∆𝑉 = 𝑉0 − 𝑉1 = 𝐻 · 𝐴 − (𝐻 − 𝑆) · 𝐴 = 𝑆 · 𝐴
Di mana V0 dan V1 berturut-turut adalah volume awal dan volume akhir.
Tetapi, perubahan volume total adalah sama dengan perubahan volume pori,
∆Vv. Jadi
∆𝑉𝑐 = ∆𝑒 · 𝑉𝑣
Di mana ∆e = perubahan angka pori
𝑉𝑜 𝐴𝐻
VS = 1+𝑒𝑜 = 1+𝑒𝑜
Dimana eo = angka pori awal pada saat volume tanah sama dengan Vo
𝐴𝐻
∆V = S . A = ∆eVS = ∆e
1+𝑒𝑜
∆е
Cc = ∆𝑙𝑜𝑔𝑝′ ; pada kurva penambahan beban atau pada p’ > pc’
∆е
Cr = ∆𝑙𝑜𝑔𝑝′ ; pada kurva penambahan beban atau pada p’ < pc’
dimana:
p1’ = p0 + p
Cr = indeks pemampatan kembali
Cc = indeks pemampatan
H = tebal lapisan tanah
pc’ = tekanan prakonsolidasi
eo = angka pori awal
po = tekanan overburden efektif mula-mula sebelum dibebani
Sci = penurunan konsolidasi pada lapisan i
Akan tetapi, apabila kurva e versus log p tersedia, mungkin saja bagi kita
untuk memilih ∆e dengan mudah dari grafik tersebut untuk rentang (range)
tekanan yang sesuai. Kemudian harga-harga yang diambil dari kurva tersebut
dimasukkan ke dalam persamaan
Cc = 0,009(LL - 10)
Cc = 0,007(LL - 10)
Tabel 2. Batas cair, batas plastis, indeks pemampatan, dan indeks pemuaian
untuk tanah
Tanah Batas Cair Batas Plastis Indeks Indeks
Penempatan CC Pemuaian CS
Lempung 41 20 0,35 0,7
Boston Blue
Lempung 60 20 0,4 0,7
Chicago
Lempung Ft. 51 26 0,12
Gordon
Georgia
Lempung New 80 25 0,3 0,05
Orleans
Lempunng 60 28 0,21 0,05
Montana
Contoh:
1. Suatu profil tanah diberikan dalam Gambar (a) dibawah. Uji
konsolidasi di laboratorium dilakukan untuk menguji suatu contoh
tanah yang diambil dari bagian tengah lapisan tanah tersebut. Kurva
konsolidasi lapangan yang diinterpolasi dari hasil percobaan di
laboratorium diberikan dalam Gambar (b) dibawah. Hitung besarnya
penurunan yang terjadi sebagai akibat dari konsolidasi primer apabila
suatu timbunan (surcharge) sebesar 48 kN/m2 diletakkan di atas
permukaan tanah tersebut.
(b)
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Perhitungan tekanan efektif overburden rata-rata (Po)
Berat volume basah dari tanah pasir yang berada di atas muka air
tanah:
𝐺𝑠.𝛾𝑢+𝑆𝑟.𝑒.𝛾𝑢 [2,65+(0,5𝑥0,7)]62,4
Ƴpasir = =
1+𝑒 1 + 0,7
= 110,12 lb/ft3
Berat volume terendam (Submerged) dari tanah pasir yang berada
dibawah muka air tanah:
Ƴ’pasir = Ƴsat(pasir) - Ƴu
𝐺𝑠.𝛾𝑢+𝑒.𝛾𝑢
= . Ƴu
1+𝑒
(𝐺𝑠−1)𝛾𝑢
= 1+𝑒
(2,65−1)62,4
= = 60,56 lb/ft3
1 + 0,7
Ƴ’lempung = Ƴsat(lempung) - Ƴu
Jadi:
Po 15
= 5 Ƴpasir + 10 Ƴ’pasir + Ƴ’lempung
2
= 5(110,12) + 10(60,56) + 7,5(60)
=1606,2 lb/ft2
Perhitungan Penurunan:
𝐶𝑐 𝑃𝑜 + ∆𝑜
S = 1 + 𝑒𝑜 log ( )
𝑃𝑜
e1 = 1,1 P1 = 95 kN/m2
Penyelesaian:
𝑒1−𝑒2 1,1−0,9
CC = log 𝑃2−log 𝑃1 = log 475−log 95 = 0,286
e1 – e3 = CC (log 600 – log 95)
600 600
e3 = e1 - CC log 95 = 1,1 – 0,286 log = 0,87
95
Variasi dari angka pori dan waktu untuk suatu penambahan beban akan
sama seperti yang ditunjukkan dalam grafik diatas. Grafik tersebut diberikan
dalam grafik berikut.
Gambar 8. Variasi e versus log t untuk suatu penambahan beban, dan definisi
indeks konsolidasi sekunder
dimana :
Ca = indeks pemampatan sekunder
Δe = perubahan angka pori
t2 , t1= waktu
dimana :
C'a = Ca / (1+ep)
ep = angka pori pada konsolidasi primer (grafik 2)
H = tebal lapisan lempung
Harga umum dari C'a yang diselidiki dari bermacam-macam jenis tanah di
lapangan. Macam-macam jenis tanah yaitu sebagai berikut :
1. Lempung Whangamarino
2. Lempung Mexico City
3. Lanau organik Kalkarius
4. Lempung leda
5. Lempung plastis Norwegia
6. Gambut yang berserat dan tak berserat
7. Muskeg Canadian
8. Pengendapan organik di laut
9. Lempung Boston blue
10. Lempung Chicago blue
11. Lempung berlanau organik
12. Lempung organik, dsb.
Penyelesaian:
Diketahui:
∆Ƥ = 1500 lb/ft2 Gs = 2,65
1 Pasir = e = 0,6
Cs = 5 Cc
H1 = 10 ft Gs = 2,65
H2 = 10 ft Lempung = w = 30%
H3 = 10ft Gs = 2,7
Pc = 3400 lb/ft2 PL = 35
Pasir Kering = e =0,6 Ƴw = 62,4
Ditanya:
Sc = …?
Jawab:
Ƴw
Ƴsat = (Gs + e) 1 + e LL = WN (N/25)tan β
62,4 = 0,3 (25/25)0,121
= (2,65 + 0,6) 1 + 0,6 = 0,3
= 126,75 lb/ft2
Ƥо = Ƴ’ . H Cc = 0,009 (LL-10)
= (Ƴsat - Ƴw) . H1 = 0,009 (0,3-10)
= (126,75 - 62,4) 10 = -0,0873
= 643,5 lb/ft2
OCR = Pc / Po 1
Cs = Cc
5
= 3400 / 643,5 1
= . (-0,0873)
= 5,28 (over) 5
= -0,017
Δp + Po < Pc 𝐻
Sc = Cs . 1+𝑒𝑜. log(
(𝑃𝑜+ ∆𝑝)
)
𝑃𝑜
1500 + 643,5 < 3400 10 (634,5+ 1500)
2143,5 < 3400 = -0,017 . 1+0,6. log( 634,5
= -0,055 ft
7.8 Untuk kurva pemampatan asli seperti yang dijelaskan dibawah, berapakah
angka pori yang bersesuaian dengan suatu tekanan sebesar 651,17 kN/m2?
e1 = 1,78 P1 = 191,52 kN/m2
Penyelesaian:
𝑒1−𝑒2 1,,78−1,48
CC = log 𝑃2−log 𝑃1 = log 383,04−log 191,52 = 0,996
e1 – e3 = CC (log 600 – log 95)
600
e3 = e1 - CC .log 383,04
651,17
= 1,78 – 0,996 log 383,04
= 1,55
Maka angka pori yang sesuai dengan tekanan 651,17 kN/m2 adalah 1,55.
DAFTAR PUSTAKA