Anda di halaman 1dari 54

SEJARAH & PENGERTIAN SISTEM

STRUKTUR secara UMUM


Kelompok 3:
 Muhammad Akbar
 M.Rizki Al-Khani
 Ramadani
Sejarah Perkembangan Sistem Struktur
Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem
bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang
diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi
kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah
sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur
merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban.
Secara singkat sejarah teknik struktur dapat dijelaskan
melalui perubahan-perubahan sistem struktur dari
penggunaan desain coba-coba yang digunakan oleh Mesir dan
Yunani kuno hingga sistem struktur canggih yang digunakan
saat ini.
Sejarah Perkembangan Sistem Struktur
Perubahan bentuk struktur berhubungan
erat dengan penggunaan material, teknologi
konstruksi, pengetahuan perencana pada
perilaku struktur atau analisis struktur,
hingga keterampilan pekerja konstruksinya.
Salah satunya pada akhir abad ke-19,
seorang ahli teknik perancis yang banyak
membangun jembatan baja bentang panjang
mengembangkan inovasi-nya untuk Menara
Eifel, yang dikenal sebagai simbol kota Paris.
Sejarah Perkembangan Sistem Struktur
Saat ini perkembangan komputer dan penelitian-
penelitian dalam ilmu bahan menghasilkan perubahan besar
dari ahli-ahli teknik struktur dalam mengembangan
pendukung khusus struktur.

Pengenalan computer dan pengembangan metode matriks


untuk balok, pelat dan elemen bidang permukaan
memungkinkan perencana menganalisis struktur yang
kompleks dengan cepat dan akurat.
Klasifikasi Struktur
A. Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau
bentuk dasarnya:
Elemen garis atau elemen yang disusun dari elemen-elemen
garis, adalah klasifikasi elemen yang panjang dan langsing
dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan
ukuran panjangnya. Elemen garis dapat dibedakan atas garis
lurus dan garis lengkung.
Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang
ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.
Elemen permukaan, dapat berupa datar atau lengkung.
Elemen permukaan lengkung bias berupa lengkung tunggal
ataupun lengkung ganda
Klasifikasi Struktur
B. Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik
kekakuan elemennya:

Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak


mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila
mengalami gaya akibat beban-beban.

Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang


cenderung berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu
kondisi pembebanan. Bentuk struktur ini dapat berubah
drastis sesuai perubahan pembebanannya.
Klasifikasi Struktur
C. Klasifikasi struktur berdasarkan
material pembentuknya :
Struktur kayu
Struktur baja
Struktur beton
Klasifikasi Struktur
D. Klasifikasi struktur berdasarkan susunan elemen :

Sistem satu arah, dengan mekanisme transfer beban dari


struktur untuk menyalurkan ke tanah merupakan aksi satu
arah saja. Sebuah balok yang terbentang pada dua titik
tumpuan adalah contoh system satu arah.

Sistem dua arah, dengan dua elemen bersilangan yang


terletak di atas dua titik tumpuan dan tidak terletak di atas
garis yang sama. Suatu pelat bujur sangkar datar yang kaku
dan terletak di atas tumpuan pada tepi-tepinya.
Elemen-elemen Utama Struktur
A.Elemen Kaku
 Balok dan Kolom
Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja
secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban
tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya.
Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan
menyalurkan bebanBalok akan melentur sebagai akibat dari
beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering
disebut memikul beban secara melentur.
Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada
umumnya mengalami gaya aksial saja.
Elemen-elemen Utama Struktur
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan kolom :
1. Analisa
 Jenis taraf penjepitan kolom. Jika menggunakan tumpuan
jepit, harus dipastikan pondasinya cukup kuat untuk
menahan momen lentur dan menjaga agar tidak terjadi
rotasi di ujung bawah kolom.

 Reduksi Momen Inersia. Untuk pengaruh retak kolom,


momen inersia penampang kolom direduksi menjadi 0.7Ig
(Ig = momen inersia bersih penampang)
 
Elemen-elemen Utama Struktur
2. Beban Desain (Design Loads)
Yang perlu diperhatikan dalam beban yang digunakan untuk
desain kolom beton adalah:
Kombinasi Pembebanan. Seperti yang berlaku di SNI Beton,
Baja, maupun Kayu.
Reduksi Beban Hidup Kumulatif. Khusus untuk kolom (dan
juga dinding yang memikul beban aksial), beban hidup boleh
direduksi dengan menggunakan faktor reduksi beban hidup
kumulatif. Rujukannya adalah Peraturan Pembebanan
Indonesia (PBI) untuk Gedung 1983.
Elemen-elemen Utama Struktur
3. Gaya Dalam

Gaya dalam yang diambil untuk desain harus sesuai dengan


pengelompokan kolom apakah termasuk kolom bergoyang
atau tak bergoyang, apakah termasuk kolom pendek atau
kolom langsing.

Perbesaran momen (orde kesatu), dan analisis P-Delta (orde


kedua) juga harus dipertimbangkan untuk menentukan gaya
dalam.
Elemen-elemen Utama Struktur
4. Detailing Kolom Beton
Untuk detailing, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
 Ukuran penampang kolom. Untuk kolom yang memikul
gempa, ukuran kolom yang terkecil tidak boleh kurang dari
300 mm. Perbandingan dimensi kolom yang terkecil terhadap
arah tegak lurusnya tidak boleh kurang dari 0.4. Misalnya
kolom persegi dengan ukuran terkecil 300mm, maka ukuran
arah tegak lurusnya harus tidak lebih dari 300/0.4 = 750 mm.
 Rasio tulangan tidak boleh kurang dari 0.01 (1%) dan tidak
boleh lebih dari 0.08 (8%). Sementara untuk kolom pemikul
gempa, rasio maksiumumnya adalah 6%. Kadang di dalam
prakteknya, tulangan terpasang kurang dari minimum,
misalnya 4D13 untuk kolom ukuran 250×250 (rasio 0.85%).
Elemen-elemen Utama Struktur
 Tebal selimut beton adalah 40 mm. Toleransi 10 mm untuk
d sama dengan 200 mm atau lebih kecil, dan toleransi 12
mm untuk d lebih besar dari 200 mm. d adalah jarak antara
serat terluar beton yang mengalami tekan terhadap titik
pusat tulangan yang mengalami tarik. Misalnya kolom
ukuran 300 x 300 mm, tebal selimut (ke titik berat tulangan
utama) adalah 50 mm, maka d = 300-50 = 250 mm.
Elemen-elemen Utama Struktur
 Pipa, saluran, atau selubung yang tidak berbahaya bagi
beton (tidak reaktif) boleh ditanam di dalam kolom,
asalkan luasnya tidak lebih dari 4% luas bersih penampang
kolom, dan pipa/saluran/selubung tersebut harus ditanam
di dalam inti beton (di dalam sengkang/ties/begel), bukan
di selimut beton.Pipa aluminium tidak boleh ditanam,
kecuali diberi lapisan pelindung. Aluminium dapat bereaksi
dengan beton dan besi tulangan.
Elemen-elemen Utama Struktur
 Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen
garis yang melengkung dan membentang antara dua titik.
Struktur ini umumnya terdiri atas potongan-potongan kecil
yang mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan.
Elemen-elemen Utama Struktur
 Pelengkung
Bentuk lengkung dan perilaku beban merupakan hal
pokon yang menentukan apakah struktur tersebut stabil atau
tidak. Kekuatan struktur tergantung dari bahan penyusunnya
serta beban yang akan bekerja padanya. Contoh struktur
pelengkung adalah pelengkung yang dibentuk dari susunan
bata.
Elemen-elemen Utama Struktur
 Dinding atau Plat
Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk
permukaan. Suatu dinding pemikul beban dapat memikul
beban baik beban yang bekerja dalam arah vertikal maupun
beban lateral seperti beban angin maupun gempa.
Jika struktur dinding terbuat dari susunan material kecil
seperti bata, maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak
lurus menjadi sangat terbatas.
Struktur pelat datar digunakan secara horisontal dan
memikul beban sebagai lentur dan meneruskannya ke
tumpuan. Struktur pelat dapat terbuat dari beton bertulang
ataupun baja.
Elemen-elemen Utama Struktur
 Dinding atau Plat
Pelat horisontal dapat dibuat dengan pola susunan elemen
garis yang kaku dan pendek, dan bentuk segitiga tiga dimensi
digunakan untuk memperoleh kekakuan yang lebih baik.
Struktur pelat dapat berupa pelat lipat (folded plate) yang
merupakan pelat kaku, sempit, panjang, yang digabungkan di
sepanjang sisi panjangnya dan digunakan dengan bentang
horisontal.
Elemen-elemen Utama Struktur
B. Elemen Fleksibel
1. Kabel
Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuk
struktur kabel tergantung dari basar dan
perilaku beban yang bekerja padanya. Struktur
kabel yang ditarik pada kedua ujungnya,
berbentuk lurus saja disebut tierod.
Jika pada bentangan kabel terdapat beban
titik eksternal maka bentuk kabel akan berupa
segmen-segmen garis. Jika beban yang dipikul
adalah beban terbagi merata, maka kabel akan
berbentuk lengkungan, sedangkan berat
sendiri struktur kabel akan menyebabkan
bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.
Elemen-elemen Utama Struktur
2. Membran
Membran adalah lembaran tipis dan
fleksibel. Tenda biasanya dibentuk dari
permukaan membran. Bentuk strukturnya
dapat berbentuk sederhana maupun
kompleks dengan menggunakan membran-
membran.
Untuk permukaan dengan
kelengkungan ganda seperti permukaan
bola, permukaan aktual harus tersusun dari
segmen-segmen yang jauh lebih kecil
karena umumnya membran hanya tersedia
dalam bentuk lembaran-lembaran datar.
Elemen dari Rangkaian Elemen Tunggal
A. Rangka
Struktur rangka secara sederhana sama dengan jenis balok-
tiang (post-and-beam), tetapi dengan aksi struktural yang
berbeda karena adanya titik hubung kaku antar elemen
vertikal dan elemen horisontalnya. Kekakuan titik hubung ini
memberi kestabilan terhadap gaya lateral.

