Anda di halaman 1dari 32

BAB III

KONSOLIDASI
3.1. DASAR TEORI
Penambahan beban diatas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan
tanah dibawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut diakibatkan oleh
adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluranya air atau udara dari dalam
pori,dan sebab-sebab lain. Secara umum, penurunan pada tanah yang disebabkan oleh
pembebanan yaitu, penurunan konsolidasi (consolidation settlement) dan penurunan
segera (immediate settlement).Penurunan konsolidasi (consolidation settlement),
adalah hasil dari penurunan volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air
dalam pori tanah. Sedangkan penurunan segera (immediate settlement), adalah akibat
dari deformasi elastis tanah kering, basah , dan jenuh air tanpa adanya perubahan
kadar air.
Bilamana suatu lapisan tanah jenuh air diberi penambahan beban, angka
tekanan air pori akan naik secara mendadak. Pada tanah berpasir yang sangat tembus
air (permeable), air dapat mengalir dengan cepat sehingga pengaliran air ke pori
keluar sebagai akibat dari kenaikan tekanan air pori dapat selesai dengan cepat.
Keluarnya air dari dalam pori selalu disertai dengan berkurangnya volume tanah,
berkurangnya volume tanah dapat menyebabkan penurunan lapisan tanah. Karena air
pori didalam tanah berpasir dapat mengalir keluar dengan cepat, maka penurunan
segera dan penurunan konsolidasi terjadi bersamaan. (Endah,1988).
Pada prinsipnya, pengujian konsolidasi bertujuan untuk mencari korelasi
penambahan tekanan, waktu, dan besarnya perubahan volume contoh tanah atau
perubahan angka pori (e). Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk
memperkirakan besarnya dan lama penurunan sebuah bangunan atau koefisien
konsolidasi(Cv). Menurut Terxaghi (1925) pendekatan yang dipakai untuk
menentukan korelasi antara penambahan tekanan dan besarnya penurunan adalah
dengan mengasumsikan bahwa contoh tanah hanya memperoleh beban, mengalami
deformasi serta keluarnya air pori searah tekanan vertikal saja (koefisien pemampatan
= Cc, koefisien pengembangan = Cs, Tekanan Prakonsolidasi = Pc). (Gogot
Setyo,2011)
Menghitung berat tanah dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

25
 Berat Tanah Basah (Wt basah) :

Wt basah  Wt  W
Keterangan :
Wt = Berat Tanah basah beserta cawan.
W = Berat cawan kosong.
 Berat Tanah Kering (Wt kering):

Wt Kering  Wt  W

Keterangan :
Wt = Berat cawan beserta tanah hasil oven.
W = Berat cawan kosong.
 Kadar Air (Wc) :

(Wt basah  Wt ker ing )


Wc   100%
Wt ker ing
BeratAir
  100%
Wt ker ing

 Berat Isi Tanah (γt) :

Wt Wt Wt
t   
Vt A( H 0  H s )   Wt ker ing  
A H 0   
  A  Gs  

Keterangan :
Wt = Berat Cawan beserta tanah hasil oven.
Vt = Volume Tanah.
H0 = Tinggi Contoh Total.
Hs = Tinggi Contoh Tanah.
A = Luas Permukaan cawan.
Gs = Berat Jenis Tanah.
 Berat volume kering ( d )
t
d 
1 w
Keterangan :
t = Berat jenis tanah.
w = Berat cawan kosong.

26
Untuk menghitung besar penurunan total (ΔH) yang terjadi pada setiap
pembebanan adalah dengan cara mengurangi pembacaan pada permulaan percobaan
(Hawal) dengan pembacaan yang bersangkutan (Hakhir). Dapat dirumuskan :

ΔH = Hawal – H akhir

Gambar 3.1 Perubahan tinggi contoh tanah pada uji konsolidasi.

Sedangkan untuk menghitung angka pori ( e ) menggunakan rumus sebagai berikut :

 Angka pori semula ( e0 ) :


H0  Hs
e0 
Hs

Keterangan :
H0 : tinggi contoh total
Hs : tinggi contoh tanah
 Perubahan angka pori (Δe) :

H
e 
Hs
 Angka pori setiap pembebanan (e) :
Hv Hv  Ht  Hs Ws
e Hs 
Hs Ht  H 0  H Gs. A.w
Keterangan :
Hv : tinggi void
Ht : tinggi total setiap pembebanan

27
Hs : tinggi solid
Gs : Spesific Gravity
A : luas penampang sampel = ¼. π. D2

Setelah menghitung angka pori pada setiap pembebanan, kemudian


menggambarkan harga-harga angka pori tersebut pada grafik angka pori terhadap
tekanan, dengan menggunakan skala logaritmis untuk tekanan. Dari grafik angka pori
terhadap tekanan tersebut dapat ditentukan harga Cc, Cv, dan σp’. Harga Cc, Cv, dan
Pc dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

 Koefisien Pemampatan (Cc) :

e1  e2
Cc 
Log ( P2 / P1 )

Keterangan :
Cc = Koefisien Pemampatan
e1 = Angka Pori pada P1 (ditentukan pada grafik angka pori)
e2 = Angka Pori pada P2 (ditentukan pada grafik angka pori)
P1 = Tekanan (ditentukan pada grafik angka pori)
P2 = Tekanan (ditentukan pada grafik angka pori)

 Koefisien Pengembangan (Cs) :

ea  eb
Cs 
Log ( Pb / Pa )

Keterangan :
Cs = Koefisien Pengembangan
ea = Angka Pori pada Pa (ditentukan pada grafik rebound)
eb = Angka Pori pada Pb (ditentukan pada grafik rebound)
Pa = Tekanan (ditentukan pada grafik rebound)
Pb = Tekanan (ditentukan pada grafik rebound)
 Cara menentukan Pc (Tekanan Prakonsolidasi) dari kurva angka pori terhadap
tekanan adalah :
1. Menentukan titik pada kelengkungan maksimum kurva tersebut.
2. Tarik garis singgung kurva di titik tersebut.

28
3. Bagi dua sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis mendatar yang
melalui titik tersebut.

0,35

0,3
α/2
0,25
Angkapori (e) α
0,2
ea
0,15 konsol
Series1
e
edb Series2
0,1 reboun

0,05
ee
0
0,1 P0/Pd 1 Pa Pb Pe 10
Pc
Presure

Gambar 3.2Cara menentukan Pc

4. Dari perpotongan garis-garis tersebut kemudian ditarik garis kebawah untuk


mendapatkan tekanan prakonsolidasi (Pc)

 Cara untuk menentukan Koefisien Konsolidasi (Cv) waktu konsolidasi mencapai


50% ( t50 ) :

1. Gambargrafikhubunganantarawaktudanpenurunansetiapwaktuuntuksetiappem
bebanandenganskala log.Memperpanjang bagian kurva yang merupakan garis
lurus dari konsolidasi primer dan sekunder hingga berpotongan di titik A.
Ordinattitik A adalahD100 yaitu deformasi pada konsolidasi primer 100 %.
2. Memlilih waktu t1dan t2 pada bagian kurva sedemikian rupa sehingga t2 = 4 t1.
Misalkan perbedaan deformasi contoh tanah selama waktu (t1-t2) sama dengan
x.
3. Menggambar garis mendatar DE sehingga jarak vertical BD sama dengan x.
Deformasi yang bersesuaian dengan garis DE sama dengan D0 (yaitu
deformasi pada konsolidasi 0%).
4. Ordinat titik F pada kurva konsolidasi merupakan deformasi pada konsolidasi
primer 50% dan absisnya merupakan waktu yang bersesuaian dengan
konsolidasi 50% (t50). Cara mendapatkan D50 adalah sebagai berikut :

29
D0  D100
D50 
2

D0 D
B X
C X

D50 F
Dial Reading

D10
A

t1 t2 t50
Waktu (Skala Log)

Gambar 3.3menentukan t50

Tabel 3.1 Variasi Faktor Waktu Terhadap Derajat Konsolidasi

30
Harga Koefisien Konsolidasi (Cv) pada saat mencapai konsolidasi 50 % dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
 Untuk derajat konsolidasi rata-rata 50%, Tv = 0,197

Tv  Hr 2
Cv 
t 50
0,197  Hr 2

t 50
2
 1 Hi  Hf  
0,197   2 
 2 
  
t 50
Keterangan :

Cv = Koefisien Konsolidasi (cm2/detik).

t50 = Waktu untuk mencapai konsolidasi 50 % (detik).

Hr= Panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh oleh air pori selama
proses konsolidasi.

Hi = Tebal contoh tanah pada tekanan awal.


Hf = Tebal contoh tanah pada tekanan akhir.
 Cara untuk menentukan waktu konsolidasi mencapai 90 % ( t90 ) :

1. Menggambar garis AB melalui bagian awal dari kurva.


2. Menggambar garis AC sehingga OC = 1,15 OB. Absis titik D, yang
merupakan harga akar waktu untuk tercapainya konsolidasi 90% (t90).

1/2
Dial Reading

(t90)

B C
Waktu ( Akar Waktu )

Gambar 3.4Menentukan t90

31
Harga Koefisien Konsolidasi (Cv) pada saat mencapai konsolidasi 90 % dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Untuk derajat konsolidasi rata-rata 90%, Tv = 0,848
Tv  Hr 2
Cv 
t 90
0,848  Hr 2

t 90
2
 1 Hi  Hf  
0,848   2 
 2 
  
t 90
Keterangan :
Cv = Koefisien Konsolidasi (cm2/detik).
T90 = Waktu untuk mencapai konsolidasi 90 % (detik).
Hr = Panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh oleh air pori selama
proses konsolidasi.
Hi = Tebal contoh tanah pada tekanan awal.
Hf = Tebal contoh tanah pada tekanan akhir.

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

Prosedur pelaksanaan praktikum sebagai berikut :


1. Sebelum mengeluarkan contoh dari tabung, terlebih dahulu meratakan ujungnya
dengan cara mengeluarkan contoh tersebut ± 2 cm, kemudian memotongnya
dengan pisau. Permukaan ujung contoh ini harus rata dan tegak lurus sumbu
contoh.
2. Memasang cincin pada pemegangnya, kemudian diatur sehingga bagian yang
tajam berada 0,5 cm dari ujung tabung contoh.
3. Mengeluarkan contoh dari tabung dan langsung memasukkannya kedalam cincin
sepanjang kira-kira 2 cm, kemudian diratakan dengan alat penentu tebal.
Pemotongan harus dilakukan sehingga pisau pemotong tidak sampai.
4. Menimbang benda uji dan cincin sampai ketelitian 0,1 gram.

32
5. Menempatkan batu pori dibagian atas dan bawah dari cincin sehingga benda uji
yang sudah dilapisi kertas saring terapit oleh kedua batu pori, lalu dimasukkan
kedalam sel konsolidasi.
6. Memasang plat penumpu di atas batu pori.
7. Kemudian di isi air sampai penuh sehingga tanah tenggelam.

Gambar 3.5 Percobaan Konsolidasi

8. Meletakkan sel konsolidasi yang berisi benda uji pada alat konsolidasi sehingga
bagian yang runcing dari plat penumpu menyentuh tepat pada alat pembebanan
(atur lengan alat pembebanan sampai mandatar dengan menggunakan waterpass).
9. Mengatur kedudukan arloji pada skala 0.
10. Memasang beban pertamasebesar 0,55 kg kemudian arloji dibaca dan dicatat pada
0,25 menit, 0,50 menit, 1 menit, 2 menit , 4 menit dan seterusnya setelah beban
pertama dipasang. Kemudian dibiarkan beban pertama ini bekerja sampai
pembacaan arloji tetap ( tidak terjadi penurunan lagi, biasanya sampai 24 jam).
11. Setelah pembacaan menunjukan angka yang tetap atau setelah 24 jam dicatat
pembacaan arloji yang terakhir. Kemudian dipasang beban yang kedua sebesar
dua kali beban yang pertama sehingga tekanan menjadi berubah dua kali lipat.
Kemudian dibaca dan dicatat angka yang tertera pada arloji.
12. Melakukan hal yang sama seperti (9) dan (10) untuk beban-beban selanjutnya
sehingga menimbulkan tekanan normal terhadap benda uji.
13. Besar beban maksimal ini sebetulnya tergantung pada kebutuhan yaitu sesuai
dengan beban yang akan bekerja terhadap lapisan tanahnya.
14. Setelah pembebanan maksimum dan sesudah menunjukan pembacaan yang tetap.
Pengurangan beban dari 5,0 kg/cm2 0,25 kg/cm2.Pada waktu beban dikurangi,

33
setiap pembebanan harus dibiarkan bekerja sekurang-kurangnya selama 1 jam.
Arloji penunjuk hanya perlu dibaca sesudah 1 jam yaitu saat sebelum beban
dikurangi lagi.
15. Setelah pembacaan terakhir dicatat, cincin dan benda uji dikeluarkan dari sel
konsolidasi, kemudian batu pori diambil dari permukaan atas dan bawah ,
Kemudian dikeringkan dan ditimbang benda uji tersebut.
16. Benda uji di oven selama 24 jam, lalu ditimbang untuk mencari berat kering
sampel tersebut.

34
3.3 DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Gambar 3.6Pengukuran diameter cetakan

Gambar 3.7Hasil sampel yang dicetak di ring kuningan

35
Gambar 3.8pemberian air kedalam consilidometer

Gambar 3.9Pembacaan dial pada alat konsolidasi

36
3.4 HASIL DAN ANALISIS PRAKTIKUM
Diameter contoh tanah (D) : 5 cm
Berat contoh tanah basah (W) : 53,6 gr
Tinggi Tanah H0 : 1,6 cm
Berat contoh tanah kering : 38,8 gr
Kadar air

W=
, ,
= x 100%
,

= 38,14 %

Tinggi solid (Hs) : 1,2 cm


Gs : 1,647

Tabel 3.2Data percobaan konsolidasi hari ke-1 (beban : 530 gram)

Pembacaan penurunan dial reading


Waktu setelah (Hari 1)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)
1 0 0.00 0,0 0,0000
2 0.25 0.50 25,0 0,0250
3 0.5 0.71 26,0 0,0260
4 1 1.00 28,0 0,0280
5 2 1.41 30,0 0,0300
6 4 2.00 32,0 0,0320
7 8 2.83 34,8 0,0348
8 15 3.87 37,0 0,0370
9 30 5.48 40,0 0,0400
10 60 7.75 42,5 0,0425
11 1440 37.95 47,0 0,0470
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

37
0,0200
0,0220
D0 0,0240
0,0260 0,004
D1 0,0280
0,0300 0,004
D2 0,0320
D50 0,0340
0,0360
0,0380
ΔH 0,0400
0,0420
0,0440
D1000,0460
0,0480
0,0500
0,1 T1,0
1
T2 T10,0
50
100,0 1.000,0 10.000,0
t (waktu)

Gambar 3.10 Grafik t50 hari ke-1(beban : 530 gram)

Dari grafik di peroleh :


t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 8,1
Ht1 = 1,6 – 0,047 = 1,553 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,78825 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,015 cm
,

38
Chart Title
0,0200

0,0250

0,0300

0,0350

0,0400

0,0450

0,0500 √(𝑡_90 ) b
0,00 5,00 a 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.11 Grafik t90hari ke-1 ( beban : 530 gram )

Dari grafik di peroleh :


𝑎 = 7,9
𝑏 = 1,15 × 7,9 = 9,085
𝑡 = 5,2
𝑡 = 5,2 = 27,04

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,78825 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,02 cm
,

39
Tabel 3.3Data percobaan konsolidasi hari ke-2 (beban : 530 gram)
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Hari 2)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 47,0 0,0470
2 0.25 0.50 52,0 0,0520
3 0.5 0.71 53,0 0,0530
4 1 1.00 54,2 0,0542
5 2 1.41 56,0 0,0560
6 4 2.00 58,0 0,0580
7 8 2.83 59,8 0,0598
8 15 3.87 65,8 0,0658
9 30 5.48 67,0 0,0670
10 60 7.75 70,0 0,0700
11 1440 37.95 77,0 0,0770
(Sumber : Hasil Praktikum 2018)

0,040
0,044
0,048
D1
D2 0,052
D3 0,056
ΔH 0,060
D50 0,064
0,068
0,072
D100 0,076
0,080
T50
0,10 T11,00 T2 10,00 100,00 1000,00 10000,00
t (waktu)

Gambar 3.12 Grafik t50 hari ke-2 (beban :530 gram)


Dari grafik di peroleh :
t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 16,5

Ht2 = 1,6 – 0,077 = 1,523 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,769 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,015 cm
,

40
Chart Title
0,0470

0,0520

0,0570

0,0620

0,0670

0,0720

0,0770
√(𝑡_90 ) a b
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.13 Grafik t90 hari ke-2 (beban :530 gram)

Dari grafik di peroleh :


𝑎 = 8,6
𝑏 = 1,15 × 8,6 = 9,89
𝑡 = 5,9
𝑡 = 5,9 = 34,81

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,769 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,014 cm
,

41
Tabel 3.4Data percobaan konsolidasi hari ke-3 (besar beban : 1095 gram)
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Hari 3)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 77,0 0,0770
2 0.25 0.50 86,0 0,0860
3 0.5 0.71 87,5 0,0875
4 1 1.00 90,0 0,0900
5 2 1.41 93,0 0,0930
6 4 2.00 98,0 0,0980
7 8 2.83 105,0 0,1050
8 15 3.87 109,0 0,1090
9 30 5.48 116,0 0,1160
10 60 7.75 122,0 0,1220
11 1440 37.95 133,5 0,1335
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

0,0500
0,0600
0,0700
0,0800
D1
0,0900D2

ΔH 0,1000
D50
0,1100
0,1200
D100
0,1300
0,1400
0,1500 T1 T2 T50
0,10 1,00 10,00 100,00 1000,00 10000,00
t (waktu)

Gambar 3.14 Grafik t50 hari ke-3 (besar beban :1095 gram)

Dari grafik di peroleh :


t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 8
Ht3 = 1,6 – 0,1335 = 1,4665 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,747375 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,014 cm

42
Chart Title
0,0770

0,0870

0,0970

0,1070

0,1170

0,1270

0,1370 √(𝑡_90 a b
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.15 Grafik t90 hari ke-3 (besar beban :1095 gram)

Dari grafik di peroleh :


𝑎 = 8,6
𝑏 = 1,15 × 8,6 = 9,89
𝑡 = 6,1
𝑡 = 6,1 = 37,21

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,747375 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,013 cm
,

43
Tabel 3.5Data percobaan konsolidasi hari ke-4 (besar beban : 2095 gram)
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Hari 4)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 133,5 0,1335
2 0.25 0.50 145,0 0,1450
3 0.5 0.71 147,0 0,1470
4 1 1.00 150,0 0,1500
5 2 1.41 154,5 0,1545
6 4 2.00 160,0 0,1600
7 8 2.83 168,0 0,1680
8 15 3.87 176,0 0,1760
9 30 5.48 186,0 0,1860
10 60 7.75 195,0 0,1950
11 1440 37.95 208,0 0,2080
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

0,1300
0,1400D1
0,1500D2
0,1600
0,1700
ΔH D50
0,1800
0,1900
0,2000
0,2100
0,2200 t1 t2 t50
0,10 1,00 10,00 100,00 1000,00 10000,00
t (waktu)

Gambar 3.16 Grafik t50 hari ke-4 (besar beban :2095 gram)
Dari grafik di peroleh :
t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 10,625
Ht4 = 1,6 – 0,208 = I,392 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,714625 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,00946 cm
,

44
Chart Title
0,1000

0,1200

0,1400

0,1600

0,1800

0,2000

0,2200 √(𝑡_90 a b
0,00 5,00
) 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.17Grafik t90 hari ke-4 (besar beban :2095 gram)

Dari grafik di peroleh :


𝑎 = 9,3
𝑏 = 1,15 × 9,3 = 10,7
𝑡 = 6,
𝑡 = 6 = 36

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,714625 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,012 cm

45
Tabel 3.6Data percobaan konsolidasi hari ke-5 (besar beban : 3170 gram)
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Hari 5)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 208,0 0,2080
2 0.25 0.50 223,0 0,2230
3 0.5 0.71 225,0 0,2250
4 1 1.00 228,0 0,2280
5 2 1.41 231,5 0,2315
6 4 2.00 236,5 0,2365
7 8 2.83 243,0 0,2430
8 15 3.87 251,5 0,2515
9 30 5.48 261,0 0,2610
10 60 7.75 269,5 0,2695
11 1440 37.95 288,0 0,2880
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

0,2000
0,2100
D0
0,2200
D1
0,2300
D
0,2400
2

ΔH 0,2500
D50
0,2600
0,2700
D100
0,2800
0,2900
0,3000 t1
0,10 1,00 T2 10,00T50 100,00 1000,00 10000,00

t (waktu)

Gambar 3.18 Grafik t50 hari ke-5 (besar beban :3170 gram)
Dari grafik di peroleh :
t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 16,625

Ht5 = 1,6 – 0,288 = 1,312 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,676 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,00541 cm
,

46
Chart Title
0,1800

0,2000

0,2200

0,2400

0,2600

0,2800

0,3000 √(𝑡_90 a b
0,00 5,00
) 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.19 Grafik t90 hari ke-5 (besar beban :3170 gram)

Dari grafik di peroleh :


𝑎 = 9,4
𝑏 = 1,15 × 9,4 = 10,81
𝑡 = 5,8
𝑡 = 5,8 = 33,64

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,676 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,012 cm
,

47
Tabel 3.7Data percobaan konsolidasi hari ke-6 (besar beban : 4085 gram)
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Hari 6)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 288,0 0,2880
2 0.25 0.50 297,0 0,2970
3 0.5 0.71 299,0 0,2990
4 1 1.00 300,5 0,3005
5 2 1.41 304,0 0,3040
6 4 2.00 308,5 0,3085
7 8 2.83 315,5 0,3155
8 15 3.87 317,0 0,3170
9 30 5.48 335,0 0,3350
10 60 7.75 343,0 0,3430
11 1440 37.95 361,5 0,3615
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

0,2800
0,2900
D0
D1 0,3000
D2 0,3100
0,3200
D50
ΔH 0,3300
0,3400
0,3500
D100
0,3600
0,3700
0,3800 t1
0,10 1,00 T2 10,00 T50 100,00 1000,00 10000,00
t (waktu)

Gambar 3.20 Grafik t50 hari ke-6(besar beban :4085 gram)


Dari grafik di peroleh :
t1 = 1 ; t2 = 4 ; t50 = 21
Ht6 = 1,6 – 0,3615 = 1,2385 cm

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,637625 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,0381 cm

48
Chart Title
0,2800

0,3000

0,3200

0,3400

0,3600

0,3800

0,4000 √(𝑡_90 a b
0,00 5,00 ) 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Gambar 3.21 Grafik t90 hari ke-6 (besar beban :4085 gram)
Dari grafik di peroleh :
𝑎 = 14,1
𝑏 = 1,15 × 14,1 = 16,21
𝑡 = 7,45
𝑡 = 7,45 = 55,5

, ,
Hdr = 0,5 =0,5 = 0,637625 cm

( ) , ( , )
𝐶𝑣 = = = 0,006 c
,

49
Perhitung Angka Pori (Konsolidasi)
H = 1,6 cm
Hs = 1,2
Hvo = H – Hs = 1,6 – 1,2 = 0,4 cm
,
Eo = = = 0,33 cm
,

Hari 1
H1 = Ho – ΔH1 = 1,6-0,047 = 1,553
Hv1 = H1 – Hs = 1,553 – 1,2 = 0,353 cm
,
E1 = = = 0,294 cm
,

Hari 2
H2 = Ho – ΔH2 = 1,6-0,077 = 1,523 cm
Hv2 = H2 – Hs = 1,523 – 1,2 = 0,323 cm
,
E2 = = = 0,269 cm
,

Hari 3
H3 = Ho – ΔH3 = 1,6-0,134 = 1,467 cm
Hv3 = H4 – Hs = 1,467 – 1,2 = 0,267 cm
,
E3 = = = 0,222 cm
,

Hari 4
H4 = Ho – ΔH4 = 1,6-0,208 = 1,392 cm
Hv4 = H4 – Hs = 1,392 – 1,2 = 0,192 cm
,
E4 = = = 0,160 cm
,

Hari 5
H5 = Ho – ΔH5 = 1,6-0,288 = 1,312 cm
Hv5 = H6 – Hs = 1,312 – 1,2 = 0,112 cm
,
E5 = = = 0,093 cm
,

Hari 6
H6 = Ho – ΔH6 = 1,6-0,362 = 1,239 cm
Hv6 = H6 – Hs = 1,239 – 1,2 = 0,039 cm
,
E6 = = = 0,032 cm
,

50
Data Konsolidasi (Rebound)

Tabel 3.8Data percobaan rebound 1


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Beban 5)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 361,5 0,3615
2 0.25 0.50 359,0 0,3590
3 0.5 0.71 358,8 0,3588
4 1 1.00 258,5 0,2585
5 2 1.41 358,2 0,3582
6 4 2.00 358,0 0,3580
7 8 2.83 357,8 0,3578
8 15 3.87 357,8 0,3578
9 30 5.48 357,8 0,3578
10 60 7.75 357,8 0,3578
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

Tabel 3.9Data percobaan rebound 2


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Beban 4)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 357,8 0,3578
2 0.25 0.50 353,0 0,3530
3 0.5 0.71 352,9 0,3529
4 1 1.00 352,0 0,3520
5 2 1.41 351,7 0,3517
6 4 2.00 351,0 0,3510
7 8 2.83 350,0 0,3500
8 15 3.87 348,0 0,3480
9 30 5.48 345,6 0,3456
10 60 7.75 342,2 0,3422
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

51
Tabel 3.10 Data percobaan rebound 3
Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Beban 3)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 342,2 0,3422
2 0.25 0.50 340,4 0,3404
3 0.5 0.71 340,0 0,3400
4 1 1.00 339,5 0,3395
5 2 1.41 338,8 0,3388
6 4 2.00 337,5 0,3375
7 8 2.83 334,5 0,3345
8 15 3.87 331,1 0,3311
9 30 5.48 332,8 0,3328
10 60 7.75 323,0 0,3230
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

Tabel 3.11Data percobaan rebound 4


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Beban 2)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 323,0 0,3230
2 0.25 0.50 321,0 0,3210
3 0.5 0.71 3320,0 3,3200
4 1 1.00 319,5 0,3195
5 2 1.41 318,8 0,3188
6 4 2.00 317,0 0,3170
7 8 2.83 315,0 0,3150
8 15 3.87 312,1 0,3121
9 30 5.48 309,0 0,3090
10 60 7.75 304,0 0,3040
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

52
Tabel 3.12Data percobaan rebound 5

Pembacaan penurunan dial reading


Waktu setelah (Beban 1)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 304,0 0,3040
2 0.25 0.50 303,0 0,3030
3 0.5 0.71 302,0 0,3020
4 1 1.00 301,5 0,3015
5 2 1.41 300,0 0,3000
6 4 2.00 298,0 0,2980
7 8 2.83 297,0 0,2970
8 15 3.87 294,5 0,2945
9 30 5.48 292,0 0,2920
10 60 7.75 283,0 0,2830
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

Tabel 3.13Data percobaan rebound 6


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah (Tanpa beban)
No.
pembebanan t (menit) √t
mm (x0,001)cm
1 0 0.00 283,0 0,2830
2 0.25 0.50 282,0 0,2820
3 0.5 0.71 281,0 0,2810
4 1 1.00 280,5 0,2805
5 2 1.41 279,5 0,2795
6 4 2.00 278,0 0,2780
7 8 2.83 275,0 0,2750
8 15 3.87 271,0 0,2710
9 30 5.48 265,0 0,2650
10 60 7.75 258,0 0,2580
11 1440 37.95 0,0 0,0000
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

53
Konsolidasi (Rebound)
H = 1,6 cm
Hs = 1,2
Rebound 1
H1 = Ho – ΔH1 = 1,6-0,258 = 1,342
Hv1 = H1 – Hs = 1,342 – 1,2 = 0,142 cm
,
E1 = = = 0,118 cm
,

Rebound 2
H2 = Ho – ΔH2 = 1,6-0,203 = 1,397 cm
Hv2 = H2 – Hs = 1,397 – 1,2 = 0,117 cm
,
E2 = = = 0,098 cm
,

Rebound 3
H3 = Ho – ΔH3 = 1,6-0,304 = 1,296 cm
Hv3 = H4 – Hs = 1,296 – 1,2 = 0,096 cm
,
E3 = = = 0,080 cm
,

Rebound 4
H4 = Ho – ΔH4 = 1,6-0,323 = 1,277 cm
Hv4 = H4 – Hs = 1,277 – 1,2 = 0,077 cm
,
E4 = = = 0,064 cm
,

Rebound 5
H5 = Ho – ΔH5 = 1,6-0,3422 = 1,258 cm
Hv5 = H6 – Hs = 1,258 – 1,2 = 0,058 cm
,
E5 = = = 0,048 cm
,

Rebound 6
H6 = Ho – ΔH6 = 1,6-0,3578 = 1,242 cm
Hv6 = H6 – Hs = 1,242 – 1,2 = 0,042 cm
,
E6 = = = 0,035 cm
,

54
Tabel 3.11 Hasil perhitungan uji konsolidasi
Tinggi contoh Koefisien
Pembacaan tanah pada Angka pori Fitting time
Perubahan Tinggi konsolidasi
akhir dial saat akhir dari pada saat akhir (menit)
Pressure tinggi contoh void, Hv (cm2/menit)
reading tiap tiap
tanah ΔH (cm) (cm)
(mm) pembebanan pembebanan, e
t50 t90 c50 c90
(cm)
0 258 0,258 1,342 0,14 0,118

0,25 47 203 0,047 0,203 1,533 1,397 0,35 0,11 0,294 0,098 81 27,04 0,015 0,02

0,5 77 304 0,077 0,304 1,523 1,296 0,32 0,09 0,269 0,08 16,5 34,81 0,007 0,014
133,
1 323 0,134 0,323 1,467 1,277 0,26 0,07 0,222 0,064 8 31,21 0,014 0,13
5
2 208 342,2 0,208 0,342 1,392 1,258 0,19 0,05 0,16 0,048 10,6 36 0,009 0,012
4 288 357,8 0,288 0,357 1,312 1,242 0,11 0,04 0,093 0,035 16,6 33,64 0,005 0,012
361,
8 0,362 1,239 0,03 0,032 21 55,5 0,004 0,006
5
(Sumber : Hasil Praktikum,2018)

0,35

0,3
α/2
0,25
α
Angkapori (e)

0,2
ea
konsol
Series1
0,15e
b Series2
reboun
ed
0,1

0,05
ee

0 Pa
P0/Pd Pc Pb Pe
0,1 1 10
Presure

Gambar 3.22Grafik hubungan angka pori (e) dengan tekanan (P)

P0 = 0,26 Pa = 1,4
PC = 0,46 Pb = 2,3
Pe = 7,9 Pd = 0,26
e0 = 0,29 ea = 0,2

55
eb = 0,15 ed = 0,14
ee = 0,08
,
OCR = = = 1,76> 1 (untuk over consolidated soil(OC – Soil))
,
, ,
Cc = = = 0,23
, ,
, ,
Cs = = = 0,14
, ,

3.5 KESIMPULAN

Hasil percobaan konsolidasi disimpulkan kecepatan penurunan tanah yang di


uji cukup kecil dengan sifat tanah Over Consolidated dikarenakan nilai nilai
OCR(OverConsolidation Ratio) = 1,76> 1, yang berarti tanah yang di uji pernah
mengalami pembeanan yang lebih besar dari tekanan normal tanah.

56

Anda mungkin juga menyukai