Anda di halaman 1dari 9

1111xxxMateri : Pertemuan 1

Mapel : Mekanika Teknik


Kelas / Jur : X / DPIB
Semester : 1 (Ganjil)
Guru Mapel : Nurafni, S.Pd
KI-KD : Memahami elemen-elemen struktur
Hari/Tanggal : Jum’at / 17 Juli 2020

URAIAN MATERI

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN


Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban
yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk
memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami
keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban.

KLASIFIKASI STRUKTUR
Untuk dapat memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur bangunan, maka pengetahuan tentang
bagaimana kelompok-kelompok dalam struktur dibedakan, diurutkan, dan dinamakan secara sistematis
sangat diperlukan. Pengetahuan tentang kriteria dan kemungkinan hubungan dari bentuk-bentuk
menjadi dasar untuk mengklasifikasikan struktur bangunan.

KLASIFIKASI ELEMEN STRUKTUR BERDASARKAN GEOMETRI ATAU BENTUK DASARNYA


Elemen Garis Klasifikasi elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintangnya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya
Elemen Permukaan klasifikasi elemen yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran
panjangnya.

SUSUNAN ELEMEN, DIBEDAKAN MENJADI 2 SISTEM


Sistem satu arahSebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan
Sistem dua arahDua elemen bersilangan yang terletak di atas dua titik tumpuan dan tidak
terletak di atas garis yang sama
KLASIFIKASI STRUKTUR BERDASARKAN KARAKTERISTIK KEKAKUANNYA
Elemen Kaku Biasanya sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup
besar apabila mengalami gaya akibat beban-beban
Elemen Tidak Kaku atau Fleksibel Misalnya kabel yang cenderung berubah menjadi bentuk
tertentu pada suatu kondisi pembebanan.

ELEMEN-ELEMEN UTAMA STRUKTUR


Balok dan KolomStruktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas
elemen kaku vertikal
Struktur bangunan terbuat dari bahan kaku yang letaknya datar (balok), tegak (kolom), atau
miring (tangga) di atas bahan yang kaku juga (pondasi). Balok disebut juga sebagai elemen horisontal
dan kolom sebagai elemen vertikal. Balok memikul beban sepanjang batang dan menyalurkannya ke
kolom. Selanjutnya kolom akan menyalurkan beban tersebut ke pondasi. Gaya yang bekerja pada balok
secara transversal mengakibatkan balok melentur atau melendut. Sedangkan kolom pada umumnya
menerima gaya aksial, sehingga tidak melentur. Balok dapat berupa balok tunggal (balok sederhana) di
atas satu atau dua tumpuan, misalnya, kantilever atau jembatan bentang pendek. Sedangkan balok
menerus di atas tiga tumpuan atau lebih, misalnya jembatan panjang yang didukung oleh banyak
tumpuan atau kolom jembatan. Balok menerus merupakan struktur konstruksi yang lebih
menguntungkan dibanding balok sederhana. Keuntungan balok menerus ditinjau dari empat aspek,
yaitu kekuatan, keaamanan, keindahan dan ekonomis. Kerugian balok menerus adalah terhadap
simpangan/penurunan tumpuan dan deformasi termal (perubahan suhu).
1. Balok
Balok pada konstruksi bangunan mendapat gaya atau aksi. Gaya yang bekerja pada balok akan
menimbulkan reaksi pada simpul atau perletakan, gaya geser, momen lentur, gaya dalam
(tarikan dan tekanan), dan lendutan pada balok. Pada Gambar 1 terlihat beban merata balok
mengakibatkan balok terlentur. Beban merata dapat berupa plat lantai gedung bertingkat atau
plat lantai jembatan. Karakteristik balok ditentukan oleh jenis perletakan, bentuk, panjang, dan
bahannya.
Gambar 1. Pembebanan pada blok sederhana

a = balok sederhana dengan dua beban terpusat (P)


b = balok sederhana miring dengan beban merata (q) dan beban terpusat P

Gambar 2 Macam macam sistem struktur

Gambar 3 Balok Terlentur akibat beban Merata

Walaupun secara nyata balok (balok tunggal atau balokmenerus) terlihat sederhana
padasebuahkonstruksi,namun balok mempunyai karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul
beban dibandingkan dengan elemen struktur lainnya, misalnya kolom dan pondasi. Kerumitan tersebut
akibat adanya aksi yang mengakibatkan reaksi yang timbul pada balok.
Prinsip Balok

