URAIAN MATERI
KLASIFIKASI STRUKTUR
Untuk dapat memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur bangunan, maka pengetahuan tentang
bagaimana kelompok-kelompok dalam struktur dibedakan, diurutkan, dan dinamakan secara sistematis
sangat diperlukan. Pengetahuan tentang kriteria dan kemungkinan hubungan dari bentuk-bentuk
menjadi dasar untuk mengklasifikasikan struktur bangunan.
Walaupun secara nyata balok (balok tunggal atau balokmenerus) terlihat sederhana
padasebuahkonstruksi,namun balok mempunyai karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul
beban dibandingkan dengan elemen struktur lainnya, misalnya kolom dan pondasi. Kerumitan tersebut
akibat adanya aksi yang mengakibatkan reaksi yang timbul pada balok.
Prinsip Balok
Balok umumnya terbuat dari bahan yang homogen, misalnya bahan buatan berupa beton dan baja
atau bahan alami berupa kayu. Kalaupun menggunakan bahan campuran (komposit), maka
bahan yang dikompositkan sebaiknya memiliki kembang susut (deformasi thermal) yang relatif
sama. Misalnya balok beton bertulang, komposit beton dan tulangan baja. Sedangkan kolom
komposit merupakan gabungan dua bahan, yaitu kolom baja yang dibungkus beton. Apapun
bahan balok yang digunakan, pertama-tama beban yang bekerja pada balok dipikul oleh elemen
permukaan diteruskan ke elemen strktur sekunder, dan selanjutnya diteruskan ke tumpuan.
Semakin besar beban dan panjang balok, akan memperbesar ukuran balok. Tegangan aktual pada
balok dipengaruhi oleh luas penampang, distribusi material pada penampang, pembebanan, dan
tumpuan balok (jepit, sendi atau rol). Tumpuan balok terjepit lebih kaku dapat memikul beban dua
kali lebih besar daripada balok yang sama tidak dijepit di kedua ujungnya. Kondisi tumpuan jepit
dapat memperkecil terjadinya gayagaya internal, tegangan serta deformasi. Kriteria pokok yang harus
dipenuhi pada balok, yaitu: kemampulayanan (kuat dan aman), efisiensi, kemudahan
pengerjaan.Analisa balok antara lain meliputi tegangan lentur, tekuk lateral, tegangan geser,
tegangan tumpu, puntiran (torsi), dan defleksi.
Gambar4.Bekisting(cetakan)padabalok
Gambar 5. Posisi balok pada struktur bangunan
Tegangan lentur dipengaruhi oleh bahan dan momen inersia (EI). Semakin tinggi penampang, semakin kecil
tegangan lenturnya. Lebar penampang sangat kecil pengaruhnya terhadap tegangan lentur. Gaya pada
balok dengan EI konstan dan memperlebar penampang balok menjadi dua kali akan memperkecil
tegangan lentur menjadi setengahnya. Apabila tegangan aktual melebihi tegangan ijin, maka balok
mengalami kelebihan tegangan dan hal ini tidak diijinkan.
Tekuk lateral balok dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan sebelum seluruh kekuatan penampang
tercapai. Fenomena tekuk lateral pada balok serupa dengan yang terjadi pada rangka batang.
Ketidakstabilan dalam arah lateral terjadi karena gaya tekan yang timbul di daerah di atas balok, disertai
dengan tidak cukupnya kekakuan balok dalam arah lateral. Diasumsikan bahwa jenis kegagalan tekuk lateral
ini dapat terjadi, dan tergantung pada penampang balok, pada taraf tegangan yang relatif rendah.
Pencegahan tekuk lateral dapat dilakukan dengan membuat balok cukup kaku dalam arah lateral dan
menggunakan pengaku/pengekang (bracing) lateral.
Gaya resultan dari tegangan geser ini, yaitu gaya geser internal (VR) sama besar, tetapi berlawanan arah
dengan gaya geser eksternal (VE). Tegangan geser maksimum pada penampang balok adalah 1,5 kali tegangan
geser rata-rata penampang balok segiempat.
Tegangan tumpu (bearing stress) adalah tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur.
Contohnya adalah tegangan yang terjadi pada ujung-ujung balok sederhana yang terletak di atas tumpuan
ujung dengan dimensi tertentu. Banyak material, misalnya kayu, yang sangat mudah mengalami kegagalan
akibat tegangan tumpu. Apabila beban tekan disalurkan, kegagalan tegangan tekan biasanya terjadi, dan
hal ini ditunjukkan dengan hancurnya material. Kegagalan ini biasanya dilokalisasikan, dan lebih baik dihindari.
Defleksi balok disebabkan karena adanya lendutan balok akibat beban. Defleksi tergantung pada perilaku
pembebanan, panjang bentang dan kekakuan balok.
Torsi Balok
Torsi adalah puntiran, yang timbul pada elemen struktur apabila diberikan momen puntir langsung atau secara
tak langsung. Tegangan geser torsional timbul pada elemen struktur tersebut sebagai akibat dari momen
torsi yang bekerja padanya. Contoh pada balok tepi dapat terjadi momen torsi. Pada konstruksi batang semua
garis sumbu dan garis kerja oleh beban berada dalam satu bidang. Dengan kondisi ini konstruksi terhindar dari
torsi (Gambar 8) dan konstruski mengalami torsi/punter (Gambar 9).
Pusat Geser Balok
Pada penampang tak simetrik, pemberian beban dapat menyebabkan terjadinya puntiran. Dengan
menerapkan beban melalui ’pusat geser’ balok, maka hanya akan terjadi, tanpa adanya puntir. Pusat geser
penampang tak simetris seringkali terletak di luar penampang.
Desain balok
Desain balok sederhana dipengaruhi oleh bentang, jarak antar balok, ukuran dan bentuk penampang, dan
jenis material, jenis dan besar beban. Semakin banyak batasan desain, maka semakin mudah desain
dilakukan. Setiap desain harus memenuhi kriteria kekuatan dan kekakuan. Faktor-faktor prinsip desain
balok, yaitu kontrol kekuatan dan kekakuan, variasi besaran material, variasi bentuk balok pada seluruh
panjangnya, dan variasi kondisi tumpuan dan kondisi batas blok. Contoh pada desain kayu, dipengaruhi
oleh sifat kayu yang mempunyai kemampuan untuk memikul tegangan besar dalam waktu singkat.
Proses desain balok menerus (balok statis tak tentu) sama dengan proses desain balok sederhana. Faktor
penentunya adalah momen dan pemakaian titik hubung balok pada daerah dimana terjadi titik balik (Mx = 0).
Dengan memanfaatkan titik balok, maka perilaku balok menerus dapat dimodelkan sebagai strutur statis
tertentu dengan tetap mengatur bentang dan beban pada struktur.
KOLOM
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan.
Berdirinya suatu bangunan ditentukan oleh berdirinya kolom. Kolom sebagai tiangnya bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom menyebabkan runtuh total seluruh struktur. Kolom sebagi batang tegak dari
rangka struktur yang memikul beban dari balok. Rangkaian balok dan kolom disebut portal. Semua beban yang
diterima balok akan diterusakan ke kolom, sehingga fungsi kolom sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi adalah sangat penting keberadaanya.
Sruktur kolom dapat dibuat dari bahan baja, beton bertulang atau kayu. Pada beton bertulang, besi
sebagai material yang menahan tarik, sedangkan beton sebagai material yang menahan tekan dapat
bekerja bersama-sama menjadikan kokoh bangunan. Ada dua jenis kolom pada bangunan sederhana yaitu
kolom utama dan kolom praktis. Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama
yang berada diatasnya. Sedangkan kolom praktis sebagai pengikat dinding lurus atau belokan agar dinding
menjadi stabil. Kolom memiliki peranan sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.