Anda di halaman 1dari 55

JARINGAN PIPA

MEKANIKA FLUIDA 1
TEKNIK LINGKUNGAN
• Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana
untuk menghantarkan fluida baik berupa gas
maupun cairan dari suatu tempat ke tempat
yang lain.
• Sistem pengaliran fluida dilakukan dengan
metode gravitasi maupun dengan sistem
aliran bertekanan.
• Sistem pipa berfungsi untuk mengalirkan zat
cair dari suatu tempat ke tempat lain.
• Aplikasi sistem pipa a.l: jaringan pipa air
minum, pipa pesat PLTA dll
• Mekanisme Aliran Dalam Pipa
1. Pipa yang Dihubungkan Seri

• Jika dua buah pipa atau lebih


dihubungkan secara seri maka semua
pipa akan dialiri oleh aliran yang sama.
Total kerugian head pada seluruh sistem
adalah jumlah kerugian pada setiap pipa
dan perlengkapan pipa
• Sejumlah pipa dengan bermacam-macam nilai
f, L, dan D akan dijadikan menjadi satu pipa
ekivalen. Untuk itu diambil diameter D dan
koefisien gesekan fe dari pipa yang terpanjang
(atau yang telah ditentukan) dan kemudian
ditentukan panjang pipa ekivalen. Kehilangan
tenaga dalam pipa ekivalen :
Jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara
paralel, total laju aliran sama dengan jumlah laju
aliran yang melalui setiap cabang dan rugi head pada
sebuah cabang sama dengan pada yang lain
Substitusi persamaan tersebut ke dalam persamaan
3. Pipa Bercabang
• Sering suatu pipa menghubungkan tiga atau lebih
kolam.
• Dicari debit aliran melalui tiap-tiap pipa yang
menghubungkan ketiga kolam tersebut apabila
panjang, diameter,macam pipa (kekasaran k), diberikan
dan rapat massa serta kekentalan zat cair diketahui.
• Garis tekanan akan berada pada muka air di tiap-tiap
kolam, dan akan bertemu pada satu titik di atas titik
cabang T.
• Debit aliran melalui tiap pipa ditentukan oleh
kemiringan garis tekanan masing-masing.
• Arah aliran sama dengan arah kemiringan (penurunan)
garis tenaga.
• Persamaan kontinuitas pada titik cabang, yaitu
aliran menuju titik cabang T harus sama dengan
yang meninggalkan T.
• Pada gambar tersebut terlihat bahwa aliran akan
keluar dari kolam A dan masuk ke kolam C.
• Aliran keluar atau masuk ke dalam kolam B
tergantung pada sifat pipa 1 dan 2 serta elevasi
muka air kolam A, B, dan C.
• Persamaan kontinuitas adalah salah satu dari
kedua bentuk berikut:
Q1 = Q2 + Q3 atau Q1 + Q2 = Q3
• Q1 = Q2 + Q3
• Apabila elevasi garis tekanan di T lebih tinggi
dari elevasi muka air kolam B, dan apabila

Sebaliknya
• Q1 + Q2 = Q3
• Prosedur hitungan adalah sebagai berikut :

1. Anggap garis tekanan di titik T mempunyai


elevasi hT.

2. Hitung Q1, Q2, dan Q3 untuk keadaan


tersebut.

3. Jika persamaan kontinuitas dipenuhi, maka


nilai Q1, Q2, dan Q3 adalah benar.
4. Jika aliran menuju T tidak sama dengan aliran
meninggalkan T, di buat anggapan baru elevasi
garis tekanan di T, yaitu dengan menaikkan
garis tekanan di T apabila aliran masuk lebih
besar daripada aliran keluar dan
menurunkannya apabila aliran masuk lebih
kecil dari aliran keluar.
5. Ulangi prosedur tersebut sampai dipenuhinya
persamaan kontinuitas.
• Pada keadaan seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 7.5 dengan menganggap bahwa
elevasi muka air kolam C sebagai bidang
referensi dan dianggap bahwa elevasi garis
tekanan di T di bawah elevasi muka air kolam
B (hT < zB) maka persamaan aliran
mempunyai hubungan sebagai berikut ini.
• Persamaan energi :

Persamaan kontinuitas :
Q1 + Q2 = Q3
Dari persamaan di atas, jika zA, zB, dan sifat-sifat pipa
diketahui maka hT, Q1, Q2,dan Q3 dapat dihitung
Garis Tenaga dan Garis Tekanan
• Berdasarkan persamaan Bernoulli, tinggi tenaga total di
suatu titik pada pipa merupakan jumlah dari tinggi
elevasi, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan. Garis yang
menghubungkan titik-titik tinggi tenaga disebut garis
tenaga (garis energi).
• Sedangkan garis yang menghubungkan titik-titik tinggi
tekanan disebut sebagai garis tekanan. Garis tekanan
terletak di bawah garis tenaga sebesar tinggi kecepatan
dalam pipa.
• Garis Energi (EGL) dan Garis Tekanan
• (HGL) dedefinisikan sebagai:

• EGL menunjukkan tinggi tekan total Bernoulli


sedangkan HGL adalah tinggi air pada
tabung piezometric yang dipasang pada pipa
Fig. 10.1(a), the energy equation for a single reach of pipe is
resistant, or loss, coefficient R, defined as
Latihan soal
1. A cast iron pipe (L = 400 m, D = 150 mm) is
carrying 0.05 m3/s of water at 15oC. Compare
the loss due to friction using the Darcy–Weisbach
and the Hazen–Williams formulas.

2. Compute the discharge using the pipe data


Question no 1. if the difference in piezometric
head is 20 m. Assume the minor loss coefficients
amount to ∑K= 2,5 and f = 0.025
Latihan soal

3. For the three pipes in series shown in Fig.


10.1(b), determine the discharge if the
difference in piezometric head is HA – HB = 10
m. Use L1 = 2000 m, D1 = 450 mm, L2 = 650
m, D2 = 150 mm, K2 = 2.0, L3 = 1650 m, D3 =
300 mm, and f1 = f2 = f3 = 0.03
the flows in the two parallel pipes are
Latihan soal
4. Find the flow distribution and change in
hydraulic grade line for the parallel piping
shown in Fig. 10.1(c) using the following data:
L1 = 50 m, D1 = 100 mm, K1 = 2, L2 = 75 m,
D2 = 150 mm, K2 = 10.
The total discharge in the two pipes is
Q = 0.04 m/s
• Jaringan pipa bercabang
Metode penyelesaiannya :
1. Asumsikan HD di persimpangan
2. Hit Q1,Q2,Q3 di ketiga cabang
3. Hit ΔQ periterasi Ulangi sampai didapatkan
nilai / batas ΔQ yang ditentukan ≤ 0,001
m3/s
Lat. Soal
• Determine the flow rates and the piezometric
head at the junction for the branch system of
Fig. 10.1(d). Assume constant friction factors.
HA = 12 m, HB = 15 m, HC = 5 m,
f1 = f2 = f3 = 0.02, L1 = 200 m, D1 = 100 mm,
L2 = 150 m, D2 = 100 mm, L3 = 750 m,
D3 = 150 mm.
Iterasi HD (asumsi) Q1 Q2 Q3 ΔQ
1
2
3
4
5
6……..dst

ΔQ ≤ 0,0001, Q1, Q2, Q3,


ΔQ
• Pompa dalam sistem pipa
Jika didalam sistem pipa terdapat pompa dan
laju alirannya diberikan, penyelesaiannya dpt
diselesaikan. Jika buangannya tdk diketahui,
perlu penyelesaian secara coba-coba.
Alasannya karena head Hp bergantung pada
buangan.
• Perpotongan kurva karakteristik pompa dan
kurva permintaan akan memberikan head
desain HD dan buangan QD
• Gbr 10.3 kurva lengkap pompa sentrifugal
hasil manufaktur, kurva head vs buangan utk
berbagai ukuran impeler, kurva efisiensi dan
daya.
• Persamaan Kebutuhan daya pompa
• Untuk menentukan buangan didalam jalur
berpompa memerlukan suatu hub tambahan,
yaitu kurva permintaan yg diperoleh dgn
menyeimbangkan energi di seluruh sist
berbagai nilai buangan.
• Persamaan energi utk pipa berpompa
• Sebagai ganti dari kurva pompa aktual
kadang2 digunakan aproksimasi head-
buangan :
• Koef a0, a1 dan a2 diasumsikan telah
diketahui, nilainya dpt diperoleh dgn
memasukkan tiga titik data dari suatu kurva
pompa yg diberikan pada pers dibwh ini
Lat. soal
• Estimate the discharge in the pipe system
shown in Fig. 10.2, and in addition find the
required pump power. For the pipe, L = 700 m,
D = 300 mm, f = 0.02, and HB – HA = 30 m.
Use the 240-mm curve in Fig. 10.3 for the
pump head – discharge relation.
Penyelesaiannya :
1. Tebaklah suatu nilai buangan
2. Hit Hp dgn pers dgn aproksimasi head-
buangan
3. Bandingkan nilai tsb dgn nilai dari kurva 240
mm dlm gbr 10.3
4. Terus mengestimasi nilai Q sampai kedua
head pompa sudah sama
Q m3/h Q m/s Hp (pers) Hp (Kurva pompa)
(Asumsi)

- Dicari eff pompa (kurva pompa)


- Hit daya pompa
• Water is pumped between two reservoirs in a
single pipe with the value of R = 85 s2/m5. For
the pump characteristic curve, use
HP = 22,9 + 10,7Q - 111Q2. Compute the
discharge Q and pump head HP for:
(a) HB - HA = 15 m with one pump placed in
operation
(b) HB - HA = 15 m with two identical pumps
operating in parallel
(c) HB - HA = 25 m with two pumps operating in
series

Anda mungkin juga menyukai