Anda di halaman 1dari 9

SOAL NO 3 (FAJAR PRIANDOKO)

Air dari kolam B ke kolam A melalui pipa 1 (Diameter = 250 mm, Panjang = 500 m) dan pipa
2 (Diameter = 300 mm dan Panjang 500 m) menuju pipa 3 (Diameter 200 mm, Panjang 750
m). Pipa yang digunakan adalah pipa besi tuang. Carilah debit masing-masing pipa.
Diasumsikan nila kekasaran sebesar 0.0231 untuk semua pipa.

Diketahui : H (perbedaan elevasi permukaan air di tangki B dan A) = 75 – 20 = 55 m

PIPA L D f
1 500 m 0.25 m 0.0231
2 500 m 0.3 m 0.0231
3 750 m 0.2 m 0.0231
Penyelesaian :
Rumus kehilangan tenaga karena gesekan :
8𝑓𝐿
ℎ𝑓 = 𝑄2
𝑔𝜋 2 𝐷5
Atau

ℎ𝑓 𝑔𝜋 2 𝐷5
𝑄= √
8𝑓𝐿

Kehilangan tenaga disetiap pipa :


8𝑓𝐿 8 × 0.0231 × 500
ℎ𝑓1 = 𝑄1 2 = 𝑄 2 = 977.24 𝑄1 2
2
𝑔𝜋 𝐷 5 9.81 × 𝜋 2 × 0.255 1

8𝑓𝐿 8 × 0.0231 × 500 2


ℎ𝑓2 = 2 5
𝑄2 2 = 2 5
𝑄2 = 392.73 𝑄2 2
𝑔𝜋 𝐷 9.81 × 𝜋 × 0.3

8𝑓𝐿 8 × 0.0231 × 750 2


ℎ𝑓3 = 𝑄3 2 = 𝑄 = 4473.46 𝑄3 2
2
𝑔𝜋 𝐷 5 9.81 × 𝜋 2 × 0.25 3
Pipa 1 dan 2 adalah paralel, maka ℎ𝑓1 = ℎ𝑓2 . Dan kehilangan tenaga sepanjang aliran adalah
:
𝐻 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓3

55 = 977.24 𝑄1 2 + 4473.46 𝑄3 2 .....................(1)


Atau
𝐻 = ℎ𝑓2 + ℎ𝑓3

55 = 392.73 𝑄2 2 + 4473.46 𝑄3 2

ℎ𝑓1 = ℎ𝑓2

977.24 𝑄1 2 = 392.73 𝑄2 2
𝑄1 = 0.634 𝑄2........................(2)

Dengan menggunakan persamaan kontinuitas, diperoleh :


𝑄3 = 𝑄1 + 𝑄2 ...................(3)
𝑄3 = 0.634 𝑄2 + 𝑄2
𝑄3 = 1.634 𝑄2

Substitusikan ke persamaan diatas :

55 = 977.24 𝑄1 2 + 4473.46 𝑄3 2
55 = 977.24 × (0.634 𝑄2 )2 + 4473.46 × (1.634 𝑄2 )2

55 = 12336.75 𝑄2 2
𝑄2 = 0.066 𝑚3 ⁄𝑑

𝑄1 = 0.634 𝑄2
𝑄1 = 0.634 × 0.066 = 0.041 𝑚3 ⁄𝑑

𝑄3 = 𝑄1 + 𝑄2
𝑄3 = 0.041 + 0.066 = 0.107 𝑚3 ⁄𝑑
Maka diperoleh debit untuk masing-masing pipa yaitu :
Pipa 1 :
𝑄1 = 0.041 𝑚3 ⁄𝑑

Pipa 2 :
𝑄2 = 0.066 𝑚3 ⁄𝑑

Pipa 3 :
𝑄3 = 0.107 𝑚3 ⁄𝑑

SOAL NO 4 (FAJAR PRIANDOKO)


Selesaikan dengan prinsip pipa paralel pada gambar berikut ini :

Panjang Diameter Tinggi Kekasaran


(k)
Pipa 1 3000 ft 1 ft 0.001 ft
Pipa 2 2000 ft 8 inch 0.0001 ft
Pipa 3 4000 ft I6 inch 0.0008 ft

Rapat massa zat cair 2.00 slug/ft3, viskositas kinematik 10-6 ft2/dt, tekanan di A 80 psi, dan
elevasi di A 100 ft dan B 80 ft.

Diketahui :
H (perbedaan elevasi di titik A dan B) = 100 – 80 = 20 ft
Panjang Diameter Tinggi Kekasaran
(k)
Pipa 1 3000 ft 1 ft 0.001 ft
Pipa 2 2000 ft 0.6664 ft 0.0001 ft
Pipa 3 4000 ft 1.3328 ft 0.0008 ft

Kekentalan kinematik : 𝜗 = 10−6 𝑓𝑡 2 ⁄𝑑𝑡


Persamaan kontinuitas : 𝑄 = 𝑄1 + 𝑄2 + 𝑄3
Kehilangan tenaga pada pipa 1, 2, dan 3 diperoleh dengan menggunakan rumus Darcy-
Weisbach :

𝐿 𝑉2
ℎ𝑓 = 𝑓1 × ×
𝐷 2𝑔

3000 𝑉2
20 = 𝑓1 × × → 0.1308 = 𝑓1 𝑉1 2 (1)
1 2×9.81

2000 𝑉2
20 = 𝑓2 × 0.664 × → 0.1307 = 𝑓2 𝑉2 2 (2)
2×9.81

4000 𝑉2
20 = 𝑓3 × 1.3328 × → 0.1307 = 𝑓3 𝑉3 2 (3)
2×9.81

Ketiga persamaan di atas diselesaikan dengan cara coba banding. Pertama kali dianggap aliran
adalah turbulen sempurna. Dengan menggunakan grafik Moody untuk nilai kekasaran relatif
masing-masing pipa dan angka Reynolds maksimum (turbulen sempurna) dapat dihitung
koefisien gesekan pipa, yang kemudian dengan menggunakan persamaan diatas dapat dihitung
kecepatan aliran.

𝑘 0.001
= = 0.001
𝐷1 1

Remaks → 𝑓1 = 0.021 → 𝑉1 = 2.49 𝑚⁄𝑑

𝑘 0.0001
= = 0.00015
𝐷2 0.6664

Remaks → 𝑓2 = 0.017 → 𝑉2 = 2.77 𝑚⁄𝑑

𝑘 0.0008
= = 0.0006
𝐷3 1.3328

Remaks → 𝑓3 = 0.0195 → 𝑉3 = 2.58 𝑚⁄𝑑

Koefisien gesekan yang didapat tersebut berdasarkan anggapan aliran turbulen sempurna.
Anggapan tersebut belum tentu benar. Untuk itu perlu dihitung kembali koefisien gesekan
masing-masing pipa. Nilai 𝑓1 , 𝑓2 , dan 𝑓3 , dimasukkan kepersamaan (1), (2), dan (3) untuk
menghitung 𝑉1, 𝑉2, dan 𝑉3. Selanjutnya dihitung angka Reynolds, dan kemudian dengan grafik
Moody didapat koefisien gesekan yang baru. Hitungan dihentikan setelah 𝑓 𝑛−1 = 𝑓 𝑛 .

𝑉1 𝐷1 2.49 × 1
𝑅𝑒1 , = = −6
= 2.49 × 106 → 𝑓1 , = 0.019 → 𝑉1 ′ = 2.62 𝑚⁄𝑑
𝜗 10

𝑉2 𝐷2 2.77 × 0.6664
𝑅𝑒2 , = = = 1.84 × 106 → 𝑓2 , = 0.0135 → 𝑉2 ′ = 3.11 𝑚⁄𝑑
𝜗 10−6

𝑉3 𝐷3 2.58 × 1.3328
𝑅𝑒3 , = = −6
= 3.43 × 106 → 𝑓1 , = 0.0175 → 𝑉1 ′ = 2.73 𝑚⁄𝑑
𝜗 10

Karena 𝑓1 ≠ 𝑓1 ′ , 𝑓2 ≠ 𝑓2 ′ , dan 𝑓3 ≠ 𝑓3 ′ maka prosedur hitungan diatas diulangi lagi, dan


hasilnya adalah :

𝑅𝑒1 ′′ = 2.49 × 106 → 𝑓1 ′′ = 0.019 → 𝑉1 ′′ = 2.62 𝑚⁄𝑑

𝑅𝑒2 ′′ = 1.84 × 106 → 𝑓2 ′′ = 0.0135 → 𝑉2 ′′ = 3.11 𝑚⁄𝑑

𝑅𝑒3 ′′ = 3.43 × 106 → 𝑓3 ′′ = 0.0175 → 𝑉3 ′′ = 2.73 𝑚⁄𝑑

Karena 𝑓1 ′ ≠ 𝑓1 ′′ , 𝑓2 ′ ≠ 𝑓2 ′′ , dan 𝑓3 ′ ≠ 𝑓3 ′′ , maka hitungan dapat dihentikan, dan debit aliran


dapat dihitung dengan persamaan kontinuitas.

𝜋
𝑄1 = 𝐴1 𝑉1 = × 12 × 2.62 = 2.05 𝑚3 ⁄𝑑
4
𝜋
𝑄2 = 𝐴2 𝑉2 = × 0.66642 × 3.11 = 1.08 𝑚3 ⁄𝑑
4
𝜋
𝑄3 = 𝐴3 𝑉3 = × 1.33282 × 2.73 = 3.81 𝑚3 ⁄𝑑
4

Debit aliran total :

𝑄 = 𝑄1 + 𝑄2 + 𝑄3 = 2.05 + 1.08 + 3.81 = 6.94 𝑚3 ⁄𝑑


Soal 6 (Yuridho Alfi)
Kolam A dan B mempunyai elevasi 50 dan 20 yang dihubungkan pipa seri dengan rangkaian
dari kolam A dimulai pipa 1, piapa 2, dam pipa 3 berada dikolam B. Pipa 1 ( d=30”, L=600m,
f=0.016), Pipa 2 ( d=20” , L=400 m, f=0.014) dan pipa 3 (d=24” , L=450 m , f=0.18).

1. Tentukan debit pipa (kehilangan tenaga sekunder diperhitungkan)


2. Tentukan tekanan pada titik-titik sambung pipa jika jarak antara muka air pada kedua
kolam dan sumbu pipa 10 m (rangkaian pipa dianggap lurus)
3. Tentukan panjang pipa ekivalen

PENYELESAIAN

Pipa Diameter Panjang Pipa Koef Darcy (f)


1 30” 600 m 0.016
2 20” 400 m 0.014
3 24” 450 m 0.18

Elevasi A = 50 m
Elevasi B = 20 m
H = Elevasi A – Elevasi B = 30 m

a. Tentukan debit pipa (kehilangan tenaga sekunder diperhitungkan)

𝐻 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 + ℎ𝑓3 + ℎ𝑐 + ℎ𝑒

8𝑓1 𝑙1 2 8𝑓2 𝑙2 2 8𝑓3 𝑙3 2 8𝑓1 𝑙1 2 8𝑓2 𝑙2 2


30 = 5 𝑄1 + 5 𝑄2 + 5 𝑄3 + 5 𝑄1 + 𝑄2
𝑔𝜋 2 𝐷1 𝑔𝜋 2 𝐷2 𝑔𝜋 2 𝐷3 𝑔𝜋 2 𝐷1 𝑔𝜋 2 𝐷25

30 = 3.088 𝑄 2 + 13.677 𝑄 2 + 79.58 𝑄 2 + 3.088 𝑄 2 + 13.677 𝑄 2


30 = 113.11 𝑄 2

𝑄 2 = 0.265

3
𝑄 = 0.515 𝑚 ⁄𝑑

b. Tekanan titik sambung pipa


Nilai x = jarak vertical titik c ke sambungan koam dan ujung hulu pipa 1

𝑙1 600
𝑥= .𝐻 = . 30 = 12.414 𝑚
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3 1450

𝑙1 + 𝑙2 1000
𝑦= .𝐻 = . 30 = 20.69 𝑚
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3 1450

8𝑓1 𝑙1 2
ℎ𝑓1 = 𝑄1 = 0.819 𝑚
𝑔𝜋 2 𝐷15

8𝑓2 𝑙2 2
ℎ𝑓2 = 𝑄2 = 3.627 𝑚
𝑔𝜋 2 𝐷25

Tinggi tekanan di titik C :

𝑝𝑐
= 10 + 𝑥 − ℎ𝑓1 = 10 + 12.414 − 0.819 = 21.595 𝑚
𝛾

Dalam satuan MKS :


1000 𝑘𝑔𝑓⁄
𝑝𝑐 = 21.595 𝛾 = 21.595 𝑡⁄𝑚2 = 21.595 × = 2.1595 𝑐𝑚2
10000
Dalam satuan SI :

𝑝𝑐 = 21.595 𝜌𝑔 = 21.595 × 1000 × 9.81 = 211.847 𝑘𝑁⁄𝑚2

Tinggi tekanan di titik e :

𝑝𝑒
= 10 + 𝑦 − (ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 ) = 10 + 20.69 − (0.819 + 3.627) = 26.244 𝑚
𝛾

Dalam satuan MKS :


1000 𝑘𝑔𝑓⁄
𝑝𝑒 = 26.244 × = 2.624 𝑐𝑚2
10000

Dalam satuan SI :

𝑝𝑒 = 26.244 × 1000 × 9.81 = 257.454 𝑘𝑁⁄𝑚2

c. Panjang pipa ekivalen

𝑑𝑒 5 𝑓1 𝑙1 𝑓2 𝑙2 𝑓3 𝑙3
ℎ𝑒 = ( + 5 + 5)
𝑓𝑒 𝑑15 𝑑2 𝑑3

Nilai de dan fe disamakan dengan nilai dari pipa 1 sehingga :

(0.762)5 0.016 × 600 0.014 × 400 0.18 × 450


𝐿𝑒 = ( + + )
0.016 (0.762)5 (0.508)5 (0.6096)5

𝐿𝑒 = 16.057(37.368 + 165.527 + 962.189)

𝐿𝑒 = 16.057(1165.084)

𝐿𝑒 = 18707.754 𝑚

Anda mungkin juga menyukai