Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dendy Wahyu Plamboyan

NRP : 4220600045
Kelas : 2 D4 SPE B
Laporan : 5 Mekanika Fluida 2

WORKSHOP FLUIDA DINAMIS


MODUL PRAKTIKUM ONLINE 5

PERSAMAAN KONTINUITAS (CONTINUITY EQUATION) DALAM


BENTUK DIFFERENTIAL.

I. TUJUAN

Memahami Persamaan Kontinuitas dalam bentuk differential dan dapat


menerapkannya untuk menyelesaikan suatu kasus.

II. DASAR TEORI

Azas kontinuitas adalah ketentuan yang menyatakan bahwa


untuk fluida yang tak termampatkan dan mengalir dalam keadaan tunak,
maka laju aliran volume di setiap titik fluida tersebut adalah sama.
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan
fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. Di sini persamaan kontinuitas
disajikan dalam bentuk deferensial.

Untuk mendapatkan bentuk diferensial dari persamaan kontinuitas,


pertimbangkan sebuah benda seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Dimensinya adalah dx, dy, dan dz. Ada beberapa asumsi untuk formasi ini.
Massa fluida tidak tercipta atau hancur, tidak ada rongga atau gelembung
dalam fluida (aliran kontinyu). Kami mempertimbangkan dx dalam arah x,
dy dalam y, dan dz dalam arah z untuk kemudahan dalam penurunan.

Jika u adalah kecepatan aliran fluida seperti yang ditunjukkan pada


gambar. Diasumsikan bahwa kecepatan seragam di seluruh luas
penampang muka. Kecepatan fluida di permukaan 1-2-3-4 adalah u.
sekarang; permukaan 5-6-7-8 adalah jarak dx jauh dari 1-2-3-4. Jadi,
kecepatan pada 5-6-7-8 diberikan sebagai :

Bentuk diferensial dari pers kontinuitas

Cairan masuk pada 1-2-3-4

Cairan masuk = kepadatan (luas x kecepatan) dt

Cairan masuk : …………(1)

Cairan keluar dari 5-6-7-8

Keluaran Fluida : [ ⁄ ( ) ] ………….(2)

Perbedaan diantara fluida masuk dengan fluida keluar adalah massa tetap
dalam aliran arah x :

= [ ⁄ ( )]

= ⁄ ( ) ………..(3)

Demikian pula ketika menganggap masa fluida dalam arag y dan z maka :
= ⁄ ( ) …………(4)

= ⁄ ( ) …………(5)
Dimana v dan w merupakan kecepatan fluida pada sumbu y dan z.
Untuk aliran massa fluida di ketiga arah, sumbu diberikan dengan
penambahan Persamaan. 3, 4, dan 5. Diberikan sebagai berikut total massa
fluida,
= [ ⁄ ( ) ⁄ ( ) ⁄ ( )] ………(6)
Untuk laju perubahan masa dalam benda dirumuskan :
⁄ ⁄ ( ) ⁄ …..…….(7)

Sesuai dengan Persamaan Konversi Massa, maka persamaan 6 sama


dengan persamaan 7, sehingga :
[ ⁄ ( ) ⁄ ( ) ⁄ ( )] = ⁄

Persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :


⁄ ⁄ ( ) ⁄ ( ) ⁄ ( )

Sehingga persamaan diatas merupakan Persamaan kontinuitas umum.


Sebagai contoh penerapan persamaan kontinuitas pada empat kasus
dibawah ini :

a. Kasus Fluida Incompessible : ; pada aliran unsteady ( )


b. Kasus Fluida Incompessible : ; pada aliran steady ( )
c. Kasus Fluida Compessible : ; pada aliran unsteady ( )
d. Kasus Fluida Compessible : ; pada aliran unsteady ( )

Perlu diperhaikan bahwa untuk menentuka densitas harus mengamati


perubahan pada tekanan dan juga waktu pengamatan, dimana dari empat
kasus diatas dapat diketahui bahwa pada fluida incompressible fluida tidak
mengalami perubahan pada persamaan tekanan dan sebaliknya pada fluida
compressible fluida mengalami perubahan tekanan. Untuk fluida steady
semua property fluida tidak mengalami perubahan terhadap waktu dan
sebaliknya densitas pada fluida unsteady fluida mengalami perubahan
terhadap waktu.
Contoh :
Sebuah piston yang didalamnya terdapat air (fluida incompressible). Torak
piston dapat digeser ke kiri akan tetapi hal tersebut tidak akan
mempengaruhi densitas fluida. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini
diklasifikasikan ke kasus fluida steady dan incompressible

Gambar 1. Piston

Sebagai contoh lain adalah piston yang dipanasakan, dimana ketika piston
yang berisi fluida air dipanasakan maka di setiap waktu volume dari fluida
tersebut dapat berubah dan ini mempengaruhi densitas fluida itu sendiri.

Sehingga dapat digolongkan ke dalam kasus fluida incompressible aliran


unsteady. Kasus Fluida Incompessible : ; pada aliran unsteady
( )

Dan untuk kasus tiga dan empat fluida dapat digantikan dengan
menggunkan udara, dimana udara merupakan fluida compressible yang
jika piston digerakkan tanpa dipanaskan maka yang baik tekanan maupun
densitasnya akan berubah pula. Kasus Fluida Compessible : ; pada
aliran unsteady ( ), sebaliknya jika dipanaskan maka merupakan
kasus Kasus Fluida Compessible: ; pada aliran unsteady ( ).
III. TUGAS

1. Selesaikan persamaan kontinuitas bentuk deferensial pada persamaan 1


untuk kasus 4 yang telah dijelaskan di atas.
2. Perhatikan aliran fluida pada gambar 3.

Gambar 3. Profil kecepatan aliran dalam sebuah pipa pada: a. t1 ; b. t2

Profil kecepatan aliran dalam (internal flow) air di sebuah pipa


ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3a menunjukkan aliran air di
dalam pipa pada awal pengamatan (t1). Sedangkan Gambar 3b
menunjukkan profil kecepatan aliran air pada akhir pengamatan (t2).
Pada t1 kecepatan fluida masuk sebesar V1. Pipa mempunyai kekasaran
permukaan sehingga aliran dalam pipa menjadi tidak seragam dan
mempunyai profil kurva seperti ditunjukkan pada profil di bagian
dalam pipa pada Gambar 3a. Kemudian blower dipasangkan pada
bagian sisi masuk pipa tersebut sehingga pada t2 aliran fluida masuk
pipa seragam dengan kecepatan lebih tinggi yaitu V2 (V2>V1). Profil
kecepatan aliran dalam pipa juga mengalami perubahan seperti
ditunjukkan pada Gambar 3b.

Jawablah:
a. Proses tersebut tergolong kasus yang mana? Jelaskan
b. Selesaikan persamaan kontinuitas fluida pada kasus tersebut.
IV. JAWAB

1. Persamaan kontinuitas pada kasus 4 :

⁄ ⁄ ( ) ⁄ ( ) ⁄ ( )

Jadi laju perubahan waktu dari massa sistem adalah :


( )⁄ ( ) ( )⁄
⁄ ⁄

Jika kedua ruas persamaan dibagi dengan maka didapat :

⁄ ( )⁄ ( ) ( )⁄

Asumsikan bahwa pengamatan di bidang xoy pada fluida udara :

⁄ ( )⁄ ( )

Persamaan diatas dapat dituliskan dalam bentuk notasi vector :

⁄ (̅ )

Karena dicari perubahan densitas maka ( ̅ ) diasumsikan = 0 dan


fluida selalu berubah terhadap waktu pengamatan; sehingga didapatkan
persamaan ⁄ dan karena bersifat Compessible maka .

2. Proses tersebut tergolong kasus yang mana? Jelaskan


a. Kasus Fluida Compessible : ; pada aliran unsteady
( )
b. Selesaikan persamaan kontinuitas fluida pada kasus tersebut.

⁄ ⁄ ( ) ⁄ ( ) ⁄ ( )

Jadi laju perubahan waktu dari massa sistem adalah :


( )⁄ ( ) ( )⁄
⁄ ⁄
Jika kedua ruas persamaan dibagi dengan maka
didapat :

⁄ ( )⁄ ( ) ( )⁄

Asumsikan bahwa pengamatan di bidang xoy pada fluida udara :


⁄ ( )⁄ ( )

Persamaan diatas dapat dituliskan dalam bentuk notasi vector :

⁄ (̅ )

Karena dicari perubahan densitas maka (̅ ) diasumsikan = 0 ;


sehingga didapatkan persamaan ⁄ dan karena bersifat

Compessible maka .

Anda mungkin juga menyukai