1. Pendahuluan
Pembahasan dalam materi berikut akan digunakan untuk menghitung pressure drop
aliran campuran gas dan liquid pada sebuah pipa. Pembahasan ini juga dapat digunakan
untuk menghitung pressure drop pada heat exchanger dengan two-phase intube flow (dengan
kondensasi dan penguapan).
Persamaan dasar untuk menghitung two-phase pressure drop akan dibahas pada bab
2. Pada bab 3 5 akan dibahas bagaimana menghitung two-phase pressure drop pada
masing-masing komponen. Pada bab 6 akan dijelaskan bagaimana memastikan aliran adalah
steady.
Pada bab 7 menjelaskan bagaimana prosedur untuk menghitung two-phase pressure
drop pada sebuah system perpipaan dan metode untuk memastikan bahwa aliran dalam
perpipaan adalah steady.
2. Persamaan Dasar
Persamaan untuk menghitung two-phase pressure drop adalah sebagai berikut :
Untuk menghitung Pf (frictional loss) akan dibahas pada bab 3. Pressure drop
karena gravitasi = 0 untuk pipa horizontal. Untuk menghitung two phase pressure drop
karena gravitasi pada pipa vertical perlu diketahui two-phase density terlebih dulu. Two
phase density (kg/m3) dapat dicari dengan persamaan :
Untuk menghitung viod fraction akan dibahs pada bab 4. Untuk mengitung two-phase
pressure drop karena gravitasi digunakan persamaan sebagai berikut :
Pada saat density liquid phase = konstan, maka kenaikan momentum flux diakibatkan
karena :
1. Kenaikan mass flux (karena ada sambungan atau kontraksi dengan flow area)
2. Kenaikan kualitas Xg
3. Penurunan density gas
Poin 1 menunjukan Pmm. Hal ini terjadi hanya pada sambungan/persimpangan dan
perubahan luas area aliran. Poin 2 menunjukan Pmx. Untuk menuliskan persamaannya
maka persamaan (4) diturunkan terhadap Xg, sehingga menjadi :
Pada system perpipaan, Pmx sering diabaikan , tetapi terkadang menjadi penting
pada proses penguapan. Pada proses kondensasi, Pmx adalah negative dan biasanya
diabaikan pada perhitungan pressure drop pada proses kondensasi.
Karena g diasumsikan proporsional dengan p, maka d g/dp pada persamaan (6) dapat
digantikan dengan g/p. sehingga persamaannya menjadi :
Mensubtitusikan persamaan (7) dan (8) pada persamaan (1) mendapatkan persamaan untuk
drop in static pressure sebagai berikut :
Persamaan (9) digunakan untuk menghitung pressure drop pada system perpipaan dan heat
exchanger.
3. Perhitungan Frictional Two-Phase Pressure Drop pada Pipa Lurus
Langkah-langkah untuk perhitungan adalah sebagai berikut :
(1) Menghitung total flux massa pada pipa (kg/m2s)
adalah aliran massa dari kedua fasa (kg/s) dan d = diameter internal pipa (m).
Dimana Xg adalah fraksi dari total aliran gas (kualitas), adalah viskositas fluida
(Ns/m2).
(3) Membaca friction factor, f dan fg dari gambar 1 pada handbook sheet SMI, dari nilai Re
dan Reg dan dari nilai kekasaran relative dari pipa (/d).
(4) Menghitung single-phase pressure drop (Pa)
Dimana z adalah panjang pipa (m) dan adalah density dari fluida (kg/m3).
(5) Menghitung (fungsi dari physical properties dua fasa)
(9) Koreksi nilai dari C pada keadaan sesungguhnya kekasaran tidak berpengaruh banyak
pada two-phase pressure drop. Nilai dari C adalah:
Langkah-langkah untuk menghitung slip ratio (K) dan void fraction (g) adalah :
(1) Menghitung logaritma dari volumetric flow ratio
Dimana A adalah fungsi dari , ditentukan dari persamaan (15) dan g = log 10
m
dicari dari persamaan (10).
m
,
Langkah-langkahnya adalah :
(1) Menghitung area ratio
Dimana du dan dd adalah diameter internal dari pipa upstream dan downstream (m)
(2) Menghitung total mass flux pada pipa upstream (kg/m2s)
Dimana M adalah total mass flow dari kedua fasa (kg/s)
(3) Menghitung single-phase pressure drop
Persamaan (32) dan (33) selalu memberikan nilai negative pressure drop, atau dengan
kata lain tekanan selalu naik pada enlargement. Tekanan naik karena penurunan
momentum.
(4) Menghitung two-phase pressure
Jika nilai K tidak dapat digunakan maka persamaan berikut dapat digunakan
Langkah-langkahnya adalah :
(1) Menghitung area ratio
Dimana dd dan du adalah diameter internal pipa downstream dan upstream (m).
Dimana
5.3 T-Junctions
Langkah-langkahnya adalah :
(1) Menghitung ratio area
Dimana db dan dm adalah diameter internal dari branch pipe dan manifold (m)
(2) Menghitung total mass flux pada masing-masing dari 3 cabang (kg/m2s)
Dimana
adalah total mass flow dari kedua fasa (kg/s), subscript u upstream leg,
(4) Menghitung two-phase pressure drop yang ada pada aliran pada manifold ketika
mengalami dividing atau combining.
Dimana
adalah total mass flux dari kedua fasa (kg/s) dan d adalah
Dimana R adalah jari-jari bends (m) dan adalah sudut bends (radians).
Fungsi kekasaran relative dan Reynold number diperoleh dari persamaan
berikut:
(B) Valves