PERIODE I (2019/2020)
KELOMPOK 8
Nama Mahasiswa/NIM INDADZIL ARSYIL P. S./ 104118108
Indadzil Arsyil P.S.8, Agum Ridho8, Rayes Alghifari8 ,Erita Liesa Krisdinar8,
Naufal Amir Effendi,8, Muhammad Yuga Erlangga8, Raihan Krisnayadi8
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencaan Infrastruktur, Universitas
Pertamina
Arsyilbaya@gmail.com
Abstrak : Praktikum Penentuan Koefisien Aliran dengan Venturimeter bertujuan untuk menentukan
variasi koefisien aliran (Cd) berdasarkan perhitungan debit aliran (Q) menggunakan venturimeter
serta dapat menentukan perbandingan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang venturimeter. Pada
praktikum ini digunakan alat dan bahan berupa venturimeter, hydraulic bench, stopwatch, gelas
ukur, dan air. Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini, yaitu pompa hydraulic bench dipancing
hingga aliran konstan, lalu pompa dimatikan dan selang pancing diganti dengan selang apparatus.
Selanjutnya hydraulic bench kembali dinyalakan dan buka katup. Lalu kran ouput dibuka dan
diamati ketinggian pada manometer. Setelah itu air yang keluar melalui katip ditampung dengan
tabung ukur dan dihitung waktunya. Volume, waktu, dan ketinggian pada piezometer dicatat. Pada
praktikum kali ini diberikan tiga perlakuan berbeda. Dari praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa nilai Cd pada perlakuan satu sampai tiga secara berturut-turut adalah sebesar
0.96, 0.94, dan 1,004. Pada praktikum ini juga didapatkan perbandingan antara tekanan terukur dan
tekanan ideal sepanjang venturimeter.
The Practice of Determining Flow Coefficient with Venturimeter aims to determine the
variation of the flow coefficient (Cd) based on the calculation of flowrate (Q) using a
venturimeter and can determine the ratio between the measured and ideal pressure along
the venturimeter. In this practicum tools and materials are used in the form of venturimeter,
hydraulic bench, stopwatch, measuring cup, and water. The way of working done in this
practicum, namely hydraulic bench pump is lured to a constant flow, then the pump is shut
down and the fishing line is replaced with an apparatus hose. Then the hydraulic bench is
turned on again and open the valve. Then the output valve is opened and observed the
height on the manometer. After that the water that comes out through the valve is collected
with a measuring tube and the time is calculated. The volume, time and height of the
piezometer are recorded. In this practicum, three different treatments were given. From the
practicum that has been done, the results show that the value of Cd in treatments one to
three in a row is 0.96, 0.94, and 1.004. In this lab also a comparison between the measured
pressure and ideal pressure along the venturimeter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka dapat ditarik suatu
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan diameter dengan tinggi tekanan?
2. Bagaimana perbandingan dsitribusi tekanan ideal sepanjang pipa secara
teoritis dan eksperimental?
3. Bagaimana analisis grafik Q dan Cd?
C. Tujuan
Pada praktikum “Penentuan Koefisien Aliran dengan Venturimeter”
ini para praktikan diharapkan mamapu menentukan variasi koefisien aliran
(Cd) berdasarkan perhitungan debit alliran (Q) menggunakan venturimeter
serta mampu menentukan perbandingan antara tekanan terukur dan ideal
sepanjang venturimeter.
D. Dasar teori
Venturimeter adalah alat untuk mengukur debit air atau cairan yang
mengalir melalui pipa. Alat ini terdiri dari tabung pendek yang menyempit
ke suatu tenggorokan di tengah pipa. Aliran pada bagian tengah teggorokan
memiliki kecepatan yang lebih besar, bila dibandingkan pada bagian lain.
hal ini terjadi dikarenakn luas pada penampang bagian tengah pipa jauh
lebih kecil dari bagian lainnya. Peningkatan kecepatan aliran ini sebanding
dengan penurunan tekanan sesuai dengan Asas Bernoulli. Dengan adanya
perubahan kecepatan dan tekanan, maka debit dapat dihitung begitu pula
dengan koefisien aliran (dokumen.tips, 2016).
Persamaan Bernoulli:
P1 V21 P2 V22 Pn V2n
Z1 + + = Z2 + + = Zn + + (7.1)
γ 2g γ 2g γ 2g
Persamaan Kontinuitas:
A1 . V1 = A2 . V2 (7.2)
METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan praktikum modul 7 ini adalah:
venturimeter, hydraulic bench, stopwatch, dan gelas ukur.
Bahan yang digunakan pada percobaan praktikum modul 4 ini adalah: fluida
cair jenis air.
2. Cara Kerja
Pada praktikum Penentuan Koefisien Aliran dengan Venturimeter
dilakukan beberapa langkah, yaitu pompa pada hydraulic bench dipancing
hingga aliran menadi konstan. Setelah itu, hydraulic bench dimatikan dan
selang pancing diganti dengan selang apparatus. Langkah selanjutnya
hydraulic bench dinyalakan dan bukaan katup disesuaikan untuk
menghasilkan aliran lambat melalui pipa. Setelah itu kran output dibuka dan
diamati perubahan ketinggian manometer setelah aliran di dalam pipa
konstan. Setelah itu air yang keluar melalui katip ditampung dengan tabung
ukur dan dihitung waktunya. Volume, waktu, dan ketinggian pada
piezometer dicatat. Langkah-langkah diatas diulangi dengan perlakuan yang
menghasilkan debit yang berbeda, dengan syarat besar debit masih dapat
memberikan perbedaan ketinggian yang jelas pada pembacaan piezometer.
Cd = 0,96
5. Kecepatan (V)
Q1
V= ( )
A2
1,07 x 10−4
V= ( )
8,987 x 10−5
V = 1.190 m/s
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini didapat kan hasil bahwa bubungan antara
diameter dengan tinggi tekanan adalah berbanding lurus dimana semakin
besar diameter suatu penampang, maka tinggi tekanannya. Perbandingan
distribusi tekanan ideal secara teoritis dengan ekperimental terdapat pada
tabel 7.3 Distribusi Tekanan Ideal sebagai Fraksi Kecepatan Tabung
Piezometer dan Tabel 7.4 Pengukuran Distribusi Tekanan Sepanjang
Venturimeter sebagai Ujung Fraksi Kecepatan pada Tabung Piezometer.
Dimana pada kedua tabel tersebut dapat dilihat adanya perbedaan hasil
yang didapatkan antara teoritis dan ekperimental, hal ini dapat terjadi
dikarenakan kurang telitinya praktikan saat menghitung waktu serta saat
pembacaan skala piezometer. Ada pun faktor lain, yaitu adanya tekanan
yang dilakukan praktikan terhadap hydraulic bench pada saat percobaan,
sehingga membuat debit air yang keluar semakin besar.
0,96
0,95
0,94
0,93
0,92
0,91
0,9
1,07 x 10-4 1,31 x 10-4 1,51 x 10-4
Nlai Q
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variasi koefisien
aliran Cd yang didapatkan berdasarkan debit aliran dengan menggunakan
venturimeter pada tiga perlakuan yang berbeda adalah 0,96 pada debit 1,07 x 10-4
m3/s, 0,94 pada debit 1,31 x 10-4 m3/s, dan 1,0004 pada debit 1,51 x 10-4 m3/s.
Secara teoritis nila Cd biasa berada pada kisaran 0,92 – 0,99. Sedangkan pada hasil
ekperimental nilai Cd berada pada kisaran 0,96 – 1,0004, dimana hasil dari
perlakuan ketiga tidak termasuk kedalam batas Cd secara teoritis. Hal ini
disebabkan karena kurang telitinya praktikan saat mengamati menghitung waktu
serta dalam mengamati tabung piezometer.
REFERENSI
1. Dokumen.tips. (Januari, 2016). Venturimeter. Diakses dari
https://dokumen.tips/documents/aliran-pada-venturimeter.html
2. Indriatmoko, Hariyanto., dkk. (2003). Aplikasi Sistem Informasi Geografi
Untuk Penghitungan Koefisien Aliran Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ciliwung. Jakarta: Universitas Trisakti.
3. Sufari, Fadil. (April, 2016). Venturimeter. Diakses dari
https://www.academia.edu/17784169/Venturimeter