Hidraulika
ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA 2
• Dengan adanya permukaan bebas dan gesekan sepanjang saluran, mengakibatkan kecepatan
aliran dalam saluran tidak merata pada penampang saluran. Biasanya kecepatan maksimum
terjadi di bawah permukaan bebas dengan kedalaman 0,05 sampai 0,25 kali kedalamannya.
1. Distribusi Kecepatan pada Penampang Saluran
• Dengan adanya permukaan bebas dan gesekan sepanjang saluran, mengakibatkan kecepatan
aliran dalam saluran tidak merata pada penampang saluran. Biasanya kecepatan maksimum
terjadi di bawah permukaan bebas dengan kedalaman 0,05 sampai 0,25 kali kedalamannya.
• Untuk mendapatkan tinggi kecepatan sesungguhnya formula diatas dikalikan dengan koefisien
energi (energi coefficient) atau koefisien koriolis, (Coriolis) sebagai
V2
2g
• Berdasarkan percobaan bahwa nilai berkisar antara 1,03 sampai 1,36 untuk saluran lurus
prismatik lurus.
• Distribusi kecepatan yang tidak sama juga berpengaruh pada perhitungan momentum dalam aliran
saluran terbuka. Momentum aliran yg melewati penampang saluran dinyatakan dengan
QV / g
dimana adalah koefisien momentum (momentum coefficient) atau Koefisien Boussinesq, berat
isi air. Nilainya berkisar 1,01 sampai 1,12.
• Untuk keperluan praktis, Kolupalla menyarankan nilai-nilai koefisien distribusi kecepatan
seperti pada Tabel 1 dibawah.
A m2
V m/s
= (v3.A) / (V3A)
= (A.v2) / AV2
2. Tinggi Energi Aliran
• Jumlah energi pada aliran yang melalui penampang saluran dinyatakan dengan jumlah tinggi
air dalam meter, sama dengan jumlah ketinggian air dari bidang persamaan/datum, tinggi
tekanan, dan tinggi kecepatan.
V A2 atau VA2
H zA yA H zA yA
2g 2g A
dimana:
zA = tinggi titik A di atas bidang persamaan
dA = kedalaman titik A dari muka air
θ = sudut kemiringan dasar saluran.
V A2
= tinggi kecepatan aliran melalui titik A
2g
= faktor koreksi untuk aliran berubah beraturan (gradually varied
flow)
• Garis yang menyatakan ketinggian dari jumlah tinggi aliran disebut garis energi. Kemiringan garis, S f
disebut gradien energi (energy gradient). Sementara kemiringan permukaan ditandai dengan S w dan
kemiringan dasar saluran, S0 . Pada aliran seragam , Sf = Sw = S0 = sin θ
• Berdasarkan hukum kekekalan energi, jumlah energi pada penampang 1 di hulu sama dengan
jumlah tinggi energi pada penampang 2 di hilir ditambah energi dalam (internal), h f atau
V12 V22
z1 y1 1 z 2 y2 2 hf
2g 2g
V12 V22 ,
z1 y1 z 2 y2 tetap
2g 2g
yang merupakan persamaan energi dari bernoulli.
• Soal 2
• Tentukan debit per unit lebar diatas puncak bendung dalam saluran persegi seperti pada
Gambar 3.3. Abaikan kehilangan energi dan 1 = 2 = 1 .
m m
m
1. Persamaan Momentum
• Momentum semestinya tidak diabaikan dalam suatu sistem hidrolika. Bilamana suatu perubahan terjadi dalam
momentum, maka momentum dikonversikan kedalam gaya impulse
• (1)
• Berdasarkan hukum Newton kedua m dari F , resultan
Vgerakan t gaya luar yang bekerja pada suatu benda dalam arah
tertentu adalah sama dengan besaran perubahan momentum dari benda dalam arah tersebut. Besaran momentum
ditentukan sebagai perkalian besaran massa aliran (ρQ) dan kecepatannya (V). Pada Gambar 1.1 dibawah.
dimana:
QP , 2PV2= resultan
1 2
1V1 gaya
Ppada
1 penampang
P2 W sin 2 F f
1 dan
W = berat air antara penampang 1 dan 2 =
Ff = gaya geser yg bekerja sepanjang permukaan antara air dan
saluran
W AL
Gambar 1.1 – Penerapan dalil momentum
• Persamaan (2) adalah persamaan momentum. Suku Ff mengukur gaya yang dialami oleh air pada dinding saluran. Gaya ini
tidak dikaitkan dengan kehilangan internal. Dalam banyak aplikasi, Ff diabaikan.
- dinding (4b)
F yS
f0 0
• Persamaan momentum menghitung semua gaya dalam suatu sistem hidrolika. Sistem ini bebas dari persamaan energi karena
energi adalah kuantitas skalar, dimana momentum adalah suatu kuantitas vektor. Dalam permasalahan tertentu, kedua-
duanya mengarah kepada hasil yang sama.
• F 0,76yS
Dalam permasalahan tertentu hanya salah satu dapat digunakan dengan mudah. Persamaan energi lebih mudah digunakan
fs 0
dan mempunyai aplikasi yang lebih luas. Bagaimanapun, dalam permasalahan2 yang melibatkan kehilangan energi yang
tidak diketahui seperti loncatan hidrolika, persamaan momentum memiliki aplikasi langsung,
Q 2V2 1V1 P1 P2 W sin F f
m
m
• Soal 2
•Tentukan debit per unit lebar diatas puncak bendung dalam
Gambar 1.1 – Gaya tekanan yang bekerja
saluran persegi seperti pada Gambar 3.3. Abaikan kehilangan
energi dan koef momentum =1
Solusi:
• Gambarkan gaya-gaya tekanan yang bekerja
1. Tinjau dasar horizontal, komponen berat dalam arah aliran adlah nol.
2. Gaya-gaya tekanan yang bekerja adalah:
a. Tekanan hulu pada penampang 1.
1 1
P1 by12 110
2
2 2
1 1
P2 by22 1 3
2
2 2
1
P3 h y1 h y1
c. Tekanan air diatas bendung pada penampang 2. 2
1
4 10 4 10
2
32
3. Terapkan persamaan momentum antara penampang 1 dan 2.
1 1
qV2 V1 100 9 32
g 2 2
q A2V2 q q
V2
1 3 3
1 2 1 1
q 13,5
g 3 10
Mg 9 Aliran pada Saluran
Karakteristik aliran
Terbuka 1 Karakteristik hidraulik saluran
Distribusi kecepatan
Mg 10 Aliran pada Saluran
Distribusi tekanan
Terbuka 2 Tinggi energi aliran
Persamaan momentum
Mg 11 Aliran pada Saluran
Hukum Newton II
Terbuka 3 Persamaan Bernaully
Mg 16 UAS