Anda di halaman 1dari 33

2013 [TEKNIK MESIN UNS]

MODUL I
ALIRAN DALAM PIPA
A. ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN
1. Maksud dan Tujuan
a. Menunjukkan penggunaan orifice dan venturi meter untuk pengukuran
debit cairan dalam pipa
b. Menentukan koefisien aliran pada orifice dan venturi meter
2. Alat yang digunakan
a. Fluid circuits system experiment
b. Stopwatch
c. Bak penduga/gelas ukur
3. Dasar Teori
Dengan menggunakan orifice dan venturi, debit yang mengalir dalam pipa yang
terhubung dapat ditentukan dengan persamaan :

Q = CQ At

2DP
r

dengan :
Q

= debit aliran (m3/s)

CQ = koefisien aliran.
At = luas penampang throat (m2)
p 2
Dt
= 4
- Dt = 15,7 mm untuk orifice
- Dt = 12,5 mm untuk venturi

DP = P1 P2
= g (Dh) ,
g = berat jenis cairan dalam manometer

Dh = beda tinggi cairan pada kolom manometer

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

(1)

2013 [TEKNIK MESIN UNS]


= massa jenis cairan yang mengalir (kg/m3)
Harga CQ adalah fungsi dari bilangan Reynold, perbandingan diameter dan geometri
dari orifice dan venturi meter. CQ harus ditentukan berdasarkan hasil eksperimen yang
disebut kalibrasi

4. Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaaan :
a. Perhatikan gambar 1. Fluid Friction Test Apparatus
b. Buka katup K1 , K2 , K3 , K4, K11 , K12 dan K15
c. Tutup katup yang lain
d. Aliran air ke alat uji.
e. Hubungkan T22, T21 ( untuk orifice ) dan T22 dan T23 (untuk venturi) pada
manometer.
f. Tutup katup K11 , K12 dan K15 . Katup K16 digunakan untuk mengatur
jumlah air yang keluar melalui pipa pelimpah.
g. Ukur air keluar dari pipa pelimpah dengan bak penduga untuk selang waktu
tertentu. Bersamaan ini catat pula perbedaan tekanan di kedua titik pada
orifice dan venturi meter tersebut.
h. Ulangi pengikuran di atas untuk berbagai kedudukan katup K16
5. Tugas
1. Hitung harga CQ berdasarkan persamaan (1)
2. Buat grafik hubungan Q (debit air yang keluar melalui pipa pelimpah)

dengan At

2DP
r . Kemudian buat trendline-nya. Harga C merupakan
Q

gradien dari trend line.


3. Gambarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara debit(Q) dengan Dh .
Kemudian susun hubungan metemetis yang menghubungkan Q dan Dh .
Persamaan yang dihasilkan dapat digunakan untuk percobaan berikutnya.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

2013 [TEKNIK MESIN UNS]

A. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT GESEKAN PADA DINDING PIPA


1.

Maksud dan Tujuan


Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan 2
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus.
2. Alat yang digunakan
a.

Fluid Friction Measurement


Merupakan suatu rangkaian jaringan pipa yang dapat digunakan untuk
mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila terdapat
fluida tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan
maupun alat ukur kecepatan.
Peralatan ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama berupa rangka tegak dan
dinding yang mendukung pipa - pipa pengamatan yang dilengkapi dengan :

Pipa berdinding halus dengan berbagai diameter.

Belokan 90o

Sambungan ( fitting )

Pipa dengan pembesaran mendadak (sudden enlargement)

Pipa dengan kontraksi mendadak (sudden contraction)

Katup gerbang ( gate valve)

Katup bola ( globe valve)

Venturi tembus pandang

Orifice tembus pandang


Bagian kedua berupa reservoir / bak yang dilengkapi pompa, starter dan
manometer untuk mengukur perbedaan tekanan.
b. Stopwatch

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

2013 [TEKNIK MESIN UNS]

3. Dasar Teori
Sifat pokok aliran , yaitu apakah laminar atau turbulen ditunjukkan oleh
bilangan Reynolds (Re). Dimana untuk bilangan ini biasa dituliskan dengan
persamaan sebagai berikut :
Re =

VD
.............(2)

dimana :
Re = bilangan Reynold
V = kecepatan rata-rata (m2/s)
D = diameter dalam pipa (m)
= viskositas dinamik fluida (N.s/m2)
Untuk memperoleh kecepatan rata-rata (V) dapat diperoleh dengan persamaan
:
Q
V= A

