FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Nama : Fachry Danuarta
Npm : 197011417
Kelas : B1-Teknik Sipil dan Perencanaan

1. Kolam A dan B dengan beda tinggi muka air 17 m (kolam A lebih tinggi ari kolam B) dihubungkan
oleh serangkaian pipa 1, 2, dan 3 yang dihubungkan secara seri. Pipa 1 (D1 = 30”, L1 = 600 m, f1 =
0,016), pipa 2 (D2 = 20”, L2 = 400 m, f2 = 0,014), dan pipa 3 (D3 = 24”, L3 = 450 m, f3 = 0,18).
Kehilangan tinggi tenaga sekunder diabaikan.
a. Tentukan debit pipa
b. Tentukan tekanan pada titik-titik sambung pipa jika jarak antara muka air pada kedua kolam
dan sumbu pipa 10 m (rangkaian pipa dianggap lurus)
c. Tentukan panjang pipa ekivalen (terhadap pipa terpanjang)

Jawab:

Karakteristik pipa:
𝐿1 = 600 𝑚 𝐷1 = 30" 𝑓1 = 0,017
𝐿2 = 400 𝑚 𝐷2 = 17" 𝑓2 = 0,014
𝐿3 = 417 𝑚 𝐷3 = 24" 𝑓3 = 0,018

a. Mencari debit aliran

8𝑓1 𝐿1 𝑄 2 8𝑓2 𝐿2 𝑄2 8𝑓3 𝐿3 𝑄 2
𝐻 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 + ℎ𝑓3 = 5+ 5+
𝑔 𝜋 2 𝐷1 𝑔 𝜋 2 𝐷2 𝑔 𝜋 2 𝐷3 5
8 × 0,017 × 600 8 × 0.014 × 400 8 × 0,018 × 417
17 = 𝑄1 2 + 𝑄2 2 + 𝑄 2
2
9,8 × 3,14 × 0,762 5 2
9,8 × 3,14 × 0,431 5 9,8 × 3,142 × 0,65 3
8 × 0,17 × 600 8 × 0.014 × 400 8 × 0,018 × 417
17 = 𝑄1 2 + 𝑄2 2 + 𝑄 2
2
9,8 × 3,14 × 0,762 5 2
9,8 × 3,14 × 0,431 5 9,8 × 3,142 × 0,65 3
17 = 3,2876 𝑄 2 + 31,176 𝑄 2 + 7,9925 𝑄 2
17 = 42,4651 𝑄2
𝑄 2 = 17⁄42,4651
𝑄 2 = 0,4003
𝑄 = √0,4003
𝑄 = 0,6327 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
b. Tekanan pada titik sambung
Jarak vertikal dari titik C dan E sampai garis horizontal melalui ujung hulu sambung pipa 1 :
𝐿1
𝑥= 𝐻
(𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 )
600 600
𝑥= 17 = 17 = 0,4234 × 17
(600 + 400 + 417) 1417
𝑥 = 7,12 𝑚

𝐿1 + 𝐿2
𝑦= 𝐻
(𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 )
600 + 400 1000
𝑦= 17 = 17 = 0,7075 × 17
(600 + 400 + 417) 1417
𝑦 = 11,99 𝑚

8𝑓1 𝐿1
ℎ𝑓1 = 𝑄1 2 = 3,2876 × (0,6327)2 = 1,278 𝑚
𝑔 𝜋 2 𝐷1 5
8𝑓2 𝐿2
ℎ𝑓2 = 𝑄2 2 = 31,176 × (0,6327)2 = 12,1275 𝑚
𝑔 𝜋 2 𝐷2 5

Tinggi tekanan di titik C:

𝑃𝐶
= 10 + 𝑥 − ℎ𝑓1 = 10 + 7,12 − 1,278 = 15,842 𝑚
𝛾
𝑃𝐶 = 15,842𝛾 = 15,842 𝑡/𝑚2 = 5,842 × (1000/10000)
𝑃𝐶 = 1,5842 𝑘𝑔𝑓/𝑐𝑚2 (MKS)
Atau
𝑃𝐶 = 15,842 𝜌 𝑔 = 15,842 × 1000 × 9,8 = 155.251 𝑁/𝑚2
𝑃𝐶 = 155.251 𝑁/𝑚2 (SI)

Tekanan di titik E :
𝑃𝐸
= 10 + 𝑦 − (ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 ) = 10 + 11,99 − (1,278 + 12,1275) = 8,5845 𝑚
𝛾
𝑃𝐸 = 8,5845 = 8,5845 𝑡/𝑚2 = 0,8584 𝑘𝑔𝑓/𝑐𝑚2 (MKS)
atau
𝑃𝐶 = 8,5845 𝜌 𝑔 = 8,5845 × 1000 × 9,8 = 84.128 𝑁/𝑚2
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
c. Panjang pipa ekivalen
𝐷𝑒 5 𝑓1 𝐿1 𝑓2 𝐿2 𝑓3 𝐿3
𝐿𝑒 = ( + 5 + 5)
𝑓𝑒 𝐷1 5 𝐷2 𝐷3
0,7625 0,017 × 600 0,014 × 400 0,018 × 417
𝐿𝑒 = ( + + )
0,017 0,7625 0,4315 0,65
𝐿𝑒 = 15,1121(39,703 + 376,531 + 96,527)
𝐿𝑒 = 15,1121 × 515,761
𝐿𝑒 = 7794,2318 𝑚
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2. Air di pompa dari kolam A ke kolam B melalui pipa 1 (D1 = 24”, L1 = 450 m) yang kemudian
bercabang menjadi pia 2 (D2 = 12”, L2 = 600 m) dan pipa 3 (D3 = 18”, L3 = 600 m). Pompa terletak
pada kolam A dan muka air kolam B berada 60 m di atas air kolam A. Koefisien gesekan (f) untuk
semua pipa 0,02. Debit aliran 300 l/dtk.
a. Tentukan panjang pipa ekivalen terhadap pipa 1
b. Daya pompa dalam tenaga kuda (efisiensi pompa 75 %)
c. Debit masing-masing pipa bercabang

Jawab:

𝑄 = 300 𝑙 ⁄𝑑𝑡𝑘 = 0,3 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘

Karakteristik pipa:
𝐿1 = 450 𝑚 𝐷1 = 24" 𝑓1 = 0,02
𝐿2 = 600 𝑚 𝐷2 = 17" 𝑓2 = 0,02
𝐿3 = 617 𝑚 𝐷3 = 28" 𝑓3 = 0,02

Rumus kehilangan tenaga gesek:

8𝑓𝐿 ℎ𝑓 𝑔 𝜋 2 𝐷5
ℎ𝑓 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = √
𝑔 𝜋 2 𝐷5 8𝑓𝐿

a. Panjang ekivalen untuk pipa pararel

Bagian pipa yang mempunyai hubungan pararel (pipa 2 dan pipa 3) diganti oleh pipa ekivalen
terhadap pipa 1.
1⁄ 1⁄ 1⁄
𝐷𝑒 5 2 𝐷2 5 2 𝐷3 5 2
[ ] =[ ] +[ ]
𝑓𝑒 𝐿𝑒 𝑓2 𝐿2 𝑓3 𝐿3
Dengan mengambil 𝑓𝑒 = 𝑓1 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑒 = 𝐷1 maka:
1⁄ 1⁄ 1⁄
0,65 2 0,4315 2 0,71125 2
[ ] =[ ] +[ ]
0,02 × 𝐿𝑒 0,02 × 600 0,02 × 617
2,0516
= 0,0352 + 0,1214
√𝐿𝑒
2,0516 2,0516
√𝐿𝑒 = = = 13,1
0,0352 + 0,1214 0,1566
𝐿𝑒 = 13,12
𝐿𝑒 = 171,61 𝑚
𝐿𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐿1 + 𝐿𝑒 = 450 + 171,61 = 621,61 𝑚
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
b. Menghitung daya pompa
Hitungan didasarkan pada panjang pipa ekuivalen.
8 × 0,02 × 621,61
ℎ𝑓 = (0,3)2
9,8 × 3,142 × 0,65
99,4576
ℎ𝑓 = × 0.09 = 1,2 𝑚
7,5135

Tinggi tekanan efektif:

𝐻 = 𝐻𝑆 + ℎ𝑓 = 60 + 1,2 = 61,2 𝑚

Daya pompa:
𝑄 𝐻 𝛾 0,3 × 61,2 × 1000
𝐷= = = 326,4 ℎ𝑝
75 𝜂 75 × 0,75

c. Menghitung debit pompa di pipa 2 dan pipa 3

Dalam pertanyaan (a) telah dihitung panjang pipa ekivalen yang menggantikan pipa pararel 2 dan 3.
Debit aliran yang melalui pipa ekivalen tersebut adalah Q = 300 l/dtk. Kehilangan tenaga pada
masing-masing pipa yang mempunyai hubungan pararel adalah sama.
ℎ𝑓𝑒 = ℎ𝑓2 = ℎ𝑓3
8 𝑓𝑒 𝐿𝑒 2
ℎ𝑓 = 𝑄
𝑔 𝜋 2 𝐷𝑒 5
8 × 0,02 × 171,61 2
27,4576
ℎ𝑓𝑒 = (0,3) = × 0.09 = 0,328 𝑚
9,8 × 3,142 × 0,65 7,5135

Untuk menghitung debit pipa 2 digunakan hubungan ℎ𝑓2 = ℎ𝑓𝑒 = 0,328 𝑚

8 𝑓2 𝐿2 2 8 × 0,02 × 600
0,328 = 5 𝑄2 = 𝑄 2
2 × 0,4315 2
2
𝑔 𝜋 𝐷2 9,8 × 3,14
0,328 = 66,8058 𝑄2 2
0,328
= 𝑄2 2
66,8058
√0,004909 = 𝑄2
𝑄2 = 0,07006 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 = 70,06 𝑙 ⁄𝑑𝑡𝑘

Menghitung debit pipa 3 yaitu ℎ𝑓3 = ℎ𝑓𝑒 = 0,328 𝑚

8 𝑓3 𝐿3 2 8 × 0,02 × 617
0,328 = 5 𝑄3 = 𝑄 2
2 × 0,71125 3
2
𝑔 𝜋 𝐷3 9,8 × 3,14
0,328 = 5,6151 𝑄3 2
0,328
= 𝑄3 2
5,6151
𝑄3 = √0,05841 = 0,2416 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 = 241,6 𝑙 ⁄𝑑𝑡𝑘
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Dalam pertanyaan (c) di atas, hitungan dilakukan berdasarkan pipa ekivalen. Untuk menghitung debit
aliran bisa juga menggunakan sistem pipa yang ada. Berikut ini diberikan cara hitungan tersebut.
Kehilangan tenaga sepanjang aliran :

∑ ℎ𝑓 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑ ℎ𝑓 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2

Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut di dapat:

ℎ𝑓2 = ℎ𝑓3

8 𝑓2 𝐿2 2 8 𝑓3 𝐿3 2
5 𝑄2 = 5 𝑄3
𝑔 𝜋2 𝐷2 𝑔 𝜋2 𝐷3

8 × 0,02 × 600 8 × 0,02 × 617

2 5
𝑄2 2 = 2 5
𝑄3 2
9,8 × 3,14 × 0,431 9,8 × 3,14 × 0,7112

66,8058 𝑄2 2 = 5,6151 𝑄3 2

5,6151
𝑄2 2 = 𝑄 2
66,8058 3

𝑄2 = √0,08405 𝑄3

𝑄2 = 0,2899 𝑄3

Persamaan kontinuitas:

𝑄1 = 𝑄2 + 𝑄3

0,3 = 0,2899 𝑄3 + 𝑄3

𝑄3 = 0,2325 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 = 232,5 𝑙 ⁄𝑑𝑡𝑘

Debit pipa 2:

𝑄2 = 𝑄1 − 𝑄3 = 300 − 232,5 = 67,5 𝑙 ⁄𝑑𝑡𝑘

Daya pompa:

8 𝑓2 𝐿2 2 8 × 0,02 × 600
ℎ𝑓2 = 5 𝑄2 =
(0,07006)2 = 0,3279 𝑚
𝑔 𝜋 2 𝐷2 9,8 × 3,142 × 0,4315

8 𝑓1 𝐿1 2 8 × 0,02 × 450
ℎ𝑓1 = 5 𝑄1 = (0,3)2 = 0,8625 𝑚
𝑔 𝜋2 𝐷1 9,8 × 3,142 × 0,65

∑ ℎ𝑓 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 = 0,3279 + 0,8625 = 1,2 𝑚

 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN

𝐻 = ℎ𝑠 + ∑ ℎ𝑓 = 60 + 1,2 = 61,2 𝑚

𝑄 𝐻 𝛾 0,3 + 61,2 + 1000

𝐷= = = 326,4 ℎ𝑝
75 𝜂 75 × 0,75

3. Diketahui pipa bercabang (Gambar 11.9), ujung pipa D terbuka ke udara luar (tekanan atmosfer).
Data pipa adalah L1 = 2440 m, D1 = 617 mm ; L2 = 1200 m, D2 = 406 mm ; L3 =1220 m, D3 = 305
mm. Nilai f semua pipa adalah sama yaitu 0,029. Hitung debit masing-masing pipa

Jawab:

𝑍𝐴 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐴 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷 = 196,7 − 162,6 = 34,1 𝑚

𝑍𝐵 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐵 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷 = 190 − 162,6 = 27,4 𝑚
Karakteristik pipa:
𝐿1 = 2440 𝑚 𝐷1 = 617 𝑚𝑚 𝑓1 = 0,029
𝐿2 = 1200 𝑚 𝐷2 = 406 𝑚𝑚 𝑓2 = 0,029
𝐿3 = 1217 𝑚 𝐷3 = 305 𝑚𝑚 𝑓3 = 0,029

Karena elevasi garis tekanan di C tidak diketahui (semua aliran tidak diketahui), maka penyelesaian
dilakukan dengan cara coba-banding.

Pemisalan 1
Dianggap elevasi garis tekanan di C sama dengan elevasi muka air di B. Jadi aliran ke atau dari kolam B
adalah nol.
ℎ𝑓2 = 0
ℎ𝑐 = 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐶 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷 = 𝑍𝐵
= 190 − 162,6 = 27,4 𝑚

Kehilangan tenaga di pipa 1:

ℎ𝑓1 = 𝑍𝑎 − ℎ𝑐 = 34,1 − 27,4 = 6,7 𝑚
8 𝑓1 𝐿1 2 8 × 0,029 × 2440
6,7 = 5 𝑄1 = 𝑄 2 = 65,5189 𝑄1 2 → 𝑄1 = √65,5189 = 8,094 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
2 × 0,6175 1
2
𝑔 𝜋 𝐷1 9,8 × 3,14

Kehilangan di pipa 2:
ℎ𝑓2 = 0 atau 𝑄2 = 0
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Kehilangan tenaga di pipa 3:
ℎ𝑓3 = ℎ𝑐 = 27,4 𝑚
8 𝑓3 𝐿3 2 8 × 0,029 × 1217 2 2
6,7 = 2 5 𝑄3 = 9,8 × 3,142 × 0,3055 𝑄3 = 1107,231 𝑄3
𝑔 𝜋 𝐷3
𝑄3 = √1107,231 = 33,275 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘

Diselidiki persamaan kontinuitas:

𝑄1 − (𝑄2 + 𝑄3 ) = 8,094 − (0 + 33,275) = −25,181 < 0
Jadi persamaan kontinuitas belum terpenuhi

Pemisalan 2
Elevasi garis tekanan di C adalah 193 m (pemisalan sembarang)
ℎ𝑐 = 193 − 162,6 = 30,4 𝑚
ℎ𝑓1 = 𝑍𝑎 − ℎ𝑐 = 34,1 − 30,4 = 3,7 𝑚
1⁄ 1⁄
ℎ𝑓1 𝑔 𝜋 2 𝐷1 5 2
3,7 × 9,8 × 3,142 × 0,6175 2
𝑄1 = [ ] =[ ] = 0,237 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
8 𝑓1 𝐿1 8 × 0,029 × 2440

ℎ𝑓2 = ℎ𝑐 − 𝑍𝐵 = 30,4 − 27,4 = 3,0 𝑚

1⁄ 1⁄
ℎ𝑓2 𝑔 𝜋 2 𝐷2 5 2
3,0 × 9,8 × 3,142 × 0,4065 2
𝑄2 = [ ] =[ ] = 0,107 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
8 𝑓2 𝐿2 8 × 0,029 × 1200

ℎ𝑓3 = ℎ𝑐 = 30,4 𝑚
1⁄ 1⁄
ℎ𝑓3 𝑔 𝜋 2 𝐷3 5 2
30,4 × 9,8 × 3,142 × 0,3055 2
𝑄3 = [ ] =[ ] = 0,165 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
8 𝑓3 𝐿3 8 × 0,029 × 1217

Diselidiki persamaan kontinuitas:

𝑄1 − (𝑄2 + 𝑄3 ) = 0,237 − (0,107 + 0,165) = 0,509 > 0
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Pemisalan 3
Pemisalan berikutnya dilakukan dengan cara interpolasi berdasarkan hasil hitungan pada pemisalan I
dan II dengan menggunakan Gambar 7.5 yang merupakan hubungan antara Q1 (ordinat) dan Q1 – (Q2 +
Q3) (absis).
0,042 𝑥
= → 𝑥 = 0,017
0,154 (0,311 − 0,231 − 𝑥)

Pemisalan berikutnya adalah :

𝑄1 = 0,231 + 𝑥 = 0,248

Dengan diketahui Q1 maka dapat dihitung hf1

8 𝑓1 𝐿1 8 × 0,029 × 2440
ℎ𝑓1 = 𝑄1 2 = (0,248)2 = 4,029 𝑚
𝑔 𝜋 2 𝐷1 5 9,8 × 3,142 × (0,617)5

Elavasi garis tekanan di C = 196,7 − 4,029 = 192,67 𝑚

ℎ𝑐 = 192,67 − 162,6 = 30,071 𝑚

ℎ𝑓2 = 30,071 − 27,4 = 2,671 𝑚

Debit pipa 2:
1⁄ 1⁄
ℎ𝑓2 𝑔 𝜋 2 𝐷2 5 2
2,67 × 9,8 × 3,142 × (0,406)5 2
𝑄2 = [ ] =[ ] = 0,101 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘
8 𝑓2 𝐿2 8 × 0,029 × 1200

ℎ𝑓3 = ℎ𝑐 = 30,071 𝑚
1⁄ 1⁄
ℎ𝑓3 𝑔 𝜋 2 𝐷3 5 2
30,071 × 9,8 × 3,142 × 0,3055 2
𝑄3 = [ ] =[ ] = 0,165 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
8 𝑓3 𝐿3 8 × 0,029 × 1217

Diselidiki persamaan kontinuitas:

𝑄1 − (𝑄2 + 𝑄3 ) = 0,248 − (0,101 + 0,165) = −0,018 > 0
Persamaan kontinuitas belum terpenuhi
 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Pemisalan 4

Pemisalan berikutnya dilakukan dengan interpolasi seperti pada pemisalan III, yaitu berdasarkan hasil
hitungan pada pemisalan II dan III.

0,042 − 0,013 0,248 − 0,231

= → 𝑥 = 0,025
0,042 𝑥

𝑄1 = 0,231 + 𝑥 = 0,256 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘

Dengan cara seperti pada langkah sebelumnya, di dapat :

ℎ𝑓1 = 4,537 𝑚

Elevasi garis tekanan di C = 196,7 – 4,537 = 192,163 m

ℎ𝐶 = 192,163 – 162,6 = 29,563 𝑚

ℎ𝑓2 = ℎ𝐶 – 𝑧𝐵 = 2,163 𝑚

𝑄2 = 0,091 𝑚3/𝑑𝑡𝑘

Kehilangan tenaga pada pipa 3 :

ℎ𝑓3 = ℎ𝐶 = 29,563 𝑚

Didapat :

𝑄3 = 0,163 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘

Persamaan kontinuitas :

Q1 – (Q2 + Q3) = 0,001 ≈ 0 (sudah dipenuhi)

Jadi :

𝑄1 = 0,256 𝑚3/𝑑𝑡𝑘 ;

𝑄2 = 0,091 𝑚3/𝑑𝑡𝑘 ;

𝑄3 = 0,163 𝑚3/𝑑𝑡𝑘