Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM HIDRAULIKA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

PERCOBAAN 14
BERNOULLI

A. DASAR TEORI
Penurunan persamaan Bernoulli untuk aliran sepanjang garis arus
didasarkan pada hukum Newton II tentang gerak (F = Ma). Persamaan ini
diturunkan berdasarkan anggapan sebagai berikut :
1. Zat cair adalah ideal, jadi tidak memiliki kekentalan (kehilangan energi
akibat gesekan adalah nol).
2. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat massanya konstan).
3. Liran kontinyu pada sepanjang garis arus.
4. Kecepatan aliran merata dalam suatu penampang.
5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.
Gambar di bawah menunjukkan elemen berbentuk silinder dari suatu
tabung, arus yang bergerak sepanjang garis arus dengan kecepatan dan percepatan
di suatu tempat dan sudut waktu adalah V dan a. Panjang, tampang lintang, dan
rapat massa elemen tersebut adalah ds, dA, dan ρ sehingga berat berat elemen
adalah ds, dA, dan ρg. Oleh karena itu tidak ada gesekan, maka gaya-gaya yang
bekerja hanya gaya tekanan pada ujung elemen dan gaya berat. Hasil kali dari
massa elemen dan percepatan harus sama dengan gaya-gaya yang bekerja pada
elemen.

ds

dA
dz
dA

P.dA

dsdA

(Gambar 14.1 Elemen Zat Cair Yang Bergerak Sepanjang Garis Arus)

KELOMPOK 5 1
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

- F=M.a .................................................................................... (1)


Dengan memperhitungkan gaya-gaya yang bekerja pada elemen, maka hukum
Newton II untuk gerak partikel di sepanjang garis arus menjadi :

- ρgdsdA cos α + pdA− p+ ( ∂p


∂s )
ds dA=ρdsdAα .……(2)

persamaan di atas dibagi dengan ds dA menjadi :


∂p
- ρg cos α − =ρα .................................................................(3)
∂s
Oleh karena :
∂z
- cos α= ………………………………………………………(4)
∂s
Dan kemudian subtitusi persamaan (4) dan (2) untuk percepatan kedalam
persamaan (3) di atas, maka diperoleh :

- ρg
∂z ∂p
− =ρ
∂s ∂s
∂V
∂t
+V
∂V
∂s ( )
atau
∂z 1 ∂ p ∂V ∂V
- g + +V + =0 …………....................................(5)
∂s ρ ∂s ∂ s ∂t
Untukaliranmantap, diferensialterhadapwaktuadalahnol, sehingga :
∂z 1 ∂ p ∂V
- g + +V =0 ………………………………………(6)
∂s ρ ∂s ∂s
Oleh karena variabel-variabel dari persamaan di atas hanya tergantung pada
jarak s, maka diferensial parsiil dapat diganti oleh diferensial total,
dz 1 dp dV
- g + +V =0
ds ρ ds ds
Apabila masing-masing suku dikalikan dengan ds, maka akan didapat :
dp
- g . dz+ +V . dV =0.................................................................(7)
ρ
Persamaan (14.7) dikenal dengan persamaan Euler untuk aliran mantap
satu dimensi dan zat cair ideal. Apabila kedua ruas dari persamaan (7) dibagi
dengan g dan kemudian diintegralkan, maka akan didapat hasil :
p V2
- z + + =C ......................................................................……. (8)
γ 2g
Dimana : z = elevasi (tinggi tempat)
p
= tinggi tekanan
γ

KELOMPOK 5 2
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

V2
= tinggi kecepatan
2g

Konstanta integrasi C adalah tinggi energi total, yang merupakan jumlah


dari tempat, tinggi tekanan, dan tenggi kecepatan, yang berbeda dari garis arus
yang satu ke garis arus yang lain. Oleh karena itu persamaan tersebut hanya
berlaku untuk titik-titik pada suatu garis arus. Persamaan (8) dikenal dengan
persamaan Bernoulli untuk aliran mantap satu dimensi, zat cair ideal dan tak
kompresibel. Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis dari kekekalan
energi di dalamzatcair.
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan garis tekanan dan
tenaga (Gambar 14.2).
.⟨ A ⟩ ⟨ B ⟩

Garistenaga

Garistekanan

BO

AO
ZB
ZA
Garisreferensi

(Gambar 14.2 Garis Tenaga dan Tekanan Pada ZatCair Ideal)

Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air pada tabung pitot
yang besarnyasama dengan tinggi total dari konstanta Bernoulli. Sedangkan garis
tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air di dalam tabung vertikal yang
disambung pada tepi pipa.

p V2
H=z + +
γ 2g

Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tingg ielevasi, tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan.

KELOMPOK 5 3
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Garis tekanan menunjukkan jumlahdari tinggi elevasi dan tingg itekanan z + p/γ
yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung pada tampang luas
aliran. Di titik A dimana tampang aliran lebih kecil dari titik B akan menyebabkan
tinggi kecepatan di A akan lebih besar dari pada di B, mengingat VA lebih besar
daripada VB. Akibatnya tinggi tekanan di titik A lebih kecil dari pada B, karena
diameter sepanjang pipa tidak seragam maka pada gambar 1.2, garis tekanan
berupa garis lengkung.
Tinggi tekanan di titikA dan B yaituhA = pA/γ dan hB = pB/γ adalah tinggi
kolom zat cair yang beratnya tiap satuan luas memberikan tekanansebesar pA = γ
hA dan pA = γ hA. Oleh karena itu tekanan p yang ada persamaan Bernoulli bisa
disebut dengan tekanan statis.
Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik didalam medan aliran akan
memberikan :
2 2
PA V A PB V B
ZA + + =Z B + + ……………………………………. (14.10)
γ 2g γ 2g
yang menunjukkan bahwa jumlah tinggi elevasi, tinggi tekanan, dan tinggi
kecepatan di kedua titik adalah sama. Dengan demikian, garis tenaga pada aliran
zat cair ideal adalah konstan.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Satu (1) set alat percobaan bernoully
2. Stopwatch

C. LANGKAH KERJA
1. Menyalakan mesin Bernoully, kemudian membuka penutup tabung dan
membuka kran agar air mengalir kedalam tabung Bernuolly.
2. Menutup penutup tabung Bernoully dan menunggu sampai air dalam pipa
mengalir dengan konstan.
3. Mencatat ketinggian air pada setiap pipa Bernoully untuk pembacaan tinggi
tekanan.
4. Mencatat ketinggian air pada setiap pipa Bernoully dengan menggunakan
jarum yang ada dalam tabung hingga selurus dengan setiap pipa Bernuolly
untuk pembacaan tinggi energi.
5. Setelah Pembacaan Tinggi tekanan dan tinggi energy dilakukan, selanjutnya
melakukan pengukuran volume per satuan waktu.

KELOMPOK 5 4
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

6. Katup ditutup agar tidak dapat mengalir hingga volume air dapat dibaca pada
tabung pengukur volume.
7. Pada saat pipa pengukur volume menunjukkan nol, stopwatch dijalankan
hingga mencapai ketinggian volume yang ditentukan (1 liter),
8. Stopwatch dihentikan pada saat pipa volume menunjukkan1 liter dan
mencatat waktu kenaikan nol, mengulangi sampa itiga kali perhitungan tinggi
air.

KELOMPOK 5 5
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D. DATA PERCOBAAN
Tabel 14.1 Data Percobaan Bernoully
h = Tinggi Tekanan H = Tinggi Energi T = Waktu
V
No. (mm) (mm) (detik)
(Liter)
A B C D E F A B C D E F T1 T2 T3 Trata-rata
1 216 195 175 154 124 156 214 216 218 215 214 176 1 13.49 13.40 12.28 13.06
2 231 206 177 150 112 157 229 230 230 230 228 180 1 11.39 10.58 10.25 10.74
3 243 230 179 147 102 156 240 240 240 241 241 185 1 09.57 09.31 08.72 09.20

Tabel 14.2 Data Perhitungan Percobaan Bernoully


Tinggi Tekanan : h (m) Tinggi Energi : H (m) V T (detik)
No.
A B C D E F A B C D E F (Liter) T1 T2 T3 Trata-rata
1 0.216 0.195 0.175 0.154 0.124 0.156 0.214 0.216 0.218 0.215 0.214 0.176 1 13.49 13.40 12.28 13.06
2 0.231 0.206 0.177 0.15 0.112 0.157 0.229 0.23 0.23 0.23 0.228 0.18 1 11.39 10.58 10.25 10.74
3 0.243 0.23 0.179 0.147 0.102 0.156 0.24 0.24 0.24 0.241 0.241 0.185 1 09.57 09.31 08.72 09.20

KELOMPOK 5 200
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. ANALISA PERHITUNGAN
 Perhitungan Debit (Q)
Rumus :
V
Q=
t
Dimana :
Q = Debit air (m3/det )
V = Volume ( m3)
t = Waktu ( detik )

0,001
Q 1= =0.0000766 m3/dtk.
13.06

Untuk nilai debit pada waktu (detik) selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 14.3 Perhitungan Debit Air
No. V T Q
Percobaan (m3) (detik) (m^3/detik)
1 0.001 13.06 0.0000766

2 0.001 10.74 0.0000931

3 0.001 9.20 0.0001087

 Perhitungan Kecepatan (v)


Rumus :

Dimana :
A = Luas penampang ( m2 )
d = Diameter ( m )
Q = Debit (m3/dtk)
Penyelesaian:
A = ¼ x πx0,0252 = 0,0004906
B = ¼ x πx0,01392 = 0,0001517
C = ¼ x πx0,01182 = 0,0001093
D = ¼ x πx0,01072 = 0,0000899

KELOMPOK 5 201
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E = ¼ x πx0,012 = 0,0000785
Kecepatan Pada SetiapPenampang (m/detik)
No. Q
A B C D E F
1 0.0000743 0.151548 0.490431678 0.682 0.827944793 0.947127 0.15142
2 0.0000621 0.126578 0.409623643 0.57 0.691524992 0.791069 0.12647
3 0.0000538 0.109744 0.355149286 0.494 0.599561601 0.685868 0.10966
F = ¼ x πx0,0252 = 0,0004906

Untuk nilai luas penampang pada diameter pipa selanjutnya dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Tabel 14.4 Perhitungan Luas Penampang ( A )
  A B C D E F
Diameter
Luas
0.025 0.0139 0.0118 0.0107 0.01 0.025
Penampan
g
Luas
0.000490 0.000151 0.000109 0.000089 0.000078 0.000490
Penampan
6 7 3 9 5 6
g (A)

0.0000347
VA= =0.070743 m/dtk
1
0.0004906

Untuk nilai kecepatan air pada debit dan diameter pipa selanjutnya dapat dilihat
pada tabel di bawah.1

Tabel 14.5 PerhitunganKecepatan Pada SetiapPenampang

 Tinggi Kecepatan Pada SetiapPenampang


Rumus :
v2
Tinggi kecepatan= ……………. (m)
2.g
Dimana :

KELOMPOK 5 202
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

g =Gaya gravitasi ( m2 )
2
v
Tinggi Kecepatan Air 1A = 2 . g
0
= = 0.00017 m
2× 9.81
Untuk nilai tinggi kecepatan air selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 14.6 Perhitungan Tinggi Kecepatan Pada SetiapPenampang
Tinggi Kecepatan Pada SetiapPenampang (m)
No.
A B C D E F
1 0.001171 0.0123 0.024 0.03494 0.0457 0.001
2 0.000817 0.0086 0.017 0.02437 0.0319
3 0.000614 0.0064 0.012 0.01832 0.024
 Tinggi Energi Teoritis (Ht)
Rumus :
2 2
P v P v
Ht = Z + γ + 2 . g → Ht= γ + 2 . g
2
v
H teoritis = h +
Jadi 2.g
Dimana :
h = Tinggi tekanan ( m)

v2
h+
Hteoritis1A = 2.g
2
0.0002551
= 0,175 +
2 ×9.81
= 0.17526 m

Untuk nilai tinggi teoritis selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 14.7Perhitungan Tinggi Teoritis
Tinggi Teoritis
No.
A B C D E F
1 0.17526 0.17267 0.16514 0.16160 0.15396 0.15426
2 0.19467 0.18698 0.18044 0.17388 0.16106 0.15467

KELOMPOK 5 203
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3 0.21097 0.19818 0.18460 0.17398 0.17299 0.15197


4 0.22560 1.99628 0.17710 0.15789 0.12846 0.14860
5 0.25233 0.23438 0.21694 0.19943 0.26101 0.15233

 Perbandingan H dengan Hteoritis


Rumus :
H
Perbandingan = × 100 %
Ht
Dimana :
H = Tinggi aktual/energi ( m)
Ht = Tinggi teoritis (m)

H aktual ¿
x 100 % 0. 175
H teoritis1 x 100 %
A = 0.17526 = 99.854%

Untuk nilai perbandingan tinggi aktual dan tinggi teoritis selanjutnya


dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 14.8 PerhitunganPerbandingan Tinggi Aktual dan Tinggi Teoritis


Perbandingan H dan Ht (%)
NO.
A B C D E F
1 99.854 98.454 96.888 95.296 93.528 99.835
2 99.657 96.267 92.552 88.568 83.822 99.569
3 99.539 94.865 89.385 83.341 78.039 99.360
4 99.734 99.685 93.169 88.667 81.740 99.596
5 99.077 89.599 78.363 65.186 65.132 98.471

F. GRAFIK

KELOMPOK 5 204
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik Perbandingan H.Aktual dengan


H.Teoritis pada Q1
0.20
0.18
0.16
0.14
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
A B C D E F

H.TEORITIS H.AKTUAL

Grafik14.1 Perbandingan H Aktualdengan HTeoritis pada Q1

Grafik Perbandingan H.Aktual dengan


H.Teoritis pada Q2
0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00
A B C D E F

H.TEORITIS H.AKTUAL

Grafik14.2 Perbandingan H Aktualdengan HTeoritis pada Q2

KELOMPOK 5 205
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik Perbandingan H.Aktual dengan


H.Teoritis pada Q3
0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00
A B C D E F

H.TEORITIS H.AKTUAL

Grafik 14.3 Perbandingan H Aktualdengan HTeoritis pada Q3

Grafik Perbandingan H.Aktual dengan


H.Teoritis pada Q4
2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
A B C D E F

H.TEORITIS H.AKTUAL

Grafik 14.3 Perbandingan H Aktual dengan HTeoritis pada Q4

KELOMPOK 5 206
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik Perbandingan H.Aktual dengan


H.Teoritis pada Q5
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
A B C D E F

H.TEORITIS H.AKTUAL

Grafik 14.3 Perbandingan H Aktualdengan HTeoritis pada Q5

G. KESIMPULAN
Dari hasilpercobaan dan pengolahan data dapatdiketahui :
1. Bilamakincepat air yang mengalir dengan waktu yang semakin kecil dan
volume yang samamakadebitnya (Q) akansemakinbesar.
2. Bilaluaspenampangnyamakin kecil dengan debit air yang sama, maka
kecepatan air tersebut akan semakin besar.
3. BilaHteoritasdan Haktualberpenampangbesarmakanilaiperbandinganpresentasenya
juga besar.

KELOMPOK 5 207
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

F. DOKUMENTASI ALAT

1 Set Alat Bernoulli

KELOMPOK 5 208
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

G. DOKUMENTASI KERJA

Memutar kran agar air mengalir ke Melakukan pembacaan ketinggian


tabung bernoulli air pada setiap pipa bernoulli

Menggerakkan jarum hingga selurus Menutup katup


dengan setiap pipa bernoulli

Membaca dan mencatat waktu (T)


yang dibutuhkan untuk mencapai
volume yang ditentukan

KELOMPOK 5 209
3B D4 MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai