PERCOBAAN 11
KEHILANGAN ENERGI AKIBAT GESEKAN FLUIDA PADA PIPA KASAR
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
Total tinggi kehilangan (head loss) sepanjang pipa umumnya disebabkan gesekan
(friction) dan disimbolkan hf.
Laju tinggi kehilangan atau gradien tenaga adalah:
……………………………………… (11.2)
Untuk V1 = V2, maka persamaan (11.1) diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
. ........…..………………. (11.3)
Gaya-gaya yang bekerja pada zat cair adalah gaya tekanan pada kedua
penampang, gaya berat dan gaya gesekan. Dengan menerapkan Hukum Newton II untuk
gaya-gaya tersebut akan didapat:
…………...........…….(11.4)
………………………...(11.5)
. ……………….……………….……..(11.6)
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
. ………………………………….……(11.7)
Dengan memasukkan factor gesekan fluida:
. …………………………..…………..(11.8)
dimana:
hf : kehilangan energi akibat gesekan fluida (m)
f : koefisien gesekan (Darcy-Weisbach)
L : panjang pipa (m)
D : diameter pipa (m)
V : kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)
g : percepatan gravitasi ( ~ 9,81 m/dtk2)
Persamaan (11.8) disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach untuk kehilangan
energi akibat gesekan fluida pada aliran dalam pipa.
Koefisien gesekan f, untuk aliran turbulen dapat ditentukan dari fungsi kekasaran
relative e/D dan Bilangan Reynold R = VD/ υ . Sedangkan e adalah kekasaran mutlak
dari pipa.
Persamaan Hagen Pouiseuille untuk aliran laminar (Re ≤ 2000) adalah:
……………......................………………........……….. (11.9)
Atau nilai koefisien gesekan pada persamaan (11.8) adalah f = 64/Re
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Blasius (1913) mengemukakan
rumus koefisien gesekan f untuk pipa halus (smooth pipes) dalam bentuk:
. .………………………………………..(11.10)
Persamaan (11.10) berlaku untuk kondisi aliran 4000 ≤ Re ≤105
Prandtl dan Nikuradze untuk pipa dengan kekasaran halus artificial membagi tiga
daerah aliran turbulen :
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
- Daerah turbulen halus (smooth turbulent zone) yang mana nilai koefisien
gesekan f hanya merupakan fungsi dari bilangan Reynold Re adalah sebagai berikut:
.
…………………………….(11.11)
- Daerah turbulen transisi (transitional turbulent zone) nilai koefisien gesekan f,
merupakan fungsi dari kekasaran relative e/D dan bilangan Reynold Re.
- Daerah turbulen kasar (rough turbulent zone) nilai keofisien gesekan f hanya
merupakan fungsi dari kekasaran relative e/D adalah sebagai berikut:
……………………………..(11.12)
Colebrook dan White (1939) mendapatkan fungsi dengan menjumlahkan untuk
kondisi halus dan kasar yaitu persamaan (11.11) dan (11.12) sebagai berikut:
………...............…..………..….…….(11.13)
Persamaan (11.13) merupakan persamaan implicit, untuk memudahkan
perhitungan Moody (1944) menampilkan persamaan Colebrook-White menjadi suatu
diagram dengan sebutan Diagram Moody.
Dengan hubungan antara koefisien gesekan f dan bilangan Reynold Re dan
dikenal hingga sekarang dengan sebutan Diagram Moody.
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
3. Bak pembuangan
4. Stop watch
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
Dimana :
0,002
= Q = Debit air dalampipa(m3/detik)
31,67
Volume waktu Q
No.
(m3) (detik) (m3/detik)
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
Luas Penampang Q
V =
A
A =
0.00006
=
= 0,0152² 0.00018
Re =
Dimana :
Re = Angka Reynold
V = kecepatan aliran air dalam pipa (m/s)
D = diameter pipa (m)
v = Viskositas kinematika
0,348 × 0,0152
𝑅𝑒 = 8,009 × 10−7
= 6607,6
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
0,316
𝑓=
𝑅𝑒 0,25
Dimana :
f = koefisien gesekan
Re = angka Reynold
0,316
f =
6607,60,25
= 0,0350
𝐿 𝑉2
ℎ𝑓 = 𝑓 × ×
𝐷 2𝑔
1 0,3482
hf = 0,0350 × ( )×
0.0152 2 𝑥 9,81
= 0,0142 m
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
No. V Re V2 V x Re
y =ax + b
𝑛𝑥Ʃ(𝑉.𝑅𝑒)−Ʃ(𝑉).Ʃ(𝑅𝑒) (Ʃ𝑉 2 ).Ʃ𝑅𝑒−Ʃ(𝑉).Ʃ(𝑉.𝑅𝑒)
𝑎= 𝑏=
𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)² 𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)²
(5)(28249,48)−(2,616)(49650,8) (1,4885)(49650,8)−(2,616)(28249,48)
𝑎= 𝑏= (5)(1,4885)−(2,616)²
(5)(1,4885)−(2,616)²
= 18978,6 = 2× 10-11
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Kecepatan (V) dengan Angka
Reynold (Re) adalah y = a.x + b, Re = 18979 V + 2×10-11
16000
14000
12000
Angka Reynold (Re)
Re = 18979 V + 2E-11
10000
R² = 1
8000
6000
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Kecepatan (V)
Grafik 11.1 Hubungan antara Kecepatan (V) dan Angka Reynold (Re)
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
No. V f V2 Vxf
y =ax + b
𝑛𝑥Ʃ(𝑉.𝑓)−Ʃ(𝑉).Ʃ(𝑓) (Ʃ𝑉 2 ).Ʃ𝑓−Ʃ(𝑉).Ʃ(𝑉.𝑓)
𝑎= 𝑏=
𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)² 𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)²
(5)(0.082)−(2,616)(0.1605) (1,4885)(0.1605)−(2,616)(0.082)
𝑎= 𝑏=
(5)(1,4885)−(2,616)² (5)(1,4885)−(2,616)²
= - 0.01563 = 0.04028
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Kecepatan (V) dengan
Keofisien Gesek (f) adalah y = a.x + b, f = - 0.0156 V + 0.0403
0.036
0.034
f = -0.0156 V + 0.0403
Keofisien Gesek (F)
R² = 0.9894
0.032
0.030
0.028
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Kecepatan (V)
Grafik 11.2. Hubungan antara Kecepatan (V) dan Keofisien Gesek (f)
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
No. V hf V2 V x hf
y =ax + b
𝑛𝑥Ʃ(𝑉.ℎ𝑓)−Ʃ(𝑉).Ʃ(ℎ𝑓) (Ʃ𝑉 2 ).Ʃℎ𝑓−Ʃ(𝑉).Ʃ(𝑉.ℎ𝑓)
𝑎= 𝑏=
𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)² 𝑛.(Ʃ𝑉 2 )−Ʃ(𝑉)²
(5)(0.092)−(2,616)(0.154) (1,4885)(0.154)−(2,616)(0.092)
𝑎= 𝑏= (5)(1,4885)−(2,616)²
(5)(1,4885)−(2,616)²
= 0.09810 = - 0.02060
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Kecepatan (V) dengan
Kehilangan Energi (hf) adalah y = a.x + b, hf = 0.0981 V - 0.0206
0.06
0.05
Kehilangan Energi (Hf)
0.04
hf = 0.0981 V - 0.0206
0.03
R² = 0.9963
0.02
0.01
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Kecepatan (V)
Grafik 11.3. Hubungan antara Kecepatan (V) dan Kehilangan Energi (hf)
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil
11.6 KESIMPULAN
11.7 DOKUMENTASI
Kelopok IV
2B D4 Jasa Konstruksi