Anda di halaman 1dari 15

KULIAH MEKANIKA

FLUIDA II
KE 8
OLEH : LITA ISTIYANTI, ST, MT
TGL 19 MEI 2023
PIPA BERHUBUNGAN PARALEL
Jaringan Pipa Paralel adalah keadaan dimana aliran melalui dua atau lebih pipa yang
dihubungkan secara paralel seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Maka persamaan
kontinuitas sebagai berikut:

𝑸=𝑸𝟏+𝑸𝟐+𝑸𝟑
Persamaan tersebut ditulis dalam bentuk :

𝝅 𝟐 𝟐 𝟐
𝑸= ( 𝑫 𝟏 𝑽 𝟏+ 𝑫 𝟐 𝑽 𝟐+𝑫 𝟑 𝑽 𝟑)
𝟒

Persamaan enegi: H

Persamaan tersebut ditulis dalam bentuk :


𝑳𝟏 𝑽 𝟏𝟐 𝑳𝟐 𝑽 𝟐 𝟐 𝑳𝟑 𝑽 𝟑𝟐
𝑯= 𝒇 𝟏 =𝒇 𝟐 =𝒇 𝟑
𝑫𝟏 𝟐𝒈 𝑫𝟐 𝟐𝒈 𝑫𝟑 𝟐 𝒈
A

1
2

3 B

Panjang pipa ekivalen ditentukan dengan cara yang sama seperti pada hubungan seri. Dari
persaanaan didapat :
𝝅
𝑸= √𝟐𝒈¿
𝟒
Dengan cara seperti di atas :

𝝅
𝑸 𝟏= √𝟐 𝒈¿
𝟒
𝝅
𝑸 𝟐= √𝟐𝒈¿
𝟒
𝝅
𝑸 𝟑= √𝟐𝒈¿
𝟒
Substitusi ke persamaan sebelumnya didapat :

= ( +( +(
Contoh Soal Pipa Seri :

Kolam A dan B dengan beda tinggi muka air 25 m (kolam A lebih tinggi dari kolam B)
dihubungkan oleh serangkaian pipa 1, 2, dan 3 yang dihubungkan secara seri.
• Pipa 1 (D1 = 30 “, L1 = 600 m, f1 = 0,016) ;
• Pipa 2 (D2 = 20 “, L2 = 400 m, f2 = 0,014) ;
• Pipa 3 (D3 = 24” , L3 = 450 m f3 =0,18). Kehilangan tinggi tenaga sekunder diabaikan.

1. Tentukan Debit pipa


2. Tentukan tekanan pada titik-titik sambung pipa jik jarak antara muka air pada kedua kolam
dan sumbu pipa 10 m (rangkaian pipa dianggap lurus)
3. Tentukan panjang pipa ekivalen (terhadap pipa terpanjang)
hf1
10 m
hf2

A 25 m

hf3
x
1 C
y

2 E 10 m

3 B
Karakteristik pipa :
• Pipa 1 (D1 = 30 “, L1 = 600 m, f1 = 0,016) ;
• Pipa 2 (D2 = 20 “, L2 = 400 m, f2 = 0,014) ;
• Pipa 3 (D3 = 24” , L3 = 450 m f3 =0,18).
1. Mencari Debit aliran

Persamaan tenaga : Hf ( )

25 ( )

Dengan persamaan kontinuitas Q = Q1 = Q2 = Q2 = Q3

25 24,715
Q
2. Tekanan pada titik sambung

Tekanan di titik C dan D dihitung berdasarkan tinggi tekanan di titik C dan E (jarak vertikal dari kedua
titik tersebut terhadap garis tekanan). Tinggi tekanan dititik C adalah :
pc/ɤ = 10 + x – hf1
Dengan x adalah jarak vertikal dari titik C ke sambungan kolam dan ujung hulu pipa 1. Jarak vertikal
dan E sampai garis horisontal melalui ujung hulu sumbu pipa 1.

x H = x 25 = 10,345 m

y H = = 17,241 m

hf1 = = = 3,125 m

hf2 = = = 13, 842 m


Tinggi Tekanan pada titik C

pc/ɤ = 10 + x – hf1 = 10 + 10,345 – 3,125 = 17,22 m


pc = 17,22 ɤ = 17, 22 t/m2 = 17,22 x 1000/10.000 = 1,722 kgf / cm2 (MKS)

Atau
pc = 10 ρg = 17,22 m x 1000 x 9,81 = 168.928 N/m2 = 168,926kN/m2 (SI)

Tekanan di titik E

pE/ɤ = 10 + x –( hf1 + h2) = 10 + 17,241 – 16,967 = 10, 274 m


pE = 10,274 x1 = 10,274 t/m2 = 1,0274 kgf/cm2 (MKS)

Atau
pE = 10 ρg = 10,274 m x 1000 x 9,81 = 100.788 N/m2 = 100.788 kN/m2 (SI)
3. Panjang Pipa Ekivalen

Panjang pipa ekivalen dihitung dengan persamaan :

( + (+ (

Nilai De dan fe disamakan dengan nilai tersebut dari pipa 1 sehingga :

( + (+ ( = 4802, 76 m
Contoh soal pipa paralel
Air dipompa dari kolam A ke kolam B melalui pipa 1 (D1 = 24 “, L1 = 450 m) yang kemudian
bercabang menjadi pipa 2 (D2 = f2” L2 = 600 m) dan pipa 3 (D3 = 18” L3 = 800m). Pompa
terletak pada kolam A dan muka air kolam B berada 60 m di atas muka air kolam A. Koefisien
gesekan (f) untuk semua pipa 0,02. Debit aliran 300 l/det.

1. Tentukan panjang pipa ekivalen terhadap pipa 1


2. Daya pompa dalam tenaga kuda (efisiensi pompa 75%)
3. Debit masing-masing pipa bercabang

hf1+hf2 hf1
hf2

B
2
Hs = 60 m

1
3

A
Karakteristik pipa :
• Pipa 1 (D1 = 24 “, L1 = 450 m, f1 = 0,02) ;
• Pipa 2 (D2 = 12 “, L2 = 400 m, f2 = 0,02) ;
• Pipa 3 (D3 = 18” , L3 = 450 m f3 =0,02).


2 5
Rumus kehilangan tenaga karena gesekan : hf = h𝑓 𝑔π 𝐷
Atau 𝑄=
8 𝑓𝐿
1. Panjang ekivalen untuk pipa paralel

Bagian pipa yang mempuyai hubungan paralel (pipa 2 dan 3) diganti dengan pipa ekivalen terhadap
pipa 1. Pipa ekivalen dihitung dengan persamaan :

( =((

Dengan mengambil fe = f1 dan De = D1 maka :


( =((

= 0,0148 + 0,0408  Le total = L1 + L2 = 1811,2 m


2. Menghitung Daya Pompa

Hitungan berdasarkan pada panjang pipa (


ekivalen :
Tinggi tekanan efektif : H = Hs + hf = 60 + 3,2 = 63,2 m
Daya Pompa = 337, 1 hp

3. Menghitung Debit pipa 2 dan pipa 3

Dalam pertanyaan 1 telah dihitung panjang pipa ekivalen yang menggantikan pipa paralel 2 dan 3 .
Debit aliran yang melalui pipa ekivalen tersebut adalah Q = 300 l/d. Kehilangan tenaga pada masing-
masing pipa yang mempunyai hubungan paralel adalah sama :

hfe = hf2 = hf3

Hfe = = ) = 2,4049 m
Untuk Menghitung Debit pipa 2 digunakan hubungan hf2 = hfe = 2,4049 m
2,4049 = =

Q2 = 0,07988 m3/d = 79,88 l/d

Menghitung debit pipa 3 hfe = hf3 = 2,4049 m


2,4049 = =

Q3 = 0,22012 m3/d = 220,12 l/d

Dalam pertanyaan di atas hitungan dilakukan berdasarkan pipa ekivalen. Untuk menghitung debit
aliran bisa juga menggunakan sistem pipa yang ada. Berikut ini diberikan cara hitungan tersebut :
Kehilangan tenaga sepanjang aliran :
𝛴hf = hf1 + hf2 atau 𝛴hf = hf1 + hf3

Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut didapat : hf2 = hf3

=  Q2 = 0,363 Q3
Persamaan kontinuitas Q1 = Q2 + Q3
0,3 = 0,363 Q3 + Q3
Q3 = 0,2201 m3 /d = 220,1 l/d
Debit pipa 2 = Q2 = Q1 – Q3 = 300 – 220,1 = 79,9 l/d

Daya pompa h12 = = ) = 2,4049 m

h11 = = ) = 0,798 m

𝛴hf = h11 +h12 = 2,4049 + 0,795 = 3,2 m


H = Hs + 𝛴hf = 60 +3,2 = 63,2 m

D = = = 337,1 hp

Anda mungkin juga menyukai