Anda di halaman 1dari 41

HIDROLIKA

Aliran Melalui Sistem Pemipaan


RENCANA PEMBELAJARAN MK.
HIDROLIKA 2015

Pe r t e m u a n Materi

1 Persamaan Bernoulli
2 Major losses dan Minor Losses
3 Latihan Soal
4 Sistem Jaringan Pipa
5 Hubungan pipa seri, paralel dan bercabang
6 Latihan Soal
7 UTS
Persamaan Bernoulli
• Persamaan energi yang menggambarkan gerak partikel fluida
dapat ditunjukkan dengan persamaan Bernoulli. Persamaan
ini dinyatakan dalam bentuk :

dengan :
H = tinggi energi total
z = tinggi elevasi
p/γ = tinggi tekanan
v2/2g = tinggi kecepatan
Persamaan Bernoulli

Gambar 1. Tinggi energi pada aliran dalam pipa


Persamaan Bernoulli
• Pada fluida invisid (zat cair ideal), tidak terjadi kehilangan
energi oleh karena tidak ada gesekan baik antara partikel zat
cair maupun antara zat cair dan dinding batas sehingga garis
energinya (EGL) mempunyai tinggi tetap (konstan), namun
garis tekanannya (HGL) bisa naik atau turun yang tergantung
pada luas tampang aliran. Aplikasi persamaan Bernoulli untuk
dua titik pada aliran fluida invisid adalah :

p1 v1 2 p2 v2 2
z1    z2  
 2g  2g
Persamaan Bernoulli

Gambar 2. Garis energi dan tekanan pada fluida invisid


Persamaan Bernoulli
• Pada fluida viskos (zat cair riil), dalam aliran zat cair akan
terjadi kehilangan tinggi energi. Kehilangan tinggi energi dapat
terjadi karena adanya gesekan antara zat cair dan dinding
batas atau karena adanya perubahan tampang lintang aliran.
Aplikasi persamaan Bernoulli untuk dua titik didalam aliran
fluida riil adalah :
2 2
p v p v
z1  1  1  z2  2  2  hL
 2g  2g

dengan hL = kehilangan tinggi energi


Persamaan Bernoulli

Gambar 3. Garis energi dan tekanan pada fluida viscos


Major Losses
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (hf) dihitung secara
empiris dengan menggunakan persamaan Darcy-Weisbach :

dimana
f = Koefisien gesekan pipa
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam dari pipa (m)
V = Kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/det)
g = Percepatan gravitasi (=9,81m/det2)
Minor Losses
• Disamping adanya kehilangan tinggi energi
akibat gesekan (major losses), terjadi pula
kehilangan tinggi energi akibat perubahan
penampang pipa, sambungan, belokan dan
katub (minor losses).
• Pada pipa panjang, minor losses dapat
diabaikan, tetapi apabila minor losses lebih
5% dari major losses maka kehilangan tinggi
energi tersebut tidak dapat diabaikan.
Minor Losses
Pembesaran penampang

Gambar 4. Pembesaran pipa


• Persamaan Bernoulli untuk penampang 1 dan 2 :

Bila pipa diletakkan horisontal dimana h1 = h2


maka
• Dengan menggunakan persamaan Carnot-Borda,
besarnya kehilangan energi akibat ekspansi tiba-tiba
dapat dicari :
Minor Losses
Pengecilan penampang
Minor Losses
Pengecilan penampang
• Persamaan Bernoulli untuk penampang 1 dan 2 :

Bila pipa diletakkan horisontal h1 = h2 maka


Minor Losses
Pengecilan penampang
• Secara teoritis, kehilangan tinggi tinggi energi akibat
kontraksi tiba-tiba dinyatakan :

dimana KC adalah koefisien kontraksi, yang mana


nilainya tergantung pada perbandingan D2 /D1.
Minor Losses
Pengecilan penampang
Tabel 1 : Nilai koefisien Kc untuk Kontraksi Tiba-tiba
V2 Perbandingan Diameter Pipa Kecil terhadap Pipa Besar , D2/D1

(m/det) 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

1 0,49 0,49 0,48 0,45 0,42 0,38 0,28 0,18 0,07 0,03

2 0,48 0,48 0,47 0,44 0,41 0,37 0,28 0,18 0,09 0,04

3 0,47 0,46 0,45 0,43 0,40 0,36 0,28 0,18 0,10 0,04

6 0,44 0,43 0,42 0,40 0,37 0,33 0,27 0,19 0,11 0,05

12 0,38 0,36 0,35 0,33 0,31 0,29 0,25 0,20 0,13 0,06
Minor Losses
Belokan Pipa
Minor Losses
Belokan Pipa
• Untuk tekukan 45o dan 90o oleh Babbit, harga koefisien kehilangan KB
adalah :
Tekukan 45o KB = 0,42
Tekukan 90o KB = 0,90

• Untuk belokan 90o pada pipa licin (smooth pipe), oleh Beij, nilai KB
ditentukan oleh R /D seperti pada tabel, dimana R adalah jari-jari dari
belokan dan D adalah diameter pipa.

