Anda di halaman 1dari 3

7.

STRUKTUR KAKU
Sistem rangka kaku atau rigid frame biasanya berbentuk rangka segi empat teratur yang
terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang terhubung pada suatu bidang secara
kaku (rigid), sehingga pertemuan antara kolom dan balok dapat menahan momen. Sistem
rangka kaku pada umunya berupa grid persegi teratur terdiri dari balok horizontal dan kolom
vertikal yang dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan sambungan kaku (rigid).
Pada dasarnya rangka kaku akan ekonomis digunakan sampai 30 lantai untuk rangka baja dan
sampai 20 lantai untuk rangka beton bertulang.

Gambar 1 Sistem Struktur Rangka Kaku

Struktur rangka kaku (rigid frame) adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen
linear, seperti kolom dan balok yang ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik
hubung) yang bersifat kaku atau rigid, bedakan dengan struktur pos-and-beam yang titik
hubungnya bersifat sendi atau roll. Aksi lateral pada rangka menimbulkan lentur, gaya geser,
dan gaya aksial pada semua elemen (balok dan kolom). Momen lentur akibat lateral akan
mencapai maksimum pada penampang dekat titik hubung. Sehingga ukuran elemen struktur
didekat titik hubung harus dibuat lebih besar atau diperkuat. Efek beban lateral yang bekerja
pada struktur rangka kaku gedung bertingkat banyak, dimana semakin tinggi gedung semakin
besar momen dan gaya-gaya pada setiap elemen. Apabila gaya yang bekerja sudah
sedemikian besar, maka diperlukan kontribusi struktur lain, seperti bracing, sistim core
ataupun dinding geser.
Distribusi gaya pada struktur rangka pada gedung tingkat banyak, apabila gedung
mengalami gaya lateral maka akan terjadi kolom yang mengalami gaya tarik dan mengalami
gaya tekan. Struktur rangka (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri atas elemen-elemen
linear, umumnya balok dan kolom, yang ujungujungnya dihubungkan dengan joints (titik
hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.
Dan untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah dengan membandingkan
perilakunya terhadap beban dengan struktur post-and-beam. Kerangka terdiri atas komposisi
kolom-kolom dan balok-balok.Unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya-
gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal sebagai pemegang dan media
pembagi beban dan gaya menuju kolom. Efek turunnya tumpuan (support settlement) pada
struktur rangka, karena adanya perbedaan penurunan tumpuan
Karena sifat hubungan yang kontinuitas antara kolom dan balok, maka mekanisme
rangka kaku dalam menahan beban lateral merupakan suatu respons bersama dari balok dan
kolom, terutama respons melalui lentur dari kedua jenis elemen tersebut.

Gambar 2 Respons Lenturan Balok dan Kolom

Lendutan lateral yang terjadi pada balok dan kolom pada struktur rangka kaku
disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Lendutan disebabkan oleh lentur kantilever
Lenturan ini dikenal sebagai chord drift, yaitu dimana saat menahan momen guling
(overturning moment) akibat beban lateral, struktur rangka beraksi sebagai suatu
balok kantilever vertikal yang melentur dalam bentuk deformasi aksial dari kolom-
kolom penyusunnya. Lentur kantilever ini kira-kira menyumbangkan 20% dari total
simpangan struktur.
b. Deflaksi karena lentur balok dan kolom
Perilaku struktur akibat lentur balok dan kolom dikenal sebagai shear lag atau frame
wracking. Adanya gaya geser yang terjadi pada kolom dan balok akan menimbulkan
momen lentur pada kedua elemen tersebut. Lenturan pada kolom dan balok
menyebabkan terjadi distorsi secara keseluruhan pada rangka gedung. Tipe deformasi
ini menyebabkan ± 80% da ri total simpangan struktur yang terdiri dari 65% akibat
lenturan balok dan 15% akibat lenturan kolom.

Gambar 3 Simpangan pada Struktur Rangka Kaku

1. Kelebihan struktur kaku :


- Dengan adanya inti di dalam sistem rigid frame membuat struktur rigid frame
menjadi lebih stabil. Terutama bertahan terhadap gaya torsi atau puntir pada
bangunan
- Sistem utiitas dan shaft yang tersentralisasi membuat pengawasan dan
maintenance yang mudah, serta lebih simple, efisien dan praktis.
- Adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.
2. Kekurangan :
- Bila dibandingkan dengan jenis sistem struktur lain, rigod frame termasuk baik,
namun hanya dapat digunakan pada bangunan dengan ketinggian kurang dari 50
lantai.
- Dari segi desain kurangnya pandangan keluar secara bebas karena adanya
penghalang berupa rangka kaku.

Anda mungkin juga menyukai