Anda di halaman 1dari 8

Mahmuddin, Studi Eksperimental Penurunan Tekanan Aliran Melewati Belokan Pilpa Horizontal 45

dengan Variasi Rasio R/D

Studi Eksperimental Penurunan Takanan Aliran


Melewati Belokan Pipa Horizontal
dengan Variasi Rasio R/D
Mahmuddin
Staf Pengajar Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia
e-mail: mahmud_umitek@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini membahas bagaimana karakteristik penurunan tekanan melalui


belokan pipa horizontal dengan R/D adalah 19, 26 dan 33 dan sudut belokan (SD) 180°,
120°, 60°, dan 20°. Penurunan tekanan dapat diketahui dengan mengukur beda tinggi
cairan manometer U, sedangkan debit aliran dengan flowmeter. Variasi debit aliran
sebesar 0,00015 sampai 0,00030 m³/s. Seksi uji adalah belokan pipa dengan diameter
2,63, 1,92 dan 1,5 cm.
Kurva penurunan tekanan pada R/D besar menunjukkan meningkat dengan
bertambahnya debit aliran, karena perubahan kecepatan aliran terhadap gesekan
permukaan pipa dan efek viskos yang lemah. Selain itu, penurunan tekanan dengan SD
besar meningkat dengan peningkatan debit aliran.
Kata kunci : Penurunan tekanan, sudut belokan dan rasio R/D.

A. PENDAHULUAN mengalir sebagai media, efisiensi


a.1. Latar Belakang penggunaan energi dapat ditingkatkan
Penerapan pinsip-prinsip dasar sehingga diperoleh keuntungan yang
mekanika fluida dapat dijumpai pada maksimal. Salah satu bagian dari instalasi
bidang industri, transportasi maupun perpipaan yang dapat menyebabkan
bidang keteknikan lainnya. Namun dalam kerugian-kerugian adalah gesekan pada
penggunaannya selalu terjadi kerugian dinding pipa dan sambungan belokan pipa.
energi. Dengan mengetahui kerugian Pada pendistribusian air
energi pada suatu sistem yang penggunaan sambungan belokan pipa
memanfaatkan fluida mengalir sebagai banyak ditemukan di industri dan
media, akan menentukan tingkat efisiensi perumahan. Jenis belokan yang
penggunaan energi. dimaksudkan adalah sambungan belokan
Bentuk-bentuk kerugian energi patah dan sambungan belokan berjari-jari.
pada aliran fluida antara lain dijumpai pada a.2. Tujuan Penelitian.
aliran dalam pipa. Kerugian-kerugian a. Untuk mengetahui penurunan tekanan
tersebut diakibatkan oleh adanya gesekan (pressure drop) aliran yang melewati
dengan dinding, perubahan luas belokan pipa horizontal dengan
penampang, sambungan, katup-katup, variasi R/D.
belokan pipa, percabangan pipa. b. Untuk mengetahui penurunan tekanan
Dengan mengetahui kerugian (pressure drop) aliran yang melewati
energi dalam suatu sistem atau instalasi belokan pipa horizontal dengan
perpipaan yang memanfaatkan fluida variasi besar sudut belokan.
46 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

a.3. Batasan Masalah. 𝑉𝐷


𝑅𝑒 = 𝑣 …….…………….(1)
1. Penelitian dilakukan pada aliran satu
Dengan:
fase dengan kondisi adiabatik.
Re= bilangan Reynolds.
2. Pipa yang digunakan adalah pipa
v = kecepatan fluida (m/s).
tahan panas (pipa licin) dengan
D = diameter pipa (m).
diameter 1,53, 1,91 dan 2,54 cm.
 = viskositas kinematika (m2/s).
3. Tidak menganalisis gaya-gaya yang
terjadi pada belokan pipa. b.3. Persamaan Bernoulli
Hukum Bernoulli menjelaskan
tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair
B. TINJAUAN PUSTAKA dan gas) bahwa peningkatan kecepatan
b.1. Definisi. pada suatu aliran zat cair atau gas, akan
Fluida dapat didefinisikan sebagai mengakibatkan penurunan tekanan pada
suatu zat mampu mengalir dan dapat zat cair atau gas. Artinya, akan terdapat
menyesuaikan bentuk dengan bentuk penurunan energi potensial pada aliran
wadah yang ditempatinya, serta apabila fluida yakni aliran fluida yang dapat
diberikan tegangan geser (shear force)., dimampatkan (compressible flow) dan
betapapun kecilnya akan menyebabkan tidak dapat dimampatkan (incompressible-
fluida tersebut bergerak dan berubah flow).
bentuk secara terus-menerus selama Hukum Bernoulli sebetulnya dapat
tegangan tersebut bekerja. dikatakan sebagai bentuk khusus dari
Seperti zat cair kecenderungan akan konsep dalam mekanika fluida secara
mempertahankan volumenya dan umum, yang dikenal dalam persamaan
membutuhkan permukaan bebas dalam Bernoulli. Secara matematis persamaan
medan gravitasi. Aliran pada permukaaan bernoulli adalah sebagai berikut.
bebas sangat dipenuhi efek gravitasi, 𝑃₁ 𝑉₁2 𝑃₂ 𝑉₂2
sedangkan zat gas akan memuai dengan + + 𝑍₁ = 𝛾₂ + + 𝑍₂ .. (2)
𝛾₁ 2𝑔 2𝑔
bebas sampai tertahan oleh dinding yang Dengan:
membatasinya. P = Tekanan (N/m2)
b.2. Karakteristik Aliran. V = Kecepatan (m/s)
Osborne Reynolds, telah melakukan G = Percepatan gravitasi (m/s2)
beberapa percobaan untuk menentukan  = berat jenis(N/m3)
kriteria aliran laminar dan turbulen. Z = ketinggian (m)
Osborne Reynolds hasil percobaannya b.4. Kerugian head tekanan.
menemukan bahwa aliran selalu menjadi Kerugian tinggi tekanan (head
laminar, bila kecepatan aliran fluida looses) merupakan suatu fenomena rugi–
diturunkan sedemikian rupa sehingga rugi energi aliran di dalam sistem
diperoleh bilangan Reynolds lebih kecil perpipaan. Rugi–rugi tersebut selalu
dari 2300 (Re<2300). Sedangkan bila terjadi pada sistem perpipaan dengan
bilangan Reynolds lebih besar dari 4000 menggunakan berbagai macam fluida,
(Re>4000), maka aliran menjadi turbulen. seperti fluida cair dan gas. Umumnya, rugi
Aliran transisi berada pada bilangan aliran yang terbesar terjadi pada fluida
Reynolds antara 2300 dan 4000 cair, hal ini dikarenakan sifat molekulnya
(2300<Re<4000). yang padat dibandingkan gas dan memiliki
Untuk menganalisis sifat aliran gesekan lebih besar terhadap media yang
tersebut diberikan parameter tak dilaluinya, terutama jika koefisien gesek
berdimensi yang dikenal dengan bilangan media yang dilalui tersebut lebih besar,
Reynolds yang dirumuskan seperti pada maka gesekan yang terjadi pun akan
Persamaan (1). semakin besar.
Mahmuddin, Studi Eksperimental Penurunan Tekanan Aliran Melewati Belokan Pilpa Horizontal 47
dengan Variasi Rasio R/D

Kerugian energi tekanan pada Untuk aliran turbulen dimana


keadaan aliran yang semula dalam keadaan bilangan Reynolds lebih besar dari 4000
laminar pada saat melalui pipa lurus yang (Re>4000), maka fungsional dari faktor
koefisien geseknya besar akan berubah gesekan (f) pada persamaan 5 tergantung
menjadi aliran turbulen. Kondisi aliran pada bilangan Reynolds dan kekasaran
turbulen inilah yang dapat merugikan relative. Bila f = f(Re, e/D) dengan nilai e
dalam sistem perpipaan tersebut, seperti untuk pipa licin adalah 0,0015-0,007 mm,
dapat menimbulkan getaran dan juga maka f dapat diperoleh dari diagram
pengelupasan atau penipisan dinding pipa. Mody.
Head losses adalah kerugian- b.6. Kerugian minor.
kerugian dalam aliran pipa yang terdiri dari Kerugian minor adalah penurunan
kerugian mayor dan minor. tekanan akibat gesekan yang terjadi pada
H = Hf + Hm …………….. (3) alat bantu diantaranya adalah katup-katup,
Dengan : sambungan Tee, sambungan belokan, dan
H = head losses (m) pada luas penampang yang tidak konstan.
Hf = Mayor losses (m) Pada aliran yang melewati belokan dan
Hm= minor losses (m) katup, kerugian minor yang terjadi dapat
b.5. Kerugian mayor. dihitung dengan rumusan Darcy-Weisbach
Kerugian mayor adalah kehilangan seperti pada Persamaan (6).
𝑉2
energi tekanan akibat gesekan aliran fluida 𝐻𝑚 = 𝑘 2𝑔 ………...………(6)
dengan luas penampang aliran. Kerugian
Dengan :
head akibat gesekan dapat dihitung dengan
Hm = Minor Lessos (m)
persamaan Darcy-Weisbach seperti pada
v = kecepatan (m/s)
Persamaan (4).:
𝐿 𝑉2
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
𝐻𝑓 = 𝑓 𝐷 . 2𝑔 ...……………..(4) k= koefisien kerugian pada fiting
Dengan : Koefisien kerugian, k, pada Persamaan (6)
Hf = Mayor Losses (M) dapat digunakan pada belokan lengkung
L = panjang pipa (m) dan belokan patah. Untuk belokan
D = diameter pipa (m) lengkung sering dipakai rumus Fuller yang
v = kecepatan (m/s) dinyatakan dalam Persamaan (7).
g = Percepatan gravitasi (m/s2) 𝐷𝑏 3,5 𝜃 0,5
f = faktor gesek (didapat dari 𝑘 = [0,131 + 1,847 ( ) ] [ ]
2𝑅 90
diagram Mody). ………………(7)
Dengan :
Diagram Mody telah digunakan Db= Diameter dalam belokan.
untuk menyelesaikan permasalahan aliran R = Jari-jari belokan (m).
fluida dalam pipa dengan menggunakan
 = sudut belokan (derajat).
faktor gesekan pipa (f) dari rumus Darcy-
k = koefisien kerugian.
Weisbach. Untuk aliran laminar dimana
b.7. Penurunan tekanan fluida (Pressure
bilangan Reynolds kurang dari 2300
Drop)
(Re<2300), faktor gesekan pada
Pressure drop adalah suatu besaran
persamaan 4 dikorelasikan dengan
menggambarkan penurunan tekanan aliran
bilangan Reynolds seperti Persamaan (5).
64 dari satu titik ke titik yang lain di dalam
𝑓 = 𝑅𝑒 ………………… (5) pipa. Penurunan tekanan adalah hasil dari
48 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

gaya gesek pada fluida seperti selang plastik, berfungsi mengukur


yangmengalir melalui tabung. Gaya gesek perbedaan tinggi cairan manometer.
disebabkan oleh resistensi terhadap aliran. 3. Mengalirkan air dengan pompa dan
Faktor utama yang dapat mempengaruhi mengatur katup sampai debit air
resistensi terhadap aliran fluida adalah menunjukkan skala flowmeter
kecepatan fluida melalui pipa dan 9 LPM.
viskositas fluida. 4. Bila aliran stabil, maka melakukan
Secara matematis pressure drop pada pipa pembacaan dan mencatat perbedaan
horizontal adalah sebagai berikut: tinggi cairan manometer, masing-
∆𝑃 = 𝜌. 𝑔. ∆ ………………(8) masing pada sudut belokan 180°, 120°,
Dengan : 60°, dan 20°.
Δp = penurunan tekanan (N/m) 5. Pengukuran dilakukan sebanyak
 = massa jenis fluida (kg/m) 3 (tiga ) kali.
Δh = beda tinggi cairan dalam 6. Mengukur temperatur air 3 (tiga) kali.
manometer (m). 7. Selanjutnya, penambahan debit air
secara bertahap dengan membuka
C. METODOLOGI PENELITIAN
katup sampai debit air mencapai 16,8
c.1. Waktu dan Tempat Penelitian LPM.
Penelitian dilaksanakan di 8. Melakukan prosedur seperti pada 3, 4, 5
Laboratorium Pengujian Mesin-Mesin dan dan 6.
Pusat Riset Dosen dan Mahasiswa Jurusan 9. Mengganti seksi uji dengan belokan
Mesin Fakultas Teknik Universitas pipa R/D= 26 dan selanjutnya R/D=33.
Muslim Indonesia Makassar. 10. Melakukan pengukuran dengan
c.2. Bahan dan Alat. mengikuti prosedur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Bahan : dan 9.
1. Pipa platik tahan panas dengan 11. Evaluasi data.
diameter 1,53, 1,91 dan 2,54 cm. 12. Selesai dan matikan pompa.
2. Selang manometer.
3. Meja analog untuk dudukan
instalasi pipa uji.
4. Pipa PVC diameter 1,53, 1,91 dan
2,54 cm.
Alat :
1. Seperangkat alat penelitian seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 1.
2. Belokan pipa sebagai seksi uji yang
dibuat dari pipa platik tahan panas
yang dilengkungkan dengan radius
(R) sebesar 50 cm, diameter 2,63,
1,92 dan 1,5 cm.
3. Pompa.
4. Katup. Gambar 1. Foto instalasi penelitian
5. Thermometer.
6. Manometer U.
7. Flomweter.
c.3. Prosedur Penelitian
1. Mengisi bak penampung air.
2. Manometer dihubungkan dengan seksi
uji (belokan pipa, R/D=19) dengan
Mahmuddin, Studi Eksperimental Penurunan Tekanan Aliran Melewati Belokan Pilpa Horizontal 49
dengan Variasi Rasio R/D

beraturan. Gerakan ini terutama akan


mempengaruhi aliran di dekat permukaan
pipa yang bersinggungan dengan dinding
pipa.
Tegangan geser yang bekerja di
dekat dinding pipa yang cukup besar
memberikan tahanan pada lapisan batas
(a) (b) dan akan mempengaruhi pula penurunan
Gambar 2. Foto belokan pipa sebagai tekanan. Pningkatan kecepatan aliran
seksi uji dengan rasio: dapat menurungkan tebal lapisan viskos
(a) R/D =19 dan (b) R/D =33. pada daerah permukaan pipa yang
akhirnya efek viskositas pada lapisan batas
D. PEMBAHASAN tersebut menjadi kecil. Dengan demikian
d.1. Penurunan tekanan dengan terjadinya perubahan distribusi kecepatan
variasi R/D. di dekat dinding pipa akan mempengaruhi
Kurva penurunan tekanan besarnya tegangan geser yang terjadi dan
terhadap debit aliran diperlihatkan pada resistansi aliran akibat viskositas.
Gambar 3. Dengan peningkatan debit Kecepatan aliran tinggi di dekat
aliran menunjukkan penurunan tekanan permukaan dinding akan terjadi turbulensi
semakin tinggi, hal ini disebabkan semakin aliran berskala kecil yang mengubah
besar kecepatan aliran akan meningkatkan energi mekanik menjadi lebih besar untuk
kerugian head tekanan akibat gesekan mengimbangi energi atau kerja viskos
aliran air dengan permukaan dinding pipa pada aliran.
dan potensial kecepatan akan menjadi Kurva pada Gambar 3. bahwa
besar. R/D=33 penurunan tekanan yang terjadi
lebih tinggi dibandingkan denagn R/D=26
4000
dan R/D=19 pada debit aliran yang sama,
3500 R/D=33
hal tersebut disebabkan pada R/D=33
Penurunan tekanan (Pa)

R/D=26
3000 kecepatan aliran lebih besar
R/D=19 mengakibatkan timbulnya tegangan geser
2500
2000 lebih kecil antara partikel air bergerak
dengan kecepatan tinggi. Gradien
1500
kecepatan di dekat permukaan dinding
1000
pipa menjadi besar dengan berkurangnya
500 efek energi viskos pada aliran, sehingga
0 kecepatan alirannya akan meningkat
0,0001 0,000175 0,00025 0,000325 dengan intensitas turbulensi yang lebih
Debit aliran (m3/s) tinggi. Turbulensi aliran yang
bersinggungan dengan permukaan dinding
Gambar 3. Kurva penurunan tekanan pipa, gaya inersia aliran yang bekerja di
dengan variasi R/D permukaan dinding pipa dapat meredam
Dengan debit aliran dapat pula kerja viskos, sehingga gaya inersia lebih
meningkatkan pusaran-pusaran kecil dan berpengaruh pada lapisan viskos, karena
akhirnya akan menjadi besar dengan pengaruh gaya inersia aliran dalam
gerakan partikel dengan arah tak pergerakan partikel air yang mengalir
50 TEKNOLOGI VOLUME 18 NO. 1 APRIL 2018

dengan bidang batas. Oleh karena itu, tidak berubah sehingga sifat aliran dalam
kerugian tekanan sepanjang aliran yang jarak sangat pendek tidak dapat
berada di permukaan bidang batas, maka mempengaruhi karakteristik aliran
energi kecepatan akan meningkat karena diantaranya penurunan tekanan. Bila
disipasi viskos. dibandingkan dengan sudut belokan yang
d.2. Penurunan tekanan dengan lebih besar dimungkinkan perubahan
variasi sudut belokan. struktur aliran, turbulensi aliran berupa
Kurva penurunan tekanan terhadap pusaran atau olakan aliran akan
debit aliran seperti yang diperlihatkan pada meningkat. Fenomena tersebut akan
Gambar 4, menunjukkan bahwa pada menimbulkan kerugian energi tekanan
sudut belokan yang besar penurunan pada aliran yang lebih besar, sehingga
tekanan meningkat. Peningkatan kerguan energi itulah yang menyebabkan
penurunan tekanan tersebut dapat penurunan tekanan pada suatu titik
dipengaruhi oleh energi yang dibutuhkan pengukuran yang jauh akan menghasilkan
untuk melawan tahan gesek juga besar, penurunan tekanan yang besar. Hasil
sehingga energi yang dimanfaatkan perhitungan penurunan tekanan terbesar
mempertahankan pengaliran secara pada debit yang sama diperoleh pada sudut
kontinu akan berkurang. belokan 180⁰ yaitu sebesar 431 Pa,
sedangkan nilai penurunan tekanan
500 terkecil diperoleh pada sudut 20⁰ yaitu 98
SD160 Pa. Hasil pengukuran penurunan tekanan
Penurunan tekanan (Pa)

400 SD120 menunjukkan bahwa terjadinya penurunan


SD60
300
tekanan karena disebabkan peningkatan
SD20
tahanan gesek terhadap perubahan sudut
200 penampang pipa yang dilewati aliran air,
mengakibatkan head looses menjadi
100 tinggi.
0 E. KESIMPULAN DAN SARAN
0,0001 0,000175 0,00025 0,000325
Kesimpulan
Debit aliran (m3/s) Hasil analisis dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa :
Gambar 4. Kurva penurunan tekanan
1. Penurunan tekanan meningkat dengan
dengan variasi sudut belokan
peningkatan R/D terhadap penambahan
(SD).
debit aliran.
Kecepatan aliran yang rendah 2. Penurunan tekanan yang tinggi terjadi
dengan sudut belokan yang lebih besar pada sudut belokan yang besar.
pengaruh viskositas dalam arah aliran Saran
cukup besar, sehingga dapat diperdiksi
Penurunan tekanan sebaiknya
bahwa kecepatan aliran di dekat bidang
dengan metode data akuisisi, sehingga
batas akan menjadi lebih kecil. Kerugian
fluktuasi perubahan tekanan terhadap
head sepanjang lintasan alairan pada
waktu dapat diperoleh.
belokan karena efek gaya inersia yang
bekerja akhirnya pada kondisi tertentu DAFTAR PUSTAKA
dapat dikurangi oleh tegangan geser di Haruo Tahara, Sularso, 2000. Pompa dan
dalam aliran. Namun kerugian tersebut Kompresor.Penerbit PT. Pradnya
dapat juga disebabkan tegangan geser itu Pramita, Jakarta.
sendiri walaupun sangat kecil. Pada sudut
belokan kecil, struktur aliran dianggap
Mahmuddin, Studi Eksperimental Penurunan Tekanan Aliran Melewati Belokan Pilpa Horizontal 51
dengan Variasi Rasio R/D

Jack B. event.1987. Fundamentals of Suhariono, Edi. 2008. Analisa Head


Fluids Mechanics.McGraw Hill. Losses dan Koefisien Gesek Pada
New York Pipa.
M. White, Frank dan Hariandja, Manahan. Zainudin, I Made Adi Sayoga, I Made
1988. Mekanika Fluida Nuarsa, 2012. “Analisa Pengaruh
(terjemahan).Erlangga, Jakarta. Variasi Sudut Sambungan Belokan
Terhadap Head Losses Aliran Pipa.
.

Anda mungkin juga menyukai