Anda di halaman 1dari 5

Kata Pengantar

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Fisika merupakan
cabang dari pelajaran IPA. Melalui Fisika kita dapat memanfaatkan suatu kejadian yang
terjadi di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari yang sebelumnya tidak dapat digunakan.
Laporan penelitian ini kami peroleh dari suatu penelitian bukan omong kosong belaka.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
skami dalam pembuatan karya ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah kami pilih sebagai
data dan fakta pada karya ilmiah ini. kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia yang
mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya ilmiah ini yang telah kami
selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini.
Namun kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan dan pengetahuan yang
kami miliki.Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki karya ilmiah kami di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian
ini dapat kami tulis supaya dapat berguna bagi pembaca.
Duri,25 April 2012

Tim Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penulisan

Sekarang ini,banyak alat-alat sederhana yang berada disekitar kita yang


menggunakan prinsip hukum bernoulli,salah satunya yaitu gaya angkat pada pesawat
terbang.Pada percobaan kali ini
1.1 Landasan teori
Gambar 1.1
Dalam kehidupan sehari-hari, asas Bernoulli diterapkan pada karburator mobil, venturimeter,
pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot serangga. Asas Bernoulli juga dapat
digunakan untuk melakukan kalkulasi kebocoran pada tangki air yang seperti kami
praktekkan.
Gambar 1.1 menunjukkan sebuah kaleng yang diisi air sampai kedalaman h1. Pada dinding
kaleng terdapat lubang kebocoran yang terletak pada ketinggian h2 yang diukur dari dasar
kaleng.
Jika m adalah massa zat cair yang berpindah. ( rho) adalah massa jenis zat cair dan m/
adalah volume zat cair yang berpindah. Maka jumlah semua usaha yang menggerakkan zat
cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial.
Wtot = Ek + Ep
F1 . l1 F2 . l = Ek + Ep
(P1 . A1 . l1) (P2 . A2 . l2)
= (mv22 mv12) + (mgh2 mgh1) P1 . m/ P2 . m/
= (mv22 mv12) + (mgh2 mgh1 )P1 . m/ + mgh1 + mv12
= P2 . m/ + mgh2 + mv22
P1 + v12 + gh1 = P2 + v22 + gh2
Atau
P + gh1 + v2 = Konstan
Ket :

P = Tekanan (kpa)
h = tinggi sistem diatas bidang acuan (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Persamaan diatas disebut juga sebagai Persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli sangat
berguna untuk penggambaran kualitatif berbagai jenis aliran fluida. Persamaan Bernoulli
diatas dikenal sebagai persamaan untuk aliran lunak, fluida inkompresibel, dan nonfiskos.

1.2 Tujuan
Membandingkan perpindahan fluida berdasarkan Hasil Observasi dan Teori (rumus).
1.3 Waktu Praktikum
Tempat : Jln.Hayati, Perumnas Kace
Hari,tanggal : Jumat, 11 Maret 2011
Waktu : Pukul 13.00-16.00
BAB 2
ISI
2.1 Alat dan Bahan
1. Kaleng berisi air 5. Gayung
2. Kursi 6. Ember
3. Meteran 7. Paku
4. Palu
2.2 Cara kerja
1. Kami menyiapkan satu kaleng biskuit bekas atau bejana-bejana lainnya yang bisa
digunakan untuk menampung air.
2. Selanjutnya, kami melubangi kaleng tersebut dengan paku dan palu pada titik dari tinggi
kaleng.

3. Kami meletakkan kursi di permukaan tanah yang datar dan kemudian meletakkan kaleng
tersebut ke atas kursi, kami meletakkan pada tepi kursi yang menghadap ketanah agar
mempermudah proses pengukuran.
4. Sebelum kami mengisi air, sumbat terlebih dahulu lubang pada kaleng, lalu kami mengisi
penuh kaleng tersebut dengan air.
5. Kami meletakkan meteran di permukaan tanah agar dapat mengukur air yang akan
memancar dari lubang tersebut.
6. setelah semua persiapan selesai, kami melepaskan penyumbat pada lubang kaleng, dan
keluarlah air dari lubang tersebut dan memancar pada permukaan tanah yang sebelumnya
sudah kami persiapkan meteran di sisi pancaran air, kemudaian kami mengukur jarak
pancaran air terjauh.
2.3 Hasil pengamatan
Setelah kami mengukur dengan meteran kami dapati hasil berikut:
Dik, htotal = 67 cm= 0,67 m
h1 = 16 cm= 0,16 m
h2 = 51 cm= 0,51 m
x = 49 cm= 0,49 m
Dit, x=.? pada rumus
v=.?
t=.?
Jawab :
x=2 h1.h2 v= 2.h2 t= 2.gH
=2 0,16.0,51 g = 2.10.0,67
=2 0,0816 = 2.0,51 = 13.4
=2.0,28 10 = 3,66 m/s
=0,56 m = 1,02
10
= 0,102
= 0,319 s

2.4 Analisa Data


Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasil perhitungan berdasarkan rumus dengan
berdasarkan praktek tidak sama percis ( beda-beda tipis). Ini dikarenakan beberapa faktor
yang mempengaruhi misalnya, kekuatan angin disekitar lokasi pekerjaan, diameter lubang
yaitu semakin kecil lubang, maka akan semakin jauh jarak pancaran air yang akan keluar dari
lubang tersebut.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam suatu percobaan, nilai yang kami peroleh dari mempraktekkan dengan menghitung
rumus berseda tipis. Hal itu terjadi dikarenakan beberapa faktor misalnya, kekuatan angin
disekitar lokasi pekerjaan, diameter lubang yaitu semakin kecil lubang, maka akan semakin
jauh jarak pancaran air yang akan keluar dari lubang tersebut.
3.2 Saran
1. Dalam mengukur, kita harus benar-benar teliti.
2. Pengukuran juga harus tepat.
3. Dalam penggunaan rumus, harus teliti dalam menghitung.
DAFTAR PUSTAKA
Purwoko, Fendi. 2006. Fisika SMA Kelas X, XI, XII. Bogor: Yudhistira.
Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-Asas Fisika 2B Kelas XI. Yogyakarta: Yudhistira.

Kesimpulan :
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena
adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan
bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan
tekanan air tersebut.
Tekanan hidrostatis bertambah secara konstan seiring dengan bertambahnya kedalaman air.
Setiap kedalam bertambah 10 meter berarti tekanan hidrostatis bertambah 1atm setara dengan
1,03 kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai