Anda di halaman 1dari 11

PERMEABILITAS

DAN
REMBESAN
ANDRE FEBRIANTO SEMBIRING (18 0404 002)
RIZKI IBNU MAULANA SITORUS (18 0404 004)
CHINTYA SAHARA FAUZIAH (18 0404 005)
4.4 Penentuan Koefisien Rembesan
di Laboratorium

1. Uji Tinggi 1 2 2. Uji Tinggi Jatuh


Konstan
lebih cocok untuk tanah
Uji Tinggi Konstan berbutir dengan koefisien
rembesan yang cukup besar

Volume total dari air yang


dikumpulkan tersebut dapat
dinyatakan sebagai:
Q = Avt = A(ki)t (4.14)
atau
i=h/L (4.15)
 
Masukkan Persamaan (4.15) ke
dalam Persamaan (4.14), maka :

atau
Uji Tinggi Jatuh sangat cocok untuk tanah berbutir halus
dengan koefisien rem­besan kecil.

Air dari dalam pipa-tegak yang dipasang di


atas contoh tanah mengalir melalui contoh
tanah. Pada mulanya, perbedaan tinggi air
pada waktu t = 0 adalah h1; kemudian air
dibiarkan mengalir melalui contoh tanah
hingga perbedaan tinggi air pada waktu t = tF
adalah h2
Jumlah air yang mengalir melalui contoh tanah pada
suatu waktu t dapat dituliskan se­bagai berikut:

  h 𝑑h (4.18
q=𝑘 . 𝐴=− 𝑎
𝐿 𝑑𝑡 )

Apabila persamaan di atas disusun lagi, maka didapatkan


persamaan sebagai berikut:

  𝑎𝐿 𝑑h
𝑑𝑡 =
𝐴𝑘 ( )

h
(4.19
)

Integrasikan bagian kiri dari persamaan di atas dengan batas


t = 0 dan t = t, dan bagian kanan dari persamaan di atas
dengan batas h = h1 dan h = h2 ; hasil integrasinya adalah:

𝑎𝐿 h1  𝑎𝐿 h1
𝑡 = log 𝑐 𝑘  =2,303 log 10 (4.20
𝐴𝑘 h2  𝐴𝑡 h2
)
4.5 Pengaruh Temperatur Air
terhadap Harga k
Persamaan (4.13) menunjukkan bahwa koefisien rembesan merupakan fungsi dari berat
volume dan kekentalan air, yang berarti pula merupakan fungsi dari temperatur selama
per­cobaan dilakukan. Dari Persamaan (4.13) didapatkan :
dimana

Untuk mudahnya, harga k biasanya dinyatakan pada temperatur 20°C dan berat volume
air selama percobaan dianggap tetap Persamaan (4.21) menjadi:

Harga-harga untuk uji yang temperaturnya bervariasi dari 13°C sampai dengan
30°C dapat dilihat pada grafik yang diberikan dalam Gambar 4. 7.
Hubungan Empiris untuk
Koefisien Rembesan

Untuk
  tanah pasir dengan ukuran butir yang merata, Hazen (1930)
memperkenalkan suatu hubungan empiris untuk koefisien rembesan
dalam bentuk :

dimana :
c = suatu konstanta yang bervariasi dari 1,0 sampai 1,5
D 10 =ukuran efektif , dalam satuan milimeter
Persamaan (4.23) di atas didasarkan pada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh
Hazen pada tanah pasir bersih yang lepas. Bilamana ada lempung atau lanau dalam
jumlah sedikit ter­campur di dalam tanah pasir tersebut, maka harga koefisien
rembesan akan berubah banyak.
 
Casagrande mengajukan suatu rumus
sederhana untuk menghitung koefisien
rembesan dari tanah pasir bersih yang
halus sampai dengan yang agak kasar
dalam bentuk sebagai berikut: (4.24
)

Dengan memakai persamaan Kozeny-


Carman, didapat:

(4.25
)
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai