Anda di halaman 1dari 21

47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perencanaan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku

4.1.1. Kriteria Perencanaan

Kriteria perencanan yang digunakan jaringan Air bersih IKK Sambung Makmur, yaitu:

1. Perencanaan sistem jaringan pipa ini meliputi rencana jaringan transmisi air baku dimulai

dari intake Mangkoak sampai dengan IPA Sambung Makmur sepanjang + 634 m.

2. Penentuan area layanan dan kebutuhan air baku disesuaikan dengan kondisi eksisting

pengambilan air baku dan rencana pengembangan PDAM Intan Banjar.

3. Kriteria perencanaan pipa transmisi meliputi :

a. Pengaliran dalam pipa sedapat mungkin dilakukan secara gravitasi.

b. Jalur pipa selurus dan sependek mungkin.

c. Kesulitan pelaksanaan konstruksi sekecil mungkin.

d. Mudah dalam operasi dan pemeliharaan.

e. Untuk keamanan, sedapat mungkin jalur transmisi diusahakan tidak melalui daerah

yang tidak stabil.

f. Kehilangan tekanan maksimum 30% dari total head statis pada sistem transmisi

dengan pemompaan. Untuk sistem gravitasi kehilangan tekanan maksimum

5m/1000m atau sesuai dengan spesifikasi jenis pipa yang dipakai.

g. Kecepatan aliran maksimum dalam pipa adalah 2 m/detik, sedangkan dalam pipa

hisab pompa 1.2 m.detik.

h. Jenis pipa transmisi menggunakan material High Density Poly-ethilene (HDPE).

4.1.2. Analisis Pipa Transmisi

Air dari bangunan Intake ke IPA Sambung Makmutr dialirkan melalui pipa, yang

disebut sebagai pipa jaringan tranmisi air baku.


48

Kecepatan aliran yang diinginkan V = 0,6 m/dt - 2 m/dt

Data - data yang telah diperoleh sebelumnya (dari survey/pengukuran), antara lain :

1. Panjang Pipa = 634 meter

2. Elevasi muka air sungai Z1 = +28 meter

3. Elevasi muka tanah lokasi intake Z2 = +58 meter

4. Kapasitas produksi Qm = 20 l/dt

= 0,020 m3/dt

5. Bahan pipa dari jenis HDPE, nilai Chw = 140

6. Bahan pipa dari jenis Galvanized, nilai Chw = 130

7. Asumsi kehilangan tekanan di pilih = 0,01

Tahapan Perhitungan

Penentuan diameter pipa Transmisi :

Diketahui : Dipilih S = 0.01

Qm = 20,00 l/dt → 0,020 m3/dt

Pipa HDPE Chw = 140

Pipa Galvanized Chw = 130

Dengan menggunakan Rumus Hazen Williams :

0,38
 Q 
Maka : D =  0,54 
 0,2785 x Chw x S 

0,38
 0,020 
D =  0,54

 0,2785 x 130 x 0.01 

D = 0,148 m
49

Dilihat dari hasil perhitungan diameter pipa transmisi dengan angka 0,148 m maka penulis

akan mengambil 2 alternatif hasil. Langkah ini diambil karene mengingat ketersediaan dimensi

pipa di pasar. Maka diameter pipa transmisi diambil adalah:

D1 = 200 mm

D2 = 150 mm

4.2. Analisis Pompa

Perhitungan Head pompa merupakan perhitungan yang terpenting didalam

perencanaan sistem pompa, hal ini disebabkan :

a. Pemilihan Head yang terlampau besar dapat mengakibatkan daya yang dibutuhkan

tinggi, sehingga dapat berakibat pada biaya operasional yang tinggi pula.

b. Pemilihan Head yang terlampau kecil dapat mengakibatkan kerusaklan pada pompa

oleh kapasitas atau pompa tidak dapat digunakan secara proporsioanal dalam jangka

waktu yang lama disebabkan penurunan effisiensi pompa.

4.2.1 Perhitungan Head Statis

1. Jarak antara permukaan pada sumuran (tadah isap) sampai ke pusat pompa

disebut hs = head suction.

2. Jarak antara pusat pompa ke permukaan air di tadah tekan, dimana air akan dibawa

ke IPA disebut sebagai hd = head discharge.

Pada perencanaan ini dipasang pompa dengan hs = 5 meter, sedangkan hd beda

tinggi antara elevasi pompa dengan IPA Sambung Makmur

Ht = hd (Z3 - Z2) - hs = (58 - 28) - 5

= 25 meter

4.2.2 Memilih Tipe Pompa dengan pipa Transmisi 200 mm

Untuk mengetahui beban pompa yang akan digunakan, maka geadloss pada pipa 634

meter harus dihitung, sbb :


50

1,8519
 Q 
Hfd =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=
 
2,63 
x 634m
 0,2785 x 140 x (0,2) 

= 1,3 m

Head pump intake + 10 % 1,3 x 10% = 0,13 m

Jadi head pump intake = 1,3 + 0,13 = 1,43 m

Jadi, head total (bayangan) pompa = Ht + Hfd = 25 + 1,43 m

= 26,43 m

hs = 27 m

Maka sudah diketahui :

1. Kapasitas pompa, Q = 0,02 m3/dtk = 1,2 m3/min

2. Head Pompa = Hp (bayangan) = 27 meter

Kemudian kita pilih tipe dan ukuran pompa dengan menggunakan brosur pompa (pada

perencanaan ini penulis menggunakan pompa merk EBARA), dengan urutan sebagai

berikut :

1. Membaca Performance Range dan Performance Curve

Dengan memilih absis Q = 1,2 m3/min

Ordinat H = 27 m
51

Gambar 4.1 Kurva Performance Range Pompa EBARA

Dengan memilih pompa putaran 2.900 RPM maka dipilih Pompa Tipe 80x65

FS4KA.

2. Membaca Technical Data

Data yang tercantum di dalam ”Pump Dimensions and Weights” (Dimensi dan

Berat Pompa), untuk Pompa Tipe 80x65 FS4KA mempunyai spesifikasi sebagai

berikut :

DNS = Diameter Inlet sebesar 80 mm

DNT = Diameter Outlet sebesar 65 mm

Dari sinilah maka dapat ditentukan ukuran reducer (pengecilan/pembesaran)

yang akan dipasang pada kedua sisi pompa (inlet maupun outlet)
52

Gambar 4.2 Gambar Kurva Pompa EBARA Tipe 80x65 FS4K

4.2.2.1 Perhitungan Headloss

Tinjauan terhadap kecepatan yang dihasilkan apabila menggunakan pipa DN 200

mm dengan Q = 0,020 m3/dt

Rumus Kontinuitas Aliran : Q = V x A

¼ x π x D2 x V = 0,020 m3/dt

(4) x 0,020 m/det


V =
( 3,14 ) x ( 0,2 ) 2

= 0,64 m/dt

Nilai kecepatan (V) ini memenuhi kriteria perencanaan, yakni:

0,6 m/dt < 0,64 m/dt < 2 m/dt

1. Energi Kecepatan ( Ek )
53

Dari data pada kecepatan aliran, maka kita dapat menentukan Energi

V2
Kecepatan dengan Rumus
2g

Maka :

Energi Kecepatan (Ek) =

V2 (0,64 m/det) 2
  0,0209 meter
2 x g 2 x 9,81 m 2 /det

2. Perhitungan terhadap head loss minor pada jaringan pipa Suction dan

Discharge

Tabel 4.1 Kelengkapan Jaringan Pipa Transmisi

No Nama barang Ukuran Jumlah Satuan Nilai Chw Jumlah


K nilai ”K”
I Jaringan Isap
(Suction)
1 Pipa 200 mm 5 m 130
Galvanished
2 Strainer dan Foot 200 mm 1 Unit 1,8400 1,8400
Valve
3 Gate Valve 200 mm 1 Unit 0,1000 0,1000
4 Bend 900 200 mm 3 Unit 0,330 0.9900
5 Reducer (200x80)
mm 1 Unit 0,2631 0,2631
Jaringan Jumlah Ks : 3,1931
II Tekanan
(Discharge):
1 Pipa 200 mm 4 m 130
Galvanished
2 Reduser (200x65)
mm 1 0,7348 0,7348
3 Check Valve 200 mm 1 Unit 1,2000 1,2000
4 Gate Valve 200 mm 3 Unit 0,1000 0,3000
5 Meter Air 200 mm 1 Unit 0,0050 0,0050
6 Bend 900 GI 200 mm 3 Unit 0,3300 0,9900
7 Pipa HDPE 200 mm 630 m 140 0.0000
8 Bend 450 HDPE 200 mm 4 Unit 0.1900 0,7600
9 Bend 220 30' 200 mm 5 Unit 0,1100 0,5500
HDPE
10 Inlet ke 200 mm 1 Unit 1.0000 1,0000
Reservooir
Jumlah Kd : 5,5398
Jumlah K : 8,7329
54

Pada Tabel diatas diperoleh nilai :

∑Ks = 3,1931

∑Kd = 5,5398

Head loses minor dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

V2
Hm = ∑K
2xg

a. Pada Jaringan isap ( Suction )

(0,64) 2
Hms = 3,1931 x
2 x 9,81

= 3,1931 x 0,0209

= 0,0667 meter

b. Pada Jaringan Tekan ( Discharge )

(0,64) 2
Hmd = 5,5398 x
2 x 9,81

= 5,5398 x 0,0209

= 0,1158 meter

Total h minor : ∑hm = hms + hmd

= 0,0667 + 0,1158

∑hm = 0,1825 meter

4.2.2.2 Perhitungan Head Loss Major (Friksi)

Pada Jaringan Isap (Suction)

1,8519
 Q 
Rumus hfs =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 
55

1,8519
 0,020 
=
 
2,63 
x 5  0,0118 m
 0,2785 x 130 x (0,2) 

Pada Jaringan Tekan ( Discharge )

a. Pipa Galvanished

1,8519
 Q 
Hfd – 1 =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=  
2,63 
x 4  0,0094 m
 0,2785 x 130 x (0,2) 

b. Pipa HDPE

1,8519
 Q 
Hfd – 2 =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=
 
2,63 
x 630  1,2914 m
 0,2785 x 140 x (0,2) 

Rekapitulasi Head Loss :

∑hf = ( hfs + hfd- 1 + hfd- 2 )

= 0,0118 + 0,0094 + 1,2914

= 1,3126 m

∑hl = ( ∑hf )

= 1,3126 m

Jadi headloss sistem jaringan transmisi adalah :

Hl = hm + hl
56

= 0,1825 + 1,3126

= 1,5041 meter

4.2.2.3 Perhitungan Head Pompa (Hp)

V2
Hp = hs + hl +
2xg

= 27 + 1,5041 + 0,0209

= 28,525 m

Nilai Head total dibulatkan menjadi 29 m

4.2.2.4 Meninjau kemampuan isap jaringan suction

a. Net Positive Suction Head (NPSH) Requirements :

Data performance curve untuk pompa EBARA Tipe 80x65 FS4KA, dengan

kapasitas pompa 1,2 m3/min terbaca nilai NPSHr = 2 m

Syarat zat cair dapat mengalir (tanpa kavitasi), bila nilai


NPSHav > NPSHr
b. NPSH Available (NPSHsv) :

Dengan mengamati sistem suction pompa yang dirancang, diperoleh angka :

1. Hs = 5 meter

2. Hm (hasil hitungan sebelumnya) = 0,1825 m

Pa  Pv
3. Nilai NPSHav = - Hs - hm

Asumsi terhadap suhu zat cair setempat : 20º C dan dengan melihat tabel fisik

air pada suhu tersebut, diperoleh angka :

1. Tekanan Uap Jenuh Air, PV = 0,02383 kgf/cm2

(0,02383) x (9,81 x 104) = 2337,723 N/m2

2. Kerapatan Air,  = 0,9983 kg/L

(0,9983) x (9,81 x 103) = 9793,323 N/m3


57

3. Tekanan Udara Luar, Pa = 1,0333 kgf/cm2

(1,0333) x (9,81 x 104) = 101.366,73 N/m2

Dengan demikian, maka nilai NPSHAV :

(101.366,73)  (2337,723)
= - (5) - (0,1825)
(9793,323)

= 4,9294 meter

4,9294 m > 2,00 m Oke…..!!!


Sistem Suction Pompa aman terhadap

“KAVITASI”

4.2.2.5 Perhitungan Daya Air

Diketahui :

γ = 0,9998 (kgf /L) = 0,9998 x 10 4

= 9998 N/m 3

Q = 0,02 m 3 /dtk

H = 29 meter

Rumus Dasar Pw = γ x Q x H

Pw = 9998 x 0,02 x 29

Pw = 5.798,84 Watt

= 5,79 KW

4.2.2.6 Perhitungan Daya Poros Pompa

Diketahui : η = 78,2%  0,782

Pw QH
Rumus Dasar: P= =
 

5.798,84
P =
0,782

P = 7.415,3964 Watt

= 7,41 KW
58

4.2.2.7 Perhitungan Daya Nominal Penggerak Mula

Diketahui : Efisiensi Transmisi (η) = 0,20

Faktor Cadangan (G) = 0,97

(1  G )
Pm = P
t

(1  0,97)
= (7.415,3964) .
(0,2)

= 73.041,6545 Watt  73 Kw

4.2.2.8 Penentuan Putaran Spesifik Impeller

Diketahui :

n = 2.900 rpm

Q = 1,2 m3/menit

H = 29 meter

n Q (2900) 1,2
Ns = =
H 29

= 109,5

4.2.3 Memilih Tipe Pompa dengan pipa Transmisi 150 mm

Untuk mengetahui beban pompa yang akan digunakan, maka geadloss pada pipa 634

meter harus dihitung, sbb :

1,8519
 Q 
Hfd =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=
 
2,63 
x 634m
 0,2785 x 140 x (0,15) 

= 5,3 m

Head pump intake + 10 % 5,3 x 10% = 0,53 m

Jadi head pump intake = 5,3 + 0,53 = 5,83 m


59

Jadi, head total (bayangan) pompa = Ht + Hfd = 25 + 5,83 m

= 30,83 m

hs = 31 m

Maka sudah diketahui :

3. Kapasitas pompa, Q = 0,02 m3/dtk = 1,2 m3/min

4. Head Pompa = Hp (bayangan) = 31 meter

Kemudian kita pilih tipe dan ukuran pompa dengan menggunakan brosur pompa (pada

perencanaan ini penulis menggunakan pompa merk EBARA), dengan urutan sebagai

berikut :

3. Membaca Performance Range dan Performance Curve

Dengan memilih absis Q = 1,2 m3/min

Ordinat H = 31 m

Gambar 4.3 Kurva Performance Range Pompa EBARA


60

Dengan memilih pompa putaran 2.900 RPM maka dipilih Pompa Tipe 80x65

FS4GA.

4. Membaca Technical Data

Data yang tercantum di dalam ”Pump Dimensions and Weights” (Dimensi dan

Berat Pompa), untuk Pompa Tipe 80x65 FS4GA mempunyai spesifikasi sebagai

berikut :

DNS = Diameter Inlet sebesar 80 mm

DNT = Diameter Outlet sebesar 65 mm

Dari sinilah maka dapat ditentukan ukuran reducer (pengecilan/pembesaran)

yang akan dipasang pada kedua sisi pompa (inlet maupun outlet)

Gambar 4.4 Gambar Kurva Pompa EBARA Tipe 80x65 FS4GA


61

4.2.3.1 Perhitungan Headloss

Tinjauan terhadap kecepatan yang dihasilkan apabila menggunakan pipa DN 150

mm dengan Q = 0,020 m3/dt

Rumus Kontinuitas Aliran : Q = V x A

¼ x π x D2 x V = 0,020 m3/dt

(4) x 0,020 m/det


V =
( 3,14 ) x ( 0,15 ) 2

= 1,13 m/dt

Nilai kecepatan (V) ini memenuhi kriteria perencanaan, yakni:

0,6 m/dt < 1,13 m/dt < 2 m/dt

3. Energi Kecepatan ( Ek )

Dari data pada kecepatan aliran, maka kita dapat menentukan Energi

V2
Kecepatan dengan Rumus
2g

Maka :

Energi Kecepatan (Ek) =

V2 (1,13 m/det) 2
  0,0651 meter
2 x g 2 x 9,81 m 2 /det

4. Perhitungan terhadap head loss minor pada jaringan pipa Suction dan

Discharge
62

Tabel 4.2 Kelengkapan Jaringan Pipa Transmisi

No Nama barang Ukuran Jumlah Satuan Nilai Chw Jumlah


K nilai ”K”
I Jaringan Isap
(Suction)
1 Pipa 200 mm 5 m 130
Galvanished
2 Strainer dan Foot 200 mm 1 Unit 1,8400 1,8400
Valve
3 Gate Valve 200 mm 1 Unit 0,1000 0,1000
4 Bend 900 200 mm 3 Unit 0,330 0.9900
5 Reducer (200x80)
mm 1 Unit 0,2631 0,2631
Jaringan Jumlah Ks : 3,1931
II Tekanan
(Discharge):
1 Pipa 200 mm 4 m 130
Galvanished
2 Reduser (200x65)
mm 1 0,7348 0,7348
3 Check Valve 200 mm 1 Unit 1,2000 1,2000
4 Gate Valve 200 mm 3 Unit 0,1000 0,3000
5 Meter Air 200 mm 1 Unit 0,0050 0,0050
6 Bend 900 GI 200 mm 3 Unit 0,3300 0,9900
7 Pipa HDPE 200 mm 630 m 140 0.0000
8 Bend 450 HDPE 200 mm 4 Unit 0.1900 0,7600
9 Bend 220 30' 200 mm 5 Unit 0,1100 0,5500
HDPE
10 Inlet ke 200 mm 1 Unit 1.0000 1,0000
Reservooir
Jumlah Kd : 5,5398
Jumlah K : 8,7329

Pada Tabel diatas diperoleh nilai :

∑Ks = 3,1931

∑Kd = 5,5398

Head loses minor dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

V2
Hm = ∑K
2xg
63

c. Pada Jaringan isap ( Suction )

(1,13) 2
Hms = 3,1931 x
2 x 9,81

= 3,1931 x 0,0651

= 0,2079 meter

d. Pada Jaringan Tekan ( Discharge )

(0,64) 2
Hmd = 5,5398 x
2 x 9,81

= 5,5398 x 0,0651

= 0,3606 meter

Total h minor : ∑hm = hms + hmd

= 0,2079 + 0,3606

∑hm = 0,5685 meter

4.2.3.2 Perhitungan Head Loss Major (Friksi)

Pada Jaringan Isap (Suction)

1,8519
 Q 
Rumus hfs =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=  
2,63 
x 5  0,0477 m
 0,2785 x 130 x (0,15) 

Pada Jaringan Tekan ( Discharge )

c. Pipa Galvanished

1,8519
 Q 
Hfd – 1 =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 
64

1,8519
 0,020 
=  
2,63 
x 4  0,0382 m
 0,2785 x 130 x (0,15) 

d. Pipa HDPE

1,8519
 Q 
Hfd – 2 =  
2,63 
xL
 0,2785 x Chw x (D) 

1,8519
 0,020 
=  
2,63 
x 630  6,0412 m
 0,2785 x 140 x (0,15) 

Rekapitulasi Head Loss :

∑hf = ( hfs + hfd- 1 + hfd- 2 )

= 0,0477 + 0,0382 + 6,0412

= 6,1271 m

∑hl = ( ∑hf )

= 6,1271 m

Jadi headloss sistem jaringan transmisi adalah :

Hl = hm + hl

= 0,5685 + 6,1271

= 6,6956 meter

4.2.3.3 Perhitungan Head Pompa (Hp)

V2
Hp = hs + hl +
2xg

= 31 + 6,6956 + 0,0651

= 37,7607 m
65

Nilai Head total dibulatkan menjadi 38 m

4.2.3.4 Meninjau kemampuan isap jaringan suction

a. Net Positive Suction Head (NPSH) Requirements :

Data performance curve untuk pompa EBARA Tipe 80x65 FS4GA, dengan

kapasitas pompa 1,2 m3/min terbaca nilai NPSHr = 2 m

Syarat zat cair dapat mengalir (tanpa kavitasi), bila nilai


NPSHav > NPSHr
b. NPSH Available (NPSHsv) :

Dengan mengamati sistem suction pompa yang dirancang, diperoleh angka :

1. Hs = 5 meter

2. Hm (hasil hitungan sebelumnya) = 0,5685 m

Pa  Pv
3. Nilai NPSHav = - Hs - hm

Asumsi terhadap suhu zat cair setempat : 20º C dan dengan melihat tabel fisik

air pada suhu tersebut, diperoleh angka :

1. Tekanan Uap Jenuh Air, PV = 0,02383 kgf/cm2

(0,02383) x (9,81 x 104) = 2337,723 N/m2

2. Kerapatan Air,  = 0,9983 kg/L

(0,9983) x (9,81 x 103) = 9793,323 N/m3

3. Tekanan Udara Luar, Pa = 1,0333 kgf/cm2

(1,0333) x (9,81 x 104) = 101.366,73 N/m2

Dengan demikian, maka nilai NPSHAV :

(101.366,73)  (2337,723)
= - (5) - (0,5685)
(9793,323)

= 4,54344 meter
66

4,5434 m > 2,00 m Oke…..!!!


Sistem Suction Pompa aman terhadap

“KAVITASI”

4.2.3.5 Perhitungan Daya Air

Diketahui :

γ = 0,9998 (kgf /L) = 0,9998 x 10 4

= 9998 N/m 3

Q = 0,02 m 3 /dtk

H = 38 meter

Rumus Dasar Pw = γ x Q x H

Pw = 9998 x 0,02 x 38

Pw = 7.598,48 Watt

= 7,59 KW

4.2.3.6 Perhitungan Daya Poros Pompa

Diketahui : η = 78,2%  0,782

Pw QH
Rumus Dasar: P= =
 

7.598,48
P =
0,782

P = 9.716,7263 Watt

= 9,72 KW

4.2.3.7 Perhitungan Daya Nominal Penggerak Mula

Diketahui : Efisiensi Transmisi (η) = 0,20

Faktor Cadangan (G) = 0,97

(1  G )
Pm = P
t
67

(1  0,97)
= (9.716,7263) .
(0,2)

= 95.709,7541 Watt  96 Kw

4.2.3.8 Penentuan Putaran Spesifik Impeller

Diketahui :

n = 2.900 rpm

Q = 1,2 m3/menit

H = 38 meter

n Q (2900) 1,2
Ns = =
H 38

= 85,6

Anda mungkin juga menyukai