Balok umumnya terbuat dari bahan yang homogen, misalnya bahan buatan berupa beton dan baja
atau bahan alami berupa kayu. Kalaupun menggunakan bahan campuran (komposit), maka
bahan yang dikompositkan sebaiknya memiliki kembang susut (deformasi thermal) yang relatif
sama. Misalnya balok beton bertulang, komposit beton dan tulangan baja. Sedangkan kolom
komposit merupakan gabungan dua bahan, yaitu kolom baja yang dibungkus beton. Apapun
bahan balok yang digunakan, pertama-tama beban yang bekerja pada balok dipikul oleh elemen
permukaan diteruskan ke elemen strktur sekunder, dan selanjutnya diteruskan ke tumpuan.
Semakin besar beban dan panjang balok, akan memperbesar ukuran balok. Tegangan aktual pada
balok dipengaruhi oleh luas penampang, distribusi material pada penampang, pembebanan, dan
tumpuan balok (jepit, sendi atau rol). Tumpuan balok terjepit lebih kaku dapat memikul beban dua
kali lebih besar daripada balok yang sama tidak dijepit di kedua ujungnya. Kondisi tumpuan jepit
dapat memperkecil terjadinya gayagaya internal, tegangan serta deformasi. Kriteria pokok yang harus
dipenuhi pada balok, yaitu: kemampulayanan (kuat dan aman), efisiensi, kemudahan
pengerjaan.Analisa balok antara lain meliputi tegangan lentur, tekuk lateral, tegangan geser,
tegangan tumpu, puntiran (torsi), dan defleksi.

Gambar4.Bekisting(cetakan)padabalok
Gambar 5. Posisi balok pada struktur bangunan

Gambar 6. Pembesian balok sebelum dicor

Gambar7.Rangakain kolom (tegak) dan balok (mendatar)


Tegangan Lentur Balok

Tegangan lentur dipengaruhi oleh bahan dan momen inersia (EI). Semakin tinggi penampang, semakin kecil
tegangan lenturnya. Lebar penampang sangat kecil pengaruhnya terhadap tegangan lentur. Gaya pada
balok dengan EI konstan dan memperlebar penampang balok menjadi dua kali akan memperkecil
tegangan lentur menjadi setengahnya. Apabila tegangan aktual melebihi tegangan ijin, maka balok
mengalami kelebihan tegangan dan hal ini tidak diijinkan.

Tekuk Lateral Balok

Tekuk lateral balok dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan sebelum seluruh kekuatan penampang
tercapai. Fenomena tekuk lateral pada balok serupa dengan yang terjadi pada rangka batang.
Ketidakstabilan dalam arah lateral terjadi karena gaya tekan yang timbul di daerah di atas balok, disertai
dengan tidak cukupnya kekakuan balok dalam arah lateral. Diasumsikan bahwa jenis kegagalan tekuk lateral
ini dapat terjadi, dan tergantung pada penampang balok, pada taraf tegangan yang relatif rendah.
Pencegahan tekuk lateral dapat dilakukan dengan membuat balok cukup kaku dalam arah lateral dan
menggunakan pengaku/pengekang (bracing) lateral.

Tegangan Geser Balok

Gaya resultan dari tegangan geser ini, yaitu gaya geser internal (VR) sama besar, tetapi berlawanan arah
dengan gaya geser eksternal (VE). Tegangan geser maksimum pada penampang balok adalah 1,5 kali tegangan
geser rata-rata penampang balok segiempat.

Tegangan Tumpu Balok

Tegangan tumpu (bearing stress) adalah tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur.
Contohnya adalah tegangan yang terjadi pada ujung-ujung balok sederhana yang terletak di atas tumpuan
ujung dengan dimensi tertentu. Banyak material, misalnya kayu, yang sangat mudah mengalami kegagalan
akibat tegangan tumpu. Apabila beban tekan disalurkan, kegagalan tegangan tekan biasanya terjadi, dan
hal ini ditunjukkan dengan hancurnya material. Kegagalan ini biasanya dilokalisasikan, dan lebih baik dihindari.

Defleksi (lenturan) Balok

Defleksi balok disebabkan karena adanya lendutan balok akibat beban. Defleksi tergantung pada perilaku
pembebanan, panjang bentang dan kekakuan balok.

Torsi Balok

Torsi adalah puntiran, yang timbul pada elemen struktur apabila diberikan momen puntir langsung atau secara
tak langsung. Tegangan geser torsional timbul pada elemen struktur tersebut sebagai akibat dari momen
torsi yang bekerja padanya. Contoh pada balok tepi dapat terjadi momen torsi. Pada konstruksi batang semua
garis sumbu dan garis kerja oleh beban berada dalam satu bidang. Dengan kondisi ini konstruksi terhindar dari
torsi (Gambar 8) dan konstruski mengalami torsi/punter (Gambar 9).
Pusat Geser Balok

Pada penampang tak simetrik, pemberian beban dapat menyebabkan terjadinya puntiran. Dengan
menerapkan beban melalui ’pusat geser’ balok, maka hanya akan terjadi, tanpa adanya puntir. Pusat geser
penampang tak simetris seringkali terletak di luar penampang.

Desain balok

Desain balok sederhana dipengaruhi oleh bentang, jarak antar balok, ukuran dan bentuk penampang, dan
jenis material, jenis dan besar beban. Semakin banyak batasan desain, maka semakin mudah desain
dilakukan. Setiap desain harus memenuhi kriteria kekuatan dan kekakuan. Faktor-faktor prinsip desain
balok, yaitu kontrol kekuatan dan kekakuan, variasi besaran material, variasi bentuk balok pada seluruh
panjangnya, dan variasi kondisi tumpuan dan kondisi batas blok. Contoh pada desain kayu, dipengaruhi
oleh sifat kayu yang mempunyai kemampuan untuk memikul tegangan besar dalam waktu singkat.

Proses desain balok menerus (balok statis tak tentu) sama dengan proses desain balok sederhana. Faktor
penentunya adalah momen dan pemakaian titik hubung balok pada daerah dimana terjadi titik balik (Mx = 0).
Dengan memanfaatkan titik balok, maka perilaku balok menerus dapat dimodelkan sebagai strutur statis
tertentu dengan tetap mengatur bentang dan beban pada struktur.

KOLOM

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan.
Berdirinya suatu bangunan ditentukan oleh berdirinya kolom. Kolom sebagai tiangnya bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom menyebabkan runtuh total seluruh struktur. Kolom sebagi batang tegak dari
rangka struktur yang memikul beban dari balok. Rangkaian balok dan kolom disebut portal. Semua beban yang
diterima balok akan diterusakan ke kolom, sehingga fungsi kolom sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi adalah sangat penting keberadaanya.

Gambar 10. Kolom Praktis padabangunan sederhana


Gambar 11.Kolom Struktur padabangunan bertingkat (proses pengecoran)
Gambar 13. Kolom beton bertulang

Sruktur kolom dapat dibuat dari bahan baja, beton bertulang atau kayu. Pada beton bertulang, besi
sebagai material yang menahan tarik, sedangkan beton sebagai material yang menahan tekan dapat
bekerja bersama-sama menjadikan kokoh bangunan. Ada dua jenis kolom pada bangunan sederhana yaitu
kolom utama dan kolom praktis. Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama
yang berada diatasnya. Sedangkan kolom praktis sebagai pengikat dinding lurus atau belokan agar dinding
menjadi stabil. Kolom memiliki peranan sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.

Elemen Struktur Bangunan

1. Balok dan kolom


2. Rangka
3. Rangka batang
4. Pelengkung
5. Dinding dan plat
6. Cangkang silindrikal dan terowongan
7. Kubah dan cangkang bola
8. Kabel
9. Membran, tenda dan jaring
10. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai