Anda di halaman 1dari 40

Lembar Tugas Mandiri 1

Perpindahan Kalor: Konduksi

Bhujangga Binang Jalantara


1806148391
Perpindahan Kalor 02
1
Soal nomor 1
๏ Untuk menyimpan oksigen cair di salah satu
stasiun luar angkasa milik NASA, akan digunakan
tangki berbentuk bola yang terbuat dari
stainless steel dengan diameter luar 0,8 m dan
ketebalan 5 mm. Diketahui titik didih oksigen
cair = 90 K dengan kalor laten penguapan = 213
kJ/kg. Tangki tersebut akan diletakkan dalam
kompartemen besar yang suhunya dijaga pada
240 K. Bantulah NASA mendesain sistem insulasi
untuk tangki sedemikian rupa, sehingga
kehilangan oksigen akibat penguapan berada di
bawah angka 1 kg/hari.
2
Data
Asumsi: Gambar sistem
- Arah 1-dimensi
- Steady state
- Tidak ada kalor yg hilang selama masa konduksi
Diketahui:
ro = 0,4 m
K stainless steel pada 90 K = 8.86 W/m.K
ri = 0,4 – 0,005 = 0,395 m
Tdidih oksigen = 90 K
hliquid oxygen = 213 kJ/kg
T∞ = 240 K
3 Kehilangan panas di bawah 1 kg/hari
JAwaban
M oksigen yang diinginkan: 1 kg
𝑄
1 𝑘𝑔 = 213 𝑘𝐽/𝑘𝑔
Q = 213 𝑘𝐽 (Q dibutuhkan agar hanya kehilangan oksigen
selama 1 hari)
𝑄 213 𝑘𝐽
𝑄̇ = = = 2.465 𝐽/𝑠 (Laju perpindahan yang
∆𝑡 24 𝑥 60 𝑥 60
dibutuhkan agar kehilangan oksigen per hari 1kg)
𝑇∞ − 𝑇1
̇= 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
240 𝐾 −90 𝐾
̇= 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
150 𝐾
2.465 J/s = 𝑅 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 60.85 𝐾Τ𝑊
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
4
JAwaban
Terdapat 3 peristiwa perpindahan panas pada sistem
tersebut yaitu konveksi dari oksigen ke tangki bagian
dalam (r dalam bola), konduksi pada tangki stainless
steel dan konveksi dari dinding luar tangki ke udara:
Konveksi dari oksigen ke tangki:
R luar bola=0,4 m , ketebalan 5 mm sehingga r dalam
dari bola adalah=0,4-0,005=0,395 m
1 1
𝑅𝐾𝑜𝑛𝑣𝑒𝑘𝑠𝑖 1 = =
ℎ .𝐴 ℎ . 4𝜋 0.395 𝑥 10−3 2

5
JAwaban
Konduksi pada tangki stainless steel:
𝑟𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑏𝑜𝑙𝑎 − 𝑟𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
𝑅2 =
4𝜋. 𝑘. 𝑟𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑏𝑜𝑙𝑎 . 𝑟𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
0.4 𝑥 10−3 − 0.395 𝑥 10−3
𝑅2 =
𝑊
4𝜋 8.86 𝑚 . 𝐾 0.4 𝑥 10−3 (0.395 𝑥 10−3 )
𝑅2 = 0.2842 𝐾/𝑊
Konveksi dari r luar bola ke udara:
1
𝑅3 =
ℎ . 𝐴3
1
𝑅3 =
ℎ . 4𝜋 0.4 𝑥 10−3 2

6
JAwaban
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = R1 + R2 +R3
1 𝐾 1
60.85 K/W = ℎ .4𝜋 2 + 0.2842 + ℎ .4𝜋
0.395 𝑥 10−3 𝑊 0.4 𝑥 10−3 2

h = 16633.22 W/m2 . K
Mencari tebal insulasi dengan menggunakan rumus tebal
insulasi kritis:
2𝑘
𝑟𝑐 𝑓𝑜𝑟 𝑠𝑝ℎ𝑒𝑟𝑒 =

2 (8.86)
𝑟𝑐 𝑓𝑜𝑟 𝑠𝑝ℎ𝑒𝑟𝑒 =
16633.22
𝑟𝑐 𝑓𝑜𝑟 𝑠𝑝ℎ𝑒𝑟𝑒 = 0.00106 m = 1.06 mm

7
Soal Nomor 2
Sebuah pipa uap air dengan diameter 3,34 cm diinsulasi
dengan material tertentu (k = 0,035 W/m.K). Diketahui suhu
permukaan pipa = 200 oC dan suhu udara luar 20 oC (h = 1,7
W/m2 .K). Tentukanlah:
a. laju perpindahan kalor per-satuan panjang dari
permukaan pipa, jika material insulasi tidak dipasang.
b. tebal minimal material insulasi yang akan dipasang.
c. ketebalan material insulasi agar laju perpindahan kalor
per-satuan panjang berkurang sebanyak 20%.
d. menurut anda faktor apakah yang paling berpengaruh
dalam mengurangi laju perpindahan kalor per-satuan
8 panjang pipa?
Gambar Keadaan Sistem

Data yang diketahui: D pipa=3,34 cm r pipa=1,67 cm Asumsi:- Steady State


k = 0,035 W/m.K - Konduksi pada satu arah
h = 1,7 W/m2 .K
T∞= 20 C
T permukaan pipa= 200 C 9
a. Tanpa insulasi
q

Laju perpindahan panas yang terjadi dari permukaan pipa ke


udara luar merupakan peristiwa konveksi sehingga:
𝑄
= 𝐻 Δ𝑇 2 π r
𝑙
𝑄
= 1,7 W/m2 .K x (200−20) x 2 (3,14) (1,67 x 10−2 )
𝑙
𝑊
= 32,1𝑚

10
b. Tebal minimal insulasi

Rumus perpindahan menyeluruh dari silinder terisolasi adalah:


Tpipa − T∞
Q= 𝑟2
ln( ) 1
𝑟1 +
2π𝐿𝑘 ℎ(2π𝑟2𝑙)

Radius insulasi kritis adalah radius insulasi saat kalor yang mengalir
pada benda silinder bernilai maksimum, atau secara matematis :
𝑑𝑄
=0
11 𝑑𝑟2
Setelah diturunkan, persamaan menjadi
𝑟2 = 𝑟𝑐 = 𝑘ℎ
0,035 W/m.K
𝑟𝑐 = = 2,059 cm
1,7 W/m2 .K
Maka tebal dari insulasi adalah=𝑟2 − 𝑟1
= 2,059 cm-1,67 cm
= 0,389 cm

12
C. Tebal Insulasi agar perpindahan
panas berkurang 20%

Perpidahan panas berkurang 20 % maka dipastikan


perpindahan panas bersisa 80% dari keadaan awal:
80 𝑊
𝑥32,1 = 25,68 .
100 𝑚

13
C. Tebal Insulasi agar perpindahan
panas berkurang 20%
Δ𝑇
𝑅𝑡ℎ =
𝑞
𝑟 + Δ𝑟
𝐼𝑛 ( 𝑟 ) = 180
2𝜋 𝑘 𝐿 25,68 𝐿
0,034+Δ𝑟 360𝜋 𝑘
𝐼𝑛 ( )=
0,034 25,68
0,034+Δ𝑟 0,034+Δ𝑟
𝐼𝑛 ( 0,034 )=1,54 ( 0,034 )=𝑒 1,54

0,034+Δ𝑟
( )=4,67  Δr=0,12478 m
0,034

14
D.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mengurangi
perpindahan panas tetapi menurut saya faktor yang paling
berpengaruh yaitu ketebalan dari insulator dan juga jenis
bahan dari insulator. Hal ini karena insulator memang
dipasang untuk mengurangi laju perpindahan panas dari
suatu benda ke benda lain/ lingkungan sehingga ketika kita
ingin mengurangi perpindahan panas dari suatu sistem maka
pemilihan jenis bahan dan ketebalan dari insulator harus
diperhatikan.

15
Soal nomor 3
๏ Angin yang berhembus pada musim dingin, dapat
meningkatkan perpindahan kalor dari kulit manusia.
Asumsikan kulit manusia memiliki jaringan lemak
setebal 3 mm, dan permukaan kulit dijaga pada suhu
36 oC.
๏ Pada kondisi tidak berangin, koefisien perpindahan
kalor konveksi di luar kulit manusia = 25 W/m2.K,
namun jika angin berhembus dengan kecepatan 30
km/jam nilai tersebut dapat mencapai 65 W/m2.K.
Pada kedua kondisi tersebut, suhu udara = -15 oC.

16
Soal nomor 3
๏ Tentukan:
A. Berapakah rasio kehilangan kalor per-satuan
luas permukaan kulit, pada kondisi cuaca tidak
berangin dan berangin?
B. Berapakah suhu permukaan luar kulit pada kedua
kondisi cuaca tersebut?
C. Jika kehilangan kalor per-satuan luas permukaan
kulit diasumsikan sama pada kedua kondisi
cuaca, berapakah suhu udara pada cuaca tidak
berangin?

17
Data
Diketahui:
L kulit = 3mm = 0,003m
𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 = 36̊C
T∞ = -15 C
k = 0,2 W/m.K
𝑯𝒕 = 25 W/m2.K (tidak berangin)
𝑯𝒃 = 65 W/m2/K (berangin)
Asumsi:
-Steady State
-Konduksi satu arah
- Efek radiasi sangat kecil sehingga diabaikan
18
Jawaban
- a.
Pada sistem, panas berpindah dari kulit (36̊C) ke udara luar (-15 C)
dan mengalami 2 perpindahan panas (konduksi lalu konveksi)
sehingga rumus yang dapat digunakan:
𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 −𝑻∞
Q= 𝑳 𝟏

𝑲𝑨 𝑯𝑨
Perbandingan Q berangin dan tidak berangin:
𝑸 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
𝑸 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
𝑳 𝟏
− 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎−𝑻
= 𝑲𝑨 𝑯𝑨 . ∞
𝑳 𝟏 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎−𝑻∞
− 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
𝑲𝑨 𝑯𝑨
19
Jawaban
- a.
Karena suhu dan luas permukaan pada dua keadaan sama maka:
𝑳 𝟏
𝑸 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 +
𝑲𝑨 𝑯𝒕 𝑨
𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎−𝑻∞
- 𝑸 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
= 𝑳 𝟏
.
𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎−𝑻∞
+ 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
𝑲𝑨 𝑯𝒃 𝑨

Setelah itu memasukkan nilai K dan H ke persamaan:


𝟎,𝟎𝟎𝟑 𝒎 𝟏
{ 𝑾 + 𝟐𝟓 𝑾/𝒎𝟐 𝑲}
𝑸 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝟎,𝟐
= 𝒎𝑲
𝟎,𝟎𝟎𝟑 𝒎 𝟏 = 0,181
𝑸 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 { 𝑾 + 𝑾 }
𝟎,𝟐 𝒎𝑲 𝟔𝟓 𝟐
𝒎 𝑲
Sehingga rasio antar Q berangin dan Q tidak berangin adalah
0,181
20
Jawaban
- b.
Neraca energi yang terdapat pada sebuah permukaan sampai ke
daerah luar permukaan yang kontak dengan udara luar dapat
dijelaskan pada rumus:
𝑸𝒌𝒐𝒏𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 = 𝑸𝑲𝒐𝒏𝒗𝒆𝒌𝒔𝒊
𝒌 𝒙 𝑻𝑲𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 − 𝑻𝑲𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒍𝒖𝒂𝒓
= 𝒉 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 − 𝑻∞
𝑳
𝒌
𝑻∞ + . 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎
𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒍𝒖𝒂𝒓 = 𝒉𝑳
𝒌
𝟏+
𝒉𝑳

21
Jawaban
- b.
- Daerah berangin:
𝒌
𝑻∞+𝑯 𝑳.𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎
𝒃
- 𝑻𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒍𝒖𝒂𝒓 = 𝒌
𝟏+𝑯 𝑳
𝒃
0,2
−15+ 65 𝑥 0,003 𝑥 36
- 𝑇𝐾𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑙𝑢𝑎𝑟 = 0,2 = 10,84 ⁰C
1+65 𝑥 0,003

- Daerah tidak berangin:


0,2
−15+ 25𝑥 0,003 𝑥 36
- 𝑇𝐾𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑙𝑢𝑎𝑟 = 0,2 = 22,1 ⁰C
1+25 𝑥 0,003

22
Jawaban
- C.
- Heat loss pada hari berangin = Heat loss pada hari tidak
berangin
𝑞 𝑞
- 𝐴 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 = 𝐴 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛

𝑻𝑲𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 −𝑻∞ 𝑻𝑲𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎−𝑻∞ ′


- 𝑳 𝟏 = 𝑳 𝟏
{𝑲+𝒉} 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 {𝑲+𝑯} 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏
𝟑𝟔−(−𝟏𝟓) 𝟑𝟔−𝑻∞ ′
- 𝟎,𝟎𝟎𝟑𝒎 𝟏 = 𝟎,𝟎𝟎𝟑𝒎 𝟏
𝑾 +𝟐𝟓𝑾 𝑾 +𝟔𝟓𝑾
𝟎,𝟐𝒎 .𝑲 𝟎,𝟐𝒎 .𝑲
𝒎𝟐 .𝑲 𝒎𝟐 .𝑲
- T Udara pada saat tidak berangin= 𝑻′∞ = -56,3 ℃
23
Soal Nomor 4
Sepotong bongkahan tembaga dengan massa seberat 5 kg
dan berada pada suhu awal 300 ˚C, tibatiba dimasukkan
dalam ruang pendingin yang suhunya 15˚C.
a. Dengan menganggap koefisien kalor konveksi yang ada
sebesar 58 W/m2 .˚C, bagaimana anda memperkirakan
waktu yang diperlukan oleh bongkahan tersebut untuk
mendingin sampai 90 ˚C. Anda boleh menganggap
bongkahan tersebut berbentuk bola.
b. b. Jika bongkahan tersebut diperbesar
dimensi/ukurannya, bagaimana pengaruhnya terhadap
penentuan waktu pendinginannya? Jelaskan dengan
penjabaran persamaan yang anda ketahui.

24
Soal Nomor 4
c. Jika bongkahan tersebut dimasukkan dalam suatu fluida
dengan suhu pendinginan yang sama, apakah akan memiliki
waktu pendinginan yang sama dengan kasus A di atas?
Jelaskan dengan penjabaran persamaan yang anda ketahui.

25
Data
Diketahui :
Asumsi: -Unsteady State
- Lumped Heat
Asumsi: System

๏ 𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 = 300℃
๏ 𝑇𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 15℃
๏ 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 90℃
๏ m dari tembaga = 5 kg
๏ h = 58 W/𝑚2 . ℃
๏ 𝜌 = 8954 kg/𝑚3
๏ k = 386 W/𝑚. ℃
๏ c = 0,3831 kJ/kg. ℃
26
Jawaban
- a.
- Pertama kita harus mengetahui Angka Biot

- Bi= 𝑥 𝑠
𝑘
𝑉
- S tidak diketahui, rumus s=
𝐴
- Karena dianggap tembaga berbentuk bola, maka kita
harus mencari V dan A dari bola
๏ volume bola (V)
𝑚 5 𝑘𝑔
V= = = 5,58 x 10−4 𝑚3
𝜌 8954𝑘𝑔/𝑚3
Setelah mendapat V, kita bisa mencari A dengan mencari r
27
terlebih dahulu:
Jawaban
4
Rumus Volume bola= 𝜋𝑟 3
3
4
5,58 x 10−4 𝑚3 = 𝜋𝑟 3
3
Maka r = 0,051 m
Rumus Luas Bola= =4𝜋𝑟 2
= 4𝜋(0,051 𝑚)2
= 0,0326 𝑚2
58 2 ℃ 5,58 x 10−4 𝑚3
𝑤

Bi= 𝑥 𝑠= 𝑚 𝑤 = 7,66 x 10−3
𝑘 386𝑚℃ 0,0326 𝑚2
Angka biot <0,1 maka konduksi panas di dalam
sebuah sistem lebih cepat daripada konveksi panas
yang jauh dari permukaan, dan suhu dianggap
28 konstan di seluruh volume material.
Jawaban
58 𝑊
ℎ𝐴 (
2 ℃ )(3) 9,95 × 10−4
= 𝑚 =
𝑝𝑐𝑣 8954 𝑘𝑔 3831 𝐽 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
( )( )(0,051 𝑚)
𝑚3 𝑘𝑔℃

ℎ𝐴
𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 −𝑇𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝜏
๏ =𝑒 𝜌𝑐𝑉
𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 −𝑇𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
90−15 9,95×10−4 𝜏
= 𝑒
300−15
9,95×10 −4 𝜏
0,263 = 𝑒
ln 0,263 = 9,95 × 10−4 𝜏
29
𝜏 = 1341,71 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 = 22,4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jawaban

b. Rumus hubungan antara waktu pendinginan dan luas


dari bongkahan tembaga :
𝑇 − 𝑇𝑛 ℎ𝐴
− 𝜏
= 𝑒 𝜌𝑐𝑉
𝑇0 − 𝑇𝑛

- Jika dilihat dari rumus diatas maka dapat disimpulkan


bahwa luas dari bongkahan tembaga tersebut
berbanding lurus dengan waktu pendinginan. Jika luas
permukaan diperbesar maka waktu yang dibutuhkan
untuk pendinginan juga relatif lebih besar.
30
Jawaban
c. Jika fluida yang dipakai berbeda, maka waktu
pendinginan dapat menjadi berbeda. Hal ini bergantung
pada kerapatan molekul dari fluida tersebut. Jika fluida
tersebut memiliki kerapatan molekul yang lebih rapat
maka tumbukan antar molekul semakin sering terjadi
sehingga waktu pendinginan semakin cepat.
ℎ𝐴
𝑇−𝑇𝑛 − 𝜏
Lalu juga menurut rumus : = 𝑒 𝜌𝑐𝑉
𝑇0 −𝑇𝑛
Densitas zat berbanding terbalik dengan waktu,
sehingga jika fluida yang digunakan memiliki densitas
lebih besar menghasilkan waktu pendinginannya lebih
cepat karena memiliki jumlah molekul yang lebih banyak.
31
Soal Nomor 5
Seorang Chef menyatakan bahwa, proses perpindahan kalor ketika
memasak bukanlah proses yang intuitif. Memasak potongan daging
dengan ketebalan 2 kali lebih besar, bukan berarti membutuhkan
waktu yang 2 kali lebih lama. Sebuah potongan daging dengan
ketebalan 10 mm dan suhu 20 oC dimasukkan ke dalam alat
pemanggang, di mana kedua sisi daging akan terkena kontak
lingkungan konveksi bersuhu 100 oC dengan koefisien perpindahan
kalor konveksi = 5000 W/m2 .K. Asumsikan sifat fisik potongan
daging menyerupai air pada suhu 300 K, dan daging dinyatakan
matang jika suhu bagian tengah mencapai 60 oC.

32
Soal Nomor 5
a. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk memasak potongan
daging tersebut hingga matang?
b. Setujukah anda dengan pernyataan Chef di atas?
c. Bagaimana pengaruh suhu awal daging terhadap lama proses
memasak?

33
Data
Diket:
⊙ 2L = 10 mm, maka L = 5 mm = 0,005 m
𝑇1 = 20 Celcius
𝑇∞ = 100 Celcius
h = 5000 W/m2 . K
๏ Asumsi :- Unsteady State
-Sifat fisik daging sama seperti air bersuhu
300 K, maka :
๏ Keadaan air pada suhu 300 K:
๏ k = 0,684 W/m . K
α = 0,256 x 10-4
34
Jawaban
Untuk menghitung waktu memasak daging dapat
digunakan heisler chart.
Menghitung 2 data untuk heisler chart:
𝜃𝑜 𝑇𝑜 − 𝑇∞ 60 − 100
= = = 0,5
𝜃𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇∞ 20 − 100
1 𝑘 0,684
= = = 0,02736
𝐵𝑖 ℎ .𝐿 5000 .5𝑥 10−3
𝜃𝑜
Didapatkan 2 data untuk heisler chart yaitu =
𝜃𝑖
1
0,5 dan = 0,02736
𝐵𝑖

35
Jawaban
Heisler Chart:

Sumber: Heat
transfer J.P.
Holman

Dengan menggunakan data yang sudah dicari,


didapatkan nilai fourier yaitu 0,4
36
Jawaban
๏ Nilai Fourier=0,4
𝛼 .𝜏 0,256𝑥10−4 .𝜏
๏ 𝐹𝑜 = = 0,4 =
𝐿2 (5𝑥10−3 )2
0,256𝑥10−4 .𝜏
๏ 𝜏 = 0,4 = = 0,39 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
(5𝑥10−3 )2

37
Jawaban
B.
Saya setuju dengan chef yang menyatakan jika
memasak potongan daging dengan ketebalan 2
kali lebih besar, bukan berarti membutuhkan
waktu yang 2 kali lebih lama.
Hal ini karena sesuai rumus Fourier 𝐹𝑜 = 𝛼𝐿2.𝜏,
waktu(𝜏) dan ketebalan (L) walaupun berbanding
lurus akan tetapi waktu berbanding lurus terhadap
kuadrat dari ketebalan dan tidak berbanding lurus
secara linear sehingga ketika ketebalan menjadi 2
kali lebih besar bukan berarti membutuhkan waktu 2
kali lebih lama.
38
Jawaban
C.
Hubungan suhu awal dan waktu memasak (𝜏):
𝜃𝑜
Suhu awal dilambangkan oleh 𝑇𝑖 dan pada rumus
𝜃𝑖
𝜃𝑜 𝜃𝑜
variabel 𝑇𝑖 berbanding lurus dengan sedangkan
𝜃𝑖 𝜃𝑖
berbanding terbalik dengan bilangan fourier dan
bilangan fourier berbanding lurus dengan waktu
memasak (𝜏).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin besar suhu
awal (Ti) semakin kecil waktu memasak / lebih cepat.

39
Daftar Pustaka:
- Cengel, Y. (2007). Heat transfer. 2nd ed. Boston: McGraw-Hill.

- Holman, J. (2014). Heat transfer. 10th ed. Boston: McGraw-Hill.


- Price, R. (2004). RMP Lecture Notes. [online] Facstaff.cbu.edu. Available
at: http://facstaff.cbu.edu/rprice/lectures/unsteady.html [Accessed 16 Feb.
2020].
- Yovanovic, M. (2020). [online] Mhtl.uwaterloo.ca. Available at:
http://www.mhtl.uwaterloo.ca/old/courses/ece309/notes/conduction/biot.pdf
[Accessed 16 Feb. 2020].

40

Anda mungkin juga menyukai