Tabel : Nilai koefisien KB untuk belokan 90o


R/D 1 2 4 6 10 16 20

KB 0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42


ALIRAN MELALUI SISTEM PEMIPAAN

Gambar Pipa dalam hubungan seri


Sistem Dan Jaringan Pipa
• Sistem pemipaan berfungsi untuk mengalirkan
zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain.
Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi
tekanan di kedua tempat akibat terdapat
perbedaan elevasi muka air atau karena
digunakannya pompa. Contoh sistem
pemipaan adalah jaringan air bersih/air
minum, pipa pengalir minyak, pipa pembawa
dan pipa pesat di PLTA, dsb.
Garis Tenaga dan Garis Tekanan
• Berdasarkan persamaan Bernoulli, tinggi
tenaga total di suatu titik pada pipa
merupakan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi
tekanan dan tinggi kecepatan. Garis yang
menghubungkan titik-titik tinggi tenaga
disebut garis tenaga (garis energi). Sedangkan
garis yang menghubungkan titik-titik tinggi
tekanan disebut sebagai garis tekanan. Garis
tekanan terletak di bawah garis tenaga
sebesar tinggi kecepatan dalam pipa.
Garis Tenaga dan Garis Tekanan
Pipa Hubungan Seri
• Dalam suatu jaringan pipa yang dipasang secara seri dengan diameter (D1,
D2, D3) dan panjang (L1, L2, L3). Dengan mengabaikan minor looses,
kehilangan tinggi tekanan h dari A ke B adalah jumlah kehilangan tinggi
tekanan yang terjadi pada masing-masing pipa, atau :
Pipa Hubungan Seri
• dan debit yang mengalir pada masing-masing pipa besarnya sama, atau :
Pipa Hubungan Seri
Pipa Hubungan Paralel

• Dalam suatu jaringan pipa yang dipasang secara paralel dengan diameter
(D1, D2, D3, D4) dan panjang (L1, L2, L3, L4). Dengan mengabaikan minor
looses, kehilangan tinggi tekanan h dari A ke B sama saja untuk masing-
masing jalur yang dilaluinya.
Pipa Hubungan Paralel

dan debit total adalah jumlah debit dari masing-masing pipa.

Q  Q1  Q2  Q3  Q4

Q  A1 V1  A2 V2  A3 V3  A4 V4
Pipa Hubungan Paralel
Pipa bercabang

Gambar Pipa bercabang yang menghubungkan tiga kolam


Pipa bercabang
• Gambar diatas menunjukkan suatu sistem pipa bercabang yang
menghubungkan tiga buah kolam A, B dan C.
• Garis tinggi tekanan akan berada pada muka air di tiap-tiap kolam,
dan akan bertemu pada satu titik diatas titik cabang T.
• Ada dua kemungkinan persamaan kontinuitas yang berlaku
tergantung dari elevasi tinggi tekanan di titik T.

• Bila tinggi tekanan di titik T berada dibawah dari tinggi tekanan di


kolam B seperti ditunjukkan pada gambar tersebut, maka
persamaan kontinuitas yang berlaku adalah :

A1 V1  A2 V2  A3 V3
Pipa bercabang
Prosedur hitungan pada pipa bercabang adalah sebagai berikut :
• Anggap garis tekanan di titik T mempunyai elevasi hT.
• Hitung Q1, Q2, dan Q3 untuk keadaan tersebut.
• Jika persamaan kontinuitas dipenuhi, maka nilai Q1, Q2, dan Q3
adalah benar.
• Jika aliran menuju T tidak sama dengan aliran meninggalkan T,
dibuat anggapan baru elevasi garis tekanan di T, yaitu menaikkan
garis tekanan di T apabila aliran masuk lebih besar dari pada aliran
keluar dan menurunkannya apabila aliran masuk lebih kecil dari
aliran keluar.
• Ulangi prosedur 2 s/d 4 sampai dipenuhinya persamaan kontinuitas.
Pipa bercabang
Jaringan Pipa
• Pemakaian jaringan pipa yang paling banyak dijumpai
dalam bidang teknik sipil adalah jaringan air
bersih/air minum. Karena jaringan pipa merupakan
bagian yang paling mahal maka perlu direncanakan
dengan baik agar dicapai sistem distribusi yang
efisien.
Jaringan Pipa
Jaringan Pipa
Jaringan Pipa
Jaringan Pipa
Metode Hardy Cross

• Dianggap bahwa karakteristik pipa dan aliran


yang masuk dan keluar meninggalkan jaringan
pipa diketahui dan akan dihitung debit pada
setiap elemen dari jaringan tersebut. Jika
tekanan pada seluruh jaringan juga dihitung
maka tinggi tekanan pada satu titik harus
diketahui.
Daftar Pustaka

• Arody Tanga, Materi Kuliah Hidraulika Saluran


Terbuka.
• Bambang Triatmodjo, 2010, Hidraulika II, Beta Offset,
Yogyakarta.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai