9 786024 730413
Pasal 113 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta:
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000
(seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,
dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
PEDOMAN PELAYANAN RSUD Dr. SOETOMO
Editor: Dr. Joni Wahyudi , dr., Sp.BS(K)
Bagus Syahru Zaen, SKM
ISBN 978-602-473-041-3
362.11
Penerbit
Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115
AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS Telp. (031) 5992246, 5992247
No. IKAPI: 001/JTI/95 Fax. (031) 5992248
No. APPTI: 001/KTA/APPTI/X/2012 E-mail: adm@aup.unair.ac.id
AUP 781.2/11.18 (0.2)
Layout: Achmad Tohir Sidiq
Editor: Ovarine Imtihana
Cover: Erie
Dicetak oleh:
Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga (AUP)
(OC 641/10.18/AUP-B2E)
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya buku edisi
ke dua tahun 2018 yang berjudul Panduan pelayanan bagi pemberi layanan
dalam menjaga Mutu & Keselamatan pasien di Rumah Sakit Dr. Soetomo.
Buku saku ini merupakan implementasi dari kebijakan pelayanan yang
mengacu pada standar Joint Commision Interna onal edisi ke-6 dan SNARS
edisi 1, yang dapat digunakan sebagai acuan (guide) bagi dokter, perawat,
dan pemberi layanan lain yang melakukan pelayanan pada unit-unit di rumah
sakit, agar terjaga mutu dan keselamatan pasien.
Tuntutan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu nggi terus
meningkat dan isu terkait keamanan pasien merupakan sesuatu yang serius
untuk diperha kan, sehingga penerapan standar mutu dan keselamatan menjadi
suatu kewajiban rumah sakit untuk dilaksanakan dan selalu di ngkatkan.
Dengan menerapkan standar mutu dan keselamatan, seluruh staf RSUD
Dr. Soetomo bersama-sama bahu-membahu mewujudkan rumah sakit
pendidikan terstandar yang aman, bermutu nggi, terpercaya, dan mandiri.
Upaya ini dilakukan melalui pembentukan budaya keselamatan dalam memberi
pelayanan, budaya bertanggung jawab bagi se ap karyawan, melibatkan pasien
dalam pelayanan, sistem pendukung yang aman, serta menciptakan rumah sakit
sebagai tempat yang aman baik bagi pasien, pengunjung maupun pegawai.
Buku ini khususnya untuk diterapkan di RSUD Dr. Soetomo yang
merupakan rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran Unair. Namun,
dengan memperha kan keadaan lokal, dapat digunakan bagi rumah sakit lain
demi terwujudnya pelayanan yang mengedepankan mutu dan keselamatan.
Perbaikan akan selalu dilakukan secara terus menerus.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu membukakan mata dan ha serta
kepedulian kita untuk membantu sesama.
dr. H. Harsono
Pendidikan kesehatan yang baik dak dapat terlepas dari pelayanan yang
baik, aman, dan bermutu di rumah sakit tempat peserta didik menimba ilmu
dan keterampilannya. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FKUA) dan
RSUD Dr. Soetomo merupakan kesatuan yang dak dapat dipisahkan dalam
menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan lain yang berkualitas, profesional,
dan bermoral nggi. Sikap profesional seorang dokter dak pernah dapat
dipisahkan dari upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman
dan bermutu bagi pasien dan keluarga.
Sebagai organisasi pendidikan kedokteran yang besar, FKUA berketetapan
menjadi wahana proses pendidikan yang baik dan menjadi contoh bagi
fakultas kedokteran lainnya. Oleh karenanya, FKUA mendukung penuh proses
dan pencapaian akreditasi internasional RSUD Dr. Soetomo yang merupakan
rumah sakit utama pendidikan dokter FKUA, sehingga dapat bersama sama
menciptakan tenaga kesehatan yang handal, berorientasi pada keamanan
dan mutu pelayanan.
Kami menyambut baik diterbitkannya buku saku pedoman pelayanan
edisi 2 ini, yang dapat di gunakan bagi dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP) maupun peserta didik untuk menjamin berlangsungnya pelayanan
dan pendidikan yang baik sehingga tercapai tujuan pendidikan FK unair yang
Excellence dan bermoral nggi.
Selamat belajar dan berkarya mengabdi membantu sesama, untuk
ketahanan dan kemajuan bangsa dan negara.
Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Editor
Visi
Menjadi rumah sakit tersier yang terpercaya, aman, bermutu nggi, dan
mandiri.
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan dan jejaring pelayanan sebagai rumah
sakit rujukan tersier yang aman, bermutu nggi, dan terjangkau.
2. Menyelenggarakan pendidikan-peneli an tenaga kesehatan yang
berintegritas nggi, profesional, inova f, dan melakukan jejaring
pendidikan peneli an yang terintegrasi (academic health centre), pusat
pengembangan bidang kesehatan yang bermutu nggi serta mewujudkan
sumber daya manusia yang handal.
3. Mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
yang terstandar serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi, efek f, efisien,
dan akuntabel.
Nilai
E ka - Integritas - Profesionalisme - Kemitraan - Keadilan dan Kemandirian
Moto
Pemuka dalam Pelayanan Pendidikan dan Peneli an
Misi Pelayanan
Menyelenggarakan pelayanan dan jejaring pelayanan yang aman, bermutu
nggi, dan terjangkau sebagai rumah sakit rujukan tersier.
Paradigma Bersih
Cuci tangan harus termonitor dan dapat menjadi parameter mutu pada
unit-unit pemberi layanan.
Terdapat 2 metode cuci tangan:
1. handrub, dengan an sep k berbasis alkohol, lama cuci 20-30 de k; dan
2. handwash, dengan sabun dan air mengalir, lama cuci 40-60 de k.
2. Handwash, 12 langkah
Sumber: h p://www.who.int/gpsc/5may/How_To_HandWash_Poster.pdf
Perlindungan :
Keamanan dan keselamatan
Pasien - keluarga dan barangnya, privasi serta rahasia penyakit pasien
Edukasi
General Involved
Consent Decision
Making
(Speak Up)
ADMISI KELUAR
KP : Informed
to Consent & KP :
inform Clinical Trial
consent Kp : DNR
Skrening
Registrasi
KP : Tindakan
Identifikasi
medik
( ass pre – time
out- rcn paska
tindakan )
Perlindungan :
Keamanan dan keselamatan
Pasien - keluarga dan barangnya, privasi serta rahasia penyakit pasien
Edukasi Follow Up
General Involved Kondisi
Consent Decision Pasien
Making
(Speak Up)
ADMISI KELUAR
KP : Informed
to Consent & KP :
inform Clinical Trial
consent Kp : DNR
Skrening
Registrasi
KP : Tindakan
Identifikasi
medik KP : Assm.
( ass pre – time
out- rcn paska Akhir
tindakan ) Kehidupan
Format dari se ap prosedur sudah ada pada RM dan diisi sesuai dengan
kebutuhan pelayanan dari pasien sesuai dengan asesmen pemberi layanan.
Seluruh proses prosedur pelayanan harus tercatat dalam rekam medik dan
diketahui serta diverifikasi oleh DPJP. Bila lebih satu DPJP maka verifikasi oleh
DPJP utama sebagai Clinical Leader.
Follow up sesuai dengan kondisi pasien, misalnya risiko jatuh, pelayanan
deteksi awal (Early Warning Sign), nyeri, dekubitus, gizi, infus, pemberian
obat, dll.
Lakukan Skoring dengan NEWS pada semua pasien baru dan pasien pindah dari ruangan lain
Hasil penilaian NEWS dari ke 7 parameter dijumlahkan dan hasil score merujuk ke guideline NEWS
Skor 1-4
Skor 0 Skor 1-4 Skor 5-6 Score ш 7
(ada RED 1)
Monitoring Monitoring skor Monitoring skor Monitoring skor NEWS tiap Monitoring NEWS sesering
skor NEWS NEWS tiap 4 jam NEWS tiap 1 jam. jam. mungkin atau secara
tiap 8 jam bila skor NEWS Perawat lapor Tim Perawat dan dokter continuos (15 menit)
(RM 07) tetap maka perawat dokter bila ada ruangan menginformasikan Perawat dan dokter jaga
lapor dokter jaga kenaikan skor, serta ke DPJP tentang skor NEWS melapor ke DPJP.
dan dokter mengkaji memutuskan tetap, maka perawat lapor Pasien dengan skor
ulang pasien apakah diperlukan dokter kemungkinan di SHUWLPEDQJNDQ XQWXN
(RM 07) peningkatan jenis pindahkan ke perawatan PHPLQGDKNDQ NH 5XDQJ
perawatan (RM 07) dengan fasilitas monitoring ,QWHQVLYH&DUH,&8
(RM 07) (RM 07)
Lakukan Skoring dengan PEWS pada semua pasien baru dan pasien pindah dari ruangan lain
Parameter / 0 1 2 3
Skor
Respirasi Normal sesuai Takipnea > 10x/ menit Takipnea > 20 x / menit Takipnea ≥ 5 x / menit
usia, Tidak ada diatas parameter diatas parameter diatas parameter normal
retraksi normal sesuai usia / normal sesuai usia / sesuai usia dengan
menggunakan ada retraksi dada / Retraksi / merintih /
otot bantu napas / menggunakan FiO2 menggunakan FiO2
menggunakan lebih dari 40% 50%
FiO2 30% (setara dengan 6L / (setara dengan 8 L /
(setara 3L / menit menit simple mask) menit simple mask)
nasal kanul)
Persiapkan lembar observasi Newborn Early Warning System (Newborn EWS) , termometer, stetoskop, jam
tangan, dan pulse oximetry
Membuat hasil penilaian Newborn EWS dengan menggambar pada lembar observasi.
Hasil merujuk ke guideline Newborn EWS
SuhuoC 36,5 – 37,2 >37,2– 38 atau 35,6 – <36,5 <35,6 atau >38
Lakukan tatalaksana sesuai algoritma Newborn Roland D, Madar J, Connoly G. The Newborn Early Warning
EWS di bawah ini : (NEW) system: development of an at-risk infant intervention
system. Infant 2010; 6(4):116-120.
Semua observasi pada area Satu observasi pada area Dua observasi pada area Kejang, apnea atau sianosis
HIJAU KUNING KUNING atau satu observasi di yang bermakna
area MERAH
Lanjutkan observasi setiap 4 • Hubungi PPJP/ PPDS/ • Segera hubungi PPJP/
(empat) jam DPJP • Segera hubungi PPJP / PPDS/ DPJP
• Segera lakukan PPDS/ DPJP • Memerlukan tindak lanjut
tatalaksana • Memerlukan tindak lanjut yang lebih lengkap
• Ulangi observasi dalam 30 yang lebih lengkap
menit
Bidan / Dokter
Lakukan Skoring dengan MEOWS pada semua pasien baru dan pasien pindah dari
ruangan lain
Hasil penilaian MEOWS dari ke 9 parameter dijumlahkan dan hasil score merujuk
ke guideline MEOWS
FAKTOR PENILAIAN
RESIKO
4 3 2 1 SKOR
Reassesmen
Risiko dekubitus
Dekubitus
(ICU / HCU di list observasi, low care di RM 08)
& Evaluasi ada / tidak dekubitus (catat RM 08)
Keterangan:
• Peresepan an bio k atas indikasi kasus infeksi bakteri (terapi empiris, terapi defini f) atau
atas indikasi profilaksis pembedahan.
• Peresepan an bio k lini ke satu (unrestricted)
Diresepkan oleh dokter umum, PPDS, dan DPJP, akan direviu oleh farmasis klinik, dan apabila
telah sesuai dengan PPK atau PPAB yang berlaku maka an bio k dapat disiapkan oleh unit
pelayanan farmasi untuk keperluan perawatan pasien.
• Peresepan an bio k- lini ke dua (restricted)
Diresepkan oleh DPJP atau PPDS di bawah supervisi DPJP, akan direviu oleh farmasis klinik
dan atas sepengetahuan/persetujuan konsultan infeksi. Apabila telah sesuai dengan PPK
atau PPAB yang berlaku atau sebagai terapi defini f maka an bio k dapat disiapkan oleh
unit pelayanan farmasi untuk keperluan perawatan pasien.
• Peresepan an bio k lini ke ga (reserved)
Termasuk an bio k pengendalian khusus diresepkan DPJP untuk indikasi tertentu, akan
direviu oleh farmasis klinik dan atas persetujuan m ASP ( m PGA-KPRA). Apabila telah
sesuai dengan PPK atau PPAB yang berlaku atau sebagai terapi defini f maka an bio k
dapat disiapkan oleh unit pelayanan farmasi untuk keperluan perawatan pasien.
A. Format Asesmen dan Terapi Gawat Darurat (RM 05a) IGD,dengan menulis pada bagian terapi Dokter :
dengan menulis :
1. Terapi obat, sesuai RPO tanggal…( dokter menulis obat yang diberikan di RPO )
2. Terapi cairan, sesuai Lembar observasi pemberian cairan tanggal ….( dr menulis instruksi
pemberian cairan di lembar Observasi dan Pemberian cairan (RM 07 K)
B. Resep untuk pengambilan obat/cairan ke apotik.
Dokter Insruksi pengobatan untuk ruang Intensive Care dan High Care di :
A. Lembar Perawatan Intensif / High Care pada kolom Catatan Integrasi (RM 07a K Halaman 2) dengan
menulis
I (Instruksi) : Terapi sesuai pada kolom obat : ditulis nama,sediaan,dosis,cara pemberian dan waktunya
B. Kolom obat enteral / parenteral / cairan (RM 07a K halaman 1)
C. Resep, untuk pengambilan obat ke apotik
Penulisan instruksi di RM 11 / RM 07a K halaman 1, meliputi : identitas pasien, nama ruangan, riwayat
alergi, BB, tanggal dan jam instruksi, data obat, nama dan paraf dokter, serta tulisan STOP bila instruksi
dihentikan
Penulisan data obat / cairan di RM 05c / RM 11/ RM 07 K / RM 07a K halaman 1 / RM 08 RJ, meliputi :
nama obat (nama generik kecuali sediaan multikomponen, tidak boleh disingkat), bentuk sediaan (injeksi,
tablet), dosis (dalam mg, unit) frekuensi (tiap berapa jam) rute (IV drip, IV bolus, subcutan, PO), saat
pemberian (ac, pc, dc0. Khusus di RM 11 dilengkapi lama pemberian (dalam hitungan hari)
Penulisan obat dengan rute IV drip / cairan infus di RM 05c / RM 11 / RM 07 K / RM 07a K halaman 1 / RM
08 RJ dilengkapi dengan kecepatan pemberian (berapa mL selama berapa jam atau berapa mL selama
berapa menit atau berapa mL / jam)
Farmasi menulis nama dan paraf di resep dan RM 11 / RM 07a K halaman 1 apabila instruksi pengobatan
telah lengkap dan tepat
Perawat / Dokter menulis tanggal, jam, nama dan paraf di RM 11 / RM 07 K / RM 07a K halaman 1 pada
saat memberikan obat / cairan infus
SOAPI
Lakukan SOAPI pada lembar Perkembangan Terintegrasi Pasien (RM 08) :
Subyektif …………
Obyektif ………..
Asesmen …………
Perencanaan transfusi darah ………..
Instruksi ditulis dengan jelas :
1. Jenis darah
2. Jumlah kantong / volume (ml)
3. Kecepatan tetesan / pemberian
4. Waktu / Interval pemberian
EDUKASI TRANSFUSI
Lakukan edukasi pasien catat di lembar Pengkajian Kebutuhan Informasi, Edukasi, Privasi Pasien
dan Keluarga (RM 06), isi dan tanda tangani
1. Pemberian transfusi darah (tujuan / manfaat)
2. Reaksi transfusi
Beri informasi kepada pasien dengan menggunakan leaflet “Informasi Untuk Persetujuan Transfusi
Darah”, isi dengan lengkap dan tanda tangani lembar Pernyataan Pemberian Informasi dan
Persetujuan Transfusi (RM 08g K)
PERMINTAAN DARAH
Tulis permintaan darah di Formulir Permintaan Darah, siapkan sampel darah pasien dan kirim ke
Instalasi Transfusi Darah ( GPDT lantai 5 )
Lakukan identifikasi (double check / dua petugas), catat di lembar Observasi Transfusi Darah (RM
08l K)
Lakukan observasi sebelum, selama dan sesudah transfusi darah (sesuai SPO) catat di lembar
Observasi Transfusi Darah (RM 08l K)
Laporkan transfusi yang telah dilakukan, baik ada atau tidak ada reaksi transfusi menggunakan
Formulir Laporan Transfusi Darah
36
- Hypoxia + / - - Hypotensya Algoritma Restrain
1 . Primary Screening : - Hypoglycemia + / - - Alcohol or other drugs?
- Alcohol or other drugs? - Pemeriksaan fisik lain B1-B6
Pain Assessment LOW SCORE ( 1 – 4 ) Medium Score (5-6) A HIGH SCORE ( > 7 ) / HIGHER SCORE
(CPOT) NURSE Clinician Skilled emergency assessment by clinical
team / critical care
ICU OT
Delirium Assesment
Tidak Aman Periksa B1 – B6
(CAM – ICU)
Pain Assessment
Emergency surgery
Restraint bila : Lapor DPJP Aman Tidak Aman (CPOT)
CPOT 2
RASS Score + 2
Agitation Assesment Post OP
CAM ICU ( + ) Tindakan (RASS) Masuk ROI / ICU
Agitasi ( + ) , Delirium ( + ) Lapor DPJP
Definitif
Delirium Assesment
Restrain Tindakan (CAM – ICU)
Konsul Definitif
OT ICU
anestesi
Restraint bila :
Lapor DPJP CPOT 2
Konsul
OT ICU RASS Score + 2
anestesi
CAM ICU ( + )
DPJP Memberi TX
Konsul
analgesia / sedasi/
anestesi
Transquiter major
11. Alur Pelayanan Kemoterapi
Kepastian ( Confirmation)
Pasien periksa di Poliklinik rawat jalan Pasien periksa di Poliklinik rawat jalan
(membawa hasil laboratorium) (membawa hasil laboratorium)
• Melakukan asesmen pasien ( perawat & DPJP )….RM 05K Petugas Rawat Jalan
• Membuat protocol dan jadwal pemberian premedikasi dan • Konfirmasi Dx Onkologi ( Dx morfologis & stadium / lainnya )
kemoterapi, ( DPJP )…..RM08nK • Penyakit komorbiditas dan persyaratan lainnya terdeteksi
• Periksa kelengkapan ( perawat ) • Penentuan regimen dan protocol oleh DPJP.
• Information to consent dan informed consent • Penjelasan dan persetujuan pasien
PASIEN
Dilakukan tindakan kemoterapi
POSA
KRS KRS
Rawat Inap
Assessment STRONGKids :
Skor 4 – 5 : Risiko Tinggi, skrining ulang setiap hari
Skor 1-3 : Risiko Sedang, skrining ulang setiap 3 hari
Skor 0 : Tidak berisiko, skrining ulang setiap 7 hari
Penentuan antropometri
(BB/U; TB/U; BB/TB; BMI/U)
oleh dokter / perawat
PASIEN DATANG
Skrining Visual
Pasien pakai masker bedah/ etika batuk
Petugas skrining mengisi form Skrining IGD
RUANG IGD
NON IS OLASI
RAWAT INAP IS OLAS I TB YA
Petugas pakai masker N95
REGULER
Palem I Reguler (TB D ewasa) Jika Perlu Ventilator
Nakula Sadewa (TB Anak)
Graha Amerta (Pasien Privat) Perlu Ventilat or?
RIK (Airborne Lain/ Dropl et)
YA
TIDAK
SELESAI
PASIEN DATANG
Apakah Menular?
YA
Fast Track
TIDAK
Petugas pakai masker N95
RUANG KHUSUS
MENULAR, DI
IRJ YA, edukasi pasien:
RUANG
Rehab Medik
Jalur transfer khusus
PELAYANAN
HD
Pemakaian masker bedah
NON ISOLASI
Etika batuk
Inst. Gigi Mulut
IPIPI
RAWAT INAP
ISOLASI INTENSIF
ROI IGD
RIK
SELESAI
Perlindungan :
Keamanan dan keselamatan
Pasien - keluarga dan barangnya, privasi serta rahasia penyakit pasien
PASIEN
SELESAI
MASUK
KP : Informed KP :
to Consent & Clinical Trial
inform Kp : DNR
consent
Skrening
Registrasi
Identifikasi KP : Tindakan
gawat darurat KP : Assm.
( ass pre – time Akhir
out- rcn paska
tindakan )
Kehidupan
Rujukan
Pasien Datang
Tanpa Rujukan
Skrining :
Airborne Disease
Visual
Visual
Ruang Isolasi (-) Airborne Disease Alat Bantu Transportasi
(+) (-)
(-)
Triage
1. Observasi
ROI - NICU Ya
2. Ventilator Ruang Observasi MRS Pasien Pulang
Intensif
Tindakan Operasi
3. Operasi
Darurat IGD
4. Gagal / Mati
Forensik Source : Canadian Triage Acuity Scale version 2.5, 2012
Batang Otak
Perlindungan :
Keamanan dan keselamatan
Pasien - keluarga dan barangnya, privasi serta rahasia penyakit pasien
ADMISI KELUAR
Informed to KP :
Consent & Clinical Trial
inform - Site marking
consent - Transfer –
Identifikasi timbang terima
Registrasi prabedah
Sign In
1. Id entifikasi pasien
2. Tindakan operasi
3. Lokasi operasi (site marker)
4. In form consent Ruang
dan informed to consent bedah & anestesi Premedikasi
5. Anaesthesia safety check completed
(Peralatan, obat – obatan, obat emergensi, risiko anestesi)
6. Pulse Oximeter
7. Alergi
8. Airway
9. Risiko Perdarahan
Induksi
Time Out
Kamar
Operasi
Insisi dan Proses OP
Selesai OP
Sign Out
RR
First Responder
1. Menerima panggilan Code Blue dari Call Center 1. First Responder segera membawa
2. Menyiapkan alat dan obat resusitasi yang dibutuhkan troli emergensi ke tempat kejadian
3. Membawa lat / obat emergensi ke tempat tujuan Code Blue sesuai arahan Call Center
4. Menjadi leader dalam melakukan resusitasi 2. Membantu Resusitasi setelah di
5. Melanjutkan resusitasi tempat kejadian
6. Mengkonfirmasi kembali kepada Call Center apabila tim 3. Membawa kembali troli setelah Code
sudah di lokasi Blue selesai di ruangan
7. Melakukan tindakan lebih lanjut (Prolonged life support)
Transportasi
Selesai
Pasien Nyeri
Ya
Non Membaik?
Farmakologis/
Farmakologis oleh Membaik? Tidak
DPJP
Tidak
Bukan
Dikonsulkan ke tim
Pasien
manajemen nyeri
Onkologi
Ya
SMF / Instalasi terkait
Membaik?
Dikonsulkan ke Tim
Ya
Paliatif dan Bebas Nyeri Membaik?
Selesai
Tidak
Dikonsulkan ke tim
Ya Manajemen Nyeri
Membaik? Tidak
Terpadu RSUD Dr.
Soetomo RM 05a K
Ya Membaik?
Ya
Tidak
Ya Nyeri? Tidak
1. Instruksi evaluasi ulang skala nyeri berdasarkan intensitas nyeri (RM 08)
- Tidak Nyeri (0) dan Nyeri Ringan (1-3) -> setiap 8 jam
- Nyeri Sedang (4-6) -> setiap 1 Jam
- Nyeri Berat (7-10) -> Setiap 30 Menit
2. Observasi skala nyeri ditulis di RM 07
Ya Nyeri? Tidak
1. Instruksi evaluasi ulang skala nyeri berdasarkan intensitas nyeri (RM 07ak atau RM 08)
- Tidak Nyeri (0-2) -> setiap 8 jam
- Nyeri (η 3) -> setiap 1 Jam
2. Observasi skala nyeri ditulis di RM 07ak untuk yang high care dan intensive, low care
RM 07
Ya Nyeri? Tidak
Pengonsul harus memilih salah satu atau lebih item tersebut di atas
dengan cara melingkari nomor yang ingin dikehendaki pada lembar konsultasi
dan mencamtumkan sifat konsul yaitu cito, Urgent, atau Elek f (RM 08 dk).
Pengonsul juga harus menulis tanggal dan jam saat konsultasi,keterangan
klinis pen ng yang diperlukan, diagnosis dan nama serta tanda tangan.
Konsultan menjawab konsultasi pada lembar jawaban (RM 08 dk) dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Konsultasi Cito (misal di IGD) harus dijawab dalam waktu 30 menit
2. Konsultasi Urgent dapat dijawab dalam waktu 6 jam
3. Konsultasi Elek f dijawab dalam waktu 12 jam
Konsultan harus menulis jawaban konsul, tanggal, jam, nama dan tanda
tangan pada rekam medik jawaban konsultasi.
Perawat:
1. keterampilan BLS & ALS; dan
2. telah mengiku pela han untuk transfer pasien
71
XV. KRITERIA TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
72
PETUGAS PENDAMPING
NO PASIEN KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN PERALATAN UTAMA
MINIMAL
1 Derajat 0 1. Petugas ambulans Petugas ambulans & TPP/Perawat: BLS Kendaraan High Dependency
2. TPP atau perawat Service (HDS)/ambulans
2 Derajat 1 1. Petugas ambulans Petugas ambulans BLS Kendaraan HDS/ambulans,
2. TPP atau perawat Perawat atau Dokter BLS/PPGD oksigen, suc on, ang infus, infuse pump dengan
baterai, oksimetri, ambu bag, obat emergency
3 Derajat 2 1. Petugas ambulans Petugas ambulans: Kendaraan HDS/ambulans, oksigen, suc on, ang
2. Perawat & Dokter yang 1. BLS infus, infuse pump dengan baterai, oksimetri
berkompetensi penanganan Perawat & Dokter: denyut serta monitor EKG, tensimeter dan
pasien kri s 1. BLS, PPGD; dan defibrilator, ambu bag, obat emergensi
2. harus mengiku , pela han untuk transfer
Intensive Care 3
(derajat 3)
High Care
(derajat 1-2) 1-2
Ward Care
(derajat 0) 0
Intensive Care 3
(derajat 3)
High Care
(derajat 1-2) 1-2
Ward Care
(derajat 0) 0
NICU Level I
1. Indikasi Masuk NICU Level I
a. Neonatus normal, stabil, cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2000
gram, HR 140-160, RR 40-60
b. Neonatus hampir cukup bulan (masa kehamilan 35-37 minggu), stabil
secara fisiologis, bayi dengan risiko rendah
NICU Level II
Indikasi Masuk NICU Level II
Tingkat II B
a. Kemampuan unit perinatal ngkat IIA ditambah dengan kemampuan
untuk menggunakan ven lasi mekanik selama suat jangka waktu yang
singkat (< 24 jam) atau CPAP (Con nuous Posi ve Airway Pressure), PEEP
< 7cm H2O FiO2 < 40%.
b. Infus intravena, nutrisi parenteral total dan mungkin pemakaian jalur
sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena
perkutan.
Indikasi keluar
a. Pasien dengan hemodinamik yang sudah stabil
b. Pasien dengan ketoasidosis yang sudah dalam perbaikan
Indikasi keluar
a. Pasien dengan hemodinamik yang sudah stabil.
b. Dapat menoleransi makanan dalam 12 jam terakhir tanpa muntah.
c. Dapat berak vitas sendiri tanpa dibantu.
Indikasi keluar
a. Hemodinamik stabil.
b. Tidak ada masalah keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Infeksi sudah teratasi.
d. Asupan nutrisi enteral sudah op mal.
Indikasi keluar
a. Hemodinamik stabil.
b. Pasien dak memerlukan monitoring ketat.
c. Dosis obat-obat inotropik atau vasopressor minimal.
Indikasi keluar
1. Pasien stroke iskemik:
a. yang sudah dilakukan terapi trombolisis dengan nilai INR yang
normal dan kondisi hemodinamiknya stabil, dak memerlukan
lagi monitoring tanda-tanda vital (TTV) dan terapi an hipertensi
diberikan peroral/NGT; dan
b. tekanan darah stabil dengan an hipertensi yang diberikan peroral/
NGT (TDS < 220 mmHg dan/atau TDD < 120 mmHg Atau MAP sudah
turun 20% dari sebelumnya) serta dak memerlukan monitoring
ketat TTV lainnya.
2. Pasien stroke perdarahan:
a. tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial (kesadaran, nyeri
kepala, muntah) sudah membaik (GCS ≥ 13) dan dak memerlukan
monitoring ketat TTV lainnya; dan
b. tekanan darah stabil dengan terapi an hipertensi PO/ NGT (TDS <
180 mmHg dan/atau TDD < 105 mmHg).
3. Pasien status epilep kus yang sudah teratasi, kejang dak ada/jarang
dengan kesadaran yang sudah komposmen s dan hasil EEG bukan status
konvulsivus.
4. Pasien tetanus umum grade ≥ 3, dengan spasme umum yang sudah
membaik dengan dosis diazepam < 10 ampul iv/hari, gangguan otonom
membaik dan TTV stabil, dan dak ada komplikasi yang berat (RR ≤ 24,
saturasi O2 ≥ 95%).
Indikasi keluar
1. Pindah ruang perawatan low care
a. Parameter klinis (dalam waktu 24 jam)
• Warning score < 5
• Tidak ada nilai 3 dalam early warning score
• Tanpa bantuan obat vasopressor
• Tanpa obat vasodilatasi intravena
• Tidak ada perdarahan ak f dari saluran percernaan
• Produksi urine 1-2 ml/KgBB/jam (kecuali pada kasus PGK stage 5
yang sudah menjalani HD kronis selama lebih dari 3 bulan atau
dak respon dengan pemberian loop diure c 20 mg per jam)
KIMIA KLINIK
Bilirubin (dewasa dan anak) - > 15 mg/ dL
Bilirubin (neonatus) - > 14 mg/ dL
CRP (Neonatus) - > 5 mg/dL
CRP - > 500 mg/dL
HEMODIALISIS
Calsium < 8mg/dL > 11 mg/ dL
Glukosa < 70 mg/dL > 300 mg/dL
Hematokrit < 20% Tidak ada
Hemaglobin < 6,0 mg/dL Tidak ada
Phosphor < 2,0 mg/dL Tidak ada
Kalium < 2,8 mmol/L > 6,5 mmol/ dL
GAS DARAH
Arterial > 7,6
pH < 7,2 -
pO2 < 43 mmHg > 40 mmol/L
HCO3 < 10 mmol/L > 67 mmHg
pCO2 < 19 mmHg
Sumber : Kebijakan Pelayanan Kri s RSUD Dr. Soetomo 2018
Definisi:
1. Cito: hasil pemeriksaan laboratorium Mikrobiologi Klinik dengan kriteria
nilai kri s pada saat yang sama dengan keluarnya hasil pemeriksaan
laboratorium Mikrobiologi Klinik, dalam waktu 1 jam sudah dilaporkan
dan didiskusikan antara Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK) dengan
DPJP, disertai interpretasi dan saran penanganan penyakit infeksi cito
tersebut.
2. Urgent: dalam waktu 24 jam sudah dilaporkan dan didiskusikan dengan
DPJP dengan Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK), disertai interpretasi
dan saran penanganan penyakit infeksi urgent tersebut.
3. Catatan:
a. Validator hasil pemeriksaan laboratorium Mikrobiologi Klinik pertama
dan pelaporan segera ke DPJP adalah Spesialis Mikrobiologi Klinik.
b. Validator pelaporan adalah Spesialis Mikrobiologi Klinik.
EKG
1. ST elevasi baru
2. LBBB atau RBBB onset baru
3. Fibrilasi atrial dengan respons ventrikel cepat (> 100 x/mnt)
4. Takikardia supraventrikular
5. PVC maligna (bigemini, trigemini, quadrigemini, kuplet, salvo, R on T)
6. Takikardia ventrikel
7. Torsa d ‘pointes
8. Fibrilasi ventrikel
9. Bradikardia HR < 40 kali/mnt (sinus arrest, AV Blok derajat 2 atau lebih,
TAVB)
Cardiac Biomarker
1. High sensi vity (hs) Troponin > 14 ng/L.
2. CKMB > 25 U/L
3. BNP > 400 ng/L
4. NT-Pro BNP > 450 ng/L (< 50 tahun)
> 900 ng/L (50-75 tahun)
> 1800 ng/L ( > 75 tahun)
Foto Toraks
1. Edema paru (bu erfly appearance, hazziness seluruh lapangan paru)
Vaskular Doppler
1. Acute limb ischemia
2. Deep vein thrombosis
CT- Kardiovaskular
1. Diseksi aorta
2. Pulmonal emboli
one handed
Cidera Punggung • Jangan melakukan 1. Lakukan rujukan ke IGD: Lihat SPO
pemutaran pada 1239, 1259 Manual
pinggang ke ka 2. Laporkan insiden ke Handling
mengangkat Komite K3RS No Telp
• Jangan melakukan 1115
pengangkatan dengan
menggunakan satu
tangan
• Jangan melakukan
pengangkatan sambil
menjangkau
• Jangan melakukan
pengangkatan ke ka
berada dalam postur
yang dak stabil
• Jangan memaksakan
diri ke ka melakukan
pengangkatan beban
yang berat
• Gunakan perlengkapan
yang dapat membantu
untuk memindahkan
barang
B. Manajemen Keamanan
Uraian Keterangan Respon Sekunder Respon Primer SPO
Code Grey Situasi berbahaya Lindungi / pertahankan Berusaha untuk Lihat SPO
Gangguan berhubungan diri sendiri dan hubungi mengurangi ngkat risiko/ Code Gray
Keamanan dengan kejahatan pusat komando security bahaya dengan memantau
yang mengancam terdekat untuk ak fasi ketat daerah / ruang Pos Sekuri :
fisik Code Grey perawatan yang terpencil 1113
99
2. Simbol dan Ar Label Code Red
Simbol / Gambar Ar Label / Bahaya Keterangan
Tanda adanya alarm Jika alarm berbunyi menandakan ada kondisi
kebakaran yang terkait dengan kejadian / sistem
pengamanan kebakaran
FUNGSI APAR
1. MEMADAMKAN API KETIKA MASIH KECIL
2. MEMBUKA JALUR EVAKUASI YANG TERHALANG API
CARA MEMERIKSA APAR
1. Periksa kartu control, apakah telah diperiksa?
2. Periksa alat petunjuk tekanan APAR
3. Periksa segel pengaman, apakah masih utuh?
4. Periksa masa berlaku / expired, apakah masih sesuai?
5. Periksa selang/ hose, apakah rusak atau tersumbat?
6. Periksa seluruh kondisi tabung, apakah ada kerusakan/ cacat?
7. Periksa tempat menggantung APAR / bracket, apakah kokoh?
8. Periksa kembali alat petunjuk tekanan
9. Isi kartu control
Sumber: Kebijakan K3RS RSUD Dr. Soetomo Tahun 2018
• Tekan Tombol
Springkler
Panel kontrol
Sarana Penyelamatan
Chemical spill
Infectious spill kit Spill Kit
kit
Perangkat yang Perangkat
Perangkat yang
digunakan untuk yang
digunakan
menangani digunakan
untuk
tumpahan darah, untuk
menangani
kultur laboratorium dll menangani
tumpahan
tumpahan
bahan kimia
B3 dan
limbah B3
SI – apkan APD
CODE
LO – kalisir tumpahan / muntahan
ORANGE
BE – ri desinfektan