Anda di halaman 1dari 23

BAB VIII.

PERSAMAAN MOMENTUM

MUHAMMADFAHMI AL FAIL

P3A1 16 111

8.1.Pendahuluan

menimbulkan gaya yang bekerja pada dinding tersebut. Gaya pancaran


tersebut dapat di manfaatkan untuk memutar turbin pembangkit tenaga listrik . Zat
cair yang mengalir pada sabut. Gaya tersebut harus di perhitungkan di dalam
perencanaan sambungan pipa atau angker pendukung pipa.

Dengan demikian jelas bahwa pengetahuan tentang gaya gaya yang di


timbulkan oleh zat cair mengalir di permukaan di dalam analisis perancanaan
turbin mesin mesin hidraulis, saluran pipa yang panjang dan berbelok belok, dan
sebagainya. Gaya gaya yang tersebut dapat di jelaskan berdasarkan persamaan
momentum. Didalam bab ini akan di pelajari persamaan momentum dan beberapa
aplikasinya.

8.2. Persamaan Momentum

Momentum suatu partikel atau benda didefinisikan perkalian antara masa M


dan kecepatan v,

Momentum= M v (8.1)

Berubah baik dalam besar maupun arahnya, maka partikel partikeljuga zar
cair juga akan berubah. Menurur hokum neuton II, perubahan momentum tersebut
dapat menyebabkan terjadinya gaya, yang sebanding dengan laju perubahan
momentum.

Gaya yang terjadi dengan adanyagerak zat cair tersebut dengan gaya, dinamis
dan merupakan gaya gaya tambah gaya tekanan hidrostatis.
Untuk menen tukan lajuperubahan momentum di dalam aliran zat cair, di
pandang arus arus dengan tampang dA sepeti di tunjukan dalam gambar 8.1
Dalam hal ini di anggap bahwa aliran melalui tabung arus adalah mantap.
Momentum melalui aliran dalam satuan waktu adalah

d momentum = dM v = p v dA v = p v2 = dA

dengan:

p: rapat massa zat cair

v: kecepatan aliran

A: tampang aliran

t: waktu

Irigasi dari persamaan di atas pada saluran tampang aliran, dan anggapan
bahwa kecepatan adalah seragam, di peroleh:

Momentum = ∫𝐴 𝑝𝑣2 𝑑𝐴 = 𝑝 𝑣2 𝑑𝐴 = 𝑝𝐴𝑣2

Atau

Mentum = p Q v (8.2)

Dengan v dan Q adalah kecepatan reranta pada tampang aliran dan debit.
Selain itu, seperti yang ditunjukan pada gammbar 8.1.., apa bila dt adalah
waktu yang di prlukan oleh oleh elemen zat cair untuk melintas tabung arus, maka
massa zat cair yang melewati tabung arus adalah :

dM = pQ dt =p v dA dt

berdasarkan hukum neuton II,

𝑑𝑣
dM = dM a = pv dA dt = p v dA dv
𝑑𝑡

irigasi pada saluran tampang aliran dan dengan anggapan bahwa kecepatan adalah
merata, maka :

F = p V dV ∫𝐴 dA = p V A dV

Atau

F= p Q d V (8.3)

Apabila di tinjau tabung pipa yang terdiri darih sejumlah tabung aliran yang
di batasi oleh tampang 1 dan 2, maka gaya yang bekerja pada zat cair di dalam
tabung pipa adalah :

F=pQ ( 𝑉2 - 𝑉1 ) (8.4.a)

Atau

F = p Q 𝑉1 – p Q 𝑉1 (8.4.b)

Dengan membandingkan persamaan (8.2) dan (8.4 b) bahwa di simpulkan


bahwa gayabyang berkerja pada zat cair adalah sebanding dengan laju perubahan
momentum.

Persamaan (8.4 b ) dapat di tulis dengan tiga komponen arah x, y dan z,


yaitu :
𝐹𝑋 = 𝜌 𝑄 (𝑉𝑋2 - 𝑉𝑋1) (8.5.a)

𝐹𝑦 = 𝜌 Q (𝑉𝑦2 - 𝑉𝑦1) (8.5.b)

𝐹𝑧 = 𝜌 Q (𝑉𝑍2 - 𝑉𝑍1) (8.5.c)

Dengan 𝑉𝑋, 𝑉𝑦 dan 𝑉𝑍 adalah kecepatan aliran pada arah x, y dan z. Resultandari
ketiga komponen tersebut adalah :

F = √𝐹𝑋2 + 𝐹𝑌2 + 𝐹𝑍2 (8.6)

Persamaan di atas menunjukan bahwa reseltan dari komponen gaya yang


bekerja pada zat cair adalah sama dengan perbedaan antara komponen komponen
momentum pada tampang dimana zat cair masuk dan keluar.

8.3. K0EFISIEN KOREKSI MOMENTUM

Didalam pentuan persamaan momentum untuk aliran mantap dan satu


dimensi, kecepatan aliran dan rapat seragam adalah seragam dengan satu tampang
lintang aliran. Pada kenystaannya distribusi kecepatannya pada suatu tampang
adlah tidak seragam ( gambar 6.11 ). Demikian juga dengan rapat masa untuk
alran kompresible.

Momentum = ∫𝜌 𝑣 dA v (8.7)

Dengan v dan 𝜌 adalah kecepatan aliran pada pias d Adan rapat masa.
Dengan anggapan bahwah aliran kecepatan merata momentum yang akan
terjadi di dalam aliran adalah:

Momentum = 𝛽 𝜌 V A V (8.8)

Dengan 𝛽 adalah koefisien koreksi momentum. Dengan menyamakan dengan


kedua bentuk momentum yang seperti yang di tunjukan dan persamaan (8.7) dan
(8.8) maka akan di perolleh koefisien koreksi momentum,

∫ 𝑣 𝜌 𝑣 𝑑𝐴
𝛽= 𝑉𝜌𝑉𝐴

Untuk zat cair tak kompresible.

∫ 𝑣 2 𝑑𝐴
𝛽= (8.9)
𝑉2 𝐴

Koefisien persamaan momentum untuk kebanyakan aliran zat cairadalah


mendekati satu. Untuk aliran leminer di dalam pipa nilai 𝛽 adalah 1,33.
Sedangkan aliran turbulen nilai 𝛽

Bervariasi antara 1,01 dan 1,04.

Dengan menghitung koreksi momentum 𝛽, maka persamaan momentum


menjadi :

F = 𝜌 Q (𝛽2 𝑉2 − 𝛽1 𝑉1 ) (8.10)
8.4. Gaya Yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Kecepatan

Curat yang atau disambung pada pipa, dan melancarkan aliran ke udara luar
(tekanan atmofer) merupakan salah satu conto dari perubahan kecepatan yang
cepat. Zatcair akan menimbulkan gaya pada carat dab menurut hokum Neuton
tiga, akan sama dengan reaksi, maka akan terjadi gaya yang serupa tetapi
berlawanan arah yang di bangkitkan oleh curat pada zat cair . Gaya ini dapat
digunakan untuk menentukan gaya Tarik yang bekerja pada sambungan.
Perencanaan bau atau las pada sambungan harus didasarkan pada gaya Tarik
tersebut. Dengan menggunakan persmaan momentum atau dua tampang hulu dan
hilir yang ditinjau akan ditentukan besarnya gaya yang terjadi pada curat.

Seperti dilihat pada agambar 8.2. komponen yang bekerja adalah gaya
hidrotatis 𝐴1 − 𝑃2 𝐴2 − 𝑅𝑋 = (𝑉2 −𝑉1 ) dan gaya reaksi 𝑅𝑋 dari curat pada zat cair.
Besar momentum adalah 𝜌𝑄 (𝑉2 − 𝑉1 ), sehingga persamaan momentum menjadi :

𝑃1 𝐴1 − 𝑃2 𝐴2 − 𝑅𝑋 = 𝜌 𝑄 (𝑉2 𝑉1 )

Karena aliran menuju udara luar maka 𝑝2 = 0 sehingga :

𝑅𝑋 = 𝑃1 𝐴1 𝜌 𝑄 (𝑉2 − 𝑉1 ) (8.11)

Contoh 1

Hitung gaya Tarik pada sambungan antarapipa berdia meter 6,5 cm dan
curat yang melewtkansamburan air dengan kecepatan 30 m/d dan diameter 2 cm.
percepatan gravitasi adalah 9,81 m/d.
Penyelesaian

1 1
Debit aliran : Q = 4 𝜋 𝐷22 𝑉2 = 4 𝜋 0, 02)2 =30 0,00924 𝑚2 /d

Persamaan kontinyuitas :

1 1
𝜋 𝐷12 𝑉1 = 4 𝜋 𝐷22 𝑉2
4

𝑉1 = 2,84 𝑚/𝑑

Persamaan bernouli pada ujung ujung curat dengan mengebaikan kehilangan


tenaga,

𝑝1 𝑉2 𝑃2 𝑉2
𝑧1 = + 21 = 𝑧2 + + 21
𝑦 𝑔 𝑦 𝑔

Efaluasi titi 1 dan 2 adalah sama dengan tekanan di titik 2 adalah atmofer,
sehingga :

𝑃1 𝑉12 𝑉22
+ =
𝑦 2𝑔 2𝑔

Dalam satuan MKS

𝑝1 = 45,46 𝑡/𝑚2
Dalam satuan SI,

𝜌𝑔 1001𝑥9,81
𝑃1 2 𝑉22 𝑉12 x(302 − 2,842 ) = 445,967 𝑁/𝑚2
𝑔 2𝑥9,81

Atau

𝑃𝑥 = 445,97 𝑘𝑁/𝑚2

Sutitusi nilai tersebut ke persamaan (8.11)

𝑦
𝑅𝑋 = 𝑃1 𝐴1 𝑄 𝑉2 − 𝑉1
𝑔

𝜋 1000
= 45,460 X 4 (0,065)2 − 𝑋 0,0094 𝑋 (30 − 2,84)
9,81

= 124,77 kgf (MKS)

Atau

𝑅𝑥 = 𝑃1 𝐴1 − 𝜌 𝑄 (𝑉2 − 𝑉1 )

𝜋
= 445,967 x 4 x (0,065)2 − 1000 x 0 , 00942 x (30 − 2,84)

= 1224,0 kN (SI)

8.5. Gaya yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Arah

Perubahan arah aliran dalam pipa dapat menyebabkan terjadinya gaya gaya
yang berkerja pada blokanpipa. Gaya gaya tersebut oleh gaya tekanan statis dan
gaya dinamis. Gbelokan pada pipa pesat berfungsi sebagai penyalur air dari
waduk menuju ke turbin pembangkit listrik dirumah tenaga (power house). Jalur
pipa pesat tersebut akan mengikuti topografi daerah, singgah sepanjang pipa pesat
terdapat banyak belokan. Gaya-gaya yang bekerja pada belokan tersebut harus
bisa di dukung oleh kontruksi penyokong atau pondasi. Pada belokan tersebut
akan terjadi gaya tarik sehingga pondasi harus mampu menahan gaya tarik.

Gambar 8.3. Menunjukan pipa dengan perubahan diameter pada belokan yang
tersudut Ɵ terdapat garis horizontal. Didalam hal ini selain belokan, diameter pipa
juga berubah sehingga ditinjau menjadi lebih umum.

Pada belokan akan terjadi Gaya yang disebabkan oleh tekanan Hidrostatis dan
Dinamis. Dengan persamaan momentum dan mmengabaikan kehilangan tenaga
dibalok, diperoleh :

Untuk arah x,

p1 A1 – p2 A2 cos 𝜃 – Rx = 𝜌 Q (V2 cos 𝜃 – V1)

atau

Rx = p1A1 – p2A2 cos 𝜃 – 𝜌 Q (V2 cos 𝜃 – V1) (8.12)

Untuk arah y :

Ry = W – p2A2 sin 𝜃 = 𝜌 Q V2 sin 𝜃

Atau

Ry = W – p2A2 sin 𝜃 + 𝜌 Q V2 sin 𝜃 (8.13)


Dengan W adalah berat zat cair pada potongan yang ditinjau. Dari kedua
permasalahan tersebut didapat Resultan gaya R.

R = √𝑅𝑥 2 + 𝑅𝑦 2 (8.14)

Dan

𝑅𝑦
tg 𝛼 = 𝑅𝑥 (8.15)

Sudut ɑ diukur terhadap horizontal menunjukan arah kerja gaya R. Gaya R


tersebut akan berubah berusaha untuk melepaskan bagian belokan dari pipa
utama, yang harus dapat ditahan oleh sambungan antara pipa dengan belokan.

Contoh 2 :

Suatu belokan pipa dengan sudut 45⁰ berada pada suatu bidang horizontal.
Luas tampang lintang halus (1) dan hilir (2) Bagian belokan tersebut adalah 1 m²
dan 0,5 m². perubahan tampang berangsur-angsur. Pipa tersebut mengalirkan air.
Kecepatan aliran pada tampang (1) adalah 10 m/d sedang tekanan adalah 2
kgf/cm². berat jenis air adalah 1000 kgf/m³. hitung besar arah dan gaya yang
ditimbulkan oleh aliran tersebut. Koefisien koreksi energi dan momentum
dianggap satu.

Penyelesaian :

Kecepatan aliran pada tampang 2 dapat dihitung dengan persamaan kontiunitas

A1 V1 = A2 V2

𝐴1 1,0
V2 = V1 = 0,5 x 10 = 20 m/d
𝐴2

Debit aliran : Q = A1 V1 = 1,0 x 10 = 10 m3/d

Tekanan dititik 1,
p1 = 2 kgf/cm2 = 2 x 1002 kgf/m2 = 20.000 kgf/m2

tekanan pada tampang 2 dapat dihitung dengan persamaan bernouli.

𝑝1 𝑉2 𝑝2 𝑉2
z1 + + 2g1 = z2 + + 2g2
𝛾 𝛾

untuk belokan pada bidang horizontal, maka z1 = z2 sehingga :

𝑝1 𝑉2 𝑝2 𝑉2
+ 2g1 = + 2g2
𝛾 𝛾

20.000 102 𝑝2 202


+ 2x9,81 = 1000 + 2x9,81
1000

Atau

p2 = 4.709,5 kgf/m2

Gaya-gaya yang terjadi pada belokan dan arah x dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (8.12).

𝑅𝑥 = 𝐴1 − 𝑃2 𝑃2 cos 𝜃 − 𝜌 𝑄 (𝑉2 cos 𝜃 − 𝑉1 )

1000
=20.000x1 -4.709,5x0,5 cos 45° − 𝑥10𝑥(20 cos 45° − 10)
9,81

=14.112,6 kgf

Gaya-gaya yang bekerja pada belokan dala arah z (belokan pada bidang
horizontal) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (8.13).

R 𝑧 = 𝑊 + 𝑃2 𝐴2 sin Ɵ + 𝜌 𝑄𝑉2 sin 𝜃

Karena belokan berada pada bidang horizontal, maka berat air pada
belokan tidak berpengaruh, sehingga persamaan diatas menjadi :

1000
𝑅𝑧 = 4.709,5𝑥0,5 sin 45° + 𝑥10𝑥20 sin 45°
9,81

=16.018,1 kgf
Resultan gaya :

R = √𝑅𝑥2 + 𝑅𝑧2 = √14.112, 61 + 16.081, 12 = 21.395,5 kgf

16.081,1
𝛼 = 𝑡𝑔−1 = 48,73%
14.112,6

8.6 Gaya Yang Ditimbulkan Oleh Pancaran Zat Cair

8.6.1. Plat Tetap

Apabila suatu pancaran zat cair menghantam plat datar diam dengan
membentuk sudut tegak lurus terhadap plat (gambar 8.4.a), perencanaan tersebut
tidak akan dipantulkan kembali, tetapi akan mengalir diatas plat dalam segala
arah. Dalam arah tegak lurus permukaan plat, kecepatan aliran menjadi nol dan
momentum tegak lurus pada plat akan dihancurkan. Pada peristiwa tersebut,
perencanaan zat cair akan menimbulkan gaya yang yang bekerja pada plat, yaitu
R. sebaliknya, plat juga menimbulkan gaya F yang bekerja pada zat cair, yang
besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan R.

Apabila ɑ adalah luas tampang perencanaan dan V adalah kecepatan


perencanaan, maka debit aliiran air adalah :

Q=aV (8.16)
Gaya yang ditimbulkan oleh perencanaan zat cair dengan kecepatan V dan
debit aliran Q adalah :

R = - F = 𝜌 Q (0 – V) = −𝜌 a V (0-V)

R = 𝜌 a V2 (8.17)

Apabila perencanaan zat cair membentuk sudut Ɵ terhadap plat seperti


yang ditunjukan dalam Gambar (8.4.b), maka gaya R tegak lurus plat diberikan
oleh :

R = 𝜌 a V2 sin 𝜃 (8.18)

Contoh 3

Sebuah curat memancarkan air yang menghantam plat vertikal. Debit


aliran Q = 0,025 m³/d dan Diameter ujung curut 3 cm. Hitung gaya horizontal
yang diperlukan untuk menahan plat. Apabila perencanaan air menghantam plat
dengan membentuk sudut 30⁰ terhadap plat, berapakah penahan gaya tegak lurus
plat.

Penyelesaian

Gaya yang bekerja pada air adalah sama dengan gaya horizontal yang
diperlukan untuk menahan plat, dan diberikan oleh persamaan:

F = 𝜌 Q (V2 – V1)

Dianggap bahwa arah ke kanan adalah positif.

Kecepatan aliran pada curat,

𝑄 0,025
V1 = 𝐴1 = 𝜋(0,03)2 /4= 35,37 m/d

Kecepatan pada aliran plat,

V2 = 0
Gaya penahan,

F = 1000 x 0,025 (0 – 35,37) = - 884,25 N ( arah F adalah ke kiri)

Apabila perencanaan membentuk sudut 30⁰, maka :

F = -884,25 sin 30° = - 442,13 N

8.6.2. Plat Bergerak

Debit aliran yang digunakan dalam persamaan (8.16) diberikan oleh hasil
x antara kecepatan perencanaan dan luas tampang lintang perencenaan.

Apabila plat yang dihantam pancaran zat cair bergerak dengan kecepatan v
dalam arah pancaran, maka pancaran tersebut akan menghantam plat dengan
kecepatan relatif (V-v). setelah menghantam plat tersebut, pancaran zat cair akan
mempunyai kecepatan v (gambar 8.5). dengan demikian massa zat cair yang
menghantam plat tiap detik diberikan oleh :

M = 𝜌 a (V – v )

Kecepatan awal relatif terhadap plat dan arah perencanaan adalah (V-v),
sedang kecepatan akhir relatif terhadap plat adalah nol (kecepatan plat sama
dengan kecepatan pancaran).
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran pada plat adalah :

R = - F = -M [0 – (V – v)] = - 𝜌 a (V – v) [0 – (V – v )]

R = 𝜌 a (V – v)2 (8.19)

Jumlah plat dapat ditambah menjadi beberapa plat datar yang dipasang
disekeliling roda (gambar 8.6) dan memungkinkan pancaran air menghantam plat-
plat tersebut secara tangesial sehingga roda dapt bergerak dengan kecepatan
tengesial v. apabila dianggap bahwa jumlah plat adalah sedemikian sehingga tidak

Ada pancaran air yang terbuang (tidak mengenai plat), maka gaya yang

ditimbulkan oleh zat cair pada plat diberikan oleh persamaan berikut ini.

R = -F = - 𝜌 a V ( v - V)

Atau

R = 𝜌 a V (V - v)

Oleh karena titik yang terkena gaya tersebut bergerka dengan kecepatan v
dalam arah gaya, maka kerja yang yang dilakukan diberikan oleh :

Kerja yang dilakukan perdetik = gaya x jarak/detik

K = 𝜌 a V (V - v) v kgf m/dt (8.21)


Energi kinematik pancaran, yang dalam hal ini merupakan sumber energi,
diberikan oleh bentuk berikut :

1 1
Ek = 2 M V2= 2 𝜌 a V V2

1
Ek = 𝜌 a V3 (8.22)
2

Persamaan (8.21) dan (8.22) akan memberikan efisiensi kerja yang


dilakukan, dan diberikan oleh bentuk berikut

𝐾 𝜌 𝑎 𝑉 (𝑉−𝑣)
𝜂= = 1
𝐸𝑘 𝜌𝑎 𝑉3
2

atau

2 (𝑉−𝑣)𝑣
𝜂= (8.23)
𝑉2

Efisiensi akan memaksimumkan apabila d η / dv = 0, sehingga :

𝑑 𝑑 2(𝑉−𝑣)𝑣 2
= [ ] =𝑉 2 [(𝑉 − 𝑣) + 𝑣 (−1)] = 0
𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑉2

V – v - v=0

𝑉
V=2

Subtitusi nilai v = V/2 ke dalam persamaan (8.23) di dapat :

η maks = 1/2

Jadi efisiensi maksimum adalah 50% yang terjadi apabila kecepatan roda
adalah setengah kecepatan pancaran.

Contoh 4
Pancaran air dengan diameter 5 cm mempunyai kecepatan 15 m/d,
menghantam suatu seri plat pada roda yang bergerak dengan kecepatan 6 m/d.
hitung (a) gaya yang ditimbulkan oleh pancaran, (b) kerja yang dilakukan oleh
pancaran, (c) efisiensi pancaran.

Penyelesain

𝜋
luas pancaran : 𝛼= x 0,052 = 0,00196 𝑚2
4

kecepatan perencanaan : V =15 m/d

kecepatan plat : v= 6 m/d

a. Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran pada plat (persamaan 8.20)


R = 𝜌 𝛼 V (V –v) =1000 x 0,00196 x 15 x (15 -6) = 264,6 N

b. Kerja yang dilakukan pancaran tiap detik (persamaan 8.21)


K = 𝜌 𝛼 𝑉 (𝑉 − 𝑣 )𝑣 1000 x x 0,00196 x 15x(15 -6 )x6 =
1,587,6 Nm

c. Efisiensi pancaran (8.23)


2(𝑉−𝑣)𝑣 2(15−6)6
𝜂= = = 0,48 = 48%
𝑉2 152

8.6.3. Plat Lengkung Tetap

Telah dijelaskan didepan bahwa perubahan momentum dapat terjadi


karena adanya perubahan arah aliran, tanpa terjadi perubahan kecepatan.
Dipandang perencanaan zat cair dengan luas tampang ɑ, rapat massa 𝜌 melalui
plat lengkung dengan kecepatan V seperti yang ditunjukan dalam Gambar 8.7
sudut perencanaan masuk dan keluar dari plat lengkung adalah ɑ dan 𝛽 terhadap
sumbu x.
Komponen kecepatan perencanaan masuk terhadap sumbu x adalah :

V2 = V cos Ɵ

Komponen kecepatan pancaran keluar terhadap sumbu x adalah :

V2 = V cos 𝛽

Gaya yang ditimbulkan oleh zat cair pada plat lengkung adalah :

R = - F = 𝜌 𝑎 𝑉 ( −𝑉 cos 𝛽 − 𝑉 cos 𝛼)

atau

R = - F = 𝜌 𝑎 𝑉 ( −𝑉 cos 𝛼 − 𝑉 cos 𝛽)
(8.24)

Apabila 𝛼 = 𝛽 = 0 maka persamaan (8.24) menjadi :

R = 2 𝜌 𝑎 V2
(8.25)

Perbandingan antara persamaan (8.17) untuk plat datar dan persamaan


(8.25) menunjukan bahwa gaya yang terjadi pada plat lengkung dimana pancaran
membelok 180° adalah dua kali gaya yang terjadi pada plat datar. Pancaran
membelok 180° apabila plat lengkung berbentuk setengah lingkaran.
Contoh 5

Pancaran air dengan diameter 4 cm masuk plat lengkung tetap dengan


kecepatan 50 m/d dengan membentuk sudut 20° terhadap horizontal. Hitung gaya
yang ditimbulkan oleh pancaran, apabila pancaran tersebut meninggalkan plat
lengkung dengan sudut 15° terhadap horizontal.

Penyelesaian

Luas tampang pancaran :

π
a = x 0,042 = 0,001256 m2
4

kecepatan semburan, V = 50 m/d

sudut pancaran masuk dan keluar :

𝛼 = 20°

𝛽 = 15°

Gaya pancaran yang terjadi :

R = 𝜌 𝑎 𝑉 (cos 20° + cos 15°)

= 1000x0,001256x502 (cos 20° + cos 15°) = 5983,64 N (SI)

atau

𝛾
R= 𝑔 a V ( cos 20° + cos 15°)

1000
= x 0,001256 x 502 (cos 20° + cos 15°) = 609,95 kgf (MKS)
9,81
8.6.4 Plat lengkung bergerak

Dipandang plat lengkung yang bergerak dengan kecepatan v dalam arah x


seperti yang ditunjukan dalam gambar (8.8).

Pancaran air datang dengan kecepatan V menghantam plat dengan


kecepatan relatif, Vr =V–v. Pancaran tersebut akan meluncur pada plat lengkund
dan keluar melalui kedua ujungnya dengan membentuk sudut 𝛽 terhadap arah
gerakan plat.

Massa air yang menghantam plat adalah :

M = 𝜌 𝑎 (𝑉 − 𝑣)

Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran dalam arah pancaran adalah :

R = - F = - 𝜌 𝑎 (V – v) [−(𝑉 − 𝑣) cos 𝛽 − (𝑉 − 𝑣)]

R = 𝜌 𝑎 (V – v)2(1+ cos 𝛽) (8.26)

Kerja yang di lakukan tiap stuan waktu :

K = 𝜌 𝑎 (V-v)2 (1 + cos 𝛽) v (8.27)


Kerja yang dilakukan akan maksimum apabila :

𝑑𝐾
=0
𝑑𝑣

Atau

V2 – 4 Vv + 3 v2 = 0

Atau

V(V – v) – 3 v (V – v) = 0

Atau

(V – 3 v) (V-v) = 0

Penyelesaian persamaan tersebut adalah :

Dari persamaan (8.27) terlihat bahwa kerja yang dilakukan akan nol
apabila kecepatan pancaran sama dengan kecepatan plat. Hal ini berarti bahwa
kecepatan relatif adalah nol, atau pancaran air tidak menyentuh plat. Dengan
demikian kerja akan maksium apabila kecepatan plat adalah 1/3 kecepatan
pancaran.

Kerja maksimum diperoleh dengan memasukan nilai v=V/3 ke dalam persamaan


(8.27),

4
Kmaks = 𝜌 𝑎 (1 + cos 𝛽) V3
27

Apabila plat adalah setengah lingkaran, atau 𝛽=0, maka :

8
Kmaks = 27 𝜌 𝑎 V3

Tenaga kinetik pencarian air adalah :

1
E = 2 𝜌 𝑎 V3
Efisiensi maksimum adalah :

𝐾maks 16
𝜂maks = = = 59,2 %
𝐸 27

8.7 Soal Latihan

1. Suatu pancaran air menghantam plat dasar. Luas tampang dan kecepatan
pancaran adalah a dan V. rapat masa air adalah 𝜌. Hitung gaya yang
ditimbulkan oleh pancaran air pada plat, apabila :
a. plat vertical dan tetap
b. plat miring dengan membentuk sudut 𝜃 terhadap horizontal.
c. plat vertical dan bergerak dengan kecepatan v.
d. terdapat satu seri (sejumlah) plat yang bergerak dengan kecepatan v.
2. pancaran air dari suatu curat mengenai plat vertikal. Debit aliran air adalah
0,025 m3/d dan diameter curat adalah 5 cm. hitung gaya yang diperlukan
untuk menahan plat.
3. lobang berdiameter 5 cm yang berada dinding tangki yang berisi air
memancarkan dan menghantam benda seperti terlihat dalam gambar. Berat
benda 175 N dan koefisien gesekan antara benda dan lantai adalah ƒ=0,6
koefisien kontraksi dan debit adalah Cc=0,62 dan Cd=0,6. Hitung
kedalaman air terhadap pusat lobang sedemikian sehingga benda mulai
bergerak.
4. curat berdiameter 5 cm memaancarkan air dalam arah horizontal dengan
debit aliran 0,045 m3/d. pancaran tersebut menghantam plat vertikal yang
bergerak searah dengan pancaran dengan kecepatan 10 m/d. hitung gaya
yang ditimbulkan oleh pancaran pada plat.
5. pancaran air dengan luas tampang pancaran a dan kecepatan V
menghantam plat lengkung dengan membentuk sudut 𝛼 terhadap
horizontal seperti terlihat pada gambar. Setelah menghantam plat pancaran
tersebut meninggalkan plat dengan lintasan yang membentuk sudut 𝛽
terhadap horizontal. Berapakah gaya yang ditimbulkan oleh pancaran pada
plat lengkung.
6. pancaran air berdiameter 5 cm dan kecepatan 10 m/d menghantam plat
lengkung seperti terlihat dalam gambar. Berapakah gaya yang diperlukan
untuk menahan plat supaya tidak bergerak.
7. pancaran air berdiameter 5 cm menghantam plat lengkung dengan
kecepatan 30 m/d. apabila ujung plat lengkung dimana pancaran air
masuk dan keluar membentuk sudut 15° dan 30° terhadap horizontal,
hitung gaya yang ditimbulkan oleh pancaran air pada plat.
8. air mengalir melalui pipa yang membelok dengan sudut 60° dan mengecil
diameternya dari 15 cm menjadi 10 cm. hitung gaya yang diperlukan untuk
menahan pipa, jika kecepatan air melalui pipa yang besar 1 m/d dan
tekanannya 3 kgf/cm2.
9. pancaran air horizontal dengan luas tampang pancaran a dan kecepatan V
menghantam plat lengkung yang bergerak searah pancaran dengan
kecepatan v seperti terlihat dalam gambar. Setelah menghantam plat,
pancaran tersebut meninggalkan plat dengan lintasan yang membentuk
sudut 𝛽 terhadap horizontal. Hitung gaya pancaran pada plat apabila hanya
ada satu plat dan satu seri plat yang dipasang pada roda turbin.
10. pancaran air dengan diameter 4 cm mempunyai kecepatan V = 10 m/d
menghantam plat lengkung yang bergerak dengan kecepatan 3 m/d seperti
ditunjukan dalam gambar soal 23. Sudut kelengkungan plat terhadap
horizontal adalah 𝛽 = 30°. Hitung gaya yang ditimbulkan oleh pancaran
pada plat.

Anda mungkin juga menyukai