Pada system rangka ini, balok maupun kolom akan


melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur. Pada
struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga
biasanya akan dibuat dengan pola berulang.
Elemen dari Rangkaian Elemen Tunggal
B. Rangka Batang
Rangka batang (trusses) adalah
struktur yang dibuat dengan menyusun
elemen linier berbentuk batang-batang
yang relatif pendek dan lurus menjadi
pola-pola segitiga.
Rangka batang yang terdiri atas
elemenelemen diskrit akan melendut
secara keseluruhan apabila mengalami
pembebanan seperti halnya balok yang
terbebani transversal. Setiap elemen
batangnya tidak melentur tetapi hanya
akan mengalami gaya tarik atau tekan
saja.
Elemen dari Rangkaian Elemen Tunggal
C. Kubah dan Cangkang Bola
Kubah dan cangkang bola adalah struktur yang sangat
efisien yang digunakan pada bentang besar, dengan
penggunaan material yang relative sedikit. Struktur bantuk
kubah dapat juga dibuat dari elemen-elemen garis, kaku,
pendek dengan pola yang berulang, contohnya adalah kubah
geodesik. Umumnya dibentuk dari material kaku seperti
beton bertulang, tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan
bata.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
A. Beban Mati ( Dead Loads)
Beban mati boleh ditakrifkan sebagai beban yang tidak
berubah seperti berat struktur sendiri atau bahagian struktur
yang tidak boleh dipisahkan daripada struktur utama.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
B. Beban Hidup
Beban hidup adalah beban selain daripada beban mati yang
berlaku pada struktur serta beban yang boleh berubah seperti
manusia , binatang , mesin , lekapan (fixtures) dan elemen
yang tidak membawa beban ( eg. Pintu & tingkap).
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
C. Beban Angin
Beban angin pada
bangunan adalah dalam
bentuk beban yang
seragam (distributed)
yang boleh bertindak
tegak dari permukaan
bangunan atau selari
dengannya.
Kesan utama beban angin
pada bangunan boleh
dalam berbagai bentuk
dan diantaranya adalah:
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
D. Getaran dan Gempa
Bumi
Kesan yang tepat dari
gempa bumi adalah
pergerakan / getaran bumi
yang berlaku dari kejutan
gelombang dari pusat
gempabumi. Tindak balas
sebuah struktur kepada
getaran bumi bergantung
kepada beberapa factor
seperti ; ciri pergerakan
bumi , keadaan tanah dan
nilai “damping”.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
E. Perubahan Suhu dan Mendapan
Perubahan suhu bangunan boleh menyebabkan
pengembangan yang tidak seimbang dinatara ahli struktur
bangunan atau pun pada suatu elemen bangunan seperti
dinding penutup. Pengembangan ini boleh menyebabkan
daya dan tegasan berlaku pada struktur tersebut.

