Dosen :
Disusun oleh :
CHINTYA SAHARA FAUZIAH
18 0404 005
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan
atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus
memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung
gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan
aman.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
Sejarah struktur bangunan dapat dijelaskan melalui perubahan - perubahan sistem struktur dari
desain yang digunakan oleh Mesir dan Yunani kuno hingga penggunaan sistem struktur canggih
yang digunakan saat ini. Perubahan dari bentuk struktur bangunan berhubungan erat dengan
penggunaan material, teknologi konstruksi, pengetahuan perencana pada perilaku struktur atau
analisis struktur, hingga keterampilan pekerja konstruksinya.
Jika kita lihat dari struktur yang terdapat pada bangunan Yunani kuno, bangunan - bangunan
yunani kuno lebih banyak menggunakan kolom batu dengan penampilan yang lebih halus. Untuk
jenis struktur bangunan yang berada di mesir kuno lebih banyak menggunakan batu - batu untuk
membangun kuil - kuil, dan juga yang pastinya sudah kalian ketahui batu - batu juga merupakan
bahan utama untuk membangun piramid yang sekarang menjadi ikon Mesir. Sedangkan untuk
struktur yang berada di Roma, para teknisi Roma sering menggunakan struktur berbentuk
lengkung secara luas. Seperti yang sering ditemui bangunan bertingkat pada coliseum,
terowongan air, dan jembatan. Selama periode Gothic banyak bangunan - bangunan katedral
megah seperti Chartres dan Notre Dame, bentuk lengkung diperhalus dengan hiasan - hiasan
yang banyak dan berlebihan, bentuk-bentuk yang ada menjadi semakin lebar. Ruang - ruang atap
dengan lengkungan tiga dimensional juga ditunjukan pada konstruksi atap-atap bangunan
katedral. Dengan menggunakan bahan batu yang melengkung atau yang biasa di sebut flying
buttresses, yang digunakan bersama dengan tiang - tiang penyangga dari kolom batu yang tebal
atau dinding yang menyalurkan gaya dari kubah atap ke tanah. Walaupun istana - istana dan
katedral megah didirikan beberapa abad di Eropa, tetapi tidak ada perubahan yang signifikan
pada teknologi konstruksi, hingga diproduksinya besi tuang sebagai bahan komersial pada
pertengahan abad ke-18.
Bahan - bahan besi ini memudahakan ahli teknik untuk mendesain bangunan yang sederhana
tetapi dengan balok - balok yang kuat, dan juga kolom penampang yang solid. Hal ini
memungkinkan desain struktur yang ringan dengan bentang yang lebih panjang dan bukaan -
bukaan yang lebih lebar. Pada akhirnya saat ini banyak gedung - gedung tinggi atau gedung
pencakar langit (skyscraper) yang menggunakan baja dengan kemampuan menahan gaya tarik
yang tinggi dan tekan yang besar.
Pada akhir abad ke-19 mulai dikenalnya teknik las yang memungkinkan penyambungan elemen
baja dan menyederhanakan konstruksi rangka kaku baja. Selanjutnya, pengelasan menggantikan
plat-plat sambung berat dan sudut-sudut yang menggunakan paku keling.
Saat ini perkembangan komputer dan penelitian - penelitian dalam ilmu bahan menghasilkan
perubahan besar dari ahli - ahli teknik struktur dalam mengembangan pendukung khusus
struktur. Pengenalan komputer dan pengembangan metode matriks untuk balok, pelat dan
elemen bidang permukaan memungkinkan perencana menganalisis struktur yang kompleks
dengan cepat dan akurat.
Klasifikasi Struktur
1.Klasifikasi struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya :
Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi
elemen lurus dan elemen melengkung.
Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran
panjang nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa
berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.
2. Rangka
Rangka mempunyai aksi struktural yang berbeda dengan jenis balok-tiang, karena
adanya titik hubung kaku antara elemen vertikal dan elemen horisontal. Kekakuan titik
hubung ini memberikan banyak kestabilan terhadap gaya lateral. Kekakuan titik hubung
adalah salah satu dari berbagi jenis hubungan yang ada di antara berbagai elemen
struktur.
Pada sistem rangka, baik balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya
aksi beban pada struktur.
3. Rangka Batang
Struktur rangka batang adalah struktur yang terdiri dari kumpulan elemen batang yang
disambung untuk membentuk suatu geometri tertentu sedemikian sehingga apabila diberi beban
pada titik buhul (titik pertemuan antar batang) maka struktur tersebut akan
menyalurkan beban ke tumpuan melalui gaya aksial (tarik atau tekan) pada batangbatangnya.
Titik buhul dimodelkan berperilaku sebagai sambungan pin (engsel) sehingga tidak bisa
menahan atau menyalurkan momen ke batang yang lain.
4. Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan
membentang di antara dua titik. Pada umumnya terdiri atas potonganpotongan kecil
yang mempertahankan posisinya akibat adanya tekanan dari beban.
8. Kabel
Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuk struktur kabel tergantung dari basar dan perilaku
beban yang bekerja padanya. Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya, berbentuk lurus
saja disebut tierod. Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk kabel
akan berupa segmen-segmen garis. Jika beban yang dipikul adalah beban terbagi merata, maka
kabel akan berbentuk lengkungan, sedangkan erat sendiri struktur kabel akan menyebabkan
bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.
Pada permukaan datar, sistem yang membentang secara horisontal dapat terdiri atas satu atau dua
elemen yang membentang. Untuk sistem yang terdiri atas elemen-elemen pembentang secara
vertikal dapat berupa hirarki: bidang pembentuk permukaan yang terbentang pendek akan
ditumpu oleh balok-balok sekunder (balok anak) yang berjarak dekat antara satu dengan lainnya,
balok-balok sekunder selanjutnya akan dipikul oleh balok-balok lain (utama/induk) yang lebih
besar dengan jarak yang lebih lebar, balok-balok utama ini yang akan menyalurkan beban ke
elemen pemikul vertikal. Hirarki elemen-elemen struktur dapat terdiri atas dua lapis, tiga lapis
atau lebih, tetapi hirarki tiga lapis adalah hirarki yang paling sering digunakan. Pada situasi
dengan bentang-bentang pendek sistem lantai dan balok-balok sering digunakan, sedangkan
untuk bentang struktur yang panjang rangka batang atau struktur kabel merupakan sistem yang
banyak digunakan.
Pada tumpuan vertikal, umumnya terdiri atas dinding pemikul beban dan sistem kolom. Dinding
pemikul beban dapat digunakan untuk menerima beban pada seluruh bagian panjangnya,
misalnya dari bidang horisontal. Pada sistem kolom akan menerima gaya-gaya terpusat saja,
umumnya dari ujung-ujung balok.
Beban-beban yang bekerja pada arah horisontal seperti angin atau gempa dapat menyebabkan
struktur runtuh secara lateral. Struktur dinding dapat memikul beban-beban tersebut, sebaliknya
sistem balok dan kolom membutuhkan elemen-elemen pemikiul lain misalnya elemen linier
diagonal.
Referensi
http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-elemen-struktur.html
https://blog-mue.blogspot.com/2016/03/definisi-struktur-dan-kontruksi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelengkung
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/27751/mod_resource/content/7/Materi
%204.%20Elemen%20Struktur%20Pelengkung.pdf
https://www.jayasteel.com/2016/02/sejarah-perkembangan-sistem-struktur.html