Anda di halaman 1dari 26

METODE PERHITUNGAN

ALIRAN FLUIDA
HORIZONTAL
Kelompok 2 :
Herawan Chandra B. (1101140)
La Zahidi
(1101167)
Rendy Reymond S. (1101135)
Roring Sekar P. (1101163)
Wahyuni Catur P. (1101179)

Aliran Fluida Dalam Pipa Horizontal


Faktor yang berpengaruh terhadap aliran
fluida dalam pipa adalah perkiraan besarnya
kehilangan tekanan yang terjadi selama fluida
mengalir.
Banyak faktor yang menjadi acuan dasar
dalam menentukan pressure drop. Adapun jenis
penurunan tekanan berdasarkan beberapa
faktor tersebut adalah :
1.Pressure drop berdasarkan fasa fluida
2.Pressure drop akibat perubahan elevasi
3.Pressure drop akibat valve dan sambungan

Pressure Drop Berdasarkan


Fasa Fluida

Dalam aliran pipa sendiri, fluida terbagi


menjadi dua yaitu fluida satu fasa dan fluida
multiphase (dua fasa).
Variabel ini mempengaruhi aliran, sehingga
menyebabkan derivasi dan dan pengembangan
persamaan yang berlaku untuk cairan tertentu.
Meskipun sistem perpipaan dan desain pipa
sangat kompleks, masalah desain ini dapat
diselesaikan dengan persamaan aliran standar.

Aliran Fluida Satu Fasa dalam Pipa


Persamaan aliran fluida satu fasa dalam pipa
horizontal didasarkan pada persamaan yang
sama dengan persamaan aliran fluida satu fasa
dalam lubang bor, yaitu :

Namun dengan sedikit perubahan karena


energi potensial = 0. Berikut ini merupakan
penurunan tekanan untuk aliran dengan fasa :
Fasa liquid (Pressure Drop untuk aliran liquid)
Fasa gas (Pressure Drop untuk aliran gas)

Pressure Drop untuk Aliran


Liquid
Apabila fluida yang mengalir adalah incompressible dan diameter
pipa konstan, maka perubahan tekanan energi kinetik akan menjadi
= 0 dan persamaannya akan menjadi :

Dimana :
P = pressure drop, psi (total pressure drop).
f = Moody friction factor, dimensionless,
p = spesific gravity, lbm/ft3
u = fluid velocity, ft/sec2,
L = panjang pipa, ft,
Gc = faktor grafitasi, ft.lbm/lb.f.sec2
D = diameter pipa (ID), in.

Pressure Drop untuk Aliran Gas


Pada perubahan tekanan untuk aliran gas
secara horizontal, perubahan tekanan energi
kinetik
dapat
diabaikan.
Persamaan
ini
didasarkan pada penggunaan rumus gas ideal
(nilai Z, T dan u) untuk sepanjang pipa flowline.
Untuk kasus ini, persamaannya adalah :

Untuk gas nyata p dan u, energi kinetik akan


berubah menjadi :

Dengan mensubstitusikan
p dan u, dan
mengasumsikan nilai Z dan T pada sepanjang
pipa flow line maka :

Untuk satuan lapangan, rumus akan menjadi :

Aliran Fluida Dua Fasa dalam Pipa


Untuk melakukan perhitungan aliran dua fasa
fluida dalam pipa horizontal digunakan korelasi
perhitungan. Persamaan yang paling sering
digunakan dalam industri minyak dan gas bumi
adalah Beggs and Grill (1973), Eaton dkk (1967)
dan Dukler (1969).
Dalam korelasi tersebut terdapat beberapa
variabel yang digabungkan, diantaranya rumus
Reynold, fraksi fluida, dparameter-parameter
seerti x, S dan fu dan lain-lain.

Beggs and Grill correlation


Beggs dan Brill mengembangkan metode
perhitungan kehilangan tekanan antara fluida
dua fasa dalam pipa, berdasarkan pengukuran
di
laboratorium.
Pengukuran
kehilangan
tekanan dilakukan di dalam pipa acrylic yang
dapat diubah-ubah sudut kemiringannya.

Penentuan Pola Aliran


Pola aliran merupakan suatu parameter korelasi dan tidak
menyatakan tentang pola aliran sebenarnya, kecuali apabila pipa
pada
kedudukan
horisontal.
Pola-pola
aliran
yang
dipertimbangkan dalam perhitungan ini, yaitu : segregated,
transisi, intermitent dan distributed. Parameter-parameter yang
diperlukan untuk menentukan pola aliran adalah sebagai
berikut :
2

NFR=
L =
L1 =
L2 =
L3 =
L4 =

(vm) /(gd)
vsL/vm
316(L)0,302
0,0009252(L)-2,4684
0,1(L)4,4516
0,5(L)-6,738

Tipe pola aliran dua fasa fluida pada pipa


horizontal

Penentuan Hold-Up Cairan


Secara umum persamaan hold-up cairan pada pipa horisontal,
sebagai berikut :

dimana konstanta a, b dan c berbeda untuk setiap kondisi


aliran, seperti terlihat pada tabel di bawah ini
Pola Aliran

Segregated

0,98

0,4846

0,0868

Intermittent

0,845

0,5351

0,0173

Distributed

1,065

0,5824

0,0609

Untuk mencari liquid hold-up pada pola aliran


transisi digunakan interpolasi dari liquid hold-up
aliran segregated dengan aliran intermittent,
dengan persamaan :
HL(transisi)=A
HL(segregated)
+
B
HL(intermittent)
L N

FR
A 3
dimana : L L
3
2

B 1 A

Harga liquid hold-up pada sudut kemiringan


tertentu merupakan koreksi dari harga pada pipa
horisontal, yaitu :

