satu kesatuan

• Type :

– Portal

– Kuda - kuda ( gable )


Gabungan komponen horizontal pada rigid frame mengacu pada elemen-elemen
struktural secara horizontal dalam sebuah sistem rangka kaku (rigid frame). Dalam
konteks ini, komponen horizontal dapat merujuk pada balok atau elemen-elemen lain
yang terletak secara horizontal dalam struktur.

Karakteristik Gabungan Komponen Horizontal Rigid Frame:

1. Balok: Komponen horizontal utama dalam rigid frame yang berperan dalam
menahan beban lateral atau horizontal pada struktur.

2. Hubungan dengan Komponen Vertikal: Balok-balk tersebut biasanya


terhubung dengan kolom-kolom vertikal pada sambungan yang kaku (rigid
connection) untuk membentuk struktur keseluruhan.

3. Kekakuan Struktural: Kekakuan atau kestabilan struktural pada sambungan


horizontal sangat penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan keseluruhan
dari struktur rangka kaku.

Ini adalah komponen penting dalam membangun struktur rangka kaku yang dapat
menahan beban horizontal dan mempertahankan integritas struktural secara keseluruhan.

Tipikal diagram pembebanan akibat beban vertikal merata pada balok

Diagram pembebanan akibat beban vertikal merata pada balok mencerminkan distribusi
beban secara merata di sepanjang balok. Dalam diagram ini, pada balok dengan beban
vertikal merata, titik-titik pada balok akan menunjukkan bagaimana distribusi beban
tersebut mempengaruhi struktur secara keseluruhan.

Karakteristik Diagram Pembebanan Akibat Beban Vertikal Merata Pada Balok:

1. Grafik Garis atau Kurva: Biasanya berbentuk garis horizontal yang menunjukkan
nilai beban secara merata di seluruh panjang balok.

2. Pemisahan Beban: Jika balok memiliki panjang yang cukup, grafik akan
menunjukkan beban yang sama di setiap titik pada balok.

3. Penunjuk Reaksi: Diagram ini dapat memberikan informasi tentang reaksi vertikal
di kolom-kolom yang terhubung dengan balok tersebut, yang dapat digunakan
dalam analisis struktur keseluruhan.
Diagram ini penting dalam perencanaan dan analisis struktur untuk memahami
bagaimana beban vertikal yang merata mempengaruhi balok serta elemen struktural
terkait lainnya.

(Tipikal diagram pembebanan akibat beban vertikal merata pada balok)


(Tipikal diagram raksi yang ditunjukkan oleh setiap kolom akibat pembebanan merata dan Gaya reaksi
vertikal tiap kolom = Beban vertikal)

(Momen- momen yang terjadi pada struktur portal dengan sambungan kaku)
Diagram reaksi aksi pada rangka kaku (rigid frame)

representasi grafis dari gaya-gaya yang terjadi di dalam struktur tersebut sebagai
respons terhadap beban-beban eksternal, terutama momen-momen yang bekerja pada
sambungan-sambungan kaku dalam rangka. Diagram ini memberikan pemahaman
visual tentang distribusi gaya-gaya tersebut di sepanjang elemen-elemen struktural,
membantu insinyur struktur dalam menganalisis dan merancang rangka kaku dengan
lebih efektif.

Karakteristik Diagram Reaksi Aksi Rangka Kaku:

1. Momen dan Gaya Reaksi: Menunjukkan momen-momen dan gaya-gaya reaksi


yang terjadi pada sambungan-sambungan kaku dalam rangka kaku.

2. Distribusi Ruang: Diagram ini memberikan informasi tentang bagaimana


momen-momen dan gaya-gaya tersebut didistribusikan di sepanjang elemen-
elemen struktural.

3. Sambungan Kaku: Fokus pada sambungan-sambungan kaku dalam rangka, di


mana momen-momen sering kali disalurkan melalui sambungan-sambungan ini.

4. Analisis Struktural: Digunakan dalam analisis struktural untuk memastikan


bahwa rangka kaku dapat menahan beban-beban yang diberikan tanpa kegagalan
sambungan-sambungan kaku.

Diagram reaksi aksi sangat penting dalam perencanaan dan perancangan struktur
bangunan, terutama pada rangka kaku yang menggunakan sambungan-sambungan kaku
untuk mencapai kekakuan dan stabilitas struktural.
(Diagram lengkap aksi-reaksi terhadap beban momen untuk portal dengan sambungan kaku)

Komponen horizontal pada rangka kaku (rigid frame)

bagian struktural yang membentuk elemen-elemen penopang di bidang horizontal. Dalam


konteks ini, komponen horizontal ini umumnya terdiri dari balok-balok yang berfungsi
sebagai elemen penahan beban lateral atau beban yang bekerja secara horizontal pada
struktur. Fungsi utamanya adalah mendukung dan mentransfer beban-beban lateral
seperti angin atau gempa ke fondasi struktur secara efektif.

Ciri-ciri Komponen Horizontal Rigid Frame:

1. Balok-balk Penopang: Merupakan elemen struktural utama yang mendukung


beban-beban horizontal.

2. Respon terhadap Beban Lateral: Komponen horizontal menanggapi beban


lateral atau horizontal yang bekerja pada struktur bangunan.

3. Penahan Gaya: Mampu menahan gaya-gaya lateral seperti angin, gempa, atau
beban horizontal lainnya.
4. Integrasi dengan Komponen Vertikal: Terhubung dengan elemen vertikal,
seperti kolom, membentuk rangka kaku yang memiliki kekakuan dan stabilitas.

(Komponen horizontal umumnya berdimensi lebih kecil dibanding komponen vertikal dan Beban yang
bekerja: lateral, aksial dan momen tekuk)

Balok-balok horizontal ini menjadi elemen penting dalam membentuk rangka kaku yang
kokoh dan stabil, membantu dalam menyeimbangkan beban-beban lateral yang bekerja
pada struktur bangunan.

Beban merata

Pada rigid frame mengacu pada distribusi beban yang seragam atau merata di seluruh area
atau elemen struktur. Dalam konteks struktur rangka kaku (rigid frame), beban merata
bisa berarti beban vertikal yang didistribusikan secara seragam pada balok-baolok atau
elemen horizontal lainnya. Hal ini dapat menggambarkan bagaimana beban seperti beban
dari lantai bangunan, beban dari perabotan, atau beban merata lainnya yang
didistribusikan secara seragam di atas struktur.

Dalam diagram pembebanan, ini sering digambarkan sebagai beban yang terdistribusi
merata di sepanjang balok atau elemen horizontal lainnya, tanpa ada titik beban khusus.
Hal ini penting untuk memperhitungkan dalam analisis struktural guna menentukan
bagaimana beban tersebut mempengaruhi kestabilan dan kekuatan keseluruhan dari
rangka kaku tersebut.

Sambungan Rangka Kaku ( Rigid Frames )

• Macam- macam desain sambungan dengan bahan :– Baja– Beton


Sambungan Rangka Kaku ( Rigid Frames )

• Prinsip utama: kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi

• Klasifikasi sambungan :– dimana terjadi perubahan arah komponen struktur– untuk


kemudahan konstruksi– dimana terjadi pergantian komponen struktur

Sambungan Rangka Kaku ( Rigid Frames )

• Sambungan silang (braced frames): menggunakan sambungan sendi

• ‘ Bracing ’ digunakan untuk meminimalkan gerakan lateral atau geser


• Tipe- time bracing :– Siku– Diagonal– tipe X– tipe K atau Chevron– Shear walls
Desain Rangka Kaku ( Rigid Frames )

• Material :– baja, beton monolit dan kayu laminasi (laminated wood)

• Bentuk :– portal, kuda- kuda, dan sebagainya

• Pertimbangan dalam memilih sistem rangka kaku

• Mengurangi beban momen ( memperngaruhi dimensi komponen)

• Meningkatkan kekakuan dengan cara :– distribusi beban momen – mengurangi defleksi


• Kekakuan sambungan • tipe-tipe komponen penopangnya
KESIMPULAN

Struktur rigid frame and core merupakan rangka hybrid dimana adanya penggabungan
sistem struktur rangka kaku (rigid frame) an sistem struktur inti (core). Rangka kaku
bereaksi terhadap beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku
demikian berakibat ayunan (drif) lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian
tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan
akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini memuat sistem-
sistem mekanis dan transportasi vertikal. Kelebihan : Dengan adanya inti di dalam sistem
rigid frame membuat struktur rigid frame and core menjadi lebih stabil. Terutama
bertahan terhadap gaya torsi atau puntir pada bangunan Sistem utiitas dan shaft yang
tersentralisasi pada core membuat pengawasan dan maintenance yang mudah, serta lebih
simple, efisien dan praktis. Adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.
Kekurangan : Bila dibandingkan dengan jenis sistem struktur lain, rigod frame and core
termasuk baik, namun hanya dapat digunakan pada bangunan dengan ketinggian kurang
dari 50 lantai. Dari sedi desain kurangnya pandangan keluar secara bebas karena adanya
penghalang berupa rangka kaku. Kemampuan menahan beban horizontal dengan sistem
inti yang dikombinasi dengan sistem rangka. Keutuhan dari struktur inti akan membentuk
inti sebagai satu kolom besar dan kokoh yang menguatkan sistem tatanan dalam denah.
Penyelesaian pertama pada struktur dengan beban vertical tersebut dapat dilakukan
dengan sistem struktur pelat dinding sejajar (bearing wall) yang terdiri dari dinding yang
searah saja. Kekakuan terhadap zontal dari sistem struktur pelat dinding ini juga dapat
tercapai dengan sistem tabung inti yang kaku, sehingga sistem bearing wall jadi kaku.
Penyelesaian kedua dengan beban vertkal tersebut dilakukan dengan sistem struktur
massif yang terdiri hanya dari dinding yang menerima beban. Kekakuan terhadap beban
horizontal struktur massif ini dapat tercapai dengan sistem tabung inti sehingga sistem
struktur berkotak menjadi kaku.

Anda mungkin juga menyukai