.....................(3)

dimana:
V = kecepatan rata-rata (m/s)
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang pipa (m2)
Dengan instalasi pipa biasa, aliran akan berubah dari laminar menjadi turbulen
dalam daerah bilangan Reynolds dari 2000 sampai 4000 dan biasa disebut daerah
transisi atau kritis (Streeter L.V, 1983).
Pada aliran fluida riil kehilangan tenaga/kerugian tinggi-tekan diperhitungkan
dalam aplikasi persamaan Bernoulli, dimana kehilangan tenaga tersebut dinyatakan
dalam perbedaan tinggi fluida dari pipa U pada Manometer. Dengan
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

2013 [TEKNIK MESIN UNS]


memperhitungkan kehilangan energi akibat gesekan maka persamaan Bernoulli
antara penampang 1 dan 2 dapat dinyatakan sebagai berikut:

P1 V12

+ +gZ1

2
r

P2 V2 2

+ +gZ 2 =ghl

2
r

........................(4)

Kehilangan energi akibat gesekan dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:


2
L V
hl = f D 2 g

............. (5)

dimana:
hl = kehilangan energi (m)
= Dh (beda tinggi cairan pada kolom manometer)_
f = koefisien gesekan pipa
L = panjang pipa (m)
D = diameter dalam pipa (m)
V = kecepatan rata-rata (m/s)
P = tekanan (Pa)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
4. Prosedur Percobaan
1. Satu manometer tetap terhubung pada orifice atau venturi. Sedangkan
manometer terhubung pada pipa yang akan diukur.
2. Pengujian gesekan pipa
a. pengujian pipa 1
- Buka katup K1, K2, K3, K4, K11, K12,K15.
- Tutup yang lain
- Hubungkan manometer pada T1 dan T2.
- Alirkan air kedalam pipa dengan cara menghidupkan pompa
- Atur debit aliran dengan dengan katup K11/K15.
- Catat Dh pada manometer orifice/venturi dan pada manometer yang
terhubung pada pipa.
- Hitung harga koefisien gesekan (f) dengan persamaan (5)
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

2013 [TEKNIK MESIN UNS]


- Ulangi untuk debit cairan yang lain.
b. Pengujian pipa 2
- Buka katup K1, K2, K5, K8, K11, K12,K15.
- Tutup yang lain
- Hubungkan manometer pada T5 dan T7
- Alirkan air kedalam pipa dengan cara menghidupkan pompa
- Atur debit aliran dengan dengan katup K11/K15.
- Catat Dh pada manometer orifice/venturi dan pada manometer yang

terhubung pada pipa.


- Hitung harga koefisien gesekan (f) dengan persamaan (5)
- Ulangi untuk debit cairan.
c. Pengujian pipa 3
- Buka katup K1, K6, K6, K9, K11, K12,K15.
- Tutup yang lain
- Hubungkan manometer pada T9 dan T11
- Alirkan air kedalam pipa dengan cara menghidupkan pompa
- Atur debit aliran dengan dengan katup K11/K15.
- Catat Dh pada manometer orifice/venturi dan pada manometer yang
terhubung pada pipa.
- Hitung harga koefisien gesekan (f)dengan persamaan (5)
- Ulangi untuk debit cairan.
Untuk mencari debit aliran pergunakan grafik orifice atau venturi
5. Tugas
Buat grafik yang menunjukkan hubungan antara penurunan tekanan
Q pada masing-masing pipa dan bilangan Reynold vs koefisien gesekan.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

( Dh ) vs

2013 [TEKNIK MESIN UNS]

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Keterangan :
K
T
P1
P2
P3
P4

= katup
= taping
= pipa berdiameter dalam 1 inchi
= pipa berdiameter dalam 3/4 inchi
= pipa berdiameter dalam 1/2 inchi
= pipa berdiameter dalam 13,8 inchi

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

A
B
C
D
E

= pompa start / stop


= bak air
= tabung transparan
= venturi meter
= orifice meter

Tabel 1. Hasil pengamatan kehilangan energi akibat gesekan pada pipa


Bukaan

Katup

(m)

(m)

(m3)

(s)

(m3/s)

(m2)

(m/s)

(kg/m3)

(kg/ms)

Re

hl teori

(mH2O)

(N/m2)

Hari/Tanggal :
Praktikan
Nama
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................

