Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR DAN KONTRUKS

S-TRENUE TOWER

DANANG ARIF SETIAWAN

22314490
2TB07

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

2016

TYPOLOGI

Architects
: Mass Studies
Location
: Seoul, Korea
Architects
: Mass Studies
Project Team
: Minsuk Cho, Kisu Park, Zongxoo U,
Younkyoung Shin, Sangkyu Jeon,
Jingyoung Ha, Geunmi Ryu, Jieun Lee,
Joonhee Lee, Daeun Jeong, Bumhyun
Chun,
Kiwoong Ko, Hartmut Flothmann,
Dongchul
Yang, Seongbeom Mo ,
Byungkyun Kim,
Jisoo Kim, Songmin Lee,
Vin Kim, Young Kim,
Ranhee Kim,
Kwangjin Woo, Minho Hwang,
Jiyoung
Yoon, Chungwhan Park
Structural Engineering: Junwoo Structure
Structural Material
: Composite
Mep Engineering
: HANA Consulting & Engineers
Civil Engineering
: CG E&C
Landscaping
: Alban Mannisi + Soltos Landscaping
ConstructioN
: SK E&C
Client
: SK Networks
Project Area
: 39,898.56 sqm
Area
: 2931.0 sqm
Project Year
: 2006
Photographs
: Yong-Kwan Kim,Iwan Baan

PENDAHULUAN
Dari sang arsitek. Menara ini adalah sebuah bangunan alternatif
untuk
perumahan
/
kantor,
menara
prototipe
konvensional
pembangunan komersial, dengan desain yang khusus sesuai kondisi
situs.

Gambar 1. View situs sekitar Tower S-Trenue

Umumnya, rencana tipologi menara ini ditentukan oleh cakupan situs


maksimum (60% dalam hal ini). Proporsional, bangunan ini biasanya
Stabil, dengan kedua sisi pendek dan dengan demikian disebut sebagai
menara Padat berisi". Situs ini terletak di dekat Majelis Nasional
Yeouido, di wilayah yang telah dikembangkan sejak tahun 1980-an.
Lingkungan perkotaan ramai dengan jenis Menara yang berbentuk sama
dan terkesan monoton dan tidak menarik.

Gambar 2. S-Trenue Tower di Seoul, Korea

Gambar 3. Tampilan Interior S-Trenue Tower

PENDAHULUAN
Core
bangunan
terbuat
daribeton
bertulang,dengan
dua
lainnya
menggunakankonstruksi
baja.Denganmenaraintidi
pusat,menarakonstruksi
bajasaling
bersandar
Terdapat
sedikitnya
Tiga
puluh
dua
skybridge
yang
diberbagai sudut inti bangunan.
menghubungkan antara menara kanan dan kiri ke
core bangunan yang bersifat fungsional dan
struktural. Masing-masing jembatan ini memiliki
balkon dan tanaman hijau di kedua sisi,
menciptakan kebun cantik di ketinggian.

Gambar 4. Dengan S-Trenue Tower

Gambar 5. Struktur S-Trenue Tower yang


menggunakan tipe Rigid frame and Core

Gambar 7. Gambar Kerja Floor Plan ( Kiri ) , Basement ( Tengah ) dan Podium ( Kanan
)

Gambar 6. Potongan
dari S-Trenue Tower

ANALISIS

S-Trenue Tower sendiri menggunakan Struktur Rigid frame dan Shear Wall,
Dengan adanya inti di dalam sistem rigid frame membuat struktur rigid frame
and core menjadi lebih stabil. Terutama bertahan terhadap gaya torsi atau
puntir pada bangunan.
Sistem utilitas dan shaft yang tersentralisasi pada core membuat pengawasan
dan maintenance yang mudah, serta lebih simple, efisien dan praktis.
Serta adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.

Definisi

Rangka Kaku dan Inti (rigid frame and core)


Merupakan rangka hybrid dimana adanya penggabungan sistem struktur rangka kaku
(rigid frame) an sistem struktur inti (core). Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral,
terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral
yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi
dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi
inti dan rangka.
Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.

Struktur rangka kaku (rigid frame) adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear,
seperti kolom dan balok yang ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung)
yang bersifat kaku atau rigid, bedakan dengan struktur pos-and-beam yang titik
hubungnya bersifat sendi atau roll. Aksi lateral pada rangka menimbulkan lentur, gaya
geser, dan gaya aksial pada semua elemen (balok dan kolom). Momen lentur akibat lateral
akan mencapai maksimum pada penampang dekat titik hubung. Sehingga ukuran elemen
struktur didekat titik hubung harus dibuat lebih besar atau diperkuat.

Gambar 8. Gambar
Potongan,

Efek beban lateral yang bekerja pada struktur rangka kaku gedung bertingkat banyak, dimana
semakin tinggi gedung semakin besar momen dan gaya-gaya pada setiap elemen. Apabila gaya yang
bekerja sudah sedemikian besar, maka diperlukan kontribusi struktur lain, seperti bracing, sistim core
ataupun dinding geser.

ANALISIS
Distribusi gaya pada struktur rangka pada gedung tingkat banyak,
apabila gedung mengalami gaya lateral maka akan terjadi kolom yang
mengalami gaya tarik dan mengalami gaya tekan. Struktur rangka ( rigid
frame ) merupakan struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear,
umumnya balok dan kolom, yang ujung ujungnya dihubungkan dengan
joints ( titik hubung ) yang dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen
struktur yang dihubungkannya.
Dan untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah
dengan membandingkan perilakunya terhadap beban dengan struktur
post-and-beam. Kerangka terdiri atas komposisi kolom-kolom dan balokbalok.Unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya-gaya
menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal sebagai
pemegang dan media pembagi beban dan gaya menuju kolom. Efek
turunnya tumpuan (support settlement) pada struktur rangka, karena
adanya perbedaan penurunan tumpuan

Gambar 9. Struktur Rigid Frame and Core

Gambar 10. Struktur Rigid Frame and


Core Core sebagai elemen Linear
yang dapat menahan gaya Lateral

ANALISIS
Dari Denah Gambar kerja , Terlihat S-Trenue Tower
terlihat menggunakan Struktur Rigid Frame + Core. Corenya
sendiri terbuat dari Share wall.
Share sendiri Merupakan dinding samping yang
berfungsi sebagai pengaku yang menerus sampai kepondasi
dan juga merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh
bangunan untuk menahan gaya lateral.
Shear Wall sendiri Biasanya digunakan pada bangunan tinggi
untuk mencegah terjadinya torsi akibat gaya angina, Atau
digunakan pula pada bangunan tinggi yang berbentuk slab
maupun
berbangun
tinggi
berbentuk
tower
untuk
memperkokoh system bangunan terhadap gaya lateral.

Gambar 11. Denah S-Trenue Tower , terlihat Core bangunan


terbuat dari Shear wall

Penempatan Dinding geser ada 2 Macam :


A.Shear wall
Ditempatkan pada bangunan sebagai exterior /
interior shear wall. Biasanya pada bangunan yang
berbentuk slab ( Semakin tinggi suatu bangunan
maka shear wall yang dipakai semakin tebal )
b. Core Bangunan
Dinding geser yang diletakkan didalam bangunan,
misalnya mengelilingi core yang berfungsi sebagai
area service, shaft dan tangga darurat yang
menyerupai bentuk kotak atau bentuk lain yang kaku
sebagai tipe dari struktur.
Gambar 12. Penggunaan Shear Wall sebagai Penguat Bangunan Tinggi

ANALISIS
Fungsi Shear Wall pada Gedung secara Umum :
1. Memperkokoh Gedung.
Dengan struktur dinding Beton bertulang, maka Dinding
bukan hanya sebagai penyekat ruangan tetapi berfungsi
juga sebagai Struktur Bangunan yang ikut memikul gaya2
beban yang bekerja pada Balok dan kolom sekitarnya.
2. Meredam Goncangan akibat Gempa.
Secara Geografis Negara kita pada umumnya dan daratan
Flores pada khususnya adalah tempat yang sangat rentan
terhadap Gempa, Dengan Dinding sistem Shearwall maka
gaya gempa yang terjadi akan direduksi, sehingga mampu
mengurangi akibat yang terjadi pada bentuk bangunan yang
ada.
3. Mengurangi Biaya Perawatan Gedung.
Dengan semakin Kokohnya Gedung yang menggunakan
Shearwall, maka kerusakan-kerusakan yang timbul akibat
guncangan Gedung akibat Gempa bisa di minimalisir
sehingga akan mengurangi biaya perawatan yang
seharusnya dikeluarkan apabila gedung tidak menggunakan
jenis dinding ini.
4. Daya Pikul Beban disekitar dinding mampu
ditingkatkan.
Dengan dinding jenis Shearwall maka kemampuan lantai
beton diatasnya untuk menerima beban semakin naik,
besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan
ketebalan shearwall itu sendiri.
5.Umur Pakai Gedung semakin lama.

Gambar 13. Penggunaan Shear Wall sebagai Penguat


Bangunan Tinggi

ANALISIS
Struktur Rangka Kaku
Gabungan komponen struktural:
kolom & balok
Rangka melintang sejajar pada dua
sumbu
Kolom & balok bangunan bangunan
menggunakan baja
Bracing digunakan untuk
meminimalkan gerakan lateral atau
geser

Chevron Bracing

Gambar 14. Gambar yang memperlihatkan Struktur STrenue Tower ketika sedang dibangun

Desain sambungan dengan bahan baja Prinsip utama


nya adalah: kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi

Gambar 15. S-Trenue


menggunakan Cevron Bracing

Klasifikasi sambungan :
dimana terjadi perubahan arah komponen struktur
untuk kemudahan konstruksi
dimana terjadi pergantian komponen struktur

Gambar 16. Sambungan baja


menggunakan teknik Paku Keling
Gambar 17. 5 Jenis
sambungan

ANALISIS
Struktur Rangka Kaku
Dua buah bangunan dikanan dan kiri ,
saling bersandar ke Tower inti, sehingga
beban dari gedung kanan dan kiri
disalurkan ke Tower inti lalu di salurkan
ke kolom sampai Pondasi gedung.

Karena tinggi bangunan yang menca


kurang lebih 40m, kemungkinan
Pondasi yang digunakan adalah Pond
dalam adalah pondasi yang
kedalamannya lebih dari 2 meter dan
biasa digunakan pada bangunan
bangunan bertingkat.
Jenis pondasi dalam, yaitu :
1. Tiang pancang / Paku bumi
A. Bored Pile
B. Franky Pile
C. Pondasi Sumuran
2. Raft Foundation

Bangunan menggunakan baja komposit

Gambar 18. Penyaluran


Beban

Baja yang belum dilapisi beton

Keuntungan utama dari perencanaan komposit


ialah:
1. Penghematan berat baja
2. Penampang balok baja dapat lebih rendah
3. Kekakuan lantai meningkat
4. Panjang bentang untuk batang tertentu
dapat lebih besar
5. Kapasitas pemikul beban meningkat
Gambar 19. Gambar S-Trenue
Under Contruction

Gambar 20. Detail Baja


Komposit

KESIMPULAN
Struktur rigid frame and core merupakan rangka hybrid dimana adanya penggabungan sistem
struktur rangka kaku (rigid frame) an sistem struktur inti (core). Rangka kaku bereaksi terhadap beban
lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral
yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan
struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka.
Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.

Kelebihan :
Dengan adanya inti di dalam sistem rigid frame membuat struktur rigid frame and core menjadi
lebih stabil. Terutama bertahan terhadap gaya torsi atau puntir pada bangunan
Sistem utiitas dan shaft yang tersentralisasi pada core membuat pengawasan dan maintenance yang
mudah, serta lebih simple, efisien dan praktis.
Adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.

Kekurangan :
Bila dibandingkan dengan jenis sistem struktur lain, rigod frame and core termasuk baik, namun
hanya dapat digunakan pada bangunan dengan ketinggian kurang dari 50 lantai.
Dari sedi desain kurangnya pandangan keluar secara bebas karena adanya penghalang berupa rangka
kaku.
Kemampuan menahan beban horizontal dengan sistem inti yang dikombinasi dengan sistem
rangka. Keutuhan dari struktur inti akan membentuk inti sebagai satu kolom besar dan kokoh yang
menguatkan sistem tatanan dalam denah. Penyelesaian pertama pada struktur dengan beban vertical
tersebut dapat dilakukan dengan sistem struktur pelat dinding sejajar (bearing wall) yang terdiri dari
dinding yang searah saja. Kekakuan terhadap zontal dari sistem struktur pelat dinding ini juga dapat
tercapai dengan sistem tabung inti yang kaku, sehingga sistem bearing wall jadi kaku. Penyelesaian11
kedua dengan beban vertkal tersebut dilakukan dengan sistem struktur massif yang terdiri hanya dari

Anda mungkin juga menyukai