Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang
bergerak. Makin sukar memberhentikan benda, makin besar momentumnya. Kesukaran
memberhentikan suatu benda bergantung pada massa dan kecepatan. Momentum diberi
lambang P, didefenisikan sebagai hasil kali massa (m) dan kecepatan (v) (P = m.v). Arah
momentum adalah searah dengan arah kecepatan. Satuan besaran momentum adalah kg m s-
1, dengan dimensi momentum [M] [L] [T]-1.
Partikel – partikel aliran zat cair mempunyai momentum, oleh karena itu kecepatan
aliran berubah baik dalam besar maupun arahnya, maka momentum partikel-partikel zat cair
juga akan berubah. Menurut hokum Newton II, perubahan momentum tersebut dapat
menyebabkan terjadinya gaya, yang disebabkan karena sebanding dengan laju perubahan
momentum. Perubahan yang terjadi pada kecepatan aliran fluida baik dalam besaran maupun
arahnya tidak terjadi begitu saja, namun ada gaya yang bekerja didalamnya. Apabila hal
tersebut dikaitkan dengan Hukum II Newton (F = m.a), bisa dikatakan diperlukan gaya untuk
menghasilkan perubahan tersebut yang sebanding dengan besarnya kecepatan perubahan
momentum. Hukum II Newton, F = m.a, ini hanya berlaku khusus untuk massa benda yang
konstan (seperti pergerakan aliran air di dalam pipa/tabung yang massanya konstan). Kalau
pada kasus massa benda yang berubah itu menggunakan, F =∆p/∆t, misalnya massa benda
yang bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya (3 x 108 m/s) tidaklah konstan
melainkan bergantung pada kelajuannya, tapi hal seperti itu jarang terjadi di kenyataan.
Gaya yang terjadi karena adanya gerak zat cair disebut dengan gaya dinamis dan
merupakan gaya tambahan pada gaya tekanan hidrostatis. Dalam menentukan besarnya
kecepatan perubahan momentum di dalam aliran fluida, aliran dengan luas permukaan dA
serta komponen-komponen gaya yang bekerja dalam aliran fluida dapat dilihat seperti
gambar 1. Dalam hal ini dianggap bahwa aliran melalui tabung arus adalah mantap.
Momentum melalui tabung aliran dalam satu satuan waktu adalah :
c) Pipa PVC
Belokan pipa pesat PLTA berlaku persamaan momentum dimana terdapat persamaan
yang tergantung pada arah x dan y. dimana berikut ini adalah persamaan momentum arah x
dan arah y sebagai berikut :
Persamaan momentum arah – x :
Dengan W adalah berat zat cair pada potongan yang ditinjau. Dari kedua persamaan tersebut
didapat resultan gaya R sebagai berikut :
Ry
R = √ R2x + R2y dan tg α =
Rx
Sudut α diukur terhadap horizontal menunjukkan arah kerja gaya R. Gaya R tersebut akan
berusaha untuk melepaskan bagian belokan dari pipa utama, yang harus dapat ditahan oleh
sambungan antara pipa dan belokan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010 Laporan Studi Kelayakan Pembangunan PLTA Koko Putih,PT. Nusantara
Indo Energi, Jakarta.Internet:
Sharma K.N. Dandekar. M.M, 1991, Pembangkit Listrik Tenaga Air, UI-press, Jakarta.