F. Beban Air dan Tanah


Struktur yang dibawah tanah seperti dinding asas bangunan
dan dinding penahan juga mengalami tekan di sebabkan
tekanan dari tanah. Tekanan ini bergantung kepada banyak
faktor seperti ; cohesion & geseran tanah , pengembangan
tanah dan ketegaran struktur.
Kriteria Desain Struktur
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu
ditetapkan criteria yang dapat digunakan untuk menentukan
bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya.
Beberapa kriteria desain struktur:
Kriteria Desain Struktur
A. Kemampuan layan
Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa
kelebihan tegangan pada material dan mempunyai batas deformasi dalam
batas yang diizinkan. Kemampuan layan meliputi:
 Kriteria kekuatan yaitu pemilihan dimensi serta bentuk elemen struktur
pada taraf yang dianggap aman sehingga kelebihan tegangan pada
material (misalnya ditunjukkan adanya keratakan) tidak terjadi.
 variasi kekakuan struktur yang berfungsi untuk mengontrol deformasi
yang diakibatkan oleh beban. Deformasi merupakan perubahan bentuk
bagian struktur yang akan tampak jelas oleh pandangan mata, sehingga
sering tidak diinginkan terjadi. Kekakuan sangat tergantung pada jenis,
besar, dan distribusi bahan pada sistem struktur.
 Gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi.
Kecepatan dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis
dapat dirasakan oleh pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa
tidak nyaman.
Kriteria Desain Struktur
B. Efisiensi
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain
struktur yang relative lebih ekonomis. Indikator yang sering
digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang
diperlukan untuk memikul beban.
Setiap system struktur dapat memerlukan material yang
berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang
sama. Penggunaan volume yang minimum sebagai kriteria
merupakan konsep yang penting bagi arsitek maupun
perencana struktur.
Kriteria Desain Struktur
C. Konstruksi
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan
struktural. Konstruksi merupakan kegiatan perakitan
elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi
akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit.
Kriteria konstruksi sangat luas mencakup tinjauan
tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur
bangunan, serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu
penyelesaian. Pada umumnya perakitan dengan bagian-
bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan
dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal yang
dikehendaki.
Kriteria Desain Struktur
D. Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan
struktur. Konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan
kemudahan pelaksanaannya.
Harga total seuatu struktur sangat bergantung pada banyak
dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja
pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan
selama pelaksanaan.
E. Lain-lain
Selain faktor yang dapat diukur seperti kriteria sebelumnya,
kriteria relatif yang lebih subyektif juga akan menentukan
pemilihan struktur. Peran struktur untuk menunjang tampilan
dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan termasuk
faktor yang juga sangat penting dalam pertimbangan struktur.
Struktur Baja
Baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan
sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan
aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama.
 Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan antara
kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen
baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan
kapasitas muat bebannya, selama bentuk-bentuk struktur
yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut
dipergunakan secara efisien.
Struktur Baja
Baja bangunan terbagi menjadi dua bagian :
 Baja golongan 1, yang termasuk dalam golongan 1 adalah
baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropa dan
Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan
Martin. Angka 37 berarti bahwa minimum keteguhan
putus tarik adalah 37 Kg/mm2.
 Baja Golongan 2,
Keuntungan :
o Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang
ringan.
o Lebih tahan terhadap pertukar-an beban.
o Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil.
Struktur Baja
Kerugian :
o Harganya lebih tinggi.
o Sifatnya lebih getas.
o Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras
o Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau
lendutannya besar.
Struktur Baja
Sifat–sifat Utama Baja Sebagai Bahan Bangunan
 Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan,
tekanan atau lentur
 Elastisitas (elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam
batas –batas pembebanan tertentu, sesudahnya pem- bebanan ditiadakan
kembali kepada bentuk semula.
 Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan
untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa
menderita kerugian- kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat
dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
 Kemungkinan ditempa - (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar
menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
 Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas
dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai
bahan tambahan, tampa merugikan sifat -sifat keteguhannya
 Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
Struktur Baja
Keuntungan dan Kerugian Baja Sebagai Bahan
Bangunan
Beberapa keuntungan baja sebagai material struktur antara lain:
 Kekuatan Tinggi, Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya,
tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai.
 Kemudahan Pemasangan, Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa
dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan
ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. 
 Keseragaman, Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam
bentuk struktur dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli
dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan berperilaku sesuai
dengan yang diperkirakan dalam perencanaan.
 Daktilitas, Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah
pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses
robohnya bangunan secara tiba-tiba.
Struktur Baja
Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari struktur
baja, antara lain adalah:
 Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan
cepat.
 Dapat di las.
 Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi
untuk keperluan lainnya.
 Komponen-komponen yang sudah tidak dapat
digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi
tua.
 Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan
cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.
Struktur Baja
Selain keuntungan-keuntungan tersebut bahan baja juga
mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
 Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan
baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
 Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah
baja dari bahaya karat.
 Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-
batang yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya
aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran
horisontal
Struktur Kayu
Kayu adalah suatu bahan konstruksi bangunan yang
didapatkan dari tumbuhan alami, oleh karena itu maka
bahan kayu bukan saja merupakan salah satu bahan
konstruksi yang pertama di dalam sejarah umat manusia.

Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan


bahan kayu baik jenis maupun kuantitasnya, maka
pemakaian bahan kayu untuk konstruksi dapat
dikembangkan, walaupun pada saat ini manusia lebih
menyukai bahan beton atau bahan baja untuk struktur dari
suatu bangunan.
Struktur Kayu
Pemakaian kayu sebagai bahan konstruksi tidak sepesat
pemakaian bahan beton atau baja disebabkan oleh :
a. Panjang kayu yang terbatas.
b. Kekuatan kayu relatif kecil.
c. Penampang kayu kecil.
d. Mudah terbakar.
e. Mudah terpengaruh oleh zat-zat kimia
f. Peka sekali terhadap kadar air.
Struktur Kayu
Keterangan :
A = Kulit luar (outer bark)
B = Kulit dalam (inner bark)
C = Kayu Gubal
D = Kayu Teras
E = Lapisan Kambium (lingkaran
tahun)
F = Jari-jari teras
G = Kayu Hati (heartwood)
Struktur Kayu
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat mekanis bahan kayu
adalah :
Kadar Air
Berat jenis
Kecepatan pertumbuhan
Posisi cincin tahun
Mata kayu
Retak-retak
Kemiringan arah serat
Batang pohon kayu mati atau hidup
Pengeringan kayu alami atau oven
Pengawetan
Waktu pembebasan kekuatan kayu
Struktur Kayu
Kelebihan dan Kekurangan Kayu:
A.Keuntungan
 Merupakan bahan yang mudah didapatkan di mana saja.
 Merupakan bahan bangunan yang banyak dikuasai oleh tukang local.
 Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel
(dapat diukur, dipotong, dibentuk melengkung, dan sebagainya)

B.Kelemahan
 Atap kayu mudah terbakar, dan bisa dimakan rayap.
 Material kayu bisa mengembang atau menyusut
 Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena
ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.
 Kayu makin sulit didapatkan, akibatnya harganya makin mahal.
 usia bangunan lebih pendek daripada biaya perawatan yang tinggi
Struktur Beton
Beton merupakanpencampuran bersama semen kering dan
agregrat dalam komposisi yang tepat dan kemudian ditambah
dengan air, yang menyebabkan semen mengalami hidrolisasi dan
kemudian seluruh campuran berkumpul dan mengeras untuk
membentuk sebuah bahan dengan sifat seperti bebatuan.
Beton bertulang selain memiliki kekuatan tarik .juga memiliki
kekuatan tekan dan karena itu cocok untuk semua jenis elemen
struktur termasuk elemen struktur yang memikul beban jenis
lentur. Beton bertulang juga merupakan bahan yang kuat, dengan
demikian beton dapat digunakan pada berbagai bentuk struktur
seperti pada rangka kerja di mana diperlukan bahan yang kuat dan
elemen-elemen yang ramping. juga dapat digunakan untuk
membuat struktur bentang panjang, struktur yang tinggi, dan
struktur bangunan bertingkat banyak.
Struktur Beton
Sifat karakteristik beton sebagai material struktur bangunan antara
lain:
A. Kuat Tekan Beton
Kekuatan tekan (f’c) merupakan salah satu kinerja utama beton.
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya
tekan per satuan luas, dan dinyatakan dengan Mpa atau N/mm2.
Penentuan kuat tekan dapat dilakukan dengan alat uji tekan dan
benda uji berbentuk silinder dengan prosedur uji ASTM C-39 pada
umum benda uji 28 hari.
Kuat tekan beton ditetapkan oleh perencana struktur (dengan
benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm),
untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, Berdasarkan SNI
03-2847-2002, beton harus dirancang sedemikian hingga
menghasilkan kuat tekan sesuai dengan aturan-aturan dalam tata
cara tersebut dan tidak boleh kurang daripada 17,5 Mpa.
Struktur Beton
B. Kemudahan Pengerjaan
Kemudahan Pengerjaan Beton juga merupakan
karakteristik utama yang juga dipertimbangkan sebagai
material struktur bangunan. Walaupun suatu struktur beton
dirancang agar mempunyai kuat tekan yang tinggi, tetapi
jika rancangan tersebut tidak dapat diimplementasikan di
lapangan karena sulit untuk dikerjakan maka rancangan
tersebut menjadi percuma.
Struktur Beton
C. Rangkak dan Susut
Rangkak (creep) adalah penambahan regangan terhadap
waktu akibat adanya beban yang bekerja. Rangkak timbul
dengan intensitas yang semakin berkurang setelah selang
waktu tertentu dan kemudian berakhir setelah beberapa
tahun. Nilai rangkak untuk beton mutu tinggi akan lebih
kecil dibandingkan dengan beton mutu rendah.
Susut adalah perubahan volume yang tidak berhubungan
dengan beban. Proses susut pada beton akan menimbulkan
deformasi yang umumnya akan bersifat menambah
deformasi rangkak.
Struktur Beton
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rangkak dan
susut:
Sifat bahan dasar beton (komposisi dan kehalusan semen,
kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam agregat)
Rasio air terhadap jumlah semen
suhu pada saat pengerasan
Kelembaban nisbi pada saat proses penggunaan
Umur beton pada saat beban bekerja
Nilai slump
Lama pembebanan
Nilai tegangan
Nilai rasio permukaan komponen struktur
Struktur Beton
Beberapa keuntungan dan kerugian dari struktur beton
antara lain:
A.Keuntungan:
Dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan
konstruksi
Mampu memikul beban yang berat
Tahan terhadap tekan dibandingkan dengan baja
Tahan terhadap temperature yang tinggi
Biaya perawatan yang rendah
Tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh alam
Struktur Beton
B.Kelemahan:
 Bahan yang telah dibuat
sulit untuk diubah
 Lemah terhadap kuat tarik
 Mempunyai bobot yang
berat
 Daya pantul suara yang
besar
 Pelaksanaan pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian
yang tinggi
Struktur Beton
B.Kelemahan:
 Bahan yang telah dibuat
sulit untuk diubah
 Lemah terhadap kuat tarik
 Mempunyai bobot yang
berat
 Daya pantul suara yang
besar
 Pelaksanaan pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian
yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai