102
Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos
(μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi
aliran tertentu.Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Selain itu ada yang dinamakan dengan Persamaan Empiris pada molekul fluida.
Rumus empiris atau persamaan Empiris adalah rumus yang menyatakan
perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam satu molekul. Bisa dikatakan
juga rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dalam dari suatu senyawa.
Selain itu, Koefisien Gesek juga sangat mempengaruhi pada sebuah pipa
Koefisien Gesek merupakan gesek statis yang dihasilkan dari sebuah gaya
yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekanmaksimum
antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis
dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn.
Dengan mengetahui Koefisien gesek, maka kita akan mengetahui berapa
kehilangan energi pada pipa tersebut.itian yang dilakukan Blasius, Dia
mengemukakan rumus gesekan f untuk pipa halus dalam bentuk :
Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos
(μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi
aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Selain itu ada yang dinamakan dengan
Persamaan Empiris pada molekul fluida.
103
gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Dengan mengetahui Koefisien
gesek, maka kita akan mengetahui berapa kehilangan energi pada pipa tersebut.
Persamaan Darcy-Weisbach
Fluida yang dialirkan melalui pipa bias berupa zat cair atau gas. Tekanannya
biasa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfir (aliran tertutup). Fluida yang
mengalir di dalam bidang batas akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan
pada seluruh medan aliran akibat adanya kekentalan fluida (viscosity). Tegangan
geser (τo) tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan energy sepanjang
pengaliran. Untuk aliran mantap pada penampang pipa yang seragam tegangan geser
yang terjadi sepanjang pipa adalah konstan.
…………………………………………1
Total tinggi kehilangan (head loss) sepanjang pipa umumnya disebabkan
gesekan (friction) dan disimbolkan hf.
Laju tinggi kehilangan atau gradient tenaga adalah:
104
………………………………………………………………………2
Untuk V1 = V2, maka persamaan (1) diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
……………………………………………………..3
Gaya-gaya yang bekerja pada zat cair adalah gaya tekanan pada kedua
penampang, gaya berat dan gaya gesekan. Dengan menerapkan Hukum Newton II
untuk gaya-gaya tersebut akan didapat:
…………………………………..…4
………………………………………………….5
……………………………………………………………………6
…………………………………………………………………..7
………………………………………………………………...8
Dimana: hf=Kehilangan energy akibat gesekan fluida (m)
105
f =Koefisien gesekan (Darcy-Weisbach)
L = Panjang pipa (m)
D =Diameter pipa (m)
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)
g =Percepatan gravitasi ( ~ 9,81 m/dtk2)
………………………………………………………………9
Atau nilai koefisien gesekan pada persamaan (8) adalah f = 64/Re
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Blasius (1913) mengemukakan
rumus koefisien gesekan f untuk pipa halus (smooth pipes) dalam bentuk:
………………………………………………………………...10
Persamaan (10) berlaku untuk kondisi aliran 4000 ≤ Re ≤105
Prandtl dan Nikuradze untuk pipa dengan kekasaran halus artificial membagi
tiga daerah aliran turbulen:
Daerah turbulen halus (smooth turbulent zone) yang mana nilai koefisien
gesekan f hanya merupakan fungsi dari bilangan Reynold Re adalah sebagai
berikut:
………………………………………………….11
Daerah turbulen transisi (transitional turbulent zone) nilai koefisien gesekan f,
merupakan fungsi dari kekasaran relative e/D dan bilangan Reynold Re.
Daerah turbulen kasar (rough turbulent zone) nilai keofisien gesekan f hanya
merupakan fungsi dari kekasaran relative e/D adalah sebagai berikut:
106
…………………………………………………...12
Colebrook dan White (1939) mendapatkan fungsi dengan menjumlahkan untuk
kondisi halus dan kasar yaitu persamaan (11) dan (12) sebagai berikut:
…………………………………………..13
107
Tabel 1. Ringkasan Formulasi Tahanan Pengaliran Dalam Pipa.
108
Gambar 3. Rangkaian Pengujian Kekasaran Pipa
109
10.6 DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel Data Hasil Percobaan
D L H(mm) T (detik) T
NO
(mm) (mm) H1 H2 Hm T1 T2 T3 (rata-rata)
1 17,20 1000 370 380 -10 11,25 10,40 11,60 11,083
2 17,20 1000 390 360 30 12,60 15,10 11,25 12,983
3 17,20 1000 380 430 -50 13,65 12,75 13,90 13,433
Rumus:
V=
Luas Penampang
A= = 0,0172² = 0.0002322 m²
110
Tabel Analisa Perhitungan Kecepatan aliran
T rata-rata kecepatan ( v )
NO V ( mᶾ) Q ( mᶾ/detik) D(m) A(m²)
detik (m/s)
1 0,00073 11,250 0,0000650 0,0172 0,0002322 0,280
2 0,00101 11,367 0,0000885 0,0172 0,0002322 0,381
3 0,00103 10,500 0,0000983 0,0172 0,0002322 0,423
Re =
Re = = = 1383.660376
Tabel Analisa Perhitungan Angka Reynold
NO Re V Re² v² Re x v
111
Perhitungan koefisien gesekan
Rumus: f=
f= = 0.034922517
112
Perhitungan Kehilangan Energi
hf = 0,037829801 = 0.804360753 m
NO hf v hf² v² v x hf
1 0,084885921 0,280 0,007 0,078 0,024
2 0,145728215 0,381 0,021 0,145 0,056
3 0,175037145 0,423 0,031 0,179 0,074
∑ 0,405651281 1,084655929 0,059080334 0,403025081 0,15343889
113
Regresi untuk Grafik hunbungan antara energy dan kecepatan
114
10.8 KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa:
a. Pada percobaan pertama sampai kelima terjadi aliran turbulen karena nilai Re >
4000.
b. Koefisien gesek (f) rata-rata dari percobaan pertama sampai kelima yang terjadi
pada pipa diameter 17.20 mm adalah 0.036332288
c. Nilai kehilangan energi (hf) rata-rata dari percobaan pertama sampai kelima
terjadi pada pipa dengan diameter 17.20 mm adalah 1.176990174
115