Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN SAMPAH KANTONG PLASTIK

SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BETON

SMK NEGERI 1 DENPASAR


OLEH:
NAMA ANGGOTA:
1. I KADEK EDO ANDI PRATAMA
2. I PUTU INDRA YUDA
KELAS

: XII

PROGRAM KEAHLIAN

: TEKNIK BANGUNAN

KOMPETENSI KEAHLIAN

: KONSTRUKSI BATU DAN BETON

TAHUN PELAJARAN

: 2011/2012

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DENPASAR


TEKNOLOGI DAN REKAYASA,TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Jl. Hos.Cokroaminoto No. 84 Kodepos 80116 Telp (0361) 422401


Website :www.smkn 1 dps.sch.id, Mail to:contac@smk1dps.sch.id
TAHUN AJARAN :2011/2012

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

SMK NEGERI 1 DENPASAR


HARI

: SELASA

TANGGAL : 25 OKTOBER 2011

KEPALA SEKOLAH

PEMBIMBING SEKOLAH

SMK NEGERI 1 DENPASAR

I GUSTI NGURAH WIJAYA

I GEDE DHARMA SANCITA S.T

NIP: 195911271986031009

NIP:

LEMBAR PERNYATAAN

Menanggapi lomba Karya Tulis Ilmiah Konstruksi Indonesia yang


diadakan oleh pihak Dinas Kementrian Pekerjaan Umum, kami siswa SMKN 1
DENPASAR akan mengikuti kegiatan tersebut dan bersedia mematuhi persyaratan
serta ketentuan yang berlaku saat lomba .

Denpasar, 25 Oktober 2011


Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Denpasar

I GUSTI NGURAH WIJAYA


NIP :195911271986031009

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.......................................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI ....iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.v
KATA PENGANTAR..vi
ABSTRAK...vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....8
1.2 RUMUSAN MASALAH....9
1.3 TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH..9
1.4 MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH..9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SAMPAH KANTONG PLASTIK DAN CARA PENGOLAHANNYA MENJADI
BAHAN CAMPURAN BETON....10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 PROSES PEMBAKARAN SAMPAH KANTONG PLASTIK (LDPE) HINGGA
MENJADI BAHAN CAMPURAN BETON.13
3.2 PROSES PEMBUATAN BENDA UJI..15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGUJIAN KEKUATAN BETON..19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN.20
5.2 SARAN.20
DAFTAR REFERENSI....21
LAMPIRAN ....22
TENTANG PENULIS..24

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR


Halaman
Tabel 1.1......................................................................................................................................13
Tabel 1.2......................................................................................................................................15
Tabel 1.3......................................................................................................................................15
Tabel 1.4 .....16
Tabel 1.5..17
Tabel 1.6..19
Tabel 1.7..19
Gambar 1.1..16
Gambar 1.2..17

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat beliau kami dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan
sebagaimana mestinya. Kami berharap karya tulis ilmiah ini dapat berguna
sebagai panduan untuk menambah wawasan agar menjadi lebih luas .
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini:
1. Bapak Drs. I Gusti Ngurah Wijaya sebagai Kepala Sekolah SMKN 1 Denpasar.
2. Bapak I Putu Gunawan, S.Pd sebagai Ketua Program Keahlian Teknik
Konstruksi Bangunan
3. Bapak I Gede Dharma Sancita S.T sebagai Pembimbing Sekolah.
4. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, kami berharap karya ini menjadi
sesuatu yang bermanfaat untuk kedepannya. Kami minta maaf apabila terdapat
kesalahan kata dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Denpasar, 25 Oktober 2011

Penulis

ABSTRAK
Konstruksi bangunan merupakan ilmu yang mempelajari mengenai
struktur ,perencanaan, hingga perbaikan bangunan. Konstruksi bangunan pada
umumnya terdiri dari konstruksi beton yang memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Beton memiliki kuat tekan yang maksimal namun lemah akan kuat
tarik dan juga berat sendiri yang cukup besar yaitu 2400 kg/m3. Akibat dari berat
sendiri beton berpengaruh pada struktur bangunan terhadap beban gempa. Beton
ringan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut karena
memiliki berat jenis 1700 kg/m3.
Penggunaan agregat ringan sangat dominan dalam pembuatan beton ringan
dimana agregat ringan ini didapat dari limbah kantong plastik jenis LPDE.
Sampah kantong plastik merupakan bahan daur ulang yang sangat sulit untuk
diuraikan oleh mikroorganisme atau organisme pengurai lainnya. Karena sifatnya
yang ringan limbah kantong plastik dapat diolah menjadi agregat ringan dimana
pada saat membuat campuran beton disesuaikan dengan analisa SNI untuk mutu
beton K-125.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemilihan material bahan bangunan yang ramah lingkungan juga
merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan rumah dengan konsep
go green. Ramah terhadap lingkungan juga berarti bahwa bangunan tersebut ikut
memperhatikan dan menjaga lingkungan yang berada di sekitarnya serta mampu
menggunakan bahan daur ulang sebagai bahan konstruksinya.
Salah satu bahan daur ulang yang paling sering ditemukan di lingkungan
adalah sampah kantong plastik. Sampah kantong plastik merupakan bahan daur
ulang yang sangat sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme atau organisme
pengurai lainnya .
Dengan permasalahan seperti itu akhirnya kami memiliki inisiatif untuk
mengolah sampah kantong plastik tersebut dan menjadikannya sebagai bahan
campuran beton, dimana nantinya campuran ini diharapkan menambah kuat tekan
beton dan mampu mengurangi penggunaan agregat yang dapat digunakan dalam
konstruksi bangunan.
Jadi

dengan

demikian

sesungguhnya

kami

ingin

menciptakan

pembangunan yang nantinya akan ikut mengatasi masalah pencemaran sampah


kantong plastik serta mewujudkan semboyan BALI GO GREEN.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dijadikan dasar dalam
pembuatan karya ilmiah ini :
1.

Bagaimana cara mengolah sampah kantong plastik agar dapat


digunakan sebagai campuran beton yang dapat dipakai dalam
konstruksi bangunan dengan komposisi perbandingan yang
sesuai?

2.

Berapakah perbandingan campuran antara sampah kantong plastik


dengan campuran beton lainnya sehingga

menghasilkan kuat

tekan beton maksimal?


1. 3 TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Beberapa tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui cara mengurangi sampah kantong plastik yang
berada di lingkungan dan mengolahnya menjadi bahan campuran beton
yang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan.
2. Untuk mendapatkan perbandingan yang sesuai antara campuran
sampah kantong plastik dengan campuran beton lainnya sehingga
didapat kuat tekan beton maksimal
1. 4 MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH
Adapun manfaat dari pembuatan karya tulis ilmiah ini, antara lain:
1. Adanya solusi yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk
mengurangi jumlah sampah kantong plastik.
2. Pemerintah dan masyarakat pada akhirnya dapat bekerja sama dalam
mengolah sampah kantong plastik dan mengurangi dampaknya
terhadap lingkungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SAMPAH KANTONG PLASTIK DAN CARA PENGOLAHANNYA
MENJADI BAHAN CAMPURAN BETON.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer. Plastik dapat
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa
banyak dari mereka "malleable" memiliki properti keplastikan. Plastik didesain
dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas,
keras, dan tahan korosi. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi
yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di
seluruh bidang industri.
JENIS-JENIS PLASTIK
1. PET (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagai

botol

minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik.


Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau bersifat
hanya sekali pakai.
2. HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai
kemasan makanan dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis
ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik,
jerigen pelumas, dan cairan kimia.
3. PVC atau Polyvinyl Chloride sering digunakan pada mainan anak,
bahan bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan
4. LDPE atau Low Density Polyethylene sering digunakan untuk
membungkus, seperti kantong/tas kresek

10

5. PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Contohnya gelas


dan pakai makanan styrofoam, sendok, dan garpu plastik yang biasa
ada pada kotak makanan.
Nama plastik mewakili ribuan bahan pencemar yang berbeda sifat fisis,
mekanis, dan kimianya. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar, yakni :
1. Plastik yang bersifat Thermoplastik merupakan plastik yang jika
dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu
lebih dari 200 C bisa mencair. Bila temperatur kemudian diturunkan
(didinginkan), material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk
kembali.
2. Plastik jenis thermoset apabila dipanasakan pada suhu 200o C wujudnya
akan mengeras dan tidak dapat dilunakkan kembali.
Bahan baku yang sering digunakan dalam jenis plastik thermoplastik
yaitu:
a. ABS (Akrilonitril Butadiene Stirena)
ABS mempunyai sifat-sifat :
- tahan bahan kimia

- keras, kaku

- dapat direkatkan

- tahan korosi

- dapat didesain menjadi berbagai bentuk.


b.

LDPE (Low Density Polyethylene)


Sifat-sifat umum dari LDPE:
1. Sifat mekanis
2. Abrasion resistance (sifat mudah tergores)
3. Transparansi

11

TABEL PERBANDINGAN ANTARA KUAT LELEH


MATERIAL ABS DAN LDPE

Processing Temperature Rate


Material

ABS

180-240

356-464

LDPE

160-240

320-464

Tabel 1.1
Pemanfaatan sampah kantong plastik merupakan upaya menekan
pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat
sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan
sampah kantong plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse)
maupun daur ulang (recycle).
Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali
sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik
daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Dengan adanya
permasalahan mengenai sampah kantong plastik seperti sekarang ini kami
berupaya untuk menggunakan sampah kantong plastik tersebut sebagai bahan
pencampur beton yang dimana dapat meningkatkan mutu beton serta kuat tekan
beton. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dibaca pada Bab III mengenai Metode
Penelitian.

12

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 PROSES PEMBAKARAN SAMPAH KANTONG PLASTIK (LDPE)
HINGGA MENJADI BAHAN CAMPURAN BETON
Peralatan Kerja

1. Wajan
2. Kompor
3. Sendok wajan
4. Kuas
5. 3 buah ember
Bahan Kerja

1. Sampah kantong plastik


2. Minyak goreng
3. Air
4. Semen PC
5. Agregat kasar
6. Agregat halus
Keselamatan Kerja

a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar


b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Tempatkan alat-alat dan bahan-bahan di tempat yang mudah dijangkau dan
aman
d. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih
e. Bekerjalah dengan teliti , hati-hati dan penuh konsentrasi.

13

Langkah Kerja

: Pembuatan agregat ringan dari limbah kantong plastik


jenis LDPE
Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan

Oleskan permukaan penggorengan


menggunakan minyak dengan kuas.

Panaskanlah plastik jenis LPDE hingga


mencair

Iya

Plastik mencair sempurna

Tidak

Masukkan cairan plastik kedalam sebuah


ember yang telah berisi air kemudian aduk

Dinginkan plastik

Setelah cairan plastik berbentuk


padatan dapat dibentuk menjadi
agregat kasar (kerikil)
Ket: Plastik jenis LPDE yang digunakan dalam proses ini adalah sampah
kantong plastik/ kantong kresek pada umumnya.

14

3.2 PROSES PEMBUATAN BENDA UJI


Langkah Kerja

: Pembuatan benda uji

Pembuatan campuran beton berdasarkan perbandingan volume untuk mutu


beton K-125.
Kadar semen minimum

= 325 kg/m3

Ukuran Agregat kasar maksimum

= 19 mm

Perbandingan air

(F.A.S) = 0,6

Semen yang digunakan


Perbandingan Campuran Beton Murni
No.
1
2
3
4

Jenis Bahan
Semen
Pasir
Agregat kasar
Air

Kode
Sm
Ps
Kr
Ar

Persentase perbandingan
campuran
16,7%
33,3%
50%
Tabel 1.2

Perbandingan
umum
1
2
3
0,6

Berat Jenis Material


No.
1
2
3
4
5
6

Jenis Bahan
Beton
Semen
Pasir
Agregat kasar
Kantong Plastik
Air

Kode
D1
D2
D3
D4
D5
D6
Tabel 1.3

Pemakaian bahan untuk setiap 1 M3 beton murni


Semen

: 1 / 6,6 = 0,15 m3

Pasir

: 2 / 6,6 = 0,31 m3

Kerikil

: 3 / 6,6 = 0,46 m3

Air

: 0,6/6,6 = 0,09 m3

Berat Jenis beton adalah 2400 kg/cm3

15

Berat jenis material


2,40 T/M3
3,10 T/M3
1,70 T/M3
1,80 T/M3
0,92 T/M3
1,00 T/M3

Jadi kebutuhan bahan yang diperlukan untuk 1m3 beton adalah


Semen

: 0,15 x 2400 = 360 Kg

Pasir

: 0,31 x 2400 = 744 Kg

Kerikil

: 0,46 x 2400 = 1104 Kg

Air

: 0,09 x 2400 = 216 liter


Terdapat 2 buah benda uji yang masing-masing akan dibuat sebanyak 5

buah berbentuk kubus 10x10x10 dengan perbandingan volume campuran sebagai


berikut:
Benda Uji A (Beton Murni)

Gambar 1.1

No.
1
2
3
4

Jenis Bahan
Semen
Pasir
Agregat kasar
Air

Persentase perbandingan
campuran
Sm
16,7%
Ps
33,3%
Kr
50%
Ar
Tabel 1.4

Kode

Benda Uji B (Beton Plastik)

16

Perbandingan
umum
1
2
3
0,6

Gambar 1.2

No.

Jenis Bahan

1
2
3

Semen
Pasir
Agregat kasar

4
5

Kantong Plastik
Air

Sm
Ps
Kr

Persentase perbandingan
campuran
16,7%
33,3%
25%

Perbandingan
umum
1
2
1 1/2

LPDE
Ar

25%
-

1 1/2
0,6

Kode

Tabel 1.5

Langkah kerja

: Pembuatan dan pengujian benda uji

17

Semen , pasir , batu kerikil , kantong plastik ,air dicampur dan diaduk menjadi
beton dengan menggunakan concrete mixer.

Campuran beton dicor kedalam suatu bekisting yang telah disiapkan

Setelah kering beton dibuka kemudian direndam dalam air selama 7


hari untuk mencegah proses pengeringan yang terlalu cepat

Pengujian terhadap beton

BAB IV

18

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENGUJIAN KEKUATAN BETON

Dari pengujian tersebut kami mendapatkan kuat tekan beton untuk K 125
pada umur 7 hari persentase kekuatannya hanya sebesar 65% dan saat berumur 28
hari barulah menjadi 100% menurut PBI 1971 :
I. DATA DATA PERCOBAAN
Benda Uji A (campuran 1 pc : 2 ps : 3kr) Fas = 0,6
Umur
No

Kode

1
2
3
4
5

K1
K2
K3
K4
K5

( Hari )

Luas Bidang
Tekan (cm2)

7
7
7
7
7

Beban Max
( Kg )

100,00
99,00
98,00
99,00
99,00

10000
12400
12500
12000
12300

rata-rata

b = P/A (kg/cm2)
b
b
(target 7hari)
100,00
125,25
127,55
81,25
121,21
124,24
598,25
119,65

Tabel 1.6
Benda Uji B (campuran 1 pc : 2 ps : 1 1/2 kr : 1 1/2 Agregat Plastik ) Fas = 0,6
Umur
No Kode
1
2
3
4
5

P1
P2
P3
P4
P5

( Hari )

Luas Bidang
Tekan (cm2)

7
7
7
7
7

Beban Max
( Kg )

101,00
98,00
99,00
100,00
99,00

9200
7000
11300
9000
9000

rata-rata

Tabel 1.7
Ket:
P = Beban maksimum (kg)
A= Luas penampang benda uji (cm2)
b = P/A (kg/cm2) merupakan kuat tekan rata-rata beton.

BAB V

19

b = P/A (kg/cm2)
b
b
(target 7 hari)
91,09
71,43
114,14
81,25
90,00
90,90
457,56
91,512

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini:
1. Dari proses pembuatan agregat ringan hingga proses pengujian benda
uji ternyata beton yang kami buat dengan campuran sampah plastik
memenuhi syarat beton K-125.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan beton diantaranya yaitu
perbandingan campuran, kadar fas ,ukuran agregat dan proses
pengadukan campuran.
3. Walaupun plastik tergolong kedalam limbah, namun pengolahan yang
tepat akan membuatnya menjadi barang yang lebih bermanfaat dan
tidak mencemari lingkungan.
5.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat kami ambil dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini:
1. Walaupun beton kami memenuhi syarat beton K-125 tetapi kami tidak
menyarankan penggunaannya dalam pekerjaan struktur.
2. Beton yang kami buat hanya dapat digunakan dalam pekerjaan
nonstruktur seperti pembuatan kolom praktis,ring balok, ataupun lantai
kerja.
3. Mengingat ini merupakan penelitian secara sederhana, komposisi
perbandingan campuran yang sesuai akan membuat kekuatan beton
menjadi lebih maksimal.

DAFTAR REFERENSI

20

1. Kusadi, M. 1977 Bahan-bahan Campuran Beton. Bandung : Direktorat


Jenderal Bina Marga
2. Wangsadinata, Wiratman. Cs. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971. Bandung : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
3.

Sinaga, H.R.Drs. 1992. Perencanaan Campuran Beton . Bandung : Pusat


Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung.

4. Soetjipto, Drs. 1978. Konstruksi Beton Bertulang 1. Jakarta : Direktorat


Jenderal Pendidikan.
5.

Sutami, Ir. 1971. Konstruksi Beton Indonesia. Badan Penerbit Pekerjaan


Umum.

LAMPIRAN

21

Proses pengumpulan sampah plastik

Agregat kasar dari sampah


kantong plastik

Proses pemilahan sampah


kantong plastik

Proses pembentukan agregat


kasar

Proses penggorengan
sampah kantong plastik

PROSES PENGUJIAN BENDA UJI

22

1. Ambil benda uji yang akan ditentukan kekutan tekanan dari


bak perendam.
2. Tentukan ukuran luas penampang beton tersebut.
3. Letakkan benda uji pada mesin secara presisi.
4. Jalankan mesin hidrolik dengan penambahan beban konstan
berdasar 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
5. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan
catatlah beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan
benda uji.

23

TENTANG PENULIS
Nama

: I KADEK EDO ANDI PRATAMA

Tempat/Tgl Lahir

: TABANAN, 29 JUNI 1994

Sekolah

: SMKN 1 DENPASAR

No. Telp

: 085738593835

Nama

: I PUTU INDRA YUDA

Tempat/Tgl Lahir

: DENPASAR,21 APRIL 1994

Sekolah

: SMKN 1 DENPASAR

No. Telp

: 085739339097

24

Anda mungkin juga menyukai