H ( ) H (o)
L
L

dimana :
HL()= liquid-hold up pada sudut kemiringan pipa
sebesar
HL(o) = Liquid hold-up pipa horisontal.
= faktor koreksi terhadap pengaruh kemiringan pipa
= 1 - C(Sin(1,8 ) - 0,333 sin3 (1,8
= sudut kemiringan pipa sebenarnya terhadap bidang horisontal

C = (1-L)ln(d(L)e(NFR)f(NFR)g

Dimana d, e, f, g merupakan konstanta yang


besarnya tergantung dari pola aliran seperti
tercantum pada Tabel II-2 berikut :
Pola Aliran

Segregated flow

0.011

-3.7680

3.5390

-1.6140

up-hill
Intermittent flow

2.965

0.3050

-0.4473

0.0978

Semua

4.700

-0.3692

0.1244

-0.5056

pola

aliran

Harga liquid hold-up pada sudut kemiringan pipa


tertentu digunakan untuk menghitung densitas
campuran yang diperlukan untuk menentukan
gradien tekanan sebagai akibat perbedaan elevasi .

Penentuan Faktor Gesekan


Beggs dan Brill juga mendefinisikan faktor gesekan dua fasa (f tp)
dengan menggunakan diagram Moody untuk pipa halus seperti
pada Gambar 2.3, atau dengan menggunakan persamaan
berikut :


N

Re
n
2
f n 2 log

) 3,8215
4,5223log( N

Ren

m vm d
N Re n 1488
n

dimana :

H L (o) a b N FR

Harga
f ftp/fn dihitung dengan persamaan :
tp

fn

eS

dimana :

ln(Y )
0,0523 3,182 ln(Y ) 0,8725(ln(Y ))2 0,01853(ln(Y ))4

H ( )
L

untuk harga
persamaan :

1<Y<1,2

parameter

dihitung

dengan

S = ln(2,2Y-1,2)
Sehingga persamaan
untuk faktor gesekan dua fasa adalah :
f

tp
f tp
f
fn

Gradien tekanan sebagai akibat gesekan dihitung dengan


menggunakan persamaan berikut
n 2 :

dP
/
dZ

f tp n (v )
2gc d

n g
L L

Sudut kemiringan pipa pada percobaan dari Beggs dan


Brill diukur sesuai dengan arah aliran dan diukur dari bidang
horisontal berlawanan dengan arah jarum jam.

Pressure Drop Akibat


Perubahan Elevasi

Ada
beberapa
karakteristik
penting
yang
berhubungan dengan penurunan tekanan karena
perubahan elevasi dalam aliran dua fase. Karakteristik
tersebut, antara lain:
Pada bukit menurun, aliran dengan fluida cair akan
mengalir lebih cepat dari gas.
Kedalaman lapisan cair menyesuaikan dengan
pressure head statis dan sama dengan penurunan
tekanan gesekan.
Tidak ada pemulihan tekanan pada pipa di bukit
menurun.

Penurunan tekanan pada laju aliran rendah


yang terkait dengan perubahan elevasi
menanjak
dapat
di
hitung
dengan
persamaan

pressure
drop akibat peningkatan elevasi pada segmen tersebut,
dimana
;
P
=
Z
Psi,
specific gravity dari fluida pada segment tersebut,
SG =
cenderung seperti air,
Z = peningkatan elevasi segmen tertentu, ft.

Pressure Drop Akibat


Valve dan Fitting

Salah satu parameter yang paling penting yang


mempengaruhi penurunan tekanan dalam sistem
perpipaan adalah kehilangan tekanan di fitting dan
valve, yang tergabung dalam sistem. Untuk sistem
perpipaan dalam fasilitas produksi, tekanan drop
melalui fitting dan valve dapat jauh lebih besar
daripada melalui jalan lurus panjang pipa itu sendiri.
Perubahan tekanan akibat valve dan fittinf dapat
dihitung dengan menggunakan :
Koefisien Resistan
Koefisien aliran
Panjang ekuivalen pipa

Koefisien Resistan (hambatan)


Kehilangan tekanan di valve dan fittings
dapat dihitung dengan koefisien hambatan
sebagai
Persamaan :

dimana
HL = ; head loss, ft,
Kr
D
V

=
=
=

resistance coefficient, dimensionless,


pipe ID, ft,
velocity, ft/sec.

Koefisien resistan untuk beberapa valve dan


fittings

Koefisien Aliran
Koefisien aliran untuk fluida Cv, didefinisikan sebagai
percobaan untuk tiap valve dan fitting dimana fluida
yang diujikan adalah aliran air, dalam gal/min dengan
perubahan tekanan 1 Psi melewati pipa sambungan.
Persamaannya :

dimana
QL = ; liquid-flow rate, B/D,

SG =

liquid specific gravity relative to water.

Apabila aliran berada pada valve / fittings yang sudah


diketahui nilai Cv-nya, maka rumus akan menjadi :

Panjang Ekuivalen Pipa


Hilangnya kepala yang berhubungan dengan valve dan fittings
juga dapat dihitung dengan mempertimbangkan "panjang"
segmen pipa untuk setiap valve dan fittings. Dengan kata lain,
hilangnya head loss dihitung akibat fluida melewati valve
dinyatakan sebagai panjang tambahan pipa yang ditambahkan
ke panjang sebenarnya pipa dalam menghitung pressure drop.
Persamaan :
,
dimana ;

atau
Kr

resistance coefficient, dimensionless,

D
f
d
CV

=
=
=
=

diameter of the pipe, ft,


Moody friction factor, dimensionless,
pipe ID, in.,
flow coefficient for liquids, dimensionless.

ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai