2
Abstraksi
Koefisien gesek antara fluida dan dinding pipa akan mempengaruhi kerugian head
dan kerugian tekanan pada aliran didalam pipa. Kerugian kerugian tersebut sangat
dipengaruhi oleh kekasaran, diameter dan panjang pipa. Dalam kesempatan ini penulis
mencoba menggunakan aplikasi program Visual Basic 6.0 untuk menentukan nilai
koefisien gesek pada pipa untuk mendapatkan nilai koefisien gesek yang seragam, teliti
dan cepat.
3
Pendahuluan menentukan dalam menentukan nilai
Perkembangan dunia industri saat ini koefisien f, penulis bermaksud menentukan
begitu cepat perkembangannya dengan nilai koefisien f secara otomatis dengan
proses globalisasi dalam perdagangan berbantu computer dengan menggunakan
sehinggan membutuhkan banyak inovasi bahasa pemrograman visual basic.
baru untuk mendukung proses pembuatan Untuk mempermudah penulisan
produk yang akan dihasilkan. Salah satunya khususnya dalam perhitungan data maka
adalah penggunaan computer dalam dilakukan pembatasan pembatasan
penyelesaian banyak masalah terutama masalah dan asumsi- asumsi. Pembatasan
perhitungan ataupun sabagai alat control masalah dan asumsi tersebut antara lain:
pada suatu peralatan produksi. Sehingga 1.Fluida yang digunakan adalah termasuk
nantinya diharapkan dengan berbantu fluida incompressible (tak
computer dapat meningkatkan efisiensi dan mampumampat) sehingga persamaan yang
ketelitian dari alat alat yang digunakan. digunakan adalah persamaan fluida tak
mampu mampat.
Perumusan dan Batasan Masalah 2.Fluida yang digunakan dianggap sebagai
Dalam aliran tak mampu mampat fluida Newtonian
didalam pipa ketakmampubalikan 3.Fluida yang mengalir dalam pipa bersifat
dinyatakan dalam kerugiantinggi tekan. berkembang penuh dan tidak terjadi
Untuk perhitungan aliran didalam pipa pada kebocoran pada rangkaian sehingga
umumnya dipakai persamaan Darcy valume dalam rangkaian dianggap
Weisbach[1]: konstan
L V2 4.Permukaan pipa dengan nilai kekasaran
hf = f
D 2g permukaan pipa dan bilangan Reynolds
Dalam persamaan tersebut f adalah sesuai pada diagram Moody.
koefisien gesek Darcy Weisbach yang 5.Penulisan juga tidak membahas aliran
tidak berdimensi. Koefisien f merupakan pada pipa yang tidak berbentuk lingkaran.
fungsi dari angka Reynolds dan kekasaran Tujuan penulisan yang kami lakukan
pipa. Nilai koefisien f dapat ditentukan dari adalah menyajikan kerugian gesek fluida
diagram Moody. Nilai koefisien f dari pada aliran pipa ke dalam bentuk visual
pembacaan secara manual sering pada layar komputer dengan mengunakan
menimbulkan ketidakseragaman. Untuk bahasa pemrograman visual basic 6.0.
mengindari ketidakseragaman dalam Untuk pembahasan, digunakan beberapa
2
persamaan fluida dan objek dari visual Bernaulli, persamaan kontinuitas,
basic untuk pembuatan interface persamaan kerugian tekanan dan kerugian
pembuatan program. Persamaan fluida gesekan fluida terhadap pipa
yang digunakan seperti persamaan berpenampang bulat
3
Head total pompa dengan material pipa Dimana :
dari besi tuang f = factor gesekan
L = panjang pipa isap (m)
Kerugian head pada pipa isap Di = diameter dalam pipa (m)
3
Untuk kapasitas pompa sebesar 500 m /jam Untuk mengetahui harga f (factor gesekan)
atau 8,33 m3/menit, diketahui data pipa perlu diketahui bilangan Reynolds aliran
sebagai berikut: didalam pipa dengan rumus sebagai berikut:
- Diameter luar pipa = 12,75 inchi V Di
Re =
(0,3238 m)
- Diameter dalam pipa = 11,938 inchi Dimana:
(0,3032 m) = viskositas kinematik (0,86 x 10-6 m2/dt,
0
Kecepatan aliran didalam pipa dapat pada suhu 27 C)
dihitung dengan menggunakan rumus Sebelumnya, kecepatan aliran
4 0,139 Sahingga:
V=
(0,3032)2 4 0,139
V=
=1,926 m/dt (0,3032)2
Sebelum dapat menentukan kerugian head =1,926m / dt
disepanjang pipa isap dari data data Jadi didapatlah harga bilangan Reynolds
dilapangan didapat sebagai berikut: sebesar:
5
k = Ukuran ketidaksempurnaan permukaan f = 1,72
pipa (0,54) (1,926) 2
hls 2 = 1,72
Di = diameter dalam pipa (303,2 mm) 2 .9,81
Jadi k/Di = 0,54 / 303,2 = 0,325 m
= 1,78 x 10-3
Dari diagram Moody diperoleh harga f =
0,0235 sehingga didapatlah harga kerugian
head disepanjang pipa isap adalah:
2 (1.926) 2
hls1 = 0,0235
0,3032 2 .9,81
= 0,0293 m
Dimana:
6
-Kerugian head pada pipa tekan
Dari lapangan data data sebagai berikut:
- Panjang pipa tekan (L) = 12 m
- Elbow 900 = 1 buah
- Elbow 450 = 4 buah
Kerugian head sepanjang pipa tekan
Kecepatan pada pipa tekan sama dengan
pada pipa isap, hal ini disebabkan oleh
diameter pipa keduanya yang sama,
sahingga: Kerugian head akibat keluaran pipa
L V2 V2
hls 2 = f hld 4 =
Di 2g 2g
12 (1,926)2 (1,926)2
hls 2 = 0,0235 hld 4 =
0,3032 2 .9,81 2 .9,81
= 0,176 m = 0,19 m
7
- Head total pompa yang memadai (k/D) dan besarnya bilangan Reynolds
Head total pompa: (Re) yang sangat berpengaruh terhadap
Ht = Ha + Hl + hp nilai f dengan lebih seragam, teliti dan
Dimana: lebih cepat. Pada bilangan Reynolds dan
Hp = Perbedaan tekanan pada sisi nilai kekasaran relative, semakin tinggi
isap dan tekan (= 0) tingkat tingkat ketelitiannya, maka nilai
Ht = 3 + 1,1203 + 0 f yang didapat akan semakin baik
= 4,1203 m tingkat keakurasiannya. Besarnya head
Untuk menjamin ketelitian pengeoperasian losses pada suatu sistem perpipaan,
dan mengantisipasi rugi rugi lainnya maka seperti pada belokan, sambungan, katup,
diambil pompa dengan head total 4,2 m. pengecilan dan pembesaran dapat
dihitung dengan terlebih dahulu
Kesimpulan menentukan panjang relatifnya ataupun
Dari hasil perhitungan nilai koefisien nilai k nya.
gesek dengan menggunakan aplikasi 3. Dari perbandingan hasil perhitungan
pemrograman Visual Basic 6.0 manual dan Visual Basic didapat selisih
1. Nilai koefisien gesek yang dihitung hasil hitung yang cukup kecil. Sehingga
adalah untuk nilai f dengan pipa dari hasil tersebut perhitungan secara
berbentuk bulat dengan jenis aliran tak Visual Basic telah dapat digunakan
mampu mampat. untuk menentukan nilai koefisien
2. Dengan program aplikasi Visual basic kekasaran pada pipa.
dapat ditentukan nilai kekasaran relative
8
Daftar Pustaka
1. Victor L. Streeter dan Benjamin Wylie, E. Mekanika Fluida jilid 1, terj. Zulkifli
Harahap, ed. Ke 8. Erlangga, 1996
2. Bambang Triatmodjo. Hidrolika jilid 2, Beta Offset, 1993
3. Michael J. Moran and Howard N. Shapiro. Fundamental of Engineering
Thermodynamics, Second Edition, 1992
4. Wiryanto Dewobroto, Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0.
Elexmedia Komputindo 2003
5. Agus J. Alam. Microsoft Visual Basic Versi 6.0, Elexmedia Komputindo 2003