Dosen/Asisten
NIM
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................

(...................................................)

Tabel 2. Hasil pengamatan kehilangan energi pada tabung venturi


8
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Bukaan

Volume

Waktu

Debit

Koefisien

Kecepatan

Katup

(m3)

(s)

(m3/s)

Cd

(m/s)

Re

Tinggi Manometer

(cm)

(cmH2O)

Hari/Tanggal :
Praktikan
Nama
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................

Dosen/Asisten
NIM
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................

(...................................................)

Tabel 3. Hasil pengamatan kehilangan energi pada tabung orifice


Bukaan
Katup

Volume
3

(m )

Waktu

Debit

Koefisien

Kecepatan

(s)

Cd

(m/s)

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

(m /s)

Re

Tinggi Manometer

(cm)

(mH2O)

Hari/Tanggal :
Praktikan
Nama
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................

Dosen/Asisten
NIM
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................

(...................................................)

10

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

MODUL II
PENGUKURAN DEBIT DENGAN V-NOTCH
A.

PENDAHULUAN
Percobaan-percobaan aliran fluida ini menggunakan alat FLUID
CIRCUIT FLOW DEMONSTRAN APPARATUS yang skemanya dapat
dilihat pada gambar dibawah.
Unit ini merupakan alat yang digunakan untuk mempelajari aliran
fluida, diantaranya pengukuran debit dengan V-notch . Tujuan dari
percobaan ini disamping untuk mencari koefisien dari V-notch tersebut
juga hubungan antara debit dengan tinggi permukaan air..

B. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Buka penuh katup pengatur debit aliran.
2. Hidupkan motor pompa.
3. Atur debit air dengan mengatur katup pengatur pelan-pelan, kemudian :
a. Catat tinggi permukaan di atas puncak V- notch
b. Pindahkan air yang melalui V-notch ke bak kalibrasi dan catat
waktu pemindahan dengan stopwatch dan volume air di bak
kalibrasi. .
4. Ulangi percobaan diatas untuk berbagai macam debit.
5. Setelah percobaan ini selesai tutup katup dan matikan pompa.

V notch
Pemindah Aliran Air

Bak Kalibrasi
Bak Penampung

Katup
Pengatur
Pompa Sirkulasi

Pressure Gauge

Gambar 2. Skema Fluid Circuit Flow Demonstran Apparatus

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

11

C.

PERHITUNGAN UNTUK V-NOTCH


1). Debit nyata
G
Q =
1 60.g.t

................................................................................(1)

dimana :
Q1 = debit nyata (m3/s)
G = berat air tertampung selama t menit (kg)
= berat jenis air (diambil 1000 kg/m3)
2.) Debit teoritis
e
8
Q2 =
2 g tan .h5/ 2

15
2

.............................................................(2)

dimana:
Q2 = debit teoritis (m3/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2).
e = sudut V-notch 900
h = tinggi air diatas puncak notch (m).
Maka

Q2 =2,36.h 5/ 2

.........................................................................(3)

Q
CQ = 1
Q2 .....................................................................(4)
3) Koefisien aliran

dimana :
CQ = koefisien aliran
Q1 = debit nyata (m3/s)
Q2 = debit teoritis (m3/s)
D.

TUGAS
1. Hitung koefisien aliran rata-rata dari V-notch
2. Gambar dan susunlah grafik : CQ vs Q1
CQ vs Q2
3. Semua gambar berdasarkan atas debit nyata (Q1)

Tulis kesimpulan-kesimpulan hasil pengamatan tersebuy

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

12

Tabel 1. Hasil pengamatan pada V-Notch


No

V
Volume Tertampung ( 1 )
3
(m )

t
Waktu ( 1 )
(s)

Q
Debit Nyata ( 1 )
V
Q1 = 1
m3
V2 ( s )

Ketinggian Air
diatas V-Notch (h)
(m)

Debit Teoritis (
m3
( s)

Q2

Koefisien Aliran
Q
CQ = 1
Q2

1
2
3
4
5
6
7
8
Hari/Tanggal :
Praktikan
Nama
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................

Dosen/Asisten
NIM
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................

(...................................................)

13
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

13

MODUL III
DISTRIBUSI TEKANAN PADA PERMUKAAN BENDA
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mendapatkan distribusi tekanan pada permukaan suatu benda di dalam
aliran udara.
b. Menentukan gaya-gaya udara berdasarkan pengukuran tekanan di atas.
c. Membandingkan

gaya-gaya

udara

berdasarkan

pengukuran

dan

penghitungan.
2. PENDAHULUAN
Aliran udara yang terjadi di sekeliling benda memiliki medan
kecepatan dan tekanan tertentu. Pada umumnya dapat dikenali adanya dua
bagian medan aliran, yaitu medan aliran viscos dan medan aliran tak viscos.
Akibat adanya aliran di sekeliling benda, pada permukaan benda
bekerja gaya permukaan, yang terdiri atas gaya tekan dan gaya gesek. Bila
pada permukaan dibuat lubang yang dihubungkan dengan alat ukur tekanan,
maka akan terukur tekanan pada permukaan tersebut (gaya gesek tidak terukur
dengan cara ini).
Dengan perhitungan integrasi tekanan dan luas permukaan maka gayagaya udara dapat diketahui.
3. PERALATAN
a. Model silinder 60 mm dengan 13 lubang.
b. Model Aeorfoil NACA 0012
c. Anometer kecepatan.
d. Manometer rujukan

Gamb

4. PERCOBAAN DENGAN SILINDER 60 mm, 13 LUBANG


Praktikum Fenomena Dasar Mesin

14

a. Pasang silinder tersebut sebagai pengukur tekanan di dalam seksi uji


seperti gambar 5. Lubang lubang ini memiliki interval 15 o. Usahakan
garis yang menghubungkan lubang pertama dan lubang terakhir dari
silinder sejajar dengan sumbu seksi uji, kemudian hubungkan pipa
pipanya dengan manometer rujukan.
b. Putar tombol pengatur kecepatan aliran udara hingga mencapai kecepatan
tertentu. Baca ketinggian cairan dalam manometer rujukan untuk masing
masing pipanya.
c. Lakukan langkah (b) untuk beberapa variasi tingkat kecepatan yang
berbeda.
d. Hentikan percobaan.
5. PERCOBAAN DENGAN AIRFOIL, 50 LUBANG
a. Pasang Airfoil tersebut sebagai pengukur tekanan di dalam seksi uji
seperti gambar 5. Usahakan sudut serang nol derajat, kemudian
hubungkan pipa pipanya dengan manometer rujukan.
b. Putar tombol pengatur kecepatan aliran udara hingga mencapai kecepatan
tertentu. Baca ketinggian cairan dalam manometer rujukan untuk masing
masing pipanya.
c. Lakukan langkah (b) untuk beberapa variasi sudut serang dan tingkat
kecepatan yang berbeda.
d. Hentikan percobaan.
6. TUGAS
a. Gambarkan distribusi koefisien tekanan (Cp) yang terjadi di sekeliling
permukaan silinder dan airfoil, grafik Cl, dan Cd.
b. Bagaimana cara menentukan besarnya Cp tersebut.

15
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Terowongan angin adalah suatu alat percobaan yang dipergunakan untuk menghasilkan aliran udara dengan ciri tertentu di dalam seksi
ujinya. Seksi uji adalah bagian terowongan angin tempat melakukan percobaan. Aliran udara yang dihasilkan di dalam seksi uji dapat berupa
aliran seragam kecepatan rendah, aliran seragam kecepatan tinggi dengan tingkat turbulensi rendah, aliran geser dan sebagainya.
Terowongan angin dipergunakan untuk mempelajari interaksi antara benda dengan udara yang relatif bergerak terhadap benda.
Untuk itu dapat dibedakan dua keadaan:
a. Udara bergerak relatif terhadap benda yang terkurung di dalamnya, yaitu yang dikenal dengan aerodinamika eksternal
b. Udara bergerak di dalam benda yang berbentuk saluran yang dikenal sebagai aerodinamika internal atau mekanika fluida dalam arti sempit.
Tenaga motor listrik

: 240 V / 1Phase / 50 Hz

Daya motor listrik

: 1,50 kW

Panjang total

: 2,98 m

Lebar total

: 0,80 m

Tinggi total

: 1,83 m

Seksi uji

: 300 mm oct x 450 mm panjang

Kecepatan udara maksimum

: 30 m/sec.

Terowongan Angin SUB SONIC WIND TUNNEL

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

16

DATA DISTRIBUSI TEKANAN PADA PERMUKAAN BENDA


KONDISI RUANG PERCOBAAN
Sebelum
Percobaan

Sesudah
Percobaan
o

Suhu
Tekanan
Kelembaban

C
m Bar
%
M O D E L B E N D A P E R C O B AAN

Hari :
Tgl

SILINDER

Regu :

Kecepatan (m/s)
.......

SpGr :
TINGGI CAIRAN DALAM MANOMETER RUJUKA N (H)

AIRFOIL

DIAMETER: 60 mm
........

.......

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

Praktikan
Nama
1. .......................................................
2. .......................................................
3. .......................................................
4. .......................................................
5. .......................................................
6. .......................................................
7. .......................................................

Dosen/Asisten
NIM
........................
.
........................
.
........................
.
........................
.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

(...........................................)

17

........................
.
........................
.
........................
.
MODUL IV
PROSES PEMANASAN UDARA
1. Tujuan Percobaan
Pengujian dalam instalasi ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang
terjadi pada proses pemanasan, mengetahui cara menggunakan diagram
psikrometrik proses pemanasan, dan mengetahui cara menghitung energi yang
diperlukan untuk pemanasan.
2. Prosedur Percobaan:
1. Susun bagian-bagian yang diperlukan untuk percobaan ini, yaitu berurutan
dari depan saluran masuk, saluran udara balik, saluran penghubung, koil
pendingin (evaporator), saluran penghubung, pemanas udara, dan saluran
menuju fan. Gambar skema lihat pada Gambar 1.
2. Isi tangki boiler dengan air sampai batas ketinggian minimum, lalu
hidupkan pemanas airnya (hanya untuk percobaan humidifikasi).
3. Hidupkan motor fan, dan atur pembukaan pintu pengatur debit aliran.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Gambar 1 Skematik alat uji multi purpose duct

4. Ukur temperatur udara pada titik-titik pengukuran yang berbeda, dan juga
ukur tekanan statik udara dalam saluran.
5. Lakukan perhitungan-perhitungan berdasarkan data hasil percobaan
Keterangan tambahan:
1. Arus aliran udara terjadi oleh tarikan kipas yang terletak pada ujung kanan
atas mesin.
2. Pemanasan dilakukan dengan mengalirkan udara melalui pemanas ulang:
LOW (500 W), MEDIUM (1000 W), dan HIGH (2000 W).
3. Proses Pemanasan

Pada saat proses pemanasan akan terjadi:


Kenaikan entalpi udara spesifik:

Dh =h7 - h5

(kJ / kg )

.....................................................................(1)

h7 dan h5 adalah entalpi udara sesudah dan sebelum pemanas. Entalpi


sesudah heater dapat dicari dengan mengetahui temperatur bola kering
udara sesudah pemanas. Dengan menggunakan diagram psikrometrik dan
W (rasio kelembaban) tetap, maka bila temperatur bola kering udara
sesudah panas diketahui, maka h5 diketahui.

Kalor diterima udara:

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

18

Q5- 7 =ma ( h7 - h5 )

( kW )

...........................................................

(2)

Percobaan pemanasan dilakukan 12 variasi yaitu :


Posisi pelat geser = 100% dan pemanas pada posisi LOW
Posisi pelat geser = 100% dan pemanas pada posisi MEDIUM
Posisi pelat geser = 100% dan pemanas pada posisi HIGH
Posisi pelat geser = 75% dan pemanas pada posisi LOW
Posisi pelat geser = 75% dan pemanas pada posisi MEDIUM
Posisi pelat geser = 75% dan pemanas pada posisi HIGH
Posisi pelat geser = 50% dan pemanas pada posisi LOW
Posisi pelat geser = 50% dan pemanas pada posisi MEDIUM
Posisi pelat geser = 50% dan pemanas pada posisi HIGH

Posisi pelat geser = 25% dan pemanas pada posisi LOW

Posisi pelat geser = 25% dan pemanas pada posisi MEDIUM

Posisi pelat geser = 25% dan pemanas pada posisi HIGH


Catatan:
Setiap variasi percobaan diambil data sebanyak 3 kali.
Semua data diambil setelah 5 menit alat diset atau setelah steady.
3. Contoh format data praktikum untuk setiap variasi . Sehingga akan ada
12 data praktikum untuk 12 variasi.
4. Tugas
a. Lakukan perhitungan laju massa udara yang melewati duct untuk setiap
posisi pelat geser.
b. Lakukan perhitungan neraca energi pada pemanas ulang. Bandingkan
harganya dengan daya yang dibutuhkan oleh pemanas dari modul.
c. Buat proses pemanasan dalam diagram psikrometrik.
d. Buat grafik Q5-7 dan Qpemanas (sebagai sb y) terhadap laju aliran massa
udara (sebagai sumbu x).

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

19

e.

Buat analisa dari hasil perhitungan dan


grafik yang telah anda buat.

f. Buat kesimpulan dari hasil percobaan ini.

5. Pertanyaan
1. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip alat ukur kecepatan aliran udara.
2. Jelaskan salah satu cara bagaimana mencari nilai entalpi dari udara.
3. Bagaimana cara membuat termometer bola kering dapat digunakan untuk
mengukur temperatur bola basah.
4. Jelaskan prinsip kerja termokopel.
5. Jelaskan jenis-jenis termokopel.
6. Apakah ada perbedaan besarnya Q pemanasan dari hasil perhitungan dan dari
daya pemanas. Jika ada jelaskan mengapa?
7. Jelaskan sifat-sifat udara setelah mengalami proses pemanasan.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

20

DATA HASIL PERCOBAAN PROSES PEMANASAN UDARA


21
Hari/tanggal percobaan

: ....................................................

Temperatur ruangan

: .........................Tekanan udara : ............................

Data Percobaan Variasi ......*) Pelat geser = .........%, Pemanas = .............**)


(kg/m3)

Penga matan

A (m2)

T5
DB

T7
WB

DB

WB

V (m/s)

m a (kg/s)

W5

W7

H5

H7

Q5-7

kg/kg

kg/kg

kJ/kg

kJ/kg

1
2
3
Q5-7 rata-rata
Surakarta, .......................
Nama praktikan:

NIM

1. .............................................

.........................

2. .............................................

.........................

3. .............................................

.........................

4. .............................................

.........................

5. .............................................

.........................

6. .............................................

.........................

7. .............................................

.........................

*) Isikan sesuai dengan variasi yang dilakukan (1 12)


**) Isikan posisi pemanas (low, medium atau high)
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Mengetahui:
Dosen/asisten,

(......................................)

MODUL V
PERCAMPURAN UDARA

22

1. Tujuan Percobaan
Pengujian dalam instalasi ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang
terjadi pada proses pencampuran udara dan mengetahui cara menggunakan
diagram psikrometri untuk proses pencampuran udara.
2. Proses Resirkulasi/Pencampuran Udara
Pada saat proses pencampuran udara akan terjadi:
Entalpi udara spesifik campuran:
m h +m2 h2
h3 = 1 1
m3

(kJ / kg )

.....................................................(1)

Kadar uap air udara campuran :


m w +m2 w2
w3 = 1 1
m3

(kg uap air / kg udara ker ing )

................(2)

Proses pencampuran udara dilakukan dengan mencampur udara panas dari


heater listrik (buat low/medium) dan udara ruangan.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Percobaan pencampuran udara dilakukan 4 variasi yaitu :


1. Posisi pelat geser = 100%

2. Posisi pelat geser = 75%

3.

4. Posisi pelat geser = 25%

Posisi pelat geser = 50%

23

Catatan:
1. Setiap variasi percobaan diambil data sebanyak 3 kali.
2. Semua data diambil setelah 5 menit alat diset atau setelah steadi.
3. Contoh format data praktikum untuk setiap variasi. Sehingga akan ada 4
data praktikum untuk 4 variasi .
3. Tugas
1. Lakukan perhitungan laju massa udara yang melewati duct untuk setiap
posisi pelat geser.
2. Buat proses pencampuran udara dalam diagram psikrometrik.
3. Buat analisa dari hasil perhitungan dan grafik yang telah anda buat.
4. Buat kesimpulan dari hasil percobaan ini.
4. Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat udara setelah mengalami pencampuran.
2. Apakah untuk setiap proses pencampuran udara akan membentuk suatu
garis lurus pada diagram psikrometrik, jelaskan !

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

24

DATA HASIL PERCOBAAN PERCAMPURAN UDARA


Hari/tanggal percobaan : ...............................
Temperatur ruangan

: .................................Tekanan udara : ......................

Data Percobaan Variasi : .........*)


(kg/m3)

Penga matan

A (m2)

T1
DB

T2
W
B

DB

WB

Pelat geser = ..............%


P

V (m/s)

m a (kg/s)

w1

w3

h1

h3

w2

h2

kg/kg

kg/kg

KJ/kg

kJ/kg

(kg/kg)

kJ/kg

1
2
3
Rata-rata
Surakarta, .......................
Nama praktikan:

NIM

1. .............................................

.........................

2. .............................................

.........................

3. .............................................

.........................

4. .............................................

.........................

5. .............................................

.........................

6. .............................................

.........................

7. .............................................

.........................

*) Isikan sesuai dengan variasi yang dilakukan (1 4)

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Mengetahui:
Dosen/asisten,

(......................................)

BAB VI
PROSES HUMIDIFIKASI
1. Tujuan Percobaan
Pengujian dalam instalasi ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang

25

terjadi pada proses humidifikasi dan mengetahui cara penggambaran proses


humidifikasi dalam diagram psikrometrik.
2. Proses Humidifikasi
Pada saat proses humidifikasi (pelembaban) akan terjadi:
Kenaikan entalpi udara spesifik:

Dh =h3 - h2

(kJ / kg )

............................................................(1)

Kenaikan entalpi udara total:


DH =ma ( h3 - h2 )

(kW )

........................................................(2)

Penambahan kadar uap air (moisture content):

Dw =w3 - w2

(kg. uap air / kg.udara kering)

.........................(3)

Penambahan kadar uap air total (moisture content):


DW =ma ( w3 - w2 )

(kg)

........................................................(4)

Jumlah kalor yang dilepas selama proses:

Q2- 3 =ma Dh +mw hw

(kW)

...................................................(5)

Proses humidifikasi dilakukan dengan mengalirkan uap panas dari boiler


ke saluran udara serba guna.

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

26

Percobaan humidifikasi dilakukan 4 variasi yaitu :


1. Posisi pelat geser = 100%

2. Posisi pelat geser = 75%

3.

4. Posisi pelat geser = 25%

Posisi pelat geser = 50%

Catatan:
1. Setiap variasi percobaan diambil data sebanyak 3 kali.
2. Semua data diambil setelah 5 menit alat diset atau setelah steadi.
3. Contoh format data praktikum untuk setiap variasi. Sehingga akan ada 4
data praktikum untuk 4 variasi.
3. Tugas
1. Lakukan perhitungan laju massa udara yang melewati duct untuk setiap
posisi pelat geser.
2. Buat proses humidifikasi dalam diagram psikrometrik.
3. Buat analisa dari hasil perhitungan dan grafik yang telah anda buat.
4. Buat kesimpulan dari hasil percobaan ini.
4. Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat udara setelah mengalami proses humidifikasi !
2. Apakah untuk setiap proses humidifikasi akan selalu ditandai dengan
kenaikan temperatur (TDB), jelaskan mengapa demikian !

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

DATA HASIL PERCOBAAN PROSES HUMIDIFIKASI


Hari/tanggal percobaan : ...............................
Temperatur ruangan

: .................................Tekanan udara : ......................

Data Percobaan Variasi : .........*)


(kg/m )

Penga matan

A (m )

T2
DB

T3
W
B

DB

W
B

Pelat geser = ..............%


P

27

V (m/s)

m a (kg/s)

w2

w3

h2

h3

mw

kg/kg

kg/kg

KJ/kg

kJ/kg

(kg/s)

hw

Q2-3

kJ/kg

1
2
3
Q2-3 rata-rata
Surakarta, .......................
Nama praktikan:

NIM

1. .............................................

.........................

2. .............................................

.........................

3. .............................................

.........................

4. .............................................

.........................

5. .............................................

.........................

6. .............................................

.........................

7. .............................................

.........................

8. .............................................

.........................

Mengetahui:
Dosen/asisten,

(......................................)

*) Isikan sesuai dengan variasi yang dilakukan (1 4)

27

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

BAB VII
PROSES DEHUMIDIFIKASI
28

1. Tujuan Percobaan
Pengujian dalam instalasi ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang
terjadi pada proses dehumidifikasi dan proses pendinginan udara dan
mengetahui cara menggambarkan dan menganalisa proses tersebut dari diagram
psikrometri.
2. Proses Dehumidifikasi

h3

Evaporator

W3

h5

W5

Tdb

Diagram proses

Diagram psychrometric

Pada proses dehumidifikasi akan terjadi beberapa proses sebagai berikut :


Penurunan entalpi udara :

Dh =h3 - h5

(kJ/kg) ..(1)

Penurunan kadar uap air (moisture content)

Dw =w3 - w5

(kg. uap air/kg.udara kering) ...(2)

Jumlah kalor yang dilepas udara selama proses:

Q3- 5 =ma Dh +mw hw

(W) (3)

Dengan hw hsat.water pada temperatur yang bersangkutan (lihat grafik), dan mw =


ma w kg/detik sedangkan ma massa aliran udara, dapat dihitung dari persamaan :

ma =r Va A

(kg/detik) .....(4)

dimana :
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

29

ma = massa aliran udara (kg/detik)


Va = kecepatan udara (m/detik)
A = luas penampang saluran (300 mm x 150 mm) (m2)
= massa jenis udara dihitung pada tekanan dan temperatur setempat.
F1 293
r =1, 2

101325 273 +t (kg/m3) ....(5)

dimana :
F1 = tekanan statik absolut didalam saluran (N/m2)
Tekanan ini selalu lebih kecil dari tekanan udara luar yang
terbaca pada barometer.
t = temperatur udara (oC)
3. Prosedur Percobaan
1. Pasang evaporator pada multi pupose duct.
2. Hidupkan blower dan atur posisi pelat geser pada 0% (tertutup)
3. Hidupkan unit pendingin, jika freon habis maka lakukan pengisian freon
secukupnya.
4. Jika sudah terjadi pengembunan pada evaporator (ditandai dengan
terbentuknya bunga es pada permukaan evaporator), maka pelat geser buka
25%.
5. Catat data TDB dan TWB pada posisi 3 dan posisi 5.
4. Percobaan dehumidifikasi dilakukan 4 variasi yaitu pada:
1. Posisi pelat geser = 100%

2. Posisi pelat geser = 75%

3. Posisi pelat geser = 50%

4. Posisi pelat geser = 25%

Catatan:
1. Setiap variasi percobaan diambil data sebanyak 3 kali.
2. Semua data diambil setelah 5 menit alat diset atau setelah steadi.
2. Contoh format data praktikum untuk setiap variasi. Sehingga akan ada 4
data praktikum untuk 4 variasi.
5. Tugas
30
Praktikum Fenomena Dasar Mesin

1. Lakukan perhitungan laju massa udara yang melewati duct untuk setiap
posisi pelat geser.
2. Buat proses dehumidifikasi dalam diagram psikrometrik.
3. Buat analisa dari hasil perhitungan dan grafik yang telah anda buat.
4. Buat kesimpulan dari hasil percobaan ini.
6. Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat udara setelah mengalami proses dehumidifikasi.
2. Apakah untuk setiap proses dehumidifikasi akan selalu ditandai dengan
penurunan temperatur (TDB), jelaskan mengapa demikian !
3. Apa yang anda ketahui tentang silika gel jelaskan !

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

DATA HASIL PERCOBAAN PROSES DEHUMIDIFIKASI


Hari/tanggal percobaan : ...............................
Temperatur ruangan

: .................................Tekanan udara : ......................

Data Percobaan Variasi : .........*)


(kg/m3)

A (m2)

Pelat geser = ..............%


P

V (m/s)

m a (kg/s)

Penga matan

31
T3
DB

T5
W
B

DB

W
B

w3

w5

h3

h5

mw

kg/kg

kg/kg

kJ/kg

kJ/kg

(kg/s)

hw

Q3-5

kJ/kg

1
2
3
Q3-5 rata-rata
Surakarta, .......................
Nama praktikan:

NIM

1. .............................................

.........................

2. .............................................

.........................

3. .............................................

.........................

4. .............................................

.........................

5. .............................................

.........................

6. .............................................

.........................

7. .............................................

.........................

Mengetahui:
Dosen/asisten,

(......................................)

*) Isikan sesuai dengan variasi yang dilakukan (1 4)

32

Praktikum Fenomena Dasar Mesin

Anda mungkin juga menyukai