Insert
Perpres RI
No. 77 Th 2015
Pedoman
Organisasi
Rumah Sakit
36
4. Koma melakukan peletakan tiang pancang
pertama pembangunan Kidney
kuis mimbar Center dengan memencet tombol
mesin pemancang. Ini sekaligus
10
berita foto menandai diresmikannya mega proyek
Groundbreaking yang sedang berjalan.
Dari Redaksi
Dalam rangka menghadapi penilaian Akreditasi oleh Tim
JCI, maka saat ini RSUD Dr. Soetomo sedang melakukan Mega
Proyek Groundbreaking yang merupakan perbaikan dan
pembagunan fasilitas RSUD Dr. Soetomo. Hal ini dilakukan oleh
• Peringatan Hari Kartini karena semakin banyaknya jumlah pasien RSUD Dr. Soetomo
• Seminar Populer oleh Instalasi GRIU Graha dari tahun ke tahun. Untuk itu mari kita turut meningkatkan
Amerta pelayanan di bidang masing-masing di Rumah Sakit yang
• Pelantikan & Sertijab 2016-01-30 kita cintai ini sebagai tempat kerja. Pembangunan apa saja
• Bimtek PKRS & Humas Tahap XXIX yang sedang dikerjakan, dapat dibaca di kolom foto Seputar
• Seminar Thalasemia oleh Dharma Wanita Soetomo.
Persatuan Retinablastoma adalah Tumor ganas yang terbanyak
• Sertijab Pejabat Instalasi GRIU Graha Amerta
mengenai mata dan anak-anak. Sebagai orang tua kita harus
waspada terhadap perubahan yang terjadi pada mata anak-
• Pelantikan Pengurus MPI dan PERDOPIN
anak kita, apa tandanya, bagaimana terjadinya dan bagaimana
• Kegiatan Seputar Ramadhan Tahun 1437 H / penanganannya dapat dibaca di artikel kesehatan.
2016 H Masih banyak yang dapat kita baca di artikel kesehatan
• Kunjungan Arzetti Bilbina yang menjadi favorit pembaca dan berita foto seputar Soetomo
• Hirosima University selama 3 bulan ini.
• Lomba Klomca KSPR Selamat membaca dan mengisi tiga kuis Mimbar terutama
• Kunjungan Darma Wanita Persatuan ke Panti sudoku sebagai senam otak, obat anti pikun.
Asuhan
Susunan Redaksi
24 SEKILAS INFO Pelindung : dr. Harsono – Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : dr. Endang Damayanti, M.Mkes, M.Hum – Wakil Direktur &
Keuangan, Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS (K) – Wakil Direktur Pelayanan
Medik & Keperawatan, Dr. dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, Sp.M
(K) – WaKIL Direktur Penunjang Medik, dr. Bangun Trapsila Purwaka,
SpOG(K) – Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : dr. Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn – Kepala
Instalasi PKRS & Humas.
Wakil Redaksi : Tutik Murniati, SE
1. Bakti Sosial di Kabupaten Sumenep Madura
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr, SpTHT-KL(K), Sunarso
2. Perjalanan dan Pengembangan Layanan Suyoso, dr, SpKK(K), Didi Aryono Budiyono, dr, SpKJ(K)
Kanker Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Mudiharti, SE • Rahayu
Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri
Mustikarani, S.Sos
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086,
5501088, 5501123 • eMail: promkespkrs@yahoo.com • Website: www.
rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM
Retinoblastoma, ???
Apa Tandanya
Susy Fatmariyanti, Delfitri Lutfi, Hendrian Dwikoloso Soebagjo
Divisi Onkologi Mata Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK UNAIR/RSUD Dr. Soetomo
R
etinoblastoma adalah tumor ganas yang terbanyak herediter. Saudara kandung dari pasien retinoblastoma
mengenai mata dan anak-anak. Angka kejadian bilateral memiliki kemungkinan sebesar 40% menderita
retinoblastoma di dunia sebanyak 1:15.000-20.000 retinoblastoma. Semua kasus retinoblastoma non
kelahiran hidup dan diperkirakan 300 anak menderita herediter adalah satu mata (unilateral).
retinoblastoma tiap tahunnya. Di RSUD Dr. Soetomo selama
kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2010-2015 didapatkan 108 Tanda Retinoblastoma
kasus baru retinoblastoma. Tumor ini paling sering terjadi Perlu diwaspadai adanya retinoblastoma apabila pada
pada anak dibawah usia 2 tahun, tetapi 90% kasus baru mata si anak didapatkan tanda antara lain manik mata
terdiagnosis pada usia di bawah 5 tahun. bersinar seperti mata kucing (Amaurotic cat’s eye), juling,
Retinoblastoma merupakan tumor ganas yang dapat mata merah berulang, tajam penglihatan menurun, dan
menghlangkan penglihatan, bahkan menyebabkan bola mata menonjol (proptosis).
kematian dengan cepat sehingga perlu penanganan yang 1. Manik mata bersinar seperti mata kucing (Amaurotic
optimal. WHO sejak Februari 1999 telah mencanangkan cat’s eye).
program “the Right to Sight” dengan salah satu tujan Kondisi ini muncul pada 56,1% kasus. Disebut demikian
memberantas kebutaan anak pada tahun 2020. Di Negara karena pada saat manic mata disinari oleh cahaya maka
berkembang seperti Indonesia, faktor tingkat pendidikan, akan muncul warna putih di tengah lingkaran manik
sosial ekonomi, kurangnya akses dan informasi terhadap mata seperti mata kucing.
fasilitas kesehatan mempersulit diagnosis dan penanganan
retinoblastoma secepatnya. Dibutuhkan upaya yang lebih
untuk dapat mencapai tujuan program WHO tersebut.
Terjadinya Retinoblastoma a
Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang
tumbuh dengan cepat dan berasal dari sel embrionik retina.
Anak laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama
dalam terjadinya retinoblastoma. Pada 30%-40% kasus
terjadi pada kedua mata (bilateral), meskipun awalnya
hanya satu dan berkembang lebih parah daripada mata sisi
sebelahnya (kontralateral).
Retinoblastoma dapat merupakan penyakit keturunan a
(herediter) maupun tidak (non herediter). Gen retinoblastoma
telah diidentifikasi yaitu pita 14 pada lengan panjang
kromosom 13 (13q14) dan merupakan cancer suppressor
atau gen antioncogen. Tidak aktifnya gen proteksi ini akibat
dua mutasi (Knudson’s two hit hypothesis) menghasilkan
kondisi retinoblastoma.
Retinoblastoma yang herediter terjadi pada 40% dari Gambar 1.
seluruh kasus retinoblastoma. Seluruh kasus retinoblastoma Amaurotic cat’s eye pada pasien retinoblastoma
dua mata (bilateral) adalah herediter dan 15% unilateral adalah (Sumber : POSA Mata RSUD Dr. Soetomo Surabaya)
D
ari Januari sampai dengan Desember 2011, jumlah dengan HIV melakukan ANC secara teratur, petugas
kasus AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah kesehatan menerapkan pencegahan infeksi sesuai
tangga dan 2,7% kasus AIDS ditularkan dari ibu HIV Kewaspadaan Standar),
positif kepada anak yang dilahirkannya. Oleh karena itu, 3. Pemilihan persalinan yang aman (seksio sesarea atau
diperlukan berbagai upaya untuk mencegah infeksi HIV persalinan pervaginam)
pada perempuan, serta mencegah penularan HIV dari ibu 4. Pemberian ASI atau PASI (susu formula) yang memenuhi
hamil ke bayi. Menurut WHO, terdapat empat hal yang perlu persyaratan AFASS,
diupayakan untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari 5. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita dari ibu
ibu ke bayi, meliputi mencegah terjadinya penularan HIV dengan HIV positif,
pada perempuan usia reproduksi, mencegah kehamilan 6. Adanya dukungan yang tulus, dan perhatian yang
yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif, mencegah berkesinambungan kepada ibu, bayi dan keluarganya.
terjadinya penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi
yang dikandungnya, dan memberikan dukungan psikologis, Kebijakan PPIA Nasional
sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beseta bayi dan Sebagian besar (90%) infeksi HIV pada bayi disebabkan
keluarganya. penularan dari ibu, hanya sekitar 10% yang terjadi
karena proses transfusi. Infeksi yang ditularkan dari ibu
Pengertian ini kelak akan mengganggu kesehatan anak. Padahal
Kecenderungan tren infeksi HIV pada perempuan dan dengan intervensi yang mudah dan mampu laksana
anak terus meningkat, oleh karenanya diperlukan berbagai proses penularan sudah dapat ditekan sampai kurang
upaya untuk mencegah HIV pada perempuan, serta lebih 50%nya. Selain itu tindakan intervensi dapat
mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke bayi yaitu PPIA berupa pencegahan primer (sebelum terjadinya infeksi),
(Prevention of Mother to Child HIV Transmission). Seperti dilaksanakan kepada seluruh pasangan usia subur, dengan
fenomena gunung es, kasus HIV yang ada di masyarakat kegiatan konseling, perawatan dan pengobatan tingkat
kemungkinan jauh lebih besar dari yang dilaporkan. keluarga.
HIV/AIDS pada Perempuan Tujuan Program PPIA
Walaupun prevalensi HIV pada perempuan di Indonesia 1. Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Bayi.
hanya 16%, tetapi karena mayoritas (92,54%) ODHA berusia 2. Mengurangi dampak epidemi HIV terhadap Ibu dan
reproduktif aktif (15-49 tahun), maka diperkirakan jumlah Bayi.
kehamilan dengan HIV positif akan meningkat.
Dampak infeksi HIV terhadap ibu antara lain: Sasaran Program PPIA
• timbulnya stigma sosial, ODHA semakin menutup diri 1. Peningkatan kemampuan manajemen pengelola
tentang keberadaannya, yang pada akhirnya akan program PPIA
mempersulit proses pencegahan dan pengendalian 2. Peningkatan akses informasi mengenai PPIA
infeksi, 3. Peningkatan akses intervensi PPIA pada ibu hamil,
• diskriminasi, ODHA kehilangan kesempatan untuk ikut bersalin dan nifas
berkarya dan memberikan penghidupan yang layak 4. Peningkatan akses pelayanan Dukungan Perawatan
pada keluarganya, dan Pengobatan (Care, Support and Treatment) bagi
• morbiditas dan mortalitas maternal meningkat, terjadi ibu dan bayi, terutama akses ARV
penurunan daya tahan tubuh secara bermakna.
Bentuk-bentuk khusus intervensi PPIA
Dampak infeksi HIV terhadap bayi antara lain: 1. Mengurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif.
• gangguan tumbuh kembang karena rentan terhadap Mengingat adanya kemungkinan penularan vertikal
penyakit, dan adanya kerentanan tubuh selama proses
• peningkatan mortalitas, kehamilan, maka pada dasarnya perempuan dengan
• stigma sosial, yaitu piatu lebih dini akibat orang tua HIV positif tidak disarankan untuk hamil. Dengan
meninggal karena AIDS, alasan hak asasi manusia, perempuan ODHA dapat
• permasalahan ketaatan minum obat pada penyakit memberikan keputusan untuk hamil setelah melalui
menahun seumur hidup. proses konselng, pengobatan dan pemantauan.
2. Menurunkan viral load/kadar virus serendah rendahnya.
Dampak buruk dari penularan HIV dari ibu ke bayi dapat Obat antiretroviral (ARV yang ada sampai saat ini baru
dicegah apabila: berfungsi unuk menghambat multiplikasi virus, belum
1. Terdeteksi lebih dini, menghilangkan secara total keberadaan virus dalam
2. Terkendali (ibu dengan HIV melakukan perilaku hidup tubuh ODHA. Walaupun demikian, ARV merupakan
sehat, ibu dengan mendapatkan ARV secara teratur, ibu pilihan utama dalam upaya pengendalian penyakit
Gejala Demensia
Awal:
1. Mudah lupa hal baru
2. Gangguan bahasa
3. Disorientasi waktu, tempat, orang
4. Kesulitan mengambil keputusan
5. Kemunduran motivasi, inisiatif, dan minat
6. Disertai tanda depresi dan agresivitas
terhadap pemeriksa.
Tampak Panitia Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 6, Pengurus Daerah Ikatan Perawat Dialisis Indonesia Jatim dengan tema ‘Kesiapan
Perawat Dialisis Menyambut Era Akreditasi & MEA pada tanggal 9-10 April 2016.
Quadruple Joint Symposium Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh SMF Penyakit Dalam pada tanggal 23-24 April 2016 di Hotel Shangrila
Good Clinical Practice angkatan 2 Tahun 2016 diikuti oleh 50 peserta yang merupakan staf dokter RSDS. Kegiatan ini bekerjasama dengan
Prodia the CRD & IASMED pada tanggal 27-28 April 2016.
Mengadopsi semangat Kartini ini, RSUD Dr. Soetomo menghimbau para karyawati di bidang administrasi untuk mengenakan busana daerah.
Untuk mengapresiasi antusias karyawan, pihak RSUD Dr. Soetomo bahkan memberi hadiah bagi karyawati dengan busana daerah terbaik
(tampak atas).
(Tampak bawah) Petugas pelayanan kesehatan di IRJ tidak mau ketinggalan juga berbusana daerah dalam melayani pasien.
Jum’at, 29 April 2016, Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono, bersama Wadir Umum & Keuangan, Endang Damayanti, dr., M.Mkes,
M.Hum, dan Wadir Diklit, Bangun Trapsila Purwaka, dr., Sp.OG(K), melakukan peletakan tiang pancang pertama pembangunan Kidney
Center. Ini sekaligus menandai diresmikannya mega proyek Groundbreaking yang sedang berjalan.
Mega proyek Groundbreaking ini merupakan proyek perbaikan dan pembangunan fasilitas RSUD Dr. Soetomo. Tepatnya ada 13 fasilitas
yang tercakup dalam mega proyek tersebut yakni : Pembangunan Kidney Center, Pembangunan Gedung Instalasi Paliatif, Pembangunan
lanjutan Gedung PPJT, Pembangunan lanjutan Gedung Geriatri, Pembangunan lanjutan Gedung Instalasi Farmasi, dan Pembangunan
lanjutan Gedung ITKI, Revitalisasi Gedung IRJ dan Instalasi Gizi, Renovasi Lab. Stem Cell, Pengembangan IPAL Instalasi Sanitasi,
Perencanaan Gedung Intermediate & Bedah, Perencanaan HOSTEL & Pujasera, serta Perencanaan Gedung Parkir.
Family Gathering Department/ SMF/ Instalasi Patologi Anatomi FK. Unair/ RSUD Dr. Soetomo ke Singapore 5-7 Mei 2016, tampak foto
bersama Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono sebelum berangkat.
Seminar “Ginjal Sehat. Batu Ginjal ….. No Way !!! diadakan pada Sabtu 9 April 2016 dengan pembicara Pranawa, dr, SpPD, KGH,
FINASIM, M. Riza Kurniawan, dr, SpA, Dr. Wahyoedjati Soesanto, dr, SpU(K).
Seminar “ Makanan Sehat Otak Cerdas Anak Brilian” diadakan pada Sabtu 30 April 2016 dengan pembicara Dr.Hermanto Tri Joewono, dr,
SpOG(K), Mira Irmawati, dr, SpA(K), Nur Aisyah Widjaya, dr, SpA(K).
Seminar “Retinoblastoma, Kenali BINARNYA Sejak Dini” diadakan pada Sabtu 14 Mei 2016, tampil sebagai pembicara Dr.H.Hendrian D.
Soebagjo, dr, SpM(K); Delfitri Lutfi, dr, SpM, Bpk Kuncoro Jakti (Ocularis RS Mata Undaan).
Seminar “Nyeri Jangan Dianggap Remeh “ diadakan pada Sabtu 28 Mei 2016 tampil sebagai pembicara Yudha Haryono, dr, SpS(K), Jusri
Ichwani, dr, SpPD,KGER, Rwahita, dr, SpKFR, Erikavitri Yulianti, dr, SpKJ(K).
Pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) Wakil Direktur, Kepala Bidang/ Bagian serta pelantikan Ketua SMF dan Kepala Instalasi
RSUD Dr. Soetomo pada 19 Mei 2016 di Grahadi dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur, H. Soekarwo. Beliau melantik Dr.
Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Dr. Hendrian Dwi Koloso S., dr., Sp.M(K) sebagai Wakil Direktur
Penunjang Medik. Sementara Tri Wahyu Martanto, dr., Sp.OT(K) dilantik sebagai Kabid. Pelayanan Medik; Dr. Cita Rosita, dr., Sp.KK(K)
sebagai Kabid. Penetitian & Pengembangan; Shinta Widyansih M., drg., M.Kes sebagai Kabid. Perbekalan & Peralatan Medik; dan Florentina
Joestandari, drg., MT sebagai Kabag. Tata Usaha.
Usai pelantikan, pada 25 Mei 2016, dilaksanakan sertijab para Kepala SMF dan Instalasi di Hall Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT)
RSUD Dr. Soetomo. Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono, memimpin acara ini. Beliau juga memberikan kenang-kenangan
kepada Dr. Kohar Hari Santoso, dr.,SpAn; Dra. Sri Widayati,Apt.,Sp.FRS; dan Edison Siregar,drg.,M.Pd.I karena pernah menjabat di RSUD
Dr.Soetomo.
PEJABAT STRUKTURAL
No. Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru
1 Wadir Pelayanan Medik & Keperawatan Dr.Kohar Hari Santoso,dr,SpAn-KIC, KAP(K) Dr. Joni Wahyuhadi, dr.Sp.BS (K)
2 Wadir Penunjang Medik Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS Dr.Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr.Sp.M (K)
3 Kabid Penelitian & Pengembangan Dr.I Gusti Made Reza Gunadi Ranuh,dr,SpA (K) Dr.Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dr.Sp.KK (K)
4 Kabag Kepegawaian Edison Siregar, drg, M.Pd.I Drg. Siti Rachmawati, MARS
5 Kabag Tata Usaha drg. Shinta Widyansih M, MM drg. Florentina Joestandari, MT
6 Kabid Perbekalan & Peralatan Medik drg. Florentina Joestandari, MT drg. Shinta Widyansih M, MM
7 Kabid Pelayanan Medik Dr. Joni Wahyuhadi, dr, Sp.BS (K) dr. Tri Wahyu Martanto, Sp.OT(K)
8 Kasubag Umum & Rumah Tangga dr. Moh. Yusuf, S.KM Drs. Andri Rianto, MM
9 Kasubag Administrasi & Pembinaan Pegawai Drs. Andri Rianto, MM Drs. Suwanto, SH, MH.
10 Kepala Seksi Penelitian Drs. Suwanto, SH, MH. dr. Moh. Yusuf, S.KM
KETUA SMF
No. Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru
1. Ka. SMF Ilmu Kesehatan Anak H. Sjamsul Arief, dr., Sp.A Muhammad Faizi, dr, Sp.A
2. Ka. SMF Ilmu Bedah Ortopedi & Traumatologi Dr. Ferdiansyah, dr., Sp.OT(K) Dr. Dwikora Novembri U, dr., Sp.OT(K)
3. Ka. SMF Ilmu Bedah Plastik Prof. Dr. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B, Sp.BP-RE(K) Iswinarno Doso Saputro, dr., Sp.BP-RE(K)
4. Ka. SMF Bedah Urologi Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U Dr. Wahjoe Djati Soesanto, dr., Sp.U
5. Ka. SMF Anastesiologi & Reanimasi Puger Rahardjo, dr., Sp.An.K-IC Dr. Hamzah, dr., Sp.An.KNA
6. Ka. SMF Ilmu Kesehatan Mata Djiwatmo, dr., Sp.M(K) Nurwasis, dr., Sp.M(K)
7. Ka. SMF Ilmu Penyakit Syaraf Wijoto, dr., Sp.S(K) Muhammad Hamdan, dr., Sp.S
8. Ka. SMF Ilmu Penyakit Kulit & kelamin Iskandar Zulkarnain, dr., Sp.KK(K) Dr. Muhammad Yulianto Listiawan, dr., Sp.KK(K)
9. Ka. SMF Kedokteran Forensik & medikolegal H. Hoediyanto, dr., Sp.F(K) Edy Suyanto, dr., Sp.F, SH
10. Ka. SMF Patologi Klinik Prof. Dr. Aryati, dr., MS, Sp.PK(K) Yetty Hernaningsih, dr., Sp.PK
11. Ka. SMF Ilmu Kesehatan THT-KL Prof. Dr. Widodo Ario Kentjono, dr., Sp.THT-KL(K), FICS Muhtarum Yusuf, dr., Sp.THT-KL(K)
12. Ka. SMF Ilmu Penyakit Jiwa Sasanti Yuniar Santosewoyo, dr., Sp.KJ (K) I Gusti Ngurah Gunadi Sindhu Putra, dr., Sp.KJ(K)
13. Ka. SMF Ilmu Kesehatan Gigi & Mulut Harsiwi Purwandani, drg., Sp.KG Christinari Ratih, drg., Sp.KGA
14. Ka. SMF Mikrobiologi Klinik Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., Sp.MK Dr. Eko Budi Koendhori, dr., Sp.MK
15. Ka. SMF Andrologi Alm. Onny Pieter Sono, dr. Tjahjo Djojo Tanojo, dr., Sp.And.
16. Ka. SMF Dokter Umum Elly Listiyani, dr. Budi Sulistiani yulianto, dr. M.Kes
KEPALA INSTALASI
No. Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru
1. Ka. Satuan Pengendali Internal Hidayati Wardhani, drg. Elly Listiyani, dr.
2. Ka. Instalasi Graha Amerta Prof. H. Heru Santoso, dr., Sp.OG(K) Onk. Prof. Dr. Rochmad Romdoni, dr., Sp.PD,Sp.JP(K)FIHA,FASCC
3. Ka. Gedung Bedah Pusat Terpadu Yoga Wijayahadi, dr., Sp.B(K)KL, FINACS(K) Desak Gede Agung Suprabawati, dr., Sp.B(K) Onk.
4. Ka. Instalasi Bedah Pusat Tri Wahyu Martanto, dr, SpOT(K) Mouli Edwards, dr., Sp.OT
5. Ka. Instalasi Rawat Inap obsgyn Ashon Sa’adi, dr. Sp.OG Wita Saraswati, dr., Sp.OG
6. Ka. Instalasi Rawat Inap Anak Alm. Hari Kushariono, dr., Sp.A Dr. I Dewa Gede Ugrasena, dr., Sp.A(K)
7. Ka. Instalasi rawat Inap Bedah Heroe Soebroto, dr. Sp.B-TKV (K) Iskandar Ali, dr., Sp.B(K) Onk.
8. Ka. Instalasi Rawat Inap Jiwa Didi Ariono Budiyono,dr,Sp.KJ (K) Margaritta Maria Maramis, dr., Sp.KJ(K)
9. Ka. Instalasi Radiodiagnostik Mochammad Yamin Sunaryo Suwandi, dr., Sp.Rad(K) Hartono Yudi Sarastika, dr., Sp.Rad.(K)
10. Ka. Instalasi Patologi Anatomi Tulus Panuwun, dr., MS, Sp.PA(K) Etty Hari Kusumastuti, dr., Sp.PA
11. Ka. Instalasi Patologi Klinik Djoko Marsudi, dr., MS, Sp.PK(K) Dr. Hartono Kahar, dr., Sp.PK, MQIH
12. Ka. Instalasi Mikrobiologi Klinik Kartuti Debora, dr., MS, Sp.MK Prof. Dr. Eddy Bagus Wasito, dr., MS. SpMK(K)
13. Ka. Instalasi Kedokteran Forensik Dr. Ahmad Yudianto, dr., Sp.F, SH, M.Kes H. Hoediyanto, dr., Sp.F(K)
14. Ka. Instalasi Gawat Darurat Urip Murtedjo, dr., Sp.B(K)KL, PGD, Pall.Med I.G.B. Adria Hariastawa, dr., Sp.BA(K)
15. Ka. Instalasi Hemodialisa Pranawa, dr., Sp.PD, K-GH Nunuk Mardiana, dr., Sp.PD
16. Ka. Instalasi Rawat Jalan Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT-KL Trisiswati Indranarum, dr., Sp.KK
17. Ka. Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik Ir. Dwi Narmianto Budi Minarno, SST
18. Ka. Instalasi Farmasi Dra. Siti Farida, Apt., Sp.FRS Drs. Ali Syamlan, Apt., SE, MARS
19. Ka. Instalasi Promosi Kesehatan R. Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) Pesta Parulian Maurid Edwar, dr., Sp.An
Rumah Sakit & Hubungan Masyarakat
20. Ka. Instalasi Sanitasi Dateng, SKM Rini Ekowati, SKM, M.KL
21. Ka. Instalasi Invasive Urogenital (IIU) Adi Santoso, dr., Sp.B, Sp.U Johan Renaldo, dr., Sp.U
22. Ka. Instalasi Sterilisasi Binatu Drs. Ali Syamlan, Apt., SE, MARS Ammar Widitaputra, S.Farm., Apt.
23. Ka. Instalasi Bank Jaringan Dr. Ferdiansyah, dr., Sp.OT(K) Dr. Heri Suroto, dr., Sp.OT(K)
24. Ka. Instalasi Anastesi Teguh Sylvaranto, dr, SpAnKIC Anna Surgean Veterini, dr., Sp.An
Bimbingan Teknis Inovasi Pelayanan Publik RSUD Dr. Soetomo dengan Narasumber Dr. Drs. Muhammad Imanuddin, SH, M.Si sebagai
Asdep Perumusan Kebijakan & Pengelolaan Sistem informasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi
Birokrasi yang diselenggarakan oleh Bidang Pemasaran & Rekam Medik pada Rabu 11 Mei 2016 dengan peserta Unit Kerja dilingkungan
RSUD Dr. Soetomo.
Kegiatan On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE) dan Implementasi Audit Medik RSUD Dr. Soetomo diadakan di Hotel HARRIS,
Selasa 31 Mei 2016. Acara dibuka oleh Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono. Tampak para Pemateri dan Moderator saat sesi diskusi
(dari kiri) Henry Boyke Sitompul, dr, SpB, Dr. Joni Wahyuhadi, dr, SpBS, Soebagijo Adi, dr, SpPD, K-EMD, FINASIM, dan Pranawa, dr, SpPD,
K-GH). Acara ini diikuti oleh sekitar 150 orang terdiri dari Pejabat Struktural, Ketua SMF, Kepala Instalasi dan Staf Medik RSUD Dr. Soetomo
Diselenggarakan dalam 2 angkatan pada tanggal 18-19 Mei 2016 dan 25-26 Mei 2016 dengan 50 peserta tiap angkatan dari seluruh Unit
Kerja di Lingkungan RSUD Dr. Soetomo. Tampak atas para peserta sangat serius mengikuti materi yang diberikan, tampak bawah para
peserta sedang berdiskusi kelompok untuk membuat POA, Paket Edukasi, Leaflet dan Poster.
Dharmawanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo menyelenggarakan Seminar ’Deteksi Dini Penderita Thalasemia. Seminar diikuti oleh pegawai
RSUD Dr. Soetomo dan juga orang tua pasien thalasemia yang tergabung dalam POPTI (Perhimpunan Oratua Penderita Thalasemia
Indonesia) cabang Surabaya.
Tampak Ketua DWP RSUD Dr. Soetomo (Ibu Ulfa Harsono) & Ketua Panitia acara (Ibu Bendrong) berfoto bersama pembicara (Ugraseno, dr,
SpA) dan Moderator (Hartono Kahar, dr, SpPK).
Tampak kanan bawah salah satu orang tua pasien berbagi pengalaman.
Seminar Kesehatan Populer dengan topik ’Hidup Optimistis & Berkualitas bersama SLE/Lupus’ yang diselenggarakan oleh IRA Cabang
Surabaya berkerjasama dengan Kirana Lupus-Graha Kupu Lamongan-YLI Jatim menyelenggarakan World Lupus Day. Dengan pembicara
Prof. Dr.H. Joewono Soeroso, dr, M.Sc, SpPD, K-R, FINASIM & Erikavitri Yulianti, dr, SpKJ(K), Moderator Ibu Baby Anita Yoewono, S.Si pada
Minggu 5 Juni 2016 di Ruang Pertemuan Lt.1 Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo.
Seritijab Pejabat Instalasi GRIU Graha Amerta oleh Wadir Umum dan Keuangan RSUD Dr Soetomo dr. Endang Damayanti, M.Mkes, M.Hum
sebagai berikut :
No. Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru
1 Kepala Instalasi Graha Amerta Prof. Heru Santoso, dr, SpOG(K) Prof. Dr. dr. R. Romdoni, SpJP (K) FIHA
2 Wakil Kepala Instalasi Graha Amerta - Dr. dr. Ferdiansyah, SpOT (K)
3 Koordinator Sekretariat Dr.Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr.Sp.M (K) Drg. Elies Juniar Sujarwati, M. Si
4 Koordinator Keuangan Edi Harijono, SE R. Ari Wahyu Hidayat, S.Sos., MM
5 Koordinator Pelayanan Medik dan Keperawatan Arifoel Hajat, dr, SpPK dr. Yudha Haryono, SpS
6 Koordinator Penunjang Medik Arifoel Hajat, dr, SpPK drg. Nuke Suprijani
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, perlu menjadi kewenangan daerah otonom.
menetapkan Peraturan Presiden tentang 4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
Pedoman Organisasi Rumah Sakit; urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
juli 2016 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya iii
pengambilan keputusan etis pada asuhan medis membentuk Dewan Pengawas Rumah Sakit sesuai
pasien. dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 19 Pasal 24
(1) Selain Komite Medis sebagaimana dimaksud Dewan Pengawas Rumah Sakit sebagaimana
dalam Pasal 17, dapat dibentuk komite lain untuk dimaksud dalam Pasal 23 merupakan unit nonstruktural
penyelenggaraan fungsi tertentu di Rumah Sakit sesuai yang bersifat independen, dibentuk, dan bertanggung
kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan jawab kepada pemilik Rumah Sakit.
dan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien. BAB III
(2) Komite lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KETENTUAN PERALIHAN
dapat berupa komite: Pasal 25
a. keperawatan; Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
b. farmasi dan terapi; seluruh Organisasi Rumah Sakit yang saat ini ada,
c. pencegahan dan pengendalian infeksi; dinyatakan masih tetap berlaku dan wajib menyesuaikan
d. pengendalian resistensi antimikroba; dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden ini dalam
e. etika dan hukum; jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan
f. koordinasi pendidikan; dan Presiden ini diundangkan.
g. manajemen risiko dan keselamatan pasien.
BAB IV
Pasal 20 KETENTUAN PENUTUP
Komite Medis dan komite lain sebagaimana dimaksud Pasal 26
dalam Pasal 17 dan Pasal 19 dilaksanakan sesuai dengan Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku:
ketentuan peraturan perundangundangan. a. Semua peraturan perundang-undangan yang
merupakan peraturan pelaksanaan dari Keputusan
Bagian Kedelapan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman
Satuan Pemeriksaan Internal Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah,
Pasal 21 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
(1) Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g merupakan unsur Presiden ini.
organisasi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan b. Ketentuan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 9, dan
audit kinerja internal rumah sakit. Pasal 10 Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001
(2) Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan
pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab Rumah Sakit Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak
kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah berlaku.
Sakit.
Pasal 27
Pasal 22 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diundangkan.
dalam Pasal 21 ayat (1), satuan pemeriksaan internal Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
menyelenggarakan fungsi: pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
risiko di unit kerja rumah sakit; Indonesia.
b. penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan,
dan pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem dan Ditetapkan di Jakarta
prosedur dalam bidang administrasi pelayanan, serta pada tanggal 3 Juli 2015
administrasi umum dan keuangan;
c. pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
intern yang ditugaskan oleh kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit;
d. pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan JOKO WIDODO
tindak lanjut atas laporan hasil audit; dan
e. pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan,
dan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan Diundangkan di Jakarta
operasional rumah sakit. pada tanggal 3 Juli 2015
Tampak atas kiri-tengah, acara diawali dengan Penandatanganan Akte Notaris Perdopin yang dilakukan oleh Ketua MPI Urip Murtedjo, dr,
SpB-KL(K), FINACS(K). FICS. PGD.Pall.Med (ECU. Tampak tengah Pelantikan Pengurus PERDOPIN dan bawah Pelantikan Pengurus MPI.
Kanan atas usai acara dilanjutkan berhalal bihalal dengan saling bersalam-salaman.
ih bersama
Sholat Taraw
ur , st af , karyawan
Direkt
nc er amah Prof.
dengan pe
an Moesa,
Dr. Ali Masch
ba ga i Guru Besar
M.Si se
pel yang
IAIN Sunan Am
ng ga ra ka n pada
disele
Ju ni 2016 di
Minggu 19
as jid An -N uu r RSUD Dr.
M
Soetomo.
bungkus buka
at as pe mbagian nasi at inap
Tam pa k ga pasien raw
r pada keluar ni s/d 4
puasa Musafi ta ng ga l 6 Ju
etomo mulai 0 bungkus na
si
RSUD Dr. So
16 de ng an rata-rata + 10
Juli 20
setiap hari.
Tampak kiri pe
mbagian Zaka
Maal berupa t fitrah dan
beras 2,5 Kg
penerima zaka kepada 222
t ditambah 11
berisi uang lim 92 amplop
a puluh ribu ru
Ketua Takmir piah oleh
Masjid An Nuu
Soetomo Prof r RSUD Dr.
. Dr. Med. H.
Erfan K, dr, Sp Moch Soekry
KF, DFM.
Anggota Komisi VIII DPR RI Arzetti Bilbina memberikan semangat kepada pasien kanker di RSUD Dr. Soetomo agar tetap kuat dalam
menghadapi cobaan kesehatan. Pada kesempatan tersebut juga menyerahkan Peduli Donasi Paliatif dari Lembaga Kemanusiaan ESQ Jatim
dan memberikan bingkisan lebaran kepada penderita kanker yang sedang berobat.
Kunjungan Prof. Hiroaki Kimura, MD dan Tim dari Hirosima University Hospital diterima oleh Wakil Direktur Penunjang Medik, Dr. Hendrian D.
Soebagjo, dr, SpM(K) dan Tim dokter SMF Rehabilitasi Medik.
Perserta lomba kali ini lebih banyak dari tahun 2014 sebanyak 27 RS dengan Juara Jingle terbaik diraih RSUD Dr. Soetomo, Pemenang juara
I-VI sebagai berikut : 1. RSI Surabaya, 2. RS Darmo, 3. RSUD Dr. Soetomo, 4. RS Al-Irsyad, 5. RS Mitra Keluarga Waru dan 6. RS PHC.
Tampak kanan bawah pemenang juara 1 peserta RSI Surabaya dengan piala bergilir diserahkan oleh Wadir Penunjang Medik RSUD Dr.
Soetomo Dr.Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr.Sp.M (K) didampingi salah satu penulis artikel Buku Kapita Selekta Puasa Ramadhan dr. Muh.
Tohir, SpKJ dan Kepala Instalasi PKRS & Humas dr. Pesta Parulian Maurid Edwar, SpAn.
Kunjungan pertama dan penyerahan bantuan kepada Darul AYTAM-DLUAFA ’RUQOIYAH’ (Panti Asuhan Yatim Piatu – Manula) di Jl.
Peneleh VI/ 44 Surabaya.
Kunjungan kedua dan penyerahan bantuan kepada Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu & Fakir Miskin Al-Ikhlas Jl. Ketintang I no. 30 B
Surabaya.
Diagram Jenis dan lokasi Keluhan Nyeri Diagram NRS saat sebelum tindakan, pada 30 menit pasca
tindakan dan 3 hari pasca tindakan intervensi. (tampak skala
nyeri menurun setelah terapi)
24 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya juli 2016
1. Tim Bakti Sosial Pengelolaan Nyeri
2. Dr. Christijogo, dr., Sp.An.KAR sedang memberikan kuliah 3. Pengajar dan peserta workshop EPM di Sumenep.
tentang nyeri pada dokter-dokter di Sumenep.
pelaksanaan kegiatan, pasien juga akan di follow up Sebagai perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi, kegiatan
sampai sesudah bakti sosial berakhir. Tim Medis yang ini juga menyertakan aspek pendidikan dan penelitian
berpartisipasi dalam kegiatan ini terutama berasal dari selain pengabdian pada masyarakat. Dalam hal penelitian,
divisi pengelolaan nyeri dari Departemen Anestesi dan telah dihasilkan suatu penelitian sederhana terkait nyeri
Terapi Intensif RSUD Dr. Soetomo – FK Unair. Para staf medis pada komunitas. Hasilnya cukup mencengangkan bahwa
yang turut bergabung dalam kegiatan tersebut antara mayoritas penduduk Sumenep tidak tahu harus berobat
lain Prof. Dr. Eddy Rahardjo, dr., Sp.An. KIC KAO; Prof Dr. kemana pada saat mereka mengalami nyeri. Hasil total dari
Nancy M. R. dr., Sp.An. KIC. KMN; Christrijogo S, dr., Sp.An. penelitian ini akan kami analisis lebih lanjut untuk diolah
KAR; Herdy Sulistyono, dr., Sp.An. KIC. KMN; Dedi Susila, dan publikasikan sebagai bahan pertimbangan kebijakan
dr. Sp.An KMN; Kun Arifi A, dr., Sp.An; Soni Sunarso S, dr., penananganan nyeri di Sumenep khususnya dan daerah lain
Sp.An; Herdiani Sulistyono Putri, dr., Sp.An; Belindo W, dr., pada umumnya.
Sp.An; Yuniar Y, dr., Sp.An, dan dibantu pula oleh beberapa Lokasi Nyeri terbanyak yang dikeluhkan pasien adalah
PPDS I Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unair. pada lutut (40%) dan punggung (27%) yang kebanyakan
Selain melakukan pengobatan, tim juga melakukan merupakan nyeri kronis berkisar 96% pasien yang diperiksa
edukasi dan pengajaran kepada tenaga medis serta di baksos. Mayoritas pasien yang telah diterapi memberikan
masyarakat umum di Sumenep melalui berbagai media, respon sangat puas yang ditandai dengan menurunnya
dengan harapan bahwa setelah kegiatan ini, warga skala nyeri secara signifikan pasca terapi.
Sumenep tetap dapat merasakan manfaat melalui tangan Harapan di masa depan adalah adanya peningkatan
tenaga medis di Sumenep dan mampu mengenali gejala kemampuan tenaga medis serta kesadaran masyarakat
nyeri sejak dini. Selain itu juga telah disepakati adanya dalam hal nyeri sehingga penanganan nyeri bagi semua
jalinan kerjasama antara RSUD setempat dengan RSUD Dr. penduduk di Indonesia menjadi semakin baik, dengan
Soetomo, sehingga diharapkan bisa tercipta suatu system demikian akan semakin banyak lagi senyum yang dapat kita
rujukan ke Klinik Pengelolaan Nyeri RSUD Dr.Soetomo lihat pada wajah pasien-pasien kita.
pada pasien yang mengalami nyeri berat dan kompleks.
Training Basic Life Support (BLS) bagi Awam di Grand City, 5 Juni 2016
SMF Anastesi & Reanimasi RSUD Dr. Soetomo, Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
Permit (Perhimpunan Masyarakat & Pengusaha Tionghoa), dan Tabloid Nyata
1. Kabid. Yanmed, Tri Wahyu Martanto, dr., Sp.OT mewakili 2. Ketua IDI, dr. Pudjo, Sp.OG memberikan sambutan.
Direktur RSUD Dr. Soetomo membuka Training BLS bagi
masyarakat awam.
3. Prof. Eddy Rahardjo, dr.,Sp.An saat memberikan sambutan 4. Ketua Permit (Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha
dan materi pengenalan BLS. Tionghoa), Bpk. Joshi Halim, memberikan sambutan.
5. Rurus Suryawan, dr., Sp.JP saat memberikan materi. 6. Sebanyak 320 peserta mempraktekkan BLS menggu-
nakan manekin dan didampingi oleh para instruktur yang
merupakan para dokter dari berbagai RS di Surabaya.
K
anker adalah salah satu penyakit terbanyak, akan
semakin banyak dan sebagai salah satu penyebab
kematian tertinggi di seluruh dunia, dengan perkiraan
14 juta kasus baru dan 8 juta kematian di tahun 2012 serta
diproyeksikan akan meningkat 70% pada tahun 2030.
Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya harapan hidup
dan kesejahteraan, dimana dua pertiga kasus akan terjadi
di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan tahun
2011, insiden kanker di Indonesia adalah 100 per 100.000
penduduk.
Sementara itu sama disadari bahwa WHO dan Kemenkes
telah menekankan pengelolaan kanker yang baik adalah
meliputi Promosi dan Edukasi, Skrinning dan Diagnosa
Akurat, Pemberian Terapi yang Tepat dan Sesegera Mungkin,
Perawatan Paliatif dan Mempertahankan Kualitas Hidup
yang layak. Penyakit kanker sendiri mengenai seluruh umur
(meski lebih sering pada usia yang lebih tua, terutama untuk
beberapa jenis kanker) dan mengenai seluruh organ dan
jaringan di tubuh. Oleh karenanya di rumah sakit ditangani
oleh bermacam-macam disiplin ilmu secara spesialistik dan
subspesialistik. Selanjutnya disadari pula bahwa pendekatan
yang terbaik dan termutakhir adalah penanganan secara
multi disiplin atau yang dikenal sebagai Multi Discipline
Team (MDT).
Di RSUD Dr. Soetomo penanganan kanker yang mulai
terorganisir secara multi disiplin, tercatat dimulai era 1980-
1990 dengan dibentukan Tim Kanker dengan beberapa
Pokja: Edukasi-Promosi, Deteksi Dini-Diagnosa Tepat, Terapi-
Rehabilitasi, Perawatan Terminal. Dapat disebut beberapa
tokoh (tanpa mengecilkan nama-nama lain) seperti Alm.
Prof. Dr. Asmino Sp.Rad, Alm. Prof. IDG Sukardja SpB, Prof. Onkologi Satu Atap; yang terkenal dengan singkatan
Dr. Roem Soedoko dan Prof. Dr. Subandiri, SpPD. Pada POSA. Koordinatornya adalah dr. Heru Purwanto, SpB(K).
waktu itu guna menunjukkan arti multi disiplin dibentuklah Onk. Dengan Kepala Unit dan Keperawatan adalah Ibu
Pelayanan Onkologi Terpadu (yang pada waktu itu Musrini, SST dengan pelayanan onkologi dari berbagai
ruangannya terletak di galeri jalan ke IRJ, lantai 1) dengan disiplin ilmu yaitu Bedah, Kandungan, Penyakit Dalam-
koordinatornya adalah Alm. Prof. IDG Sukardja didampingi Hematologi, THT, Mata, dan Paru.
oleh perawat Alm. Tariyem. Meskipun masih banyak kritikan- Sehubungan dengan peningkatan kebutuhan akan
kritikan akan berjalannya poliklinik tersebut namun telah kerja sama multi disiplin yang lebih baik dan terorganisir
juga memberikan kontribusi dalam pengelolaan kanker maka di luar rumah sakit insan staf medis onkologi
nasional dengan cikal bakal Registrasi Kanker dan prinsip tergabung dalam organisasi seminat di bidang onkologi
hospital without wall. Selanjutnya Ketua Tim Kanker beralih yang dikenal sebagai Perhimpunan Onkologi Indonesia
ke Prof. Prajitno Prabowo SpOG. Pada tahun 2003 ruangan Cabang Jawa Timur dan Surabaya. Sekitar tahun 2012
rawat jalan untuk kasus onkologi dipindahkan ke bekas dengan vakumnya Tim Kanker RSUD Dr. Soetomo
Paviliun Airlangga; sampai sekarang dan diberi nama Poli Surabaya maka atas prakarsa beberapa insan onkologi
SUPRIYANTO, SKM, MM
CAH JAMUR
BABY BUNCIS
(5 Porsi)
Bahan :
- 100 gram baby buncis
- 100 gram jamur kuping
- 50 gram janten / baby jagung
- 50 gram bunga kol
- 1 sendok makan bawang putih yang sudah
dihaluskan
- 1 sdt kecap Wan
- 1 sdm minyak goreng
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- 150 ml air
PANDAN (8 Porsi)
janten, dan bunga kol sesual selera
2. Masukkan minyak goreng, kemudian tumis
bawang putih yang sudah dihaluskan
Bahan : hingga harum
- 3 butir telur ayam 3. Kemudian masukkan sayuran dan jamur,
- 200 gram tepung terigu protein tinggi
- 250 gr gula pasir aduk dan tambahkan kecap ikan, merica,
- 250 ml santan garam dan air secukupnya, masak hingga
- 2 sendok teh ovalet air menyusut dan sayuran matang
- 150 gr kelapa muda parut
- 1 sendok teh garam 4. Angkat dan sajikan
- Pasta pandan secukupnya
Nilai Gizi :
Cara membuat :
1. Kocok telur ayam selama 5 menit dengan Energi : 175 kkal, Protein : 7,5 gram,
menggunakan mixer, masukkan gula pasir mixer Lemak 5 gram Karbohidrat : 25 gram
terus adonan hingga rata dan mengembang,
setelah mengembang masukkan ovalet, mixer lagi
hingga rata dan adonan berwarna putih
2. Masukkan tepung terigu kedalam adonan aduk-
aduk hingga rata, lalu masukkan santan sedikit Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
demi sedikit sambil terus diaduk hingga rata,
terakhir masukkan pasta pandan, aduk rata
3. Selanjutnya campurkan kelapa parut dengan
garam, aduk rata. Kemudian olesi cetakan
dengan sedikit minyak goreng, lalu masukkan
kelapa kedalam cetakan sambil ditekan sedikit
agar menjadi padat. Tuangkan adonan putu ayu
kedalam cetakan hingga cetakan penuh atau
sesuai selera.
4. Terakhir panaskan panci pengukus dengan api
sedang, kukus kurang Iebih 15 menit hingga
matang. Angkat dan keluarkan putu ayu dari
dalam cetakan
5. Kue putu ayu siap untuk dihidangkan.
Nilai Gizi :
Energi : 307,5 kkal, Protein :4,6 gram,
Lemak : 4,2 gram, Karbohidrat : 55,05 gram
SALAH NGINEP
BOTOLNYA MANA ?
Dampak Hospitalisasi sebenamya tidak hanya dirasakan anak kecil
yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Pasien dewasa sebenarnya juga Suatu pagi diruang sampling GDC RSUD Dr. Soetomo lantai satu, suasana
merasakannya. Rasa sakit karena menjalani terapi pengobatan menjadi berjalan seperti biasanya …….. pasien akan dipanggil satu persatu sesuai
faktor utama penyebab dampak hospitalisasi. Suatu han, ketika kami sedang nomor urutnya …..
melakukan tindakan pada pasien, yaltu memasang infus. Dokter PPDS : Pak Yakin ……….. (anggap saja namanya begitu ya ..)
“Bu, sakit sedikit ya. Saya tusuk dulu,” kata temanku pada pasien. Pasien Pasien : Saya dok ………..
tersebut tidak menjawab. Pasien kemudian berdiri, berjalan menuju ruang pengambilan darah......
Karena merasa sakit, pasien itupun berteriak sambil marah-marah. “Mbak, pasien berjalan agak bungkuk....... oh rupanya sakit pinggang pikir dokter
sakit. Pelan-pelan dong!” PPDS ........
“Ini sudah pelan banget Iho bu. Ayo tarik nafas dulu biar ndak terasa Seperti biasa sebelum pengambilan sample ....... dokter/analis akan
sakit,” jawab temanku. memastikan identitas pasien terlebih dahulu........ lalu baru melakukan pungsi
Pasien tersebut menarik nafas sambil mengomel, “Masih sakit mbak!” vena ataupun pemeriksaan lainnya ...
katanya. Dokter PPDS : Pak Yakin .......... ini ada pemeriksaan kencing 24 jam
Giliranku menjawab, “Bu, kalau ibu minta nggak sakit. Nginepnya salah. ya?
Jangan nginep disini. Disini tiap hari disuntik 3 kali sampal 4 kali, “ kataku Pasien : Iya dok .............
enteng.
“Lha terus nginep dimana mbak’” Dokter PPDS : Oke kalau begitu dimana botol kencingnya ? ditaruh
“Katau mau nggak sakit nginep aja di hotel. Kan di hotel nggak mungkin dimana pak ?
disuntik-suntik kayak disini” Pasien : (bingung) ................
“Hahaha.... Mbak ini bisa aja.” Pasien tersebut pun tertawa Dokter PPDS : Loh pak Yakin ... kok malah bengong, kemaren disuruh
ngumpulkan atau Nampung kencingnya selama 24 jam kan pak ? dari kemaren
Ruang Seruni jam 6 pagi sampai hari ini jam 6 pagi kan ? kencingnya dikumpulkan di botol
atau jerigen kan pak ?
Pasien : (tambah bingung) ........ Hm ............ ini dok ............. saya
IBU KAMBOJA bingung .......... jadi harus ditampung di botol Atau jerigen ya dok ?
Dokter PPDS : Iya pa ............ memangnya bapak tampung dimana ?
Cerita ini berawal sekitar tiga tahun lalu ketika seorang ibu, sebut saja ibu Pasien : ............. hm ............ di perut dok ........... saya ga kencing
Kamboja, membawa anaknya yang berusia 12 tahun berobat ke poli THT-KL dari kemaren dok .......
dan bertemu dengan seorang PPDS, kita panggil saja dr. Hasan, yang sedang Dokter PPDS : #%+-!! (berasa sempoyongan)
bertugas piket di situ. Sebenarnya dr. Hasan bukan dokter yang merneriksa
anak ibu Kamboja. Namun sepertinya cupid sering tidak mempertimbangkan Devi Rahmadhona, dr – Instalasi Patologi Klinik
situasi dan kondisi saat menembakkan panahnya. Atau ini merupakan efek
samping dan senyum 7 cm ala pegawai RSUD Dr. Soetomo. Walau senyum ini
diberikan pada setiap pasien, tetapi rupanya ada juga yang menyalah artikan.
Singkat cerita, ibu Kamboja yang usianya menjelang 50 tahun berusaha
mendapatkan norner telepon dr. Hasan. Pucuk dicinta ulam pun tiba, ada AKIBAT BURU-BURU
seseorang yang dengan sigap memberikan nomer telepon itu. Akhirnya ibu
Kamboja mulai melancarkan aksinya dengan mengirimkan SMS-SMS. Diawali Kejadian ini terjadi saat jaga di Ruangan Palem I. Saat itu Departemen
dengan SMS basa-basi menanyakan obat apa yang tepat untuk anaknya yang sedang ada acara yang bersamaan waktunya dengan saat saya jaga.
kebetulan batuk pilek, hingga lama kelamaan level pertanyaan meningkat jadi Rencananya, saat acara berlangsung maka saya akan datang ke acara
ingin tahu si dokter sedang apa sedang di mana. Dr. Hasan yang awalnya tersebut, sedang Ruangan Palem akan saya titipkan kepada dokter jaga
rnasih berbaik hati membalas, lambat laun menjadi jenuh dan memutuskan tandem. Setengah jam sebelum acara dimulai, seorang pasien meninggal
untuk tidak membalas SMS bahkan mengganti nomer hapenya. Namun, jangan dunia, sehingga saya sibuk untuk melakukan pertolongan. Setelah membuat
pernah mempertanyakan kegigihan seorang wanita dalam memperjuangkan surat kematian, tepat 10 menit sebelum acara berlangsung maka saya harus
cita-citanya. Dulu hanya dengan berbekal bambu runcing saja para pejuang berangkat untuk menunjukkan penampilan angkatan kami diacara tersebut.
wanita bisa mengusir kompeni, apalagi ini hanya menghadapi seorang PPDS Saya lupa untuk meninjau hasil chest Xray pasien yang meninggal tersebut
yang menolak membalas SMS. Remeh itu.
Ibu Kamboja pun melancarkan serangan baru. Serangan langsung. untuk dilaporkan keesokan harinya, maka saya memutuskan untuk meminjam
Langsung datang ke rumah sakit maksudnya. Pernah saat dr. Hasan sedang ke rumah pasien. Dengan berbekal amplop dan uang, saya memberanikan
ulang tahun, ibu Kamboja datang membawa kue tart, nasi kuning, susu, dan diri melayat ke rumah pasien. Di sana sayat disambut dengan amat baik dan
air mineral. Nah kok bisa tahu tanggal ultahnya dr. Hasan? Nah kok ada susu dikatakan dokter yang perhatian. Di saat itulah hati saya tertawa sekaligus
segala? Nah kok pake dibawain air mineral? Mau ga mau dr. Hasan kan menangis mendengar perkataan tersebut. Dan saat saya utarakan untuk
jadi suudzon. Semua makanan berikut susu dan air mineralnya diberikan meminjam foto Rontgen, keluarga dengan senang hati meminjamkan. Saya
ke teman-ternannya yang dengan girang menghabiskannya. Prinsip PPDS, pulang sambil menahan malu karena membawa hasil foto Xray. Ada-ada saja,
haram hukumnya menolak makanan. Masalah nanti kena guna-guna atau melayat orang meninggal dengan membawa Xray saat pulang. Sejak saat
santet itu sudah suratan takdir. itu, jika ada pasien meninggal yang saya rawat dan rumah di Surabaya, saya
Kue tart itu bukanlah kue tart terakhir yang diterima dr. Hasan. Beberapa usahakan untuk datang melayat.
bulan kemudian ibu Kamboja kembali memberikan kue tart bertuliskan
«Selamat ulang tahun dr. Hasan yang ke 12». Hari itu jelas bukan ulang tahun Herley Windo S, dr – SMF Penyakit Paru
dr. Hasan, melainkan ulang tahun anak ibu Kamboja. Namun bagi ibu Kamboja,
karena anaknya sedang berulang tahun maka dr. Hasan harus mendapatkan
kue ulang tahun. Hmmm.... interesting. Logika yang menarik.
Bukan hanya sekali dua kali ibu Kamboja membawakan makanan, SEMBUH DENGAN FNAB
melainkan hampir setiap han. Dengan tekun ibu Kamboja menunggu dr.
Hasan lewat. Kadang menunggu di depan poli, kadang di lorong rumah sakit
dekat tangga, kadang di depan ruang rawat inap. Ibu Kamboja selalu bisa Pagi itu di Poli FNAB , salah satu tempat dimana diagnosis ditegakkan
mengendus keberadaan dr. Hasan. Mungkin dia keturunan intel. Sampai dr. di RSUD Dr. Soetomo. Tampak seorang pasien anak-anak bersama ibunya
Hasan kalau mau keluar ruangan harus jalan muter-muter nyari pintu yang sedang berbincang-bincang dengan dokter.
aman supaya tidak disergap secara mendadak. Dokter : Bu, ini nanti benjolan dileher putra ibu ditusuk dengan jarum
Lebaran tahun ini ibu Kamboja memberikan kado berupa kemeja, halus, diambil Sebagian jaringannya untuk dicari jenis penyakitnya ya, Bu
baju koko, dan sarung. Lalu saat ibu itu menang undian umroh, pulangnya .............
membawa oleh-oleh air zam-zam. Kalau orang lain maksimal memberi satu Ibu : Ya, dokter. Nanti setelah itu benjolannya bisa langsung
botol air zam-zam untuk oleh-oleh, khusus untuk dr. Hasan diberi satu jerigen sembuh dan hilang kan ?
besar! Dokter : (dalam hati tertawa) ........... (kemudian menjelaskan)
Setelah tiga tahun berlalu, ibu Kamboja masih kadang-kadang muncul di Ternyata bagi pasien tertentu mungkin dengan KIE sebelumnya yang belum
rumah sakit. Padahal rumahnya jauh di daerah Gresik. Memang kalau sudah adekuat, FNAB dianggap sebagai terapi yang sekaligus bisa menuntaskan
ada niat selalu ada jalan. Mungkin kita harus meniru kegigihan ibu Kamboja. benjolan
Tapi tolong jangan ditiru kegiatannya.
Priangga Adi – Instalasi Patologi Anatomi
Dionisia Vidya P – SMF Kesehatan THT-KL
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
Ketentuan meneb mp ai dim eja redaksi paling lam
bat 6 minggu
ter ak hir sa
• Jawaban
setelah terbit. terbitan
majalah “Mimbar”
Pe me na ng diu mumkan pada
•
berikutnya. di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat njukkan
• Keputusan juri sendiri dengan menu
Pe me na ng ha rus mengambil hadiah
•
88
kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10
h da pa t dia mb il di kantor Instalasi
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,-
Hadiah sebesar Rp
Tim Visitasi Akreditasi yang dipimpin oleh dr. Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko, SpM, MPH sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan
Rujukan, Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI diterima dan pengarahan langsung oleh Plt. Direktiur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono,
kemudian dilanjutkan kunjungan lapangan ke Gedung Pusat Diagnostik Terpadu, Instalasi Gawat Darurat dan GBPT.
Workshop Head & Neck Flap and Graft dalam rangka P2B2 PABI XIII di Bandar Lampung, 3 Mei 2016. Diikuti 45 Dokter Spesialis Bedah dari
seluruh pelosok Indonesia.
Foto bersama dengan para instruktur bedah kepala leher dari beberapa senter rumah sakit, antara lain Senter Divisi Bedah Kepala Leher
RSUD Dr. Soetomo / FK Unair.