BAB 2
ALIRAN DALAM SALURAN
Gambar 2.2 Percobaan Reynolds : (a) Aparatur, (b) Aliran laminar pewarna dalam
tabung, (c) Aliran turbulen pewarna dalam tabung, (d) Pusaran dalam aliran turbulen
...................(2.1)
Pada persamaan (2.1), dinyatakan kisaran tengah (2000 Re 3000)
sesuai dengan jenis aliran yang tidak dapat diprediksi karena dapat berubah
bolak-balik antara laminar dan turbulen. Dengan demikian, pedoman yag
diberikan pada persamaan (2.1) diatas adalah perkiraan dan referensi lain
mungkin memberikan sedikit berbeda nilai. Sebagai contoh, beberapa
referensi menggunakan Re = 2300 sebagai kriteria untuk turbulensi.
Terdapat beberapa persamaan untuk menghitung bilangan Reynolds dalam
pipa.
......................(2.2)
Persamaan ini diturunkan dengan menggunakan definisi Re, definisi viskositas
kinematik dan persamaan laju aliran, sehingga :
...............(2.3)
Gambar 2.3 Dalam aliran yang berkembang, tegangan geser dinding berubah. Pada
aliran yang berkembang penuh, tegangan geser dinding konstan.
………… (2.5)
Pilih arah streamwise dan analisis masing-masing dari tiga istilah dalam
persamaan (2.5). Keluaran bersih momentum adalah nol karena distribusi
kecepatan pada bagian 2 identik dengan distribusi kecepatan pada bagian 1.
Istilah akumulasi momentum juga nol karena alirannya stabil.
......... (2.6)
Gambar 2.4b menunjukkan bahwa sin α = (Δz/ ΔL), sehingga persamaan diatas
menjadi :
................ (2.7)
........ (2.8)
Gabungkan persamaan (2.7) dan (2.8), ganti ΔL dengan L, berikan simbol
baru hf untuk melambangkan headloss dalam pipa, sehingga :
............. (2.9)
Atur ulang sisi kanan persamaan (2.9), sehingga diperoleh :
......... (2.10)
Definisikan grup baru yang disebut faktor gesekan (f) yang
memberikan perbandingan antara tegangan geser pada dinding dengan
tekanan kinetik, sehingga diperoleh ;
.......................................... (2.11)
Dalam pustaka teknik, faktor gesekan diidentifikasi dengan beberapa
nama berbeda yang identik, faktor gesekan, faktor gesekan Darcy, faktor
gesekan Darcy- Weisbach dan koefisien resistensi. Terdapat juga koefisien
lain yang disebut faktor gesek Fanning yang sering digunakan pada teknik
kimia. Terkait dengan faktor gesek Darcy-Weisbach, yang merupakan empat
kalinya.
.................................. (2.12)
dimana y adalah jarak dari dinding pipa. Ubah variabel dengan membiarkan y =
r0 – r, dimana r0 adalah radius pipa dan r adalah koordinat radial. Selanjutnya,
gunakan aturan rantai kalkulus:
………(2.13)
Gantikan persamaan (2.13), sehingga diperoleh :
…………… (2.14)
Dalam persamaan (2.14), sisi kiri persamaan adalah fungsi jari-jari r,
dan sisi kanan adalah fungsi lokasi aksial s. Ini bisa benar jika dan hanya jika
setiap sisi persamaan (2.14) sama dengan sebuah konstanta. Dengan demikian,
……………………..…….. (2.16)
Aliran dalam saluran, 2- 8
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
……………………… (2.17)
Untuk mengevaluasi integrasi konstan C pada persamaan (2.17), terapkan
kondisi tanpa slip, yang menyatakan bahwa kecepatan fluida di dinding adalah
nol, sehingga :
……………. (2.18)
Kecepatan maksimum, terjadi pada r = ro :
…………………… (2.19)
Gabungkan persamaan (2.18) dengan (2.19), sehingga diperoleh :
……… (2.20)
Persamaan (2.20) menunjukkan bahwa kecepatan bervariasi sebagai radius
kuadrat yang berarti bahwa kecepatan distribusi dalam aliran laminar adalah
parabola seperti yang diplot dalam gb. 2.6.
…….. (2.21)
Lakukan integrasi persamaan (2.21).
…………… (2.22)
Aliran dalam saluran, 2- 9
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
………. (2.23)
Bandingkan persamaan (2.23) dan (2.19), nyatakan bahwa V = Vmax / 2.
Selanjutnya, gantikan D / 2 untuk r0 dalam persamaan (2.23). Hasil akhir
adalah persamaan untuk kecepatan rata-rata dalam tabung lingkaran.
…………… (2.24)
…………… (2.25)
……………………… (2.26)
Kembangkan persamaan (2.24), sehingga diperoleh :
…………….. (2.27)
Atur kembali persamaan (2.27) dan ganti ΔL dengan L, diperoleh :
………………….. (2.28)
Bandingkan persamaan (2.26) dan (2.28) sehingga memberikan persamaan
untuk head loss dalam pipa :
………………………….. (2.29)
Asumsi kunci pada persamaan (2.29) adalah (a) aliran laminar, (b) aliran
berkembang penuh, (c) aliran stabil, dan (d) fluida Newtonian. Persamaan
(2.29) menunjukkan bahwa head loss pada aliran laminar bervariasi secara
linier dengan kecepatan. Juga, head loss dipengaruhi oleh viskositas, panjang
Aliran dalam saluran, 2- 10
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
………………. (2.30)
………….. (2.31)
Persamaan (2.31) menunjukkan bahwa faktor gesekan untuk aliran
laminar hanya bergantung pada bilangan Reynolds. Contoh soal 2.2
menggambarkan bagaimana cara menghitung head loss.
………………….. (2.32)
Aliran dalam saluran, 2- 12
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Dimana Umax adalah kecepatan pada tengah pipa, ro adalah radius dan
m variabel yang ditentukan secara empirik bergantung pada Re seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2.2. Memperhatikan tabel 2.2 bahwa kecepatan pada
tengah pipa adalah tipe sekitar 20 % lebih tinggi daripada kecepatan rata-
rata v. Sementara persamaan (2.32) memberikan representasi akurat pada
profil kecepatan, itu tidak memprediksi nilai yang akurat pada tegangan geser
dinding.
Sebagai alternatif pendekatan ke persamaan (2.32) digunakan
persamaan lapisan batas turbulen seperti yang disajikan sebelumnya. Yang
paling penting dari persamaan ini adalah yang disebut distribusi kecepatan
logaritmik dan diulang kembali :
…………….(2.33)
Dimana U* adalah kecepatan geser, seperti yang diberikan oleh :
U* = (o / ρ)1/2
2.4.3 Persamaan faktor gesek, f
Untuk menurunkan persamaan f dalam aliran turbulen, substitusikan
hukum log pada persamaan (2.33) untuk mendefinisikan kecepatan rata-rata.
…………. (2.34)
Tabel 2.2 Eksponen untuk persamaan hukum kekuasaan
dan rasio rata-rata pada kecepatan maksimum
Tabel 2.4 Ekivalen kekasaran ukuran pasir (ks) untuk berbagai bahan pipa
Gambar 2.9 Koefisien tahanan ~ Re (Dicetak ulang dengan berbagai variasi minor)
Untuk memberi solusi yang lebih nyaman pada beberapa jenis masalah,
bagian atas diagram Moody menyajikan skala dasar parameter Ref1/2.
Parameter ini digunakan ketika hf dan ks/D diketahui, tetapi kecepatan tidak.
Penggunaan persamaan Darcy-Weisbach diberikan pada persamaan (2.2) dan
definisi bilangan Reynolds dapat ditunjukkan karenanya.
………………(2.35)
Pada diagram Moody (gb. 2.9), kurva Ref1/2 konstan diplotkan
menggunakan garis hitam tebal miring dari kiri ke kanan. Untuk contoh,
ketika Ref1/2 = 105 dan ks/D = 0,004, diperoleh f = 0,029. Ketika
menggunakan komputer untuk menghitung aliran pipa keluar, jauh lebih
nyaman bila memiliki persamaan faktor gesek sebagai fungsi bilangan
Reynolds dan kekasaran relatif. Dengan menggunakan formula Colebrook-
White, Swamee dan Jain (7) mengembangkan persamaan eksplisit untuk
menamai faktor gesek.
……….. (2.36)
…………….. (2.37)
Gunakan persamaan (2.37) yang digunakan pada bagian atas diagram
Moody, yang dinyatakan sebagai skala untuk Re f1/2. Untuk kasus 3,
salahsatunya dapat digunakan sebagai persamaan eksplisit yang dikembangkan
oleh Swamee dan Jain (7) serta dimodifikasi oleh Streeter dan Wylie (8).
………….. (2.38)
Rencanakan :
Karena ini adalah kasus masalah 1 (headloss sebagai sasaran), solusi
yang mudah adalah :
Hitung kecepatan rata-rata menggunakan persamaan laju aliran.
Hitung bilangan Reynolds menggunakan persamaan (2.2).
Hitung kerapatan relatif dan carilah f pada diagram Moody.
Temukan headloss menggunakan persamaan Darcy-Weisbach.
Solusi ;
Kecepatan v,
v = Q/A
v = 0,05 (m3/s) / (( * 0,022 (m2)/4)
v = 159 m/s
Bilangan Reynolds,
Re = (v * D)/
Re = (159 (m/s) * 0,02 (m)) / 10-6 (m2/s)
Re = 31,18 * 106
Koefisien tahanan
Kekasaran pasir ekivalen, lihat table 2.4, ks = 0,12
Kekasaran relatif :
ks/D = 0,00012 (m) / 0,2 (m)
ks/D = 0,0006
Persamaan Darcy-Weisbach
hf = f * (L/D) * (v2/2g)
hf = 0,019 * (1000 (m)/ 0,2 (m)) * (1,592 (m/s)2 / ( 2 * 10 (m/s2))
hf = 0,019 * 5000 * 0,126 (m)
hf = 11,97 m
Head loss per km besi cor aspal diameter 20 cm adalah 12,2 m. Tentukan laju
aliran air melalui pipa !
Definisi masalah :
Situasi : Ini adalah situasi yang sama seperti contoh soal 2.3, kecuali headloss
spesifik dan keluaran tidak diketahui.
Tentukan : keluaran (m3/s) dalam pipa.
Solusi :
1. Parameter computer
= (0,2 3/2 (m3/2) * (2 * 10 (m/s2) * 12,2 (m)/ 1000 (m))1/2)/ 10-6
(m2/s)
= (0,089 (m3/2) * 0,494 (m/s2)1/2 / 10-6 (m2/s)
= 43966
2. Tentukan koefisien tahanan
Kekasaran relatif :
ks/D = 0,00012 (m) / 0,2 (m)
ks/D = 0,0006
Tentukan f pada diagram Moody
Dengan parameter computer sebesar 43966 serta ks/D = 0,0006,
didapat f =
Rencanakan :
Ini adalah kasus masalah ke 2, sebab laju aliran adalah sasaran.
Bagaimanapun, solusi secara langsung (contoh, non iterasi) adalah mungkin
sebab headloss spesifik. Strategi yang akan digunakan skala horizontal pada
bagian atas diagram Moody :
Hitung parameter pada bagian atas diagram Moody.
Gunakan diagram Moody untuk menemukan factor gesek, f.
Hitung kecepatan rata-rata menggunakan persamaan Darcy-
Weisbach.
Temukan keluaran menggunakan persamaan laju aliran.
3. Tentukan kecepatan v dengan persamaan darcy-Weisbach :
hf = f * (L/D) * (v2/2g), atau
v2 = (hf * D * 2g) / (f * L)
v2 = (12,2 (m) * 0,2 (m) * 2 * 10 (m/s2))/ (0,019 * 1000 (m))
v2 = 48,8 (m3/s) / 19 (m)
v2 = 2,568 (m/s)2
v = 1,60 m/s
4. Gunakan persamaan laju aliran untuk mendapatkan debit.
Laju aliran, dihitung dengan :
Q=v*A
Q = 1,60 (m/s) * * 0,22 (m)2 / 4
Q = 0,201 (m3/s) / 4
Q = 0,05025 m3/s
Aliran dalam saluran, 2- 19
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Ulasan:
Validasi. Hitung nilai laju aliran yang cocok dari contoh soal 2.3. Ini yang
diharapkan, sebab datanya sama.
Sifat-sifat :
Air pada temperature 20oC, gunakan table A.5, diperoleh : = 10-6
m2/s
Pipa steel, gunakan tabel 2.4, kekasaran pasir ekivalen, ks/D = 9,2 *
10-5
Rencanakan :
Ini adalah sebuah kasus masalah 2 dimana laju aliran sebagai sasaran.
Solusi iterasi digunakan, sebab kecepatan tidak diketahui, juga tidak bisa
langgsung menggunakan diagram Moody.
Terapkan persamaan energi pada bagian 1 ke 2.
Uji coba yang pertama dengan memberikan nilai f serta berikan solusi
untuk kecepatan v.
Uji coba yang kedua, gunakan v dari uji coba yang pertama, hitung nilai
f baru.
Aliran dalam saluran, 2- 20
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
Q=v*A
Q = 10,7 (m/s) * * 0,52 (m)2 / 4
Q = 8,404 (m3/s) / 4
Q = 2,101 m3/s
Dalam masalah kasus 3, dapatkan persamaan untuk diameter D kemudian
gunakan metode penggantian berturut-turut untuk mendapatkan solusi.
Pendekatan iterasi sebagai ilustrasi pada contoh 2.6 menggunakan program
untuk menyusun perhitungan.
Iterasi 1 :
Perkirakan , f = 0,015
Solusi untuk diameter yang digunakan :
D5 = (0,015 * 1000 (ft) * 32 (ft3/s)2)/ (0,7852 * 2 * 32,2 (ft/s2) *
4 (ft))
D = 135 (ft7/s2)/ 158,74 (ft2/s2)
5
D5 = 0,85 (ft5)
D = 0,968 ft
Tentukan parameter yang diperlukan untuk menghitung f :
v=Q/A
v = 4 * 3 (ft3/s)/ ( * 0,9682 (ft2))
v = 12 (ft3/s)/ 2,944 (ft2)
v = 4,08 ft/s
Re = (v * D)/
Aliran dalam saluran, 2- 22
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
…………………. (2.39)
……… (2.40)
Aliran dalam saluran, 2- 23
Mekanika Fluida 2 (20192), Teknik Mesin (S1) -FT, UNSIKA
…….. (2.41)
Dimana perimeter dibasahi adalah bagian dari perimeter yang
menyentuh cairan secara fisik. Perimeter dibasahi dari saluran persegi
panjang dengan dimensi L * w adalah 2L + 2w, kemudian diameter hidrolik
pada saluran ini adalah :
….. (2.42a)
………. (2.42b)
Sebagai tambahan pada diameter hidrolik, Engineer juga menggunakan
radius hidrolik, seperti yang didefinisikan berikut :
……….. (2.43)
Catatan, bahwa rasio Rh ke Dh adalah ¼ sebagai pengganti ½.
Sementara, rasio ini bukanlah logika, adalah penggunaan konvensional dalam
literatur dan ini berguna untuk diingat. Berikutnya, kita fokus untuk
membicarakan aliran pada saluran terbuka, akan ditunjukkan contoh
penggunaan radius hidrolik. Untuk model aliran pada saluran yang tidak
bundar, pendekatan pada bagian sebelumnya akan diikuti dengan hanya
membedakan penggunaan pada diameter hidrolik pada penempatan diameter.
Hal ini akan diilustrasikan pada contoh soal 2.7.
Asumsi :
Aliran berkembnag penuh, artinya v1 = v2, head kecepatan pada
persamaan energi keluar bisa diabaikan.
Tidak terdapat sumber penyebab headloss komponen.
Sifat-sifat :
Untuk udara pada temperatur 20oC, tekanan 1 atm, gunakan tabel A.2
diperoleh : ρ = 1,2 kg/m3, = 15,1 * 10-6 m2/s
Pipa steel, gunakan table 2.4, didapat : ks = 0,046 mm
Rencanakan :
Ini adalah kasus untuk masalah 1, sebab lajua lairan dan dimensi saluran
diketahui. Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah :
1. Kembangkan persamaan untuk penurunan tekanan dengan menggunakan
persamaan energi.
2. Hitung parameter yang diperlukan untuk menemukan head loss.
3. Hitung head loss menggunakan persamaan darcy-Weisbach.
4. Hitung penurunan tekanan Δp dengan menggabungkan langkah 1, 2, dan 3.
Solusi :
1. Gunakan persamaan energi berikut untuk menganalisis :
2.7 Ringkasan
Saluran adalah setiap pipa, tabung, atau saluran yang diisi dengan cairan
yang mengalir. Aliran ini bisa jadi laminar atau turbulen tergantung pada
bilangan Reynolds (Re). Pedoman yang digunakan dalam teks ini adalah :
Re ≤ 2000 aliran laminar
Re ≥ 3000 aliran turbulen
Dekat pintu masuk, aliran berkembang, yang berarti bahwa profil
kecepatan dan tegangan geser dinding berubah dengan jarak dari pintu masuk.
Setelah aliran menjadi berkembang penuh, distribusi kecepatan konstan
(aliran seragam) dan tegangan geser dinding memiliki nilai konstan.
Dalam aliran yang berkembang penuh, head loss diberikan oleh
persamaan terkenal yang disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach:
dimana ks adalah kekasaran butir pasir setara. Nilai untuk f dapat diperoleh
dari diagram Moody atau dari persamaan empiris. Headloss total dalam
sebuah saluran diberikan oleh :
Headloss total
Referensi :
Clayton T. Crowe, 2009, “Engineering Fluid Mechanics , Ninth Edition”,
John Wiley & Sons, Inc, USA.