Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi dalam bidang pemeriksaan
kondisi jembatan.
Bandung, 2017
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................4
DAFTAR TABEL..................................................................................................7
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................8
A. Deskripsi ............................................................................................... 8
B. Persyaratan............................................................................................8
C. Metode...................................................................................................8
D. Alat Bantu/Media...................................................................................9
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................10
A. Latar Belakang...................................................................................... 11
B. Deskripsi Singkat.................................................................................. 11
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................ 11
1. Hasil Belajar............................................................................... 11
2. Indikator Hasil Belajar................................................................ 12
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok....................................................12
E. Estimasi Waktu......................................................................................13
BAB 2 ELEMEN-ELEMEN JEMBATAN..............................................................14
Indikator keberhasilan.............................................................................. 15
A. URAIAN MATERI....................................................................................15
1. HIERARKI ELEMEN JEMBATAN..............................................................15
2. LEVEL ELEMEN JEMBATAN...................................................................19
B. LATIHAN................................................................................................20
A. Deskripsi
Modul Prosedur Identifikasi Elemen-Elemen Jembatan ini terdiri dari 3
kegiatan belajar mengajar, yaitu :
1. Pembahasan hierarki jembatan mencakup pada pembagian elemen dan
pengkodean elemen
2. Mengidentifikasi komponen dan elemen jembatan mencakup nama -
nama Elemen jembatan berdasarkan nomor kode elemennya (pakai
foto) dan Uraian elemen jembatan menurut definisi dan Fungsinya
3. Mengidentifikasi komponen dan elemen jembatan berdasarkan lokasi
mencakup Lokasi elemen dan komponen jembatan berdasarkan fungsi
dan karakteristiknya.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan
pedoman pemeriksaan jembatan yang terkait dengan materi Prosedur
Identifikasi Elemen-Elemen Jembatan
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara, adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
1 LCD/projector
2 Laptop
3 Papan tulis atau white board dengan penghapusnya
4 Flip chart
5 Bahan tayang
6 Modul dan/atau bahan ajar
B. Deskripsi Singkat
Prosedur Identifikasi Elemen-Elemen Jembatan ini disusun dengan
maksud agar dapat membantu dalam memberikan pemahaman tentang
pemeriksaan detail jembatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, melalui identifikasi mengenai elemen elemn yang ada di
jembatan.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator hasil belajar
sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan Prosedur Identifikasi Elemen-Elemen
Jembatan dalam pemeriksaan detail jembatan.
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan Prosedur Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan pada peserta
pelatihan ini adalah 6 jam pelajaran.
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
Mengetahui hierarki elemen-elemen dan pengkodean elemen pada
pemeriksaan jembatan
A. URAIAN MATERI
KODE ELEMEN
KODE LEVEL 1 KODE LEVEL 2 KODE LEVEL 3 KODE LEVEL 4
Tebing Sungai
Pengamanan dasar
4.228
sungai
4.314 Angker
Kepala
3.320 4.321 Kepala Tiang
Jembatan /
Kepala Jembatan
Dinding/Tembok
4.327 Penunjang/Pengaku
4.413 Diapragma
4.467 Diaphragma
4.470 Baut
4.471 Batang Tengah
4.472 Batang Diagonal Kecil
2.400
Bangunan Atas
3.480
Jembatan
4.481
Kabel Pemikul
(Lanjutan)
Gantung
4.482
Kabel Penggantung
4.483
Kabel Penahan Ayun
4.484
Kolom Pylon
4.485
Pengaku Pylon
4.486
Sadel Pylon
4.487
Balok Melintang
4.488
Ikatan (Gantung) Angin Bawah
4.489
(Gantung) / Sambungan
3.500
Sistem
4.501
(GaGelagarntung)MemanjangLantai
4.502
Pelat Lantai ( kayu / beton /
4.503
baj) Pelat baja bergelombang
4.504
Balok Tepi
4.505
Jalur Roda Kendaraan
4.506
(TrLaotnotair i / KKaeyrub )
4.507
Pipa Cucuran
4.508
Drainase Lantai
4.509
Lapis Permukaan
3.600
Siar Muai /
4.601
Siar muai Baja
Siar muai
4.602
Siar muai Baja Profile
4.603
Siar muai Karet
4.604
Sambungan
3.610
Landasan /
4.611
Perletakan Baja
Perletakan
4.612
Perletakan Karet
4 613
Perletakan Pot
4.614
Bantalan Mortar/Pelat
4.615
But Dasa r Pengikat
3.620
Sandaran
4.621
Tiang Sandaran
4.622
Sandaran Horizontal
4.623
Penunjang Sandaran
4.624
Parapet/Tembok Sedada
2.700
Perlengkapan
3.700
Bangunan
4.701
Batas-batas ukuran
Pelengkap
4.711
Rambu-rambu dan tanda
4.712
tanda Marka Jalan
4.713
Papan Nama
4.714
Patung
4.721
Lampu Penerangan
4.722
Tiang Lampu
4.723
Kabel Listrik
4.731
Utilitas
4.741
Median
2.800
Gorong-gorong
3.801
3.802
Gorong
gpioprao
3.803
2.900
Lintasan basah
3.901
Ferry
Lintasandpernkgearnasan
3.902
Lintasan
2.700 Perlengkapan
2.800 Gorong-gorong
dan seterusnya
4.224 Turap
dan seterusnya
B. LATIHAN
1. Kode angka pertama pada kode elemen jembatan dalam hierarki,
menjelaskan tentang :
a. Level elemen
b. Rincian elemen
c. Kumpulan elemen
a. Kondisi khusus
b. Kumpulan elemen
c. Lokasi tertentu
d. Semua karakter
20 Prosedur Identifikasi Elemen-Elemen Jembatan
3. Elemen pelat pengaku terdapat pada jembatan dengan bangunan atasnya
adalah :
a. Jembatan Pelat
b. Sistem Gelagar
c. Pelengkung
d. Balok Pelengkung
C. RANGKUMAN
Jembatan terdiri atas banyak elemen yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya dalam suatu jenjang hierarki elemen. Elemen dalam setiap levelnya
dari level 4 sampai dengan level atasnya dikelompokkan untuk
memudahkan dalam menilai kondisi jembatan.
A. URAIAN MATERI
Level 1 Jembatan
Level 2 Komponen Jembatan
Level 3 Elemen Utama Jembatan
Level 4 Elemen Jembatan
Level 5 Sub Elemen Jembatan
a) 2.100 DST
b) Aliran Sungai/Timbunan Tanah dengan nomor kode 2.200
aliran sungai dan sekitarnya, termasuk jalan pendekatnya
Bangunan Bawah dengan nomor kode 2.300
c)
fundasi, kepala jembatan, dan pilar
a. satu Level
b. Dua level
c.Tiga level
a. Pondasi
b. Kepala Jembatan
c. Pilar
d. Perletakan
b. Lintasan Alam
d. b dan c
C. RANGKUMAN
Komponen dan elemen jembatan mencakup nama - nama Elemen jembatan
untuk setiap levelnya dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaannya
dalam sistem struktur jembatan secara menyeluruh.
1.000 Jembatan
Jembatan adalah struktur jembatan secara keseluruhan dan lingkungannya
termasuk daerah aliran sungai, timbunan jalan pendekat, bangunan bawah
dan bangunan atas.
· Krib
· Bronjong atau matras
· Dinding beton
· Dinding batu
· Turap baja
· Dinding penahan tanah
· Bangunan pengendali dasar sungai (Bottom controller)
Pengaman gerusan (scouring) merupakan bagian yang penting dalam suatu
jembatan. Kegagalan/keruntuhan bangunan pengaman dapat menyebabkan
runtuhnya jembatan.
Pengaman gerusan yang tercakup dalam elemen level 4/5 adalah
Bronjong atau matras adalah keranjang kawat yang diisi padat dengan batu.
Dengan berat sendiri bronjong akan bertahan pada tempatnya. Keranjang
kawat tersebut berguna untuk mencegah terlepasnya batu yang berukuran
kecil.
Gambar 2 - Bronjong
Batu-batu tersebut mungkin hanya ditaruh.di atas tanah, atau mungkin juga
diperkuat dengan adukan untuk menjaga terhadap penggerusan pada bagian
bawah. Pada beberapa hal mungkin juga digunakan geotextile di bawah
lapisan batuan tadi guna menjaga material halus tidak terbawa oleh adanya
pusaran air.
· Pusaran air
· Longsor
· Drainase yang buruk pada jalan pendekat jembatan
· Penurunan/settlement
Pusaran Air
Pusaran air dapat terjadi baik pada daerah hulu maupun hilir yang
mengakibatkan erosi pada tanah timbunan jalan pendekat.
Jika hal ini diketahui cukup awal, maka dapat dibangun bangunan pengaman
guna pengamanan terhadap kerusakan yang lebih lanjut.
Kelongsoran
Longsor dapat terjadi jika tumit timbunan hilang karena tergerus. Hal ini
dapat mengakibatkan runtuhnya kepala jembatan. Tanda awal terjadinya
kelongsoran ini biasanya dengan ditemukan penurunan pada jalan
pendekat. Hal ini dapat terjadi sampai 25 meter di belakang kepala
jembatan.
· Saluran tepi atau kerb di sepanjang timbunan bagian atas atau bawah.
· Saluran air ke samping dari dasar jalan pendekat.
hiang Ulir
Sampai saat ini masih banyak dijumpai jenis tiang ulir. Tiang ulir ini dapat
dikenali dengan adanya tiang baja masif yang panjang dan ramping dan
menjulang sampai ke bagian atas. Tiang baja masif ini mempunyai diameter
sekitar 130 mm dan tidak digalvanis. Pada umumnya terdapat pengaku yang
melintang di bawah balok kepala.
4.314 Angker
Angker biasanya digunakan sebagai penghubung kabel atau bagian yang
menghubungkan struktur dengan tanah. Hal ini selalu berhubungan dengan
jembatan gantung dan jembatan kabel. Juga dapat ditemui pada
Gambar 17 - Angker
Gambar 21 – Pengaku
4.413 Diafragma
Diafragma memberikan kestabilan dan kekakuan pada gelagar.
Gambar 23 - Diafragma
4.414 Sambungan (pada Gelagar)
4.421 Pelat
Pelengkung dapat dibuat dari bahan pasangan batu, beton atau baja.
Jika karat cukup parah, maka perlu diambil contoh air untuk diperiksa,
apabila perlu adanya tindakan selanjutnya (sebagai contoh, memberi
lapisan beton pada bagian lubang masuk). Ini biasanya merupakan
pemeriksaan khusus.
4.456 Clamp
4.461 Batang Tepi Atas
4.467 Diafragma
4.469 Sambungan
Sambungan meliputi paku keling, baut dan pelat buhul.
4.489 Sambungan
3.500 Sistem Lantai (Level 3)
Sistem lantai adalah komponen utama yang menahan beban lalu lintas
secara langsung. Ada beberapa elemen level 4/5 yang membentuk sistem
lantai.
4.502 Lantai
Lantai terdiri dari :
· Pelat beton yang terbentang antara gelagar atau balok melintang
· Lantai kayu
· Pelat baja
· tidak akan ada genangan air diatas lantai jembatan yang dapat
mengakibatkan kecelakaan
· menjamin air agar tidak secara langsung mengenai bagian dari
struktur seperti jalan pendekat yang dapat rusak akibat air, atau
terhadap gelagar yang berada di bawahnya.
Pipa cucuran adalah suatu pipa yang ada pada sepanjang lantai untuk
membuang air dari lantai tanpa mengenai elemen lainnya.
Gambar 46 - Contoh Drainase yang Jelek dan Penempatan Pipa Cucuran yang
tidak Baik
Siar muai Tertutup - Siar muai tertutup terdiri dari pengaturan beberapa
material untuk menyambung celah sambungan dengan sempurna dan
menampung gerakan bangunan atas dalam arah memanjang. Desain siar muai
jenis ini dapat dilengkapi dengan atau tanpa bahan kedap air.
Umumnya salah satu ujung balok, gelagar adalah landasan tetap (sendi)
dan ujung lainnya adalah landasan yang bebas bergerak dalam arah
memanjang (rol). Akan tetapi pada landasan dari karet kedua ujungnya
tersebut dapat bergerak ke segala arah dalam batas tertentu.
4.711 Rambu
Rambu ini memberikan saran mengenai kecepatan kendaraan, berat
kendaraan atau batasan dimensi.
4.714 Patung
4.721 Lampu Penerangan (Lampu Jalan)
4.722 hiang lampu
4.723 Kabel Listrik
4.731 Utilitas
Ada juga hal lain dari gorong-gorong yang perlu diperiksa dengan teliti. Ini
berhubungan dengan arah/alinyemen gorong-gorong dan pencegahan
terhadap penggerusan.
Gambar 60 - Erosi yang berbentuk kantong pada Gorong-gorong dengan alinyemen jelek
B. LATIHAN
1. Krib adalah suatu konstruksi yang dibangun guna mengarahkan aliran air
sungai berupa:
a. talud beton
b. tiang pancang
c. beronjong
d. b dan c
c. b dan c
a. melintang
b. memanjang
c. rotasi
d. b dan c
6. Beberapa jembatan dengan lantai beton mengurangi jumlah gelagar dengan
menambah besar ukuran kerb menjadi balok tepi. Elemen ini terdapat
pada jembatan :
a. Rangka Australia
c. Rangka Australia
d. Rangka Belanda
C. KUNCI JAWABAN
BAB II
Soal no 1 : Jawabannya (A)
BAB